DOA PEMENANGAN DAKWAH DALAM PILKADA

Bagi penduduk Jakarta, silahkan berkontribusi dengan memilih pasangan Anis-Sandi melalui untaian do’a yang disampaikan Ust Abdul Aziz al hafizh ini. Silahkan sebarkan..

Untuk do’a kemenangan dakwah di jkt
Dari ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf al Hafidz :
Yaa Ahlal Quran Bantu kami dengan doa-doa antum melawan Ahok wajunuduhu..

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَحْمَدُكَ وَنَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَهْدِيْكَ وَنَعُوْذُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ نَشْكُرُكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُو رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ إِنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحَقٌ
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ بِالإِسْلاَمِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالإِيْمِانِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالْقُرْآنِ وَلَكَ الْحَمْدُ بِالأَهْلِ وَالْمَالِ وَالْمُعَافَاةِ لَكَ الْحَمْدُ بِكُلِّ نِعْمَةٍ أَنْعَمْتَ بِهَا عَلَيْنَا
سُبْحَانَكَ لاَ نُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ فَلَكَ الْحَمْدُ حَتَّى تَرْضَى وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ ونَبِيِّكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ
اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّ إِذَا دَعَاكَ نَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَالْعَزِيْمَةَ عَلَى الرُّشْدِ وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ وَالْفَوْزَ بِالْجَنَّةِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلاَةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ، وَوَفِّقْهُمْ لِلْعَدْلِ فِيْ رَعَايَاهُمْ وَالرِّفْقِ بِهِمْ وَالاِعْتِنَاءِ بِمَصَالِحِهِمْ وَحَبِّبْهُمْ إِلَى الرَّعِيَّةِ وَحَبِّبِ الرَّعِيَّةَ إِلَيْهِمْ
اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِصِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَالْعَمَلِ بِوَظَائِفِ دِيْنِكَ الْقَوِيْمِ وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِلْعَمَلِ بِكِتَابِكَ وَسُنَّةِ نَبِيِّكَ وَالْحُكْمِ بِشَرِيْعَتِكَ وَإقَامَةِ حُدُوْدِكَ
اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لإِزَالَةِ الْمُنْكَرَاتِ وَإِظْهَارِ الْمَحَاسِنِ وَأَنْوَاعِ الْخَيْرَاتِ
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُمْ آمِرِيْنَ بِالْمَعْرُوْفِ فَاعِلِيْنَ لَهُ نَاهِيْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ تَارِكِيْنَ لَهُ
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ وَأَرْخِصْ أَسْعَارَهُمْ وَآمِنْهُمْ فِيْ أَوْطَانِهِمْ
اَللهُمَّ يَا حَكِيْمُ يَا عَلِيْمُ يَا عَلِيُّ يَا عَظِيْمُ نَسْأَلُكَ يَا رَبَّنَا اَنْ تُحَبِّبَ الْبِلاَدَ وَالْعِبَادَ إِلى ANIS SANDI.وَنَسْأَلُكَ يَا رَبَّنَا أَنْ تَجْعَلْ إِخْتِياَرَ وَانْتِخَابَ أَهْلِ جَاكَرْتَا فِيْهِمَا..اَللهُمَّ حَوِّلْ قُلُوْبَ أَهْلِ………JAKRTA.. إِلَى إنْتِخَابِهِمَا وَاخْتِياَرِهِمَا…اَللهُمَّ اجْعَلْ خِيَارَ وَانْتِخَابَ أَهْل……JKT… فِيْهِمَا ظَاهِرًا عَلَى مُناَفِسِيْهِماَ…اللهُمَّ أَرِنَا فِي نَجَاحِهِمَا فِي إِنْتِخَابَاتِ أَهْلِ……JAKT….. عَجَائِبَ قُدْرَتِكَ يَا عَزِيْزُ يَا قَهَّارُ.
اَللَّهُمَّ يَا حَيُّ يَا قَيّوْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ نَسْأَلُكَ أَنْ تَنْصُرَ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِينَ فِي…..JKT… اللَّهُمَّ احْرُسْهُمْ بِعَيْنِكَ الَّتِيْ لاَ تَنَامُ ، وَاحْفَظْهُمْ فِي كَنَفِكَ الَّذِي لَا يُرَامُ. اللَّهُمَّ افْتَحْ لِأخِيْنا ANIS SANDI قُلُوبَ أَهْلِ. جاكرتا……. وَ وَلِّهِ عَلَيْهِمْ يَا عَزِيْزُ يَا حَكْيمُ. اللَّهُمَّ وَفِّقْهُ وَبِطَانَتَهُ لِخِدْمَةِ الْعِبَادِ وَالبِلادِ وَنُصْرَةِ الإِسْلاَمِ وَ الْمُسْلِمِينَ اللّهُمَّ آمِيْن
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن

ARTINYA

=========

Ya Allah, sesungguhnya kami memuji-Mu, meminta tolong kepada-Mu, dan memohon petunjuk dari-Mu, kami berlindung dan bertawakal kepada-Mu, kami memuji-Mu dengan segala kebaikan, kami bersyukur atas semua nikmat-Mu, kami tidak mengingkari-Mu, kami berlepas diri dari siapa pun yang durhaka kepada-Mu. Ya Allah, hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya untuk-Mu shalat dan sujud kami, dan hanya kepada-Mu kami berusaha dan bergegas, kami sangat mengharapkan rahmat-Mu dan takut akan siksa-Mu, sesungguhnya azab-Mu benar-benar ditimpakan kepada orang-orang kafir.

Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu atas nikmat Islam, nikmat Iman, nikmat Al-Qur’an, nikmat bulan Ramadhan, nikmat keluarga, harta dan kesehatan. Segala puji bagi-Mu atas semua nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada kami.

Maha Suci Engkau, kami tidak akan sanggup menghitung dan membatasi pujian bagi-Mu. Keagungan-Mu hanya dapat diungkapkan dengan pujian-Mu kepada diri-Mu sendiri, segala puji hanya bagi-Mu (dari kami) sampai Engkau ridha (kepada kami) dan segala puji bagi-Mu setelah keridhaan-Mu.

Ya Allah, sampaikanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada hamba, nabi dan rasul-Mu Muhammad saw beserta seluruh keluarga dan sahabatnya.

Ya Allah Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, Pemilik segala keagungan dan kemuliaan, Yang Maha Mengabulkan doa orang yang berada dalam kesulitan, kami memohon kepada-Mu berbagai penyebab turunnya rahmat-Mu, tekad dan kekuatan untuk meniti jalan yang lurus, limpahan segala kebajikan, keselamatan dari segala dosa, kemenangan meraih surga dan keselamatan dari azab neraka.

Ya Allah, perbaikilah (akhlaq) para pemimpin kaum muslimin, bimbinglah mereka dalam menegakkan keadilan, menyayangi, dan memperhatikan kepentingan rakyat. Tumbuhkan kecintaan rakyat kepada mereka dan kecintaan mereka kepada rakyat.

Ya Allah, bimbinglah mereka ke jalan-Mu yang lurus, agar bekerja demi agama-Mu yang benar, jadikan mereka teladan yang mendapat petunjuk-Mu, dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Maha Penyayang.

Ya Allah, bimbinglah mereka agar bekerja sesuai kitab-Mu, sunnah Nabi-Mu, memutuskan dengan syariat-Mu, dan menegakkan hukum-hukum-Mu

Ya Allah, tuntunlah mereka untuk memberantas kemunkaran dan menampilkan segala bentuk kebaikan

Ya Allah, jadikanlah mereka para penyeru kebaikan yang melaksanakannya, penghalang kemunkaran yang meninggalkannya

Ya Allah, perbaikilah keadaan kaum muslimin, murahkanlah harga-harga kebutuhan hidup mereka, dan jadikanlah mereka aman sentosa di tanah air mereka

Ya Allah yang Maha bijaksana… yang Maha mengetahui…. yang Maha tinggi dan yang Maha Agung… Aku memohon padaMu Ya Robbi.. agar Engkau menjadikan seluruh penduduk JKT dan semua hambaMu mencintai …ASA..

Dan aku memohon padaMu Ya Robbi agar ASA menjadi pilihan dan pemenangan penduduk …JKT. Ya Allah palingkan seluruh kalbu penduduk ….JAKARTA untuk memenagkan dan memilih…ASA….

Ya Allah jadikanlah pilihan dan pemenangan penduduk jakarta pada keduanya, mengalahkan semua pesaing mereka…Ya Allah tunjukkan pada kami kejaiban kekuasaanMu dalam kemenangan keduanya di pilkada di …JKT. ini…. Ya Allah yang Maha Mulia dan Maha Perkasa…

Ya Allah, Ya Hayyu Ya Qayyuum, Ya Dzal Jalaali wal Ikraam, kami memohon kepada-Mu agar Engkau menolong saudara-saudara kami kaum muslimin di Jakarata. Ya Allah, jagalah mereka dengan mata-Mu yang tak pernah tertidur, lindungilah mereka dengan perlindungan-Mu yang tak kan bisa ditembus. Ya Allah bukakanlah hati seluruh warga Jakarta untuk saudara kami ….ASA… jadikan lah ia pemimpin bagi mereka ya ‘Aziiz ya Hakiim.

Ya Allah, berikan taufiq kepadanya dan para pembantunya kelak untuk berkhidmat kepada masyarakat dan warga …. (lokasi pilkada) dan untuk membela Islam dan kaum muslimin. Amin

Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dan merahmati kami pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi

Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan peliharalah kami dari api neraka

Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amal dan doa kami), sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang

Semoga shalawat senantiasa tercurah kepada pemimpin kami Muhammad saw, keluarga dan sahabatnya semua. Maha suci Tuhanmu Pemilik kemuliaan dari apa yang mereka persekutukan. Semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada para rasul dan segala puji hanya bagi Tuhan semesta alam

Aamiin..

[Adab Pada Rambut] Batasan Panjang Rambut Laki-Laki

Ada pun laki-laki, tidak boleh pula menyerupai wanita dalam hal model dan ukuran panjang rambut. Paling panjang laki-laki dibolehkan sampai atas bahu dan sebagian telinga, sebagaimana dicontohkan nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bahkan para sahabat ada yang disebut dengan jummiyyun yaitu para sahabat nabi yang rambutnya gondrong-gondrong sampai menyentuh bahu bagian atas. Selebih dari itu tidak boleh karena menyerupai wanita.

Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, katanya:

كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ وَكَانَ لَهُ شَعْرٌ فَوْقَ الْجُمَّةِ ودون الوفرة

Saya pernah mandi bersama Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam di satu bejana, rambut Beliau itu menjuntai sampai di atas bahu dan di bawah telinga. (HR. At Tirmidzi No. 1755, jugadalam Asy Syamail No. 22, katanya: hasan shahih. Al Baghawi, Syarhus Sunnah No. 3187)

Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, katanya:

كَانَ شَعْرُ رَسُولِ الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ إلى نصف أذنيه

Rambut Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam itu panjangnya sampai menutupi setengah telinganya. (HR. An Nasa’i No. 5234, At Tirmidzi, Asy Syamail, No. 21, Al Baghawi, Syarhus SunnahNo. 3638. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Mukhtashar Asy Syamail No. 21)

Wallahu A’lam

🌺🌸🍃🌹🍀🌾🌴🌾

✏ Farid Nu’man Hasan

Serial Adab Pada Rambut

Larangan Mencukur Rambut dengan Cara Qaza’

Memotong Rambut Bagi Muslimah Sesuai Syariat

Batasan Panjang Rambut Laki-Laki

Memakai Minyak Rambut Bagi Laki-Laki

Tarajjul (Menyisir Rambut)

Larangan Keras Menyambung Rambut (Wig, Konde, dan Semisalnya)

Menyemir Rambut

Larangan Mencabut Uban

Menutupi Rambut Bagi Wanita Karena Itu Adalah Salah Satu Aurat

Hukum Memakai Henna

📨 PERTANYAAN:

Ustadz mau tanya…hukum memakai henna itu apa ya ust?
Tmn ana tanya dalilnya… (Ummu Nizar)

📬 JAWABAN

Wa’alaikumussalam warahmatullah .., Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘ala Rasulillah wa Ba’d:

Memakai henna, atau pacar cina, atau apa saja yang mewarnaik tangan atau kuku, selama berasal dr bahan suci dan tidak mencelakan kulit, serta tidak menghalangi wudhu tidak apa-apa.

Dasarnya adalah ayat :
وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا

Dan janganlah mereka (kaum mu’minah) Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya (QS. An Nuur: 31)

Apakah yang biasa nampak atau terlihat dari kaum mu’minah?

Abdullah bin Abbas mengatakan maksud kalimat itu adalah celak, pewarna tangan, dan cincin. Mujahid berkata: cincin, pewarna tangan, dan celak mata. Ibnu Zaid mengatakan: celak mata, pewarna tangan, dan cincin, mereka mengatakan demikianlah yang dilihat oleh manusia. Sedangkan Imam Ibnu Jarir, setelah dia memaparkan berbagai tafsir ini, beliau mengatakan:

وأولى الأقوال في ذلك بالصواب: قول من قال: عنى بذلك: الوجه والكفان، يدخل في ذلك إذا كان كذلك: الكحل، والخاتم، والسوار، والخضاب.

“Pendapat yang paling unggul dan benar adalah pendapat yang mengartikannya dengan wajah dan dua telapak tangan, dan jika demikian maka celak, cincin, gelang, dan pewarna tangan termasuk di dalamnya.” (Detilnya lihat Tafsir Ath Thabari, 19/156-158)

Dalil lain, dahulu Nabi ﷺ merasa heran ketika ada tangan wanita yang tidak memakai henna, dan itu menunjukkan memakai henna adalah umum bagi wanita saat itu,

Lengkapnya sebagai berikut, Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, Beliau bercerita:

أن امرأة مدت يدها إلى النبي صلى الله عليه و سلم بكتاب فقبض يده فقالت يا رسول الله مددت يدي إليك بكتاب فلم تأخذه فقال إني لم أدر أيد امرأة هي أو رجل قالت بل يد امرأة قال لو كنت امرأة لغيرت أظفارك بالحناء

Ada seorang wanita yang menjulurkan tangannya kepada Nabi ﷺ dengan memegang sebuah kitab, lalu nabi menahan tangannya.

Wanita itu bertanya: “Wahai Rasulullah, aku julurkan tanganku kepadamu dengan memberikan kitab, tapi engkau tidak mengambilnya?”

Nabi menjawab: “Aku tidak tahu ini tangan laki-laki atau tangan wanita?”

Wanita itu menjawab: “Ini tangan wanita.”

Lalu Nabi bersabda: “Jika kamu wanita maka ubahlah warna kukumu dengan henna.” (HR. An Nasa’i No. 5089, Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 6002, hadits ini hasan.)

Wallahu A’lam

🌺🌸🍃🌹🍀🌾🌴🌾

✏ Farid Nu’man Hasan

Tafsir Surat Al Falaq (bag.1)

💢💢💢💢💢💢💢

Muqaddimah

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)

1.      Katakanlah,” Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai Subuh
2.      Dari kejahatan makhluknya
3.      Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap
4.      Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.
5.      Dan dari kejahatan pendengki apabila ia dengki.

A.      Ta’rif Surah

Ayat  ini termasuk Makkiyyah, ayatnya berjumlah lima ayat, ini pendapat Ikrimah, Hasan, Atha dan Jabir. Sedangkan menurut Ibnu Abbas dan Qatadah, surat ini termasuk Madaniyah.[1]

Sebagian ulama menyebutkan bahwa surat Al Falaq turun di Mekkah setelah surat Al Fiil, sehingga termasuk ke dalam surat-surat Makiyyah.[2]

B.      Asbab Nuzul

Seperti halnya surat An-Nas, surat Al-Falaq dikenal juga dengan al-muawazatain (dua surat perlindungan).

Adapun sabab nuzulnya seperti telah kami sebutkan pada tafsir surat An Nas, namun kami sebutkan beberapa riwayat yang terkait. Diantaranya, An Nasa’i menyebutkan hadits:

عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الْأَسْلَمِيِّ -هُوَ ابْنُ أُنَيْسٍ-: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَضَعَ يَدَهُ عَلَى صَدْرِهِ ثُمَّ قَالَ: “قُلْ”. فَلَمْ أَدْرِ مَا أَقُولُ، ثُمَّ قَالَ لِي: “قُلْ”. قُلْتُ: ” قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ” ثُمَّ قَالَ لِي: “قُلْ”. قُلْتُ: ” أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ” حَتَّى فَرَغْتُ مِنْهَا، ثُمَّ قَالَ لِي: “قُلْ”. قُلْتُ: ” قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ” حَتَّى فَرَغْتُ مِنْهَا. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “هَكَذَا فَتَعَوَذْ  مَا تعوذَ الْمُتَعَوِّذُونَ بِمِثْلِهِنَّ قَطُّ

Dari Uqbah bin ‘Amir, dari Abdullah Al Aslami-ia adalah Ibnu Unais- bahwasanya Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam meletakkan tangannya diatas dadanya, kemudian ia berkata,”     kemudian bersabda,”Katakanlah. Aku tak mengetahui apa yang akan aku katakan, kemudian beliau bersabda,” Katakanlah, aku berkata,” Qulhuwallahu Ahad, kemudian beliau bersabda kepadaku, Katakanlah,” Aku berkata,’ Qul a’uzubirabbil falaq, minsyarimakhalaq, hingga aku selesai. Kemudia beliau berkata,”katakanlah, lalu aku berkata,” Qul auzubirabbinnas, hingga aku selesai membaca. Lalu Rasulullah bersabda,”Hendaklah engkau memohon perlindungan seperti orang-orang yang meminta perlindungan dengan surat-surat seperti tersebut.”[3] (Sunan Nasa’i Kubra, No. 7845)

Juga hadits dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahuanha:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم كان يَقْرَأُ بِهِنَّ، وَيَنْفُثُ فِي كَفَّيْهِ، وَيَمْسَحُ بِهِمَا رَأْسَهُ وَوَجْهَهُ، وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ. وَقَالَ الْإِمَامُ مَالِكٌ: عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَة، عَنْ عَائِشَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اشْتَكَى يَقْرَأُ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَتَيْنِ وَيَنْفُثُ، فَلَمَّا اشْتَدَّ وَجَعُهُ كُنْتُ أَقْرَأُ عَلَيْهِ، وَأَمْسَحُ بِيَدِهِ عَلَيْهِ، رَجَاءَ بَرَكَتِهَا

Bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam pernah membaca al muawaizatain, lalu meniupkan dikedua telapak tangannya, mengusapkan keduanya diwajah dan kepala lalu keseluruh tubuhnya. Berkata Imam Malik,” Dari Ibnu Syihab, daru ‘Urwah dari ‘Aisyah bahwasanya Rasulullah jika ada keluhan Beliau membaca untuk dirinya al-muawazatain dan meniupkannya. Ketika semakin terasa sakitnya, aku membacakan untuk Beliau, lalu aku mengusapkan dengan tangannya, mengharap keberkahannya.[4]
( Al Muwatha, 2/942, Shahih Bukhari, No.5016, Shahih Muslim, No.3902, Sunan Abu Daud, 3902, Sunan Nasa’i Al Kubra, No. 7544,7549).

C.  Kandungan Umum surat

Surat ini mengandung perlindungan kepada Allah, karena Allah Maha Kuasa atas segalanya. Saat manusia butuh dan lemah, tentu sebagai muslim, mereka akan kembali kepada Allah, hal ini juga seperti telah disebutkan didalam surat Al Fatihah:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Kepada Engkau (Allah)  kami menyembah, dan kepada Engkau kami mohon pertolongan (QS. Al-Fatihah:5)

Rasulullah juga telah mengajarkan kepada kita, jika kita memohon sesuatu, mohonkanlah dengan penuh harap kepada Sang Maha Kaya, Sang Maha Pencipta. Dan jika kita meminta pertolongan, dahulukanlah meminta kepada Allah, sebelum kepada makhluk.

Sabda Nabi:

إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ, وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ

Jika kamu memohon, mohonlah kepada Allah, dan jika meminta pertolongan, mintalah dengan Allah”.[5] HR. Ahmad, No. 2669

Syekh Dr. Yusuf Al Qardhawi dalam Tafsir Juz ‘Amma beliau menyebutkan:

“Al-Qur’an mengajarkan Umat Islam agar memohon perlindungan kepada Allah atas keburukan dunia, atau atas keburukan sifat dari ciptaan Allah, baik jenis maupun kuantitasnya, karena hanya Allah saja yang Maha Mampu atas segalanya”.[6]

Sedangkan Syekh Mutawalli Asy Sya’rawi menyebutkan dalam tafsirnya:

Surat ini dan setelahnya mengandung taujih (arahan) dari Allah kepada Nabi Muhammad, dan kepada kaum muslimin umumnya. Berlindung kepada Allah dengan pengayoman-Nya, dari segala rasa takut, baik yg tersembunyi maupun yang terlihat, diketahui maupun yang diketahui, seolah Allah membuka perlingungannya, seolah Allah berfirman,” Kemarilah, kemarilah wahai hambaku, Aku Maha Kuat jika kau lemah, kemarilah kepada perlindungan-Ku, kau akan aman dan tenang, kemarilah, kepada-Ku lah ketenangan dan keselamatan”.[7]

والله أعلم
Bersambung…

🍃☘🌺🌾🌻🌿🌴🌸

✍ Ust Fauzan Sugiono, Lc


🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

[1]  Abu Hafs Sirajuddin An Nu’mani, Al Lubab, (Beirut: Dar Kutub Al Ilmiyah, 1419 H) 20/568
[2] Abdul Qadir bin Malaa, Bayan Al Ma’ani, 1/181
[3] Sunan Nasa’i, No. 7845
[4] Al Muwatha, 2/942, Shahih Bukhari, No.5016, Shahih Muslim, No.3902, Sunan Abu Daud, 3902, Sunan Nasa’i Al Kubra, No. 7544,7549
[5] HR. Ahmad, No. 2669
[6] Syekh Yusuf Al Qardhawi, Tafsir Juz Amma, h. 564
[7] Syekh Muhammad Mutawalli Asy Sya’rawi, Tafsir Juz Amma, (Mesir; Penerbit Ar Rayah) hal. 665


Selanjutnya:

Tafsir Surat Al Falaq (bag.3)

Serial Tafsir Surat Al-Falaq

Tafsir Surat Al-Falaq Bag. 1

Tafsir Surat Al-Falaq Bag. 2

Tafsir Surat Al-Falaq Bag. 3

Tafsir Surat Al-Falaq Bag. 4 (Selesai)

scroll to top