Shalat Birrul Walidain

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

✉️❔PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum warahmatullah Afwan ustadz izin bertanya tentang sholat birrul walidain, soheh apa ndak

✒️❕JAWABAN

☘️⭐☘️⭐☘️⭐☘️⭐
Bismillahirrahmanirrahim..

Dalam kitab-kitab fiqih yang mu’tabar tidak dikenal shalat sunnah dengan nama Shalat Birrul Walidain. Ada orang yang melakukannya setelah maghrib secara berjamaah dengan tata cara seperti shalat maghrib juga. Ini tidak ada dalam kitab Fiqih 4 madzhab, dan kitab fiqih perbandingan.

Namun mendoakan kedua orang tua, maka itu sunnah berdasarkan Al Quran, As Sunnah, dan Ijma. Ada pun shalat dengan niat pahalanya buat orang tua yang sudah wafat, maka ini diperselisihkan ulama, dan itu pernah dibahas di sini.

Menghadiahi Pahala Shalat Untuk Mayit (Hukum Sholat Hadiah)

Wallahu A’lam

✍ Farid Nu’man Hasan

HAMAS Adalah Gerakan Rakyat Palestina dan Ahlussunah wal Jamaah

Tersebar di medsos akun-akun yang mengaku-ngaku “Salafi” menuduh HAMAS adalah syiah.

Ada pula seorang penceramah (Riyadh Bajrey) yang menyebut HAMAS adalah buatan Israel yang dipelihara oleh Israel juga agar memiliki alasan untuk membantai Palestina.

Keduanya adalah tuduhan dusta dan fitnah besar.

Allah Ta’ala berfirman:

كَبُرَتۡ كَلِمَةٗ تَخۡرُجُ مِنۡ أَفۡوَٰهِهِمۡۚ إِن يَقُولُونَ إِلَّا كَذِبٗا

Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.

(QS. Al-Kahfi, Ayat 5)

HAMAS didirikan tahun 10 Desember 1987, sehari setelah insiden sebuah truk tentara Israel menabrak mobil di sebuah pos pemeriksaan Gaza yang menewaskan pekerja harian Palestina.

Didirikan oleh ulama Sunni di Gaza, Syaikh Ahmad Yasin, dan murid-muridnya. Seperti Abdul Aziz Ar Rantisi, Ismail Haniya, dan lainnya.

Bahkan turut membidani kelahiran HAMAS adalah Syaikh Umar Sulaiman al Asyqar (murid dari Syaikh Bin Baaz dan Syaikh Al Albani), Beliau juga tokoh Salafi Kuwait. Beliau memperjuangkan HAMAS khususnya dalam membuat jaringan di luar negeri.

Hal itu ditegaskan dalam sebuah artikel Biografi di Al-Jazeera, berjudul:

عمر الأشقر.. أحد مؤسسي حماس الكبار

Umar al Asyqar .. salah satu perintis utama HAMAS

Maka, ini adalah bantahan bagi mereka yang menuduh HAMAS adalah buatan Israel atau HAMAS adalah Syiah.

Ditambah lagi, justru HAMAS melarang tegas tersebarnya Syiah di Gaza di tahun 2015 sebagaimana link berikut:

HAMAS bans Shia Group in Gaza

Hamas bans Shia group in Gaza

Juga di tahun 2018:

Hamas quashes armed Shiite movement Sabireen in Gaza

https://www.al-monitor.com/originals/2019/03/gaza-hamas-bans-sabireen-movement-shiite-iran.html

Maka, menuduh HAMAS dan pejuang lainnya tanpa bukti, merupakan framing, fitnah, perbuatan keji yang menguntungkan Zionis Yahudi.

Wallahul Musta’an!

✍ Farid Numan Hasan

Anggapan Covid Adalah Tanda Awal Kedatangan Dajjal

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

✉️❔PERTANYAAN:

Mohon izin bertanya, bagaimana menurut pandangan Ustadz Farid tentang pendapat sebagian Ustadz yang menganggap bahwa pandemik covid ini adalah awal kedatangan Al Massih Dajjal? Bahwa kita sudah berada dalam fase akhir zaman, pandemik ini awal fitnah. Tidak berkesudahan dan akan diikuti dengan fitnah2 berikut sesuai tanda2 kiamat berikutnya. Wallahu a’lam.

✒️❕JAWABAN

☘️⭐☘️⭐☘️⭐☘️⭐

Bismillahirrahmanirrahim..

Akhir zaman itu sudah terjadi sejak diutusnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Oleh karena itulah, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam disebut dengan nabi akhir zaman.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةَ (وَالسَّاعَةُ) كَهَذِهِ مِنْ هَذِهِ أَوْ كَهَاتَيْنِ وَقَرَنَ بَيْنَ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

Jarak aku diutus dan kiamat seperti dua jari ini, Beliau mendekatkan antara jari telunjuk dan tengah.

(HR. Muttafaq ‘Alaih, dari Sahl bin Sa’ad As Saa’idi)

Syaikh Al Mubarkafuri Rahimahullah mengatakan:

وبعثة النبي صلى الله عليه و سلم من أول أشراطها

Pengutusan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjadi seorang rasul, termasuk di antara tanda-tanda awal kiamat. (Tuhfah Al Ahwadzi, 6/380)

Beliau mengatakan tentang makna “seperti dua jari” :

قال عياض أشار بهذا الحديث إلى قلة المدة بينه وبين الساعة

‘Iyadh berkata: “Hadits ini mengisyaratkan sedikitnya (pendeknya) jarak antara dirinya (Nabi) dan kiamat.” (Ibid, 6/381)

Oleh karena itu, yang kita lakukan adalah mempersiapkan diri menghadapi fitnah akhir zaman. Fitnah akhir zaman itu sudah muncul sejak wafatnya Umar Radhiallahu ‘Anhu, di mana Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memproduksi terbukanya fitnah itu akan muncul setelah wafatnya Umar.

Jadi, kalau dianggap munculnya covid 19 seolah fitnah pertama akhir zaman, maka dia keliru, Covid 19 hanyalah rangkaian panjang berbagai macam fitnah akhir zaman sejak masa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam sampai saat ini dan akan datang.

Jadilah orang yang siap menghadapi akhir zaman, bukan hanya menjadi kolektor tanda-tanda akhir zaman.

Wallahu A’lam

✍ Farid Nu’man Hasan

Hukum Mengikuti Tarikat Tasawuf

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

✉️❔PERTANYAAN:

Untuk kebaikan ruhiyah kita, apakah mesti mengikuti suatu thariqat yang muktabarah?

✒️❕JAWABAN

☘️⭐☘️⭐☘️⭐☘️⭐

Dunia tarikat, identik dengan tasawwuf. Di mana para ulama ada tiga sikap:

1. Mencelanya dan menganggapnya sebagai bid’ah, bahkan dianggap memiliki model keberagamaan tersendiri. Para pembencinya menyebut dengan Diinus Shufi (agama sufi).

2. Pihak yang menyanjungnya, mensucikannya, dan menyebut mereka di atas para ulama syariat karena dianggap sufi sudah melewati fase syariat, tapi hakikat, dan ma’rifat.

3. Pihak pertengahan. Bahwa dalam dunia sufi, ada yang berlebihan dan menyimpang bahkan sampai akhirnya meninggalkan kewajiban agama, bukan hanya bid’ah, tapi ini merupakan kezindikan. Inilah yang tertolak dan tercela.

Namun, sebagian sufi ada yang masih di atas jalan sunnah, mereka menjadikan keterikatan terhadap al Quran dan As Sunnah sebagai syarat berjalan di atas jalan tasawwuf. Seperti para imam mereka: Junaid bin Muhammad, Dzun Nun al Mishri, Ma’ruf Al Kharkiy, Hatim al ‘Asham, Abu Yazid al Qusyairi.

Oleh karena itu para imam seperti Imam Ibnu Taimiyah dan Imam Ibnul Qayyim memuji sufi-sufi seperti ini. Namun menolak yang menyimpang dari mereka.

Imam al’ Ajluni Rahimahullah menyebutkan bahwa Imam asy Syafi’i Rahimahullah berkata:

وأنا حبب إلي من دنياكم ثلاث: ترك التكلف، وعشرة الخلق بالتلطف، والاقتداء بطريق أهل التصوف

Ada tiga hal yang jadi kesukaanku atas dunia kalian: meninggalkan sikap memberatkan diri, bergaul dengan makhluk dengan kelembutan, dan mengikuti jalan ahli tasawwuf.

(Kasyful Khafa, 1/394)

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah mengutip dari Imam asy Syafi’i Rahimahullah yang mengatakan:

صَحِبْتُ الصُّوفِيَّةَ فَمَا انْتَفَعْتُ مِنْهُمْ إِلَّا بِكَلِمَتَيْنِ سَمِعْتُهُمْ يَقُولُونَ: الْوَقْتُ سَيْفٌ. فَإِنْ قَطَعْتَهُ وَإِلَّا قَطَعَكَ. وَنَفْسُكَ إِنْ لَمْ تَشْغَلْهَا بِالْحَقِّ، وَإِلَّا شَغَلَتْكَ بِالْبَاطِلِ

Aku bersahabat dengan golongan sufi, tidaklah aku mendapatkan manfaat dari mereka kecuali dua ucapan yang aku dengar dari mereka. Mereka berkata: “Waktu adalah pedang, jika kamu tidak bisa mengendalikannya maka dia akan menebasmu. Dirimu jika sedang tidak sibuk dalam kebaikan, maka niscaya dia akan menyibukkanmu dengan kebatilan.” (Madarij as Salikin, 3/125)

Imam Amin al Kurdi Rahimahullah menceritakan tentang Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah:

إنه كان يقول لولده عبد الله قبل مصاحبة الصوفية: ” يا ولدي عليك بالحديث، وإياك ومجالسة هؤلاء الذين سموا أنفسهم بالصوفية، فإنهم ربما كان أحدهم جاهلاً بأحكام دينه، فلما صحب (أبا حمزة البغدادي الصوفي)، وعرف أحوال القوم أصبح يقول لولده: يا ولدي. عليك بمجالسة هؤلاء القوم، فإنهم زادوا علينا بكثرة العلم والمراقبة والخشية والزهد، وعلو الهمة “

Imam Ahmad bin Hambal berkata kepada anaknya di saat dia belum bergaul dengan majelisnya sufi: “Wahai anakku, peganglah hadits, dan jauhilah majelisnya orang-orang yang menamakan diri mereka dengan sufiyah karena bisa jadi mereka bodoh terhadap hukum-hukum agamanya.”

Namun saat dia bersahabat dengan Abu Hamzah al Baghdadi seorang sufi, maka dia menjadi tahu kondisi sufi, dan dia berkata: “Wahai anakku, hendaknya engkau bermajelis bersama kaum itu, karena mereka menambah untuk kita banyak ilmu, muraqabah, rasa takut, zuhud, dan cita-cita yang tinggi.”

(Tanwir al Qulub, Hal. 405)

Maka, tarikat-tarikat juga demikian. Jika dia masih di atas sunnah, boleh bagi seseorang mengikutinya secara objektif, dan mengamalkan wirid-wiridnya yang tidak ada penyimpanngan. Namun tidak dibenarkan tarikat-tarikat yang justru mengajarkan penyimpangan seperti tidak wajib shalat, tidak kena beban syariat, dll.

Wallahu A’lam

✍ Farid Nu’man Hasan

scroll to top