Tafsir Surat At Tahrim (Bag. 3)

💥💦💥💦💥💦

📌Sebagian Kriteria Istri  Shalihah

وَإِذْ أَسَرَّ النَّبِيُّ إِلَى بَعْضِ أَزْوَاجِهِ حَدِيثًا فَلَمَّا نَبَّأَتْ بِهِ وَأَظْهَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهُ وَأَعْرَضَ عَنْ بَعْضٍ فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِ قَالَتْ مَنْ أَنْبَأَكَ هَذَا قَالَ نَبَّأَنِيَ الْعَلِيمُ الْخَبِيرُ (3) إِنْ تَتُوبَا إِلَى اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلَاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلَائِكَةُ بَعْدَ ذَلِكَ ظَهِيرٌ (4) عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تَائِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سَائِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا (5)

Terjemah

Ayat (3): “Dan ingatlah ketika secara rahasia nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah satu istrinya (Hafshah). Lalu dia menceritakan peristiwa itu kepada (Aisyah) dan Allah memberitahukan peristiwa itu kepadanya (Nabi) lalu (Nabi) memberitahukan kepada (Hafshah) sebagian dan menyembunyikan sebagian yang lain. Maka ketika dia (Nabi) memberitahukan pembicaraan itu kepadanya (Hafshah) dia bertanya,”Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?”. Nabi menjawab,”Yang memberitahukan kepadaku adalah Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Teliti.

Ayat 4: “ Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong ( untuk menerima kebaikan) dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.

Ayat 5: “Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan perawan.”

📌Kandungan Ayat

Untuk ayat ke-3 diatas, sudah dijelaskan pada bahasan sebelumnya, sehingga tidak perlu untuk diulang kembali disini.

Ayat ke-4:

Ibnu Abbas menyebutkan:

{إِن تَتُوبَآ إِلَى الله} توبا إِلَى الله يَا عَائِشَة وَيَا حَفْصَة من إيذائكما رَسُول الله ومعصيتكما لَهُ {فَقَدْ صَغَتْ} مَالَتْ {قُلُوبُكُمَا} عَن الْحق {وَإِن تَظَاهَرَا} تعاونا {عَلَيْهِ} على إيذائه ومعصيته {فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ مَوْلاَهُ} حافظه وناصره ومعينه عَلَيْكُمَا {وَجِبْرِيلُ} معينه عَلَيْكُمَا {وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ} جملَة الْمُؤمنِينَ المخلصين أعوان لَهُ عَلَيْكُمَا مثل أَبى بكر وَعمر وَعُثْمَان وعَلى رضى الله عَنْهُم وَمن دونهم

Menurut Ibnu Abbas,” Jika kalian bertaubat ( Aisyah dan Hafsah) dari menceritakan yang Rasulullah larang kepada kalian tentang Mariyah al Qibtiyah, maka hati kalian berdua telah tunduk kepada kebenaran, . namun jika kalian berdua terang-terangan menyelisihi Nabi, sesungguhnya Allah yang Maha Menjaga dan Maha Menolong Nabi atas kalian. Begitupula malaikat Jibril  dan sejumlah orang-orang mukmin yang ikhlas, seperti Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali dan lainnya. 1]

Menurut Ibnu Asyur, taubat dalam ayat ini adalah menyesal atas dosa yang telah dilakukan, dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya kembali. 2]

وَالتَّوْبَةُ: النَّدَمُ عَلَى الذَّنْبِ، وَالْعَزْمُ عَلَى عَدَمِ الْعَوْدَةِ إِلَيْهِ وَسَيَأْتِي الْكَلَامُ عَلَيْهَا فِي هَذِهِ السُّورَةِ

Ayat ini merupakan perintah Allah kepada istri nabi  (Aisyah dan Hafshah ) untuk bertaubat atas kesalahan yang telah mereka perbuat dengan menyakiti hati Nabi dengan sikap mereka yang menceritakan perihal Mariyah Al Qibtiyah.

📌 Kriteria Isteri Shalihah

عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تَائِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سَائِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا

“Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan perawan.”(QS. At Tahrim [66]:5)

📌 Muslimat dan mukminat

Terkait dengan iman dan Islamnya, dan pada hakikatnya makna iman dan Islam adalah satu kesatuan. Kriteria isteri shalihah adalah beragama Islam dan memiliki iman yang kokoh, tidak syirik dan mempersembahkan ketakwaan dengan maksimal kepada Allah. Karena ketakwaan adalah menjaga diri dari kerusakan, kehinaan baik untuk diri, keluarga, lingkungan dan agamanya, serta terus berusaha menghiasi dirinya dengan sifat-sifat mulia seperti sabar, ikhlas, tawakal, ridha dan sebagainya. Menurut As Sa’di:

الجامعات بين الإسلام، وهو القيام بالشرائع الظاهرة، والإيمان، وهو: القيام بالشرائع الباطنة، من العقائد وأعمال القلوب

Terkumpul sifat-sifat keislaman pada diri mereka, yaitu melaksanakan syariat-syariat secara lahiriyah, sedangkan iman yaitu melaksanakan syariat-syariat secara bathiniyah, dari akidah dan amalan-amalan hati. 3]

📌 Qanitat (taat)

Merupakan sifat taat yang berkesinambungan dalam segala kondisi, baik lapang maupun sempit. Ketaatan yang paripurna kepada Allah, tercermin dalam perilaku dirumah terhadap suami dan anggota keluarganya. Ada pendapat ahli tafsir yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan qanitat adalah mendirikan shalat malam.

القائمات بالليالي للصلاة

Mendirikan shalat malam. 4]

Merupakan keutamaan tersendiri jika wanita muslimah membiasakan diri untuk membangunkan anggota keluarganya, dan Allah merahmatinya.

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

”Dan pada sebahagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS Al-Isra: 79)

Beberapa hadits tentang keutamaan qiyamullail:

1⃣ Allah merahmati suami istri yang shalat malam

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: رحم الله رجلا قام من الليل فصلى، ثم أيقظ امرأته فصلت، فإن أبت نضح في وجهها الماء ورحم الله امرأة قامت من الليل فصلت، ثم أيقظت زوجها فصلى، فإن أبى نضحت في وجهه الماء

Dari Abu Hurairah Radhiyallah anhu, berkata, telah bersabda,”Rasulullah bersabda,”Allah merahmati suami yang bangun malam, lalu membangunkan istrinya, lalu shalat, jika istrinya enggan, maka suami memercikkan air ke wajah istrinya, dan Allah merahmati istri yang bangun malam, kemudian shalat, lalu ia bangunkan suaminya untuk shalat, jika suaminya enggan, maka istrinya memercikkan air ke wajahnya. (HR. Ahmad dan Ashab Sunan). 5]

2⃣ Akan masuk syurga dengan sejahtera

عن عبد الله بن سلام رضي الله عنه قال: لما قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم المدينة انجفل  الناس إليه، فجئت في الناس لأنظر إليه، فلما استثبتُّ وجهَ  رسول الله صلى الله عليه وسلم عرفتُ أن وجهه ليس بوجه كذاب، وكان أول شيء تكلم به أن قال: أيها الناس، أفشوا السلام، وأطعموا الطعام، وصلوا والناس نيام، تدخلوا الجنة بسلام

Dari Abdullah bin Salam Radhiyallahu Anhu, saat Rasulullah tiba di Madinah, orang-orang bergegas menuju kepada Beliau, lalu aku bersama mereka untuk melihat, saat aku melihat jelas wajah Rasulullah, aku mengetahui, bahwa wajahnya bukan wajah pendusta, pertama kali yang diucapkan beliau adalah, Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan, shalat malamlah saat orang-orang sedang tidur, kalian akan masuk syurga dengan aman sejahtera”.( HR. Ahmad, Tirmizi dan Ibnu Majah). 6]

3⃣ Pada setiap malam ada waktu istimewa saat doa dikabulkan

Sabda Rasulullah:

عن جابر رضي الله عنهما قال: سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول: إن في الليل لساعة لا يوافقها رجل مسلم يسأل الله خيرا من أمر الدنيا والآخرة إلا أعطاه إياه، وذلك كل ليلة- رواه مسلم

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallah Anhuma ia berkata,”Aku telah mendengar Nabi Shalallahu Alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya pada malam hari, ada saat jika seorang muslim berdoa kebaikan kepada Allah baik urusan dunia dan akherat melainkan Allah akan mengabulkannya, dan itu ada pada setiap malam. ( HR. Muslim). 7]

4⃣ Terlepas dari ikatan syetan

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: يعقد الشيطان على قافية رأس أحدكم إذا هو نام ثلاث عقد، يضرب كلَّ عقدة: عليك ليل طويل فارقد. فإن استيقظ فذكر الله انحلت عقدة، فإن توضأ انحلت عقدة، فإن صلى انحلت عقدة، فأصبح نشيطا طيبَ النفس، وإلا أصبح خبيث النفس كسلان)) متفق عليه(

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Syetan akan mengikat tengkuk salah seorang di antara kamu apabila ia tidur dengan tiga ikatan dengan mengucapkan: Bagimu malam yang panjang maka tidurlah”. Apabila ia bangun dan berdzikir kepada Allah ta’aala maka terbukalah satu ikatan. Apabila ia wudhu, terbuka pula satu ikatan. Apabila ia sholat, terbukalah satu ikatan. Maka, di pagi hari ia penuh semangat dan segar. Jika tidak, niscaya di pagi hari perasaannya buruk dan malas.” (HR Bukhary 4/310)

5⃣ Taibat (wanita yang bertaubat)

Mereka adalah wanita-wanita yang bertaubat, tidak berkubang dalam dosa, akan tetapi segera kembali kepada Allah jika melakukan maksiat. Sebagian mufassir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan taibat adalah mereka yang kembali kepada perintah Rasullullah. 8]

📌 ‘Abidat  ( wanita yang taat beribadah)

Merupakan sifat mulia yang merupakan cerminan dari sifat takwa. 9]  Beribadah yang dilakukan sudah menjadi kebiasaan sehingga menjadi sifat-sifat mulia yang melekat pada diri wanita tersebut.

📌 Saihat ( wanita yang rajin berpuasa)

Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa makna saihat adalah berpuasa.

قال ابن قتيبة: سمي الصائم سائحاً لأنه كالسائح في السفر بغير زاد

Ibnu Qutaibah berkata,” Puasa diistilahkan juga dengan Saihan ( سائحا    ) karena seperti musafir (saih) yang melakukan perjalanan tanpa bekal. 10]

Syekh Wahbah Zuhaily menyebutkan bahwa Allah memberi penekanan yang mempengaruhi jiwa mereka (Aisyah dan Hafshah) dengan jika mereka tidak segera bertaubat dari menyakiti Nabi, maka Allah akan menggantikan mereka dengan wanita yang memiliki sifat-sifat lebih sempurna baik didunia dan diakherat. 11]

والله أعلم

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴

[1] Al Fairuz Abadi, Tanwirul Miqbas Fi Tafsir Ibni Abbas, (Libanon: Dar Kutub al Ilmiyah), 1/477

[2] Ibnu Asyur, At Tahrir wa at Tanwir,28/356

[3] Abdurahman Nashir As Sa’di, Taisir al Karim Ar Rahman,  (Muassasah Ar Risalah,1420) 1/872

[4] Abu Manshur al Maturudiy, Ta’wilat Ahlus Sunah, (Beirut: Dar al Kutub:

[5] HR. Ahmad, 2/250, Abu Daud no. 1113, Nasai no, 1592, Ibnu Majah no. 1326, Ibnu Khuzaimah, No. 1148, Ibnu Hibban, 2567, Hakim, 1164, An Nawawi dlm Riyadhus Shalihin, 11 81

[6] HR. At Tirmizi dalam Kitab al Jum’ah, No. 1142,  Ibnu Majah dalam Shalat Musafirin, No. 776,  Al Hakim no. 4283

[7]  HR. Muslim dalam bab Shalat Musafirin, no. 7575

[8] Al Mawardi, Tafsir al Mawardi, 6/42

[9] Ibnu Asyur, 28/361

[10] Tafsir Al mawardi, 6/42

[11] Wahbah Zuhaili, Tafsir Al Munir, 29/313

☘🌿🌷🌸🌹🍃🌴🌺

Ust Fauzan Sugiono, Lc, MA

Serial Tafsir Surat At-Tahrim

Tafsir Surat At Tahrim (Bag 1)

Tafsir Surat At Tahrim (Bag 2)

Tafsir At Tahrim (Bag. 3)

Tafsir At Tahrim (Bag. 4)

Tafsir Surat At Tahrim (Bag 5A)

Tafsir Surat At Tahrim (Bag 5B)

Tafsir Surat At Tahrim (Bag 6)

Tafsir Surat At Tahrim (Bag 7)

Tafsir Surat At Tahrim (Bag 8)

Tafsir Surat At Tahrim (Bag 9, Selesai)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top