Bid’ah Pertama Setelah Wafatnya Rasulullah

Renungan Ringan Para Ulama dan Hukama

💦💥💦💥💦💥💦

Berkata ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha:

أول بدعة حدثت بعد رسول الله صلى الله عليه وسلم ؛ الشبع ، إن القوم لما شبعت بطونهم ، جمحت بهم نفوسهم إلى الدنيا

Bid’ah pertama yang muncul padca wafatnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah kekenyangan, sesungguhnya sebuah kaum jika perut mereka kekenyangan niscaya jiwa mereka begitu keras kepada dunia.

📌📌📌📌📌

📚 Aqwaal As Salaf Ash Shaalih No. 119

🌻🌴🍃☘🌸🌾🌷🌺

✏ Farid Nu’man Hasan

Shalatnya Muslimah Apakah Boleh Menampakkan Telapak Tangannya?

▫▪▫▪▫▪▫▪

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum Ustadz…
Afwan ana mau nanya..,
Setiap ana ngaji,ana sering melihat akhwat yg make nicob ataupun tidak make nicob,pd saat sholat mereka menampakan telapak tangan pd saat sujud dan duduk..mereka tdk memakai mukena krn beralasan jilbabnya sdh panjang.tp pd saat sholat telapak tangannya jelas sekali nampak..
Apakah sholat nya syah..? (+62 857-8892-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh …

Terbuka telapak tangan dan punggungnya saat shalat boleh, sah, dan menutupnya Afdhal (lebih utama).

Syaikh Abdul Aziz bin Baaz berkata:

أما اليدان فإن شاءت كشفتهما على الصحيح وإن شاءت سترهما وهو أفضل، خروجاً من خلاف من قال بوجوب سترهما، أما القدمان فيستران.

Ada pun kedua (telapak) tangan, jika dia mau membukanya maka itu sah, jika dia mau menutupnya maka itu lebih utama, dalam rangka keluar dr perselisihan pendapat thdp yg mengatakan wajibnya menutup kedua tangan. Ada pun telapak kaki mesti ditutup.

(https://www.binbaz.org.sa/noor/5696)

Syaikh Utsaimin berkata:

الستر أفضل ، ولا حرج في كشفهما

Menutupnya Afdhal, dan tidak apa-apa membukanya.

(Fatawa Nuur ‘alad Darb, 7/249)

Bahkan yg mengatakan hendaknya telapak tangan terbuka adalah pendapat mayoritas ulama, .. berkata Syaikh Abdullah Al Faqih Hafizhahullah:

وأما الكفان: فجمهور أهل العلم على أن لها كشفهما في الصلاة وذهب الحنابلة إلى أنهما عورة فيجب سترهما في الصلاة وخارجها وعن أحمد رواية ثانية: أنهما ليسا من العورة: اختارها المجد وشيخ الإسلام، وصوبها المرداوي في الإنصاف

Ada pun dua telapak tangan, menurut mayoritas ulama keduanya hendaknya terbuka saat shalat. Sedangkan menurut Hanabilah, keduanya aurat dan wajib ditutup baik di dalam shalat dan diluar shalat. Sementara dalam riwayat yg kedua dari Imam Ahmad, bahwa kedua telapak yg tangan bukan aurat dan inilah yang dipilih oleh Syaikhul Islam (Ibnu Taimiyah), dan Al Mardawiy dalam Al Inshaaf.

(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 4523)

Demikian. Wallahu a’lam

📙📘📗📕📒📔📓

🖋 Farid Nu’man Hasan

Shaf Terbaik Bagi Wanita

▪▫▫▫▫▫▫▪

📨 PERTANYAAN:

Ustadz apakah tetap berlaku sebaik2 shof wanita itu dari belakang, ketika sdh ada pembatas/tabir antara shof laki2 dg wanita… Mhn penjelasan.. Syukron (+62 857-2755-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bismillah wal hamdulillah ..

Telah diketahui bahwa sebaik-baiknya shaf bagi wanita adalah di belakang, dan seburuk-buruknya adalah di depan.

Kenapa? Sebab shaf di depan dekat dgn shaf laki-laki, dan dibelakang jauh dr laki-laki.

Ada pun jika tidak ada kaum laki-laki, atau terpisah dgn shaf laki-laki, karena ada tabir, maka hukum shaf mereka sama dgn laki-laki yaitu sebaik-baiknya shaf adalah di depan.

Syaikh Abdullah Al Faqih mengatakan:

وأما إذا كان النساء يصلين في مكان ليس فيه رجال أو مفصول عن مسجد الرجال -كما ذكر السائل- فصفوفهن كصفوف الرجال خيرها أولها وشرها آخرها

Ada pun jika kaum wanita shalat di tempat yang tidak ada kaum laki-laki, atau terpisah dengan masjidnya kaum laki-laki, maka barisan mereka sama seperti kaum laki-laki yaitu sebaik-baiknya shaf adalah di depan, dan seburuk-buruknya adalah di belakang.

(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 45569)

Demikian. Wallahu a’lam

‌📙📘📗📕📒📔📓

🖋 Farid Nu’man Hasan

Membeli Buah Dilarang Mencicipi Dulu?

▫▪▫▪▫▪▫▪

📨 PERTANYAAN:

Temen titip pertanyaan
Mau nanya dong:
Kalo yang jualan buah kan biasanya tukang jualannya membolehkan untuk mencicipi sedikit. Nah itu gimana hukumnya? Tetep ga boleh karena belum jadi milik kita, atau boleh karena penjualnya meridhoi?(+62 877-8474-xxxx:)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bismillah wal hamdulillah..

Mencicipi sebelum membeli buah adalah bagian dari upaya membeli buah dengan hasil yang terbaik, agar tidak gharar atau tertipu oleh pedagang buah. Jika membeli pakaian orang akan memeriksa bahan, jahitan, kenyamanan, dan ukuran dibadan dgn dipakai dulu. Itu jika beli pakaian, ada pun beli buah tentu ada caranya sendiri tidak cukup lihat-lihat dan pegang-pegang. Inilah hakikatnya, menghindari gharar dan zhulm. Ditambah lagi ini terjadi biasanya atas Ridha penjualnya.

Ada penulis yang mengatakan mencicipi tidak boleh dengan alasan belum jadi milik. Pendapat ini sah-sah saja, tapi pendapat ini berlebihan dan berbahaya.

Sebab, pendapat ini berdampak pada .. kita pun tidak boleh mencoba sepatu dulu saat membelinya, tidak boleh mencoba sendal saat membelinya, tidak boleh test Drive mobil atau motor saat membelinya, tidak boleh mencoba baju dulu saat membelinya, .. dan lain-lain.

Kebolehan ini diperkuat oleh tradisi jual beli dimasyarakat kita dari zaman ke zaman dan tidak ada yang mengingkarinya, termasuk para ulama hingga datangnya pendapat syadz (nyeleneh) yang mengharamkannya.

Dlm madzhab Syafi’i dan Hanafi, ‘Urf (tradisi) adalah salah satu sumber hukum.

Berdasarkan ucapan Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu:

ما رآه المسلمون حسنا فعند الله حسن

Apa yg dipandang baik oleh kaum muslimin maka di sisi Allah Ta’ala juga baik.

(HR. Ahmad no. 3600, hasan)

Para ulama mengatakan:

الثابت بالعرف كالثابت بالنص

Ketetapan hukum karena tradisi itu seperti ketetapan hukum dengan Nash/dalil. (Syaikh Muhammad ‘Amim Al Mujadidiy At Turkiy, Qawa’id Al Fiqhiyah, no. 101)

Syaikh Abu Zahrah mengatakan, bahwa para ulama yang menetapkan ‘Urf sebagai dalil, itu sekiranya jika tidak ditemukan dalil dalam Al Qur’an dan As Sunnah, dan itu pun tidak bertentangan dengannya. Tapi, jika bertentangan maka ‘Urf tersebut mardud (tertolak), seperti minum khamr dan makan riba. (Ushul Fiqih, Hal. 418)

Demikian. Wallahu a’lam

📙📘📕📒📔📓📗📔

🖋 Farid Nu’man Hasan

scroll to top