Bergaul-lah Walau Ekslusif Itu Nyaman

🐾🐾🐾🐾🐾🐾

📌 Sejarah menunjukkan para Nabi dan Rasul ‘Alaihimussalam juga bergaul

📌 Begitu juga Nabi kita, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

📌 Gelarnya Al Amin – terpercaya, menunjukkan bahwa Beliau bergaul

📌 Gelar tersebut bukan gratisan, tapi hasil dari gaulnya di tengah masyarakat dan mereka merasakan keluhuran akhlaknya

📌 Bergaul-lah … Sebab dengannya kita dapat memberikan manfaat kepada orang lain, sehingga kita menjadi manusia terbaik:

وخير الناس أنفعهم للناس

Manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. (HR. Ad Daruquthni dalam Al Afrad, Dhiya Al Maqdisi dalam Al Mukhtarah. Dishahihkan oleh Imam As Suyuthi)

📌 Bergaul-lah, agar kita matang dalam pertarungan hidup dan menghadapi tipe beragam manusia, lalu bertahanlah atas fitnah-fitnahnya

📌 Imam An Nawawi dalam kitabnya yang terkenal, Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin, membuat bab yang sangat panjang, “Keutamaan berbaur dengan manusia dan menghadiri perkumpulan dan jamaah mereka, menyaksikan kebaikan dan majlis dzikir bersama mereka, menjenguk orang sakit, dan mengurus jenazah mereka. Memenuhi kebutuhan mereka, membimbing kebodohan mereka, dan lain-lain berupa kemaslahatan bagi mereka, bagi siapa saja yang mampu untuk amar ma’ruf nahi munkar, dan menahan dirinya untuk menyakiti, serta bersabar ketika disakiti.”

📌 Imam An Nawawi berkata, “Ketahuilah, bergaul dengan manusia dengan cara seperti yang saya sebutkan, adalah jalan yang dipilih oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan seluruh Nabi Shalawatullah qwa Salamuhu ‘Alaihim, demikian pula yang ditempuh oleh Khulafa’ur Rasyidin, dan orang-orang setelah mereka dari kalangan sahabat, tabi’in, dan orang setelah mereka dari kalangan ulama Islam dan orang-orang pilihannya. Inilah madzhab kebanyakan dari tabi’in dan orang-orang setelah mereka, ini pula pendapat Asy Syafi’i dan Ahmad, dan kebanyakan fuqaha radhiallahu ‘anhum ajma’in. Allah Ta’ala berfirman: “Saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan” (QS. Al Maidah: 2) Ayat-ayat dengan makna seperti yang saya sebutkan sangat banyak dan telah diketahui. (Riyadhush Shalihin, hal. 182. tahqiq oleh Muhammad Ishamuddin Amin. Maktabatul Iman, Al Manshurah)

📌 Tapi, gaul tidak sembarang gaul apalagi jika kita dalam posisi lemah, mk bergaullah dgn mereka yg kuat agamanya dna bs membantu menuju surga.

الْمَرْءُ عَلَى دِينِخَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلْ

Seorang tergantung agama kawan dekatnya maka lihatlah kepada siapa kalian berkawan dekat. (HR. Ahmad No. 8417. Sanadnya jayyid. Ta’liq Musnad Ahmad No. 8417)

Wallahu A’lam

🍃🌸🌷☘🌳☘🌾

✏ Farid Nu’man Hasan

Sunnah Sunnah Sebelum Tidur

💥💦💥💦💥💦

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum ustadz sy mau tanya
Apa saja sunah rasullah sblm tidur??apa witir jg trmasuk sunah rasullah

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh. Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘Ala Rasulillah wa ba’d:

Berikut ini sunah-sunah sebelum tidur:

1⃣ Berwudhu

Dari Bara bin ‘Azib Radhiallahu ‘Anhu, katanya:

قَالَ النَّبِيُّ إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ

Nabi bersabda: “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka berwudhulah seperti wudhumu ketika shalat.” (HR. Al Bukhari No. 247, Muslim No. 2710, At Tirmidzi No. 3394, Abu Daud No. 5046, Ahmad No. 18584)

2⃣ Shalat Witir

Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, berkata:

أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيِ الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ

Kekasihku mewasiatkan kepadaku dengan tiga hal, yaitu: berpuasa tiga hari tiap bulannya, shalat dua rakaat dhuha, dan shalat WITIR SEBELUM TIDUR. (HR. Al Bukhari No. 1981)

3⃣ Memakai celak mata

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, katanya:

كَانَتْ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُكْحُلَةٌ، يَكْتَحِلُ بِهَا عِنْدَ النَّوْمِ ثَلَاثًا فِي كُلِّ عَيْنٍ

Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memiliki celak yang Beliau pakai menjelang tidur sebanyak tiga kali di masing-masing matanya. (HR. Ahmad No. 3317. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: hasan. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 3317)

Dari Jabir bin Abdullah Radhiallahu ‘Anhu: aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالْإِثْمِدِ عِنْدَ النَّوْمِ، فَإِنَّهُ يَجْلُو الْبَصَرَ، وَيُنْبِتُ الشَّعَرَ

Hendaknya kalian bercelak menggunakan itsmid ketika menjelang tidur, karena itu bisa mencerahkan penglihatan dan menumbuhkan rambut. (HR. Ibnu Majah No. 3496, At Tirmdzi No. 1757, Abu Ya’la No. 2057, Ath Thabarani, Al Awsath No. 6151, Al Baghawi, Syarhus Sunnah No. 3202. Syaikh Husein Salim Asad mengatakan: para perawinya terpercaya. Syaikh Al Albani menshahihkan dalam Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah No. 3496)

Imam Al Munawi Rahimahullah menjelaskan bahwa anjuran dalam hadits ini menandakan bimbingan, pembiasaan, dan sunah bercelak. Sebagian orang memakruhkan bercelak bagi laki-laki di siang hari, ini pendapat yang keliru, dilakukannya di malam hari karena itu lebih bermanfaat. Hadits ini dishahihkan oleh Imam Ibnu Abdil Bar. (At Taisir bi Syarhi Al Jami’ Ash Shaghir, 2/139)

4⃣ Membersihkan Pembaringan Sambil Membaca Bismillah

Yaitu dengan mengkibasnya agar tidak ada kotoran dan kutu-kutu yang mengganggu tidur kita, atau syaithan yang mengganggu.

Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu berkata, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

إذا أوى أحدُكم إلى فراشِهِ فليأخذْ داخلةَ إزاره فلينفضْ بها فراشَه ويسمى اللهَ فإنه لا يدرى ما خلفه بعده على فراشِهِ

Jika salah seorang kamu membaringkan diri ke kasurnya maka hendaknya ambil kain untuk mengkibaskan kasurnya itu dengannya, dan sebutlah nama Allah, karena dia tidak tahu ada apa di atas kasurnya itu. (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 1217, Muslim No. 2714, Ibnu Hibban No. 5534)

5⃣ Berbaring dengan bertumpu pada tubuh bagian kanan

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

فإذا أراد أن يضطجع فليضطجع على شقه الأيمن

Jika kamu hendak berbaring maka berbaringlah dengan sisi bagian kanan. (HR. Muslim No. 2714)

Manfaat kesehatannya sangat besar, di antaranya memberikan ruang kepada jantung untuk berkerja leluasa.

Dilarang posisi tidur tengkurep, sebagaimana riwayat dari Ya’isy bin Thakhfah Al Ghifariy, dari ayahnya, dia berkata,

فَبَيْنَمَا أَنَا مُضْطَجِعٌ فِى الْمَسْجِدِ مِنَ السَّحَرِ عَلَى بَطْنِى إِذَا رَجُلٌ يُحَرِّكُنِى بِرِجْلِهِ فَقَالَ « إِنَّ هَذِهِ ضِجْعَةٌ يُبْغِضُهَا اللَّهُ ». قَالَ فَنَظَرْتُ فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-

“Saat aku sedang berbaring tengkurap di masjid di waktu sahur. Lalu tiba-tiba ada seseorang menggerak-gerakkanku dengan kakinya. Dia pun berkata, “Sesungguhnya ini adalah cara tidur yang dibenci oleh Allah.” Kemudian aku pandang orang tersebut, ternyata ia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Abu Daud No. 5040, Ibnu Majah No. 3723)

Imam Nawawi dalam Riyadhus Shalihin-nya mengatakan bahwa hadits ini shahih. Dalam hadits shahih lainnya disebutkan bahwa tengkurap adalah cara tidurnya penghuni neraka. (Ibnu Majah No. 3724)

Para ulama ada yang mengharamkan dan ada pula yang memakruhkan tengkurap, selain memang itu juga buruk bagi kesehatan. Tapi jika ada ‘udzur syar’iy seperti sedang sakit, sedang terapi/pengobatan, tidak apa-apa tengkurap karena ada kebutuhan yang tidak bisa dihindari. Wallahu A’lam

6⃣ Membaca Dzikir-Dzikir Yang Ma’tsur (Memiliki riwayat dari Nabi ﷺ)

Banyak sekali dzikir-dzikir ma’tsur yang Nabi ﷺ ajarkan sebelum tidur. Dari yang sudah banyak diketahui sampai yang jarang diketahui orang. Berikut ini saya sampaikan beberapa saja, baik berasal dari Al Quran dan dari Nabi ﷺ, di antaranya:

🔷 Membaca Al Mu’awwidzaat (Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas)

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ، ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا: قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الفَلَقِ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ، يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ “

Bahwasanya jika Nabi ﷺ membaringkan tubuhnya di kasurnya setiap malam dia mengumpulkan tangannya lalu dia meniupnya, dan kemudian membaca: Qulhuwallahu Ahad, Qul A’udzu birabbil falaq, Qul A’udzu birabbinnaas. Kemudian Beliau mengusap ke seluruh tubuhnya sejauh jangkauannya, yang dimulai dari kepala, wajah dan bagian depan tubuhnya, hal itu dilakukan tiga kali. (HR. Al Bukhari No. 5017)

🔶 Membaca Ayat Kursi

Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bercerita bahwa dirinya ditugaskan oeh Nabi ﷺ untuk menjaga harta zakat, ada seseorang yang mendatanginya dan mencurinya, Beliau berhasil menangkapnya dan mengadukannya kepada Rasulullah ﷺ, Abu Hurairah bercerita panjang, lalu si laki-laki itu berkata:

إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ فَقَالَ النَّبِيُّ ? صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ

Jika kamu berbaring di kasurmu, maka bacalah ayat Kursi, senantiasa Allah akan menjagamu dan kamu tidak akan di dekati syetan sampai subuh. Maka, Nabi ﷺ bersabda: “Dia telah berkata benar kepadamu, dia itu pembohong besar, dia syetan.” (HR. Al Bukhari)

Imam Al ‘Aini mengatakan: “Arti “shadaqaka-dia berkata benar kepadamu” yaitu dalam hal manfaat ayat Kursi dia memang benar, tapi dia biasanya berbohong.” (‘Umdatul Qari, 29/96)

🔷 Membaca Al Fatihah

Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

إذا وضعت جنبك على الفراش وقرأت فاتحة الكتاب و ” قل هو الله أحد ” فقد أمنت من كل شيء إلا الموت

Jika kamu membaringkan badanmu ke pembaringan, lalu membaca Al Fatihah dan Qul Huwallahu Ahad, maka kamu akan aman dari segala hal kecuali kematian. (HR. Al Bazzar No. 7393. Imam Al Haitsami mengatakan: “Dalam sanadnya terdapat Ghasan bin ‘Ubaid, dia dhaif. Tapi ditsiqahkan oleh Ibnu Hibban, dan perawi lainnya adalah para perawi shahih.” (Majma’ Az Zawaid, 10/78). Imam As Suyuthi mengatakan: hasan. Lihat Al Jami’ Ash Shaghir No. 892)

🔶 Membaca Dzikir

Dalam riwayat Al Bara bin ‘Azib Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ mengajarkan dzikir berikut:

اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ فَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ

Allahumma aslamtu nafsii ilaik, wa fawwadh-tu amrii ilaik, wa wajjahtu wajhiya ilaik, wa alja’tu zhahrii ilaik, ragh-batan wa rahbatan ilaik, laa malja-a wa laa manjaa minka illa ilaik. Aamantu bikitaabikalladzi anzalta wa bi nabiyyikalladzi arsalta. (“Ya Allah, aku serahkan diriku kepadaMu, aku serahkan urusanku kepadaMu, aku hadapkan wajahku kepadaMu, aku sandarkan punggungku kepadaMu, karena berharap rahmatmu dan takut pada siksaanMu. Tidak ada tempat perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman)Mu, kecuali kepadaMu. Aku beriman pada kitab yang telah Engkau turunkan, dan (kebenaran) NabiMu yang telah Engkau utus.” Maka, Apabila Engkau meninggal dunia (di waktu tidur), maka kamu akan meninggal dunia dalam keadaan fitrah (agama Islam)”. (HR. Al Bukhari No. 247)

7⃣ Berdoa Yang Nabi ﷺ Ajarkan

Dari Hudzaifah bin Yaman, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا

Jika kalian hendak tidur bacalah: Bismika Allahumma amuutu wa ahya (Ya Allah dengan namaMu aku mati dan hidup). (HR. Al Bukhari No. 6324)

Demikian. Semoga bermanfaat.

Wallahu A’lam

🍃🌻🌺☘🌷🌾🌸

✏ Farid Nu’man Hasan

[Marhalah Da’wah] Marhalah Makkiyah

💢💢💢💢💢

🌸Mukadimah

📌 Marhalah Da’wah itu proses yang syar’i (Sunnah Syar’iyyah). Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat. (QS. Asy Syu’ara: 214)

📌Marhalah Da’wah itu proses yang alami (Sunnatullah fil Kaun), apa yang ada dalam jagat raya pun terjadi secara bertahap.

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Lalu diciptakan-Nya tujuh langit dalam dua masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui. (QS. Fushilat: 12)

📌Allah Ta’ala juga menciptakan manusia dalam perut ibunya secara bertahap. Tidak langsung jadi bayi.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.
(QS. Al Mu’minun: 12-14)

📌Saat hidup di dunia pun kita mengalami kehidupan yang bertahap, bayi, anak, remaja dewasa, tua.

Durus wa ‘Ibar (Pelajaran dan hikmah)

💦Maka, tidak selayaknya seorang muslim terburu-buru dalam da’wah.

💦Tidak selayaknya pula seorang muslim menuduh yang tidak-tidak terhadap strategi dan proses da’wah yang dilakukan saudaranya.

🌸Marhalah Makkiyah (Fase Da’wah di Mekkah)

📌Mekkah adalah kota perdagangan dan gembala. Kehidupannya masyarakatnya nomaden. Banyak suku dan kabilah. Pada masa jahiliyah sering terjadi perang saudara.

📌Da’wah Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dikota Mekkah sangat keras penentangannya seiring watak keras masyarakatnya. Oleh karena itu di fase ini tidak terlalu banyak pengikut dan berkali-kali ditindas, diusir, dan embargo.

Sisi Objek Da’wah

📌Da’wah Islam masih bersifat sembunyi-sembunyi (Sirriyatud Da’wah), demi menjaga keamanannya (amniyatud da’wah).

📌Zona yang dida’wahi juga bukan orang jauh, tapi keluarga dulu. Oleh karena itu, yang menyambut da’wah Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam juga orang dekat, yaitu Khadijah (istri), Ali (keponakan), Zaid bin Haritsah (anak angkat), dan Abu Bakar Ash Shiddiq.

📌Sebagai fondasi da’wah ini sangat penting, sebab support keluarga merupakan amunisi ruhiyah yang paling berpengaruh terhadap jiwa.

📌Setelah ini kuat, barulah da’wah melebar kepada kerabat jauh, tetangga, dan masyarakat Mekkah. Dimulai dari rumah Arqam bin Abi Arqam seorang remaja tapi pengusaha.

📌Yang menyambut da’wah Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam rata-rata anak muda, dan orang Dhu’afa. Tidak seberapa yang kaya, seperti Abu Bakar, ‘Utsman, dan Abdurrahman bin ‘Auf.

Durus wa ‘Ibar:

💦Janganlah melupakan da’wah di keluarga, sebab Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.. (QS. At Tahrim: 6)

💦Jangan melupakan da’wah kepada masyarakat, sebab da’wah butuh dukungan banyak manusia.

💦Jangan mencari musuh sebab musuh tanpa dicari pun sudah sedemikian banyak. Maka, pandai-pandailah menjaga kerahasiaan da’wah di saat masih sedikit dan lemah.

Pentingnya Back Up Da’wah

📌Saat masih lemah, da’wah mesti amat sangat dijaga. Termasuk juga dijaga keamanannya secara politik. Maka, dari itu di antara tokoh-tokoh yang di da’wahi tidak tanggung-tanggung; Abu Thalib, Abu Jahal, dan Abu Sufyan. Dari ketiganya, hanya Abu Thalib yg mau melindungi walau tidak mau masuk Islam. Ini sebuah poin tersendiri mengingat Abu Thalib adalah tokoh Bani Hasyim yg disegani di Mekkah.

📌Pemuda yang juga masuk Islam adalah Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu. Ini amunisi sangat berarti. Sampai Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu mengatakan bahwa Umat Islam senantiasa berwibawa sejak masuk Islamnya Umar.

📌Secara komunitas, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam juga dibantu oleh Bani Khuza’ah, untuk melawan Bani – Bani memusuhi Islam. Bani Khuza’ah adalah musyrik, tp permusuhan mereka tidak sekeras lainya. (Kemudian hari Bani Khuza’ah juga memerangi kaum muslimin di perang Hunain, setelah Fathul Makkah).

📌Ini merupakan upaya memanfaatkan kekuatan musuh untuk melawan musuh. Secara strategi perang, ini merupakan taktik luar biasa dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Durus wa ‘Ibar

💦Kenyataan ini menunjukkan orang kafir itu beragam, sebagaimana beragamnya manusia secara umum. Mereka ada yang memusuhi Islam, netral, mendukung Islam walau tidak masuk Islam

💦Hendaknya umat Islam mampu menjadikan potensi yang sebenarnya “memusuhi”, bisa diubah dan dijadikan senjata bagi kaum muslimin ..

💦Jangan alergi politik, sebab da’wah mesti dijaga oleh kekuatan. Oleh krn itu kata Imam Al Ghazali agama dan negara adalah dua saudara kembar.

Konten Da’wah

📌Fase Makkiyah, titik utama da’wah adalah tauhid. Keimanan kepada Allah, Nabi, Al Qur’an, hari akhir, dan konten aqidah lainnya.

📌Ini sangat vital sebagai asas kepribadian muslim dan masyarakat muslim. Maka, tidak dibenarkan da’wah melewati konten-konten ini. Sebab ini adalah Ushul, hal pokok dalam agama.

📌Pembahasan tentang fiqih, hudud, jihad, dan pembebanan lainnya belum disampaikan kecuali saat mereka sudah siap. Shalat wajib yang lima saja disyariatkan saat Isra Mi’raj, yaitu tahun 11 fase Makkiyah.

Durus wa ‘Ibar

💦Tanamkanlah aqidah agar lahir cinta kepada Allah, Rasul, dan Islam

📌Masalah2 fiqih dan cabang akan mengikuti nantinya, sebab kalau sudah cinta maka mereka akan mencari sendiri untuk mengetahuinya

Menjelang Hijrah

📌Selama di Mekkah ada dua hijrah kecil, sebelum hijrah ke Madinah. Yaitu ke Habasyah/Etiopia, yang dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib. Lalu ke Thaif tempatnya Bani Tsaqif, dipimpin Nabi Shalallahu’Alaihi wa Sallam.

📌Hijrah menunjukkan cara yang mungkin ditempuh utk menyelamatkan da’wah jika memang masyakarat sangat keras penolakannya, sekaligus membuka lahan baru.

📌Hijrah Nabi ke Madinah, menunjukkan bahwa Mekkah memang bukan daerah subur bagi da’wah. Madinah dipilih Krn masyarakatnya yg petani, relatif lebih lembut dan mudah menerima dibanding pedagang di Mekkah.

📌Nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam menyiapkan secara matang utk hijrah, mulai dari yg mengcontioning keislaman Madinah, yaitu Mush’ab bin Umair Radhiallahu ‘Anhu. Yang menemani Nabi yaitu Abu Bakar, yang memberikan rute yaitu Abdullah bin Uraiqit (seorang musyrik Mekkah), dan melibatkan wanita untuk urusan makanan, Asma binti Abu Bakar. Serta Umar bin Khathab yg hijrah paling akhir, sebab dia seorang yang amat ditakuti oleh penduduk Mekkah.

Durus wa ‘Ibar

💦Jangan putus asa dalam da’wah, bumi Allah itu luas

💦Carilah tempat yang lebih kondusif bagi da’wah Islam

💦Da’wah tidak boleh berhenti bagaimana pun keadaannya

Wallahu a’lam

🌸🌷🎋🌹🍃☘🍀

✍ Farid Nu’man Hasan

Wajibkah Mandi Bagi Wanita Haid yang Junub?

💢💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Aslm,,ustadz, jika seorang istri tidur dalam keadaan junub, kemudian menjelang subuh ketika akan mandi ia mendapati dirinya haidh. Apakah ia masih wajib mandi junub? Bolehkah ia hanya mandi biasa tanpa keramas? Jazakumullah (08522146xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh …

Wanita haid, dalam keadaan junub, tidaklah diwajibkan mandi kecuali sesudah selesainya haid nanti, dan cukup sekali mandi.

Imam Asy Syafi’iy Rahimahullah berkata dalam Al Umm:

إذا أصابت المرأة جنابة ثم حاضت قبل أن تغتسل من الجنابة لم يكن عليها غسل الجنابة وهي حائض، لأنها إنما تغتسل فتطهر بالغسل وهي لا تطهر بالغسل من الجنابة وهي حائض، فإذا ذهب الحيض عنها أجزأها غسل واحد

Jika seorang wanita mengalami junub kemudian haid sebelum dia mandi junub, maka dia tidak wajib mandi wajib dalam keadaan haidnya itu. Sebab, mandi itu untuk mensucikan junubnya dan dia tidak suci karenanya sebab dia sedang haid. Ketika haidnya sudah kelar, maka dia mesti mandi dan satu kali sudah cukup.

(Al Umm, 1/61)

Demikian. Wallahu a’lam

🍄🌷🌴🌱🌸🍃🌵🌾

✍ Farid Nu’man Hasan

scroll to top