💢💢💢💢💢
📨 PERTANYAAN:
Assalaamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh.
Afwan ustadz.
Apakah dzikir hrs dilafalzkan tdk blh didlm hati.
Mhn penjlsannya.
Jazaakallahu khoiron (08528992xxxx)
📬 JAWABAN
🍃🍃🍃🍃
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa barakatuh ..
Bismillah wal Hamdulillah ..
Dzikir dalam hati disyariatkan oleh Allah Ta’ala .. Allah Ta’ala berfirman:
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ
Dan berdzikirlah kepada Rabbmu dalam jiwamu. (QS. Al A’raf: 205)
Juga hadits qudsi:
أنا عند ظنِّ عبْدي بي، وأنا معه إذا ذكرني، فإن ذكرني في نفسِه ذكرتُه في نفسي …..
Aku tergantung prasangka hambaKu kepadaKu, jika dia berdzikir kepadaKu dalam dirinya maka Aku menyebutnya dalam diriKu .. (HR. Bukhari dan Muslim)
Imam Ibnu Baththal Rahimahullah berkata:
قال الطبرى: فإن قيل: أي الذِّكْرين أعظم ثوابًا: الذكر الذي هو بالقلب، أو الذِّكْر الذي هو باللسان؟ قيل: قد اختلف السَّلف في ذلك، فروي عن عائشة أنَّها قالت: “لأن أذكرَ الله في نفسي أحبُّ إليَّ من أن أذكُره بلساني سبعين مرَّة”، وقال آخرون: ذِكْر الله باللِّسان أفضل؛ روي عن أبي عُبيدة بن عبدالله بن مسعود قال: “ما دام قلْب الرَّجُل يذكر الله تعالى فهو في صلاة، وإن كان في السُّوق، وإن تحرَّك بذلك اللِّسان والشَّفتان، فهو أعظم”
Berkata Ath Thabari: ditanyakan: “Mana yang lebih utama, dzikir di hati atau lisan?” Para ulama salaf berbeda pendapat. Diriwayatkan dari ‘Aisyah, dia berkata: “Aku berdzikir kepada Allah dalam diriku lebih aku sukai daripada dilisankan sebanyak 70 kali.”
Ulama lain mengatakan: Dzikir lisan lebih utama. Diriwayatkan dari Abu Ubaidah bin Abdullah bin Mas’ud, dia berkata: “Hati manusia senantiasa berdzikir kepada Allah dalam shalatnya, tapi ketika dia di pasar, dia menggerakkan dua bibirnya, maka itu lebih besar pahalanya.” (Syarh Shahih Al Bukhari)
Imam Ath Thabari sendiri memilih jika dzikir yang Sunnah maka lebih baik dihati, agar lebih selamat dari riya’. Sedangkan Imam Ibnu Taimiyah mengatakan dzikir yang sempurna adalah memadukan antara hati dan lisan sekaligus. Dalam Majmu’ Al Fatawanya dia berkata:
فالكامل باللِّسان مع القلْب، وغير الكامل بالقلْب فقط
Maka, dzikir yang sempurna adalah dengan lisan dan hati, dan yang tidak sempurna adalah jika dengan hati saja. (Selesai).
Jadi, dengan hati benar, dengan lisan juga benar, sesuaikan dengan kondisi kita.
Wallahu a’lam
🌷🌹🍃☘🍀🌸🎋
✍ Farid Nu’man Hasan