Inilah Manusia Yang Dicintai Allah .. Apakah Aku Termasuk Di Dalamnya? (Bag. 1)

Allah Ta’ala berfirman:

وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

.. dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik. (Qs. Al Baqarah: 195)

✅ Berbuat baiklah sebanyak-banyaknya, baik kepada Allah, kepada manusia, dan alam,  sebab kita tidak tahu pada kebaikan kita yang mana Allah Ta’ala menurunkan balasanNya untuk kita, baik berupa rahmat, kemudahan, keberkahan, terlebih lagi cintaNya.

✅ Berbuat baiklah karena itu dapat menghapuskan kesalahan kita …

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ

Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (Qs. Huud: 114)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

و اتبع السيئة الحسنة تمحوها …

Ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik niscaya akan menghapuskannya. (Hr. At Tirmidzi, hasan shahih)

✅ Berbuat baiklah karena itu membuat kita selalu bersamaNya…

وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ

Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Qs. Al Ankabut: 69)

Allah Ta’ala berfirman dalam hadits Qudsi:

َمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي

Senantiasa hambaKu menjalankan ibadah sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku sudah mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya saat dia mendengar, Aku menjadi penglihatannya saat dia melihat, Aku menjadi gangannya saat dia menyergap, Aku menjadi kakinya saat dia melangkah, dan jika dia minta perlindungan maka Aku akan melindunginya. (HR. Al Bukhari)

Semoga Allah Ta’ala membimbing kita untuk istiqamah dalam kebaikan dan bersama orang-orang baik. Amiin

Farid Nu’man Hasan

 

Nasihat Da’wah Untuk Para Pejuang: Terus Bergerak, Jangan Sibukkan Perhatian Orang Kepada Kita

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Berkata Al Imam Hasan Al Banna Rahimahullah:

وان خير طريق نسلكها الا يشغلنا الالتفات الى غيرنا الى الالتفات الى انفسنا. اننا فى حاجة الى تدة و الى تعبئة , و ان امتنا و الميادين الخالية فيها محتاجة الى جنود و الى جهاد , و الوقت لا يتسع لنتطلع الى غيرنا و تشتغل به

📌 Sesungguhnya cara terbaik yang kita tempuh adalah tidak sibuk memperhatikan orang lain untuk memperhatikan kita.

📌 Sungguh, yang kita butuhkan adalah persiapan dan pengerahan kekuatan.

📌 Umat dan medan-medan yang kosong,  di dalamnya sangat membutuhkan tentara-tentara da’wah dan jihad,

📌 dan waktu yang ada tidak memungkinkan untuk mengharapkan dari orang lain dan sibuk dengannya

📚 Al Imam Hasan Al Banna, Majmu’ah Rasaail, Al Maktabah At Taufiqiyah. Kairo

🌷☘🌺🌴🍃🌸🌻🌾

✍ Farid Nu’man Hasan

Pidato Pertama Abu Bakar Ash Shiddiq Pasca Pengangkatannya Sebagai Khalifah

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu menceritakan pidato Abu Bakar Radhiallahu ‘Anhu setelah dibai’atnya menjadi seorang khalifah pertama umat Islam:

أما بعد أيها الناس فإني قد وليت عليكم وليست بخيركم، فإن أحسنت فأعينوني وإن أسأت فقوموني، الصدق أمانة، والكذب خيانة، والضعيف فيكم قوي عندي حتى أريح عليه حقه إن شاء الله، والقوي فيكم ضعيف حتى آخذ الحق منه إن شاء الله، ولا يدع قوم الجهاد في سبيل الله إلا ضربهم الله بالذل، ولا تشيع الفاحشة في قوم قط إلا عمهم الله بالبلاء، أطيعوني ما أطعت الله ورسوله، فإذا عصيت الله ورسوله فلا طاعة لي عليكم، قوموا إلى صلاتكم يرحمكم الله.
Amma ba’du, Wahai Manusia ….

Aku telah diberikan amanah memimpin kalian padahal aku bukan yang terbaik di antara kalian. Maka, jika aku berbuat baik tolonglah aku. Jika aku berbuat buruk luruskanlah aku. Kejujuran itu amanah, kedustaan itu khianat. Orang lemah yang ada pada kalian adalah orang kuat bagiku sampai aku membahagiakannya dengan memberikan haknya, Insya Allah. Sedangkan orang kuat yang ada pada kalian adalah lemah sampai aku mengambil hak darinya, Insya Allah.

Tidaklah segolongan kaum meninggalkan jihad fisabilillah melainkan Allah akan timpakan kepada mereka kehinaan, dan tidaklah kekejian melekat pada sebuah kaum sedikit pun melainkan Allah akan timpakan musibah buat mereka secara merata.

Taatilah aku selama aku taat kepada Allah dan RasulNya, jika aku membangkang kepada Allah dan RasulNya maka tidak ada ketaatan kalian untukku. Dirikanlah shalat, semoga Allah merahmati kalian.

📚 Imam As Suyuthi, Tarikh Al Khulafa, Hal. 64. Darul Fikr, Beirut. Libanon

🌷☘🌺🌴🍃🌸🌾🌻

Farid Nu’man Hasan

Peringatkan Si Tukang Ghibah Bukan Justru Mendengarkannya

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Imam Ibnu Qudamah Rahimahullah berkata:

واعلم : أن المستمع للغيبة شريك فيها، ولا يتخلص من إثم سماعها إلا أن ينكر بلسانه، فإن خاف فبقلبه وإن قدر على القيام، أو قطع الكلام بكلام آخر، لزمه ذلك . وقد روى عن النبى صلى الله عليه وآله وسلم أنه قال : من أذل عنده مؤمن وهو يقدر أن ينصره أذله الله عز وجل على رؤوس الخلائق ” وقال صلى الله عليه وآله وسلم : ” من حمى مؤمناً من منافق يعيبه، بعث الله ملكاً يحمى لحمه يوم القيامة من نار جهنم ” ورأى عمر بن عتبة مولاه مع رجل وهو يقع في آخر، فقال له : ويلك نزه سمعك عن استماع الخنا كما تنزه نفسك عن القول به، فالمستمع شريك القائل، إنما نظر إلى شر ما في وعائه فأفرغه في وعائك

Ketahuilah, bahwasanya menjadi pendengar ghibah sama juga terlibat dalam ghibah. Dia tidak akan lepas dari dosa mendengarkannya kecuali jika dia mengingkari dengan lisannya, jika dia takut minimal ingkari dengan hatinya. Jika dia mampu meluruskan atau memutuskan pembicaraan ke pembicaraan lain maka lakukanlah itu.

Diriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa Beliau bersabda: “Barang siapa yang dihadapannya ada seorang mu’min direndahkan, padahal dia mampu membelanya, maka Allah akan rendahkan dia dihadapan para makhluk.” 1]

Dalam hadits lain: “Barang siapa yang melindungi seorang mu’min dari munafiq yang menggunjingnya maka Allah akan utus malaikat untuk menjaga dagingnya dari sengatan neraka Jahanam pada hari kiamat.” 2]

Umar bin Utbah melihat pelayannya sedang bersama seseorang yang sedang menggunjing orang lain. Beliau berkata:

“Celaka kamu, jagalah telingamu dan jangan dengarkan pembicaraan yang kotor, sebagaimana kamu menjaga lisanmu dari pembicaraan kotor, karena orang yang mendengarkan adalah sekutu bagi orang yang membicarakan. Dia melihat sesuatu yang  buruk ada di bejananya lalu menuangkan keburukan itu ke bejanamu.”

📚 Imam Ibnu Qudamah, Mukhtashar Minhajul Qashidin, Ar Rub’uts Tsaalits, Hal. 30-31

🌷☘🌺🌴🍃🌸🌾🌻

Farid Nu’man Hasan


🌴🌴🌴🌴🌴🌴

1] HR. Ahmad No. 15985, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 7227, Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 5554. Semua perawinya terpercaya kecuali Ibnu Lahi’ah, dia terkenal dhaifnya. Para ulama mendhaifkan hadits ini seperti Syaikh Syuaib Al Arnauth (Ta’liq Musnad Ahmad No. 15985), Syaikh Al Albani (Dhaiful Jami’ No. 5380). Tapi, Imam As Suyuthi menyatakan: hasan. (Al Jaami’ Ash Shaghiir No. 8375)

2] HR. Abu Daud No. 4885, Ahmad No. 15649, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 7225, Ath Thabarani dalam Al Kabir No. 433. Hadits ini didhaifkan oleh Syaikh Syuaib Al Arnauth. (Ta’liq Musnad Ahmad No. 15649). Namun dihasankan oleh Syaikh Al Albani. (Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 4883)

 

scroll to top