💦💥💦💥💦💥💦💥
Daftar Isi
📌Muqaddimah
📌Indentifikasi Surat
🌸 Surat ini termasuk kedalam surat Madaniyah,
🌸 Jumlah ayatnya ada dua belas ayat,
🌸 Urutan surat ke enam puluh enam,
🌸 Berada pada juz 28
🌸 Turun setelah surat Al Hujurat
📌Nama surat
Imam Asy Syaukani menyebutkan dalam Fath al Qadir, nama surat At Tahrim disebut juga dengan surat An Nabi begitu juga disebutkan oleh Al Qurthubi, sedangkan Ibnu Mardawaih menyebutnya sebagai surat Al Muharram.
📌Munasabah (korelasi ) dengan Surat At Thalaq
Korelasi antara surat At Thalaq dengan surat At Tahrim adalah keduanya memiliki kedekatan pembahasan terkait hukum-hukum dan permasalahan keluarga, dan persoalan talaq.
📌Kandungan umum surat at Tahrim
Secara umum surat At Tahrim memberi pelajaran terkait dengan baitu an nubuwah (rumah tangga nabi) sebagai teladan kepada umat manusia, diantara pelajaran yang bisa kita petik dari surat ini diantaranya:
📕 Pelajaran bagi para istri agar tidak banyak membuat para suami gundah dengan tuntutan dan permasalahan yang dapat membuat keretakan rumah tangga ayat 1-5)
📒 Gambaran tentang balasan di akherat bagi orang-orang yang beramal shalih, dan ancaman azab neraka kepada orang-orang yang mengingkari perintah Allah dan Rasul-Nya serta anjuran bertaubat atas dosa-dosa ( ayat 8)
📗 Mengajarkan kepada setiap manusia untuk mendidik anak dan keluarga, serta menjaga mereka dari siksa neraka, (ayat 6)
📙 Gambaran tentang wanita shalihah dalam kehidupan keluarga para nabi terdahulu yaitu keluarga nabi Nuh dan nabi Luth serta kehidupan Maryam dan Asiyah sebagai contoh baik ( ayat 10-12).
📌Sabab Nuzul Ayat
Ada beberapa riwayat tentang sabab nuzul surat at tahrim diantaranya:
Nabi mengharamkan hamba sahayanya yaitu Mariah Al Qibtiyah
Ibnu Jarir menyebutkan:
كَانَ بَدْءُ الْحَدِيثِ فِي شَأْنِ أَمِّ إِبْرَاهِيمَ الْقِبْطِيَّةِ، أَصَابَهَا النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَيْتِ حَفْصَةَ فِي نَوْبَتِهَا فَوَجَدت حَفْصَةُ، فَقَالَتْ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، لَقَدْ جِئْتَ إليَّ شَيْئًا مَا جِئْتَ إِلَى أَحَدٍ مِنْ أَزْوَاجِكَ، فِي يَوْمِي، وَفِي دَوْرِي، وَعَلَى فِرَاشِي. قَالَ: “أَلَا تَرْضَيْنَ أَنْ أُحَرِّمَهَا فَلَا أَقْرَبَهَا؟ “. قَالَتْ: بَلَى. فحَرَّمها وَقَالَ: “لَا تَذْكُرِي ذَلِكَ لِأَحَدٍ”. فَذَكَرَتْهُ لِعَائِشَةَ، فَأَظْهَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ: {يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ تَبْتَغِي مَرْضَاةَ أَزْوَاجِكَ} الْآيَاتِ فَبَلَغَنَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كفَّر عَنْ يَمِينِهِ، وَأَصَابَ جَارِيَتَهُ
Permulaan pembicaraan pada peristiwa Ummu Ibrahim Al Qibtiyah ( Mariah Al Qibtiyah), yang berkumpul bersama nabi, dirumah Hafshah yang pada saat itu giliran Hafsah, lalu Hafsah berkata,” Wahai Nabi, sungguh engkau telah lakukan kepadaku, apa yang tidak engkau lakukan kepada isteri-isterimu yang lain, pada hariku, giliranku dan tempat tidurku. Lalu nabi bersabda,”Apakah kamu ridha jika aku mengharamkannya (Mariah Qibtiyah) dan aku tak akan mendekatinya. Lalu Hafshah berkata,”Ya, lalu Nabi mengharamkannya, dan bersabda,” Jangan kamu sampaikan kepada siapapun. Namun Hafshah menceritakannya kepada Aisyah, dan Allah memberitahukan hal tersebut, maka turunlah ayat:
Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu… (QS. At Tahrim:1)
Namun kemudian Rasulullah menebus sumpah tersebut dan kembali bercampur dengan hamba sahayanya.
Sikap nabi yang mengharamkan sesuatu yang dihalalkan Allah.
Seperti yang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari dalam kitab Sahihnya:
عَنِ عَائِشَةَ قَالَتْ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَشْرَبُ عَسَلًا عِنْدَ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحش، وَيَمْكُثُ عِنْدَهَا، فتواطأتُ أَنَا وحفصةُ عَلَى: أيتُنا دخلَ عَلَيْهَا، فَلْتَقُلْ لَهُ: أكلتَ مَغَافير؟ إِنِّي أَجِدُ مِنْكَ رِيحَ مَغَافِيرَ. قَالَ: “لَا وَلَكِنِّي كُنْتُ أَشْرَبُ عَسَلًا عِنْدَ زَيْنَبَ بِنْتِ جَحش، فَلَنْ أَعُودَ لَهُ، وَقَدْ حَلَفْتُ لَا تُخْبِرِي بِذَلِكَ أَحَدًا”،
Dari Aisyah ia berkata,” Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam, meminum madu, di rumah Zainab binti Jahsy, dan tinggal beberapa lama disana. Lalu aku dan Hafshah kesana, dan masuk ke rumah Zainab, lalu berkata kepada Nabi,”Apakah engkau memakan maghafir (tumbuhan berbau busuk menyengat). Rasululla menjawab,“Tidak, tetapi aku meminum madu di rumah Zainab binti Jahsy, aku tak kan kembali kesana, dan aku sudah bersumpah agar kau tak memberitahu siapapun. (Shahih Bukhari).
والله أعلم
Bersambung ….
🌺🌻🍃🌷🌿🌹🌴☘
✍ Ust Fauzan Sugiono, Lc
Serial Tafsir Surat At-Tahrim
Tafsir Surat At Tahrim (Bag 1)
Tafsir Surat At Tahrim (Bag 2)
Tafsir Surat At Tahrim (Bag 5A)
Tafsir Surat At Tahrim (Bag 5B)
Tafsir Surat At Tahrim (Bag 6)
Tafsir Surat At Tahrim (Bag 7)