Nikah di Bulan Ramadhan

▪▫▪▫▪▫▪▫

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. UstAD. MAU BERTANYA. apakah pada bulan Ramadhan. Boleh melangsungkan akad nikah? (+62 852-7102-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Tidak ada larangan nikah di bulan Ramadhan, atau di bulan apa pun.

Hanya saja .., nikah di bulan Ramadhan bagaimana dgn walimahnya? Sebab tamu umumnya berpuasa, kalau malam mereka juga terawih. Kecuali jika ingin akadnya saja.

Lalu kuat gak nahan diri? Biasanya penganten baru itu maunya berduaan terus, khawatir tidak kuasa nahan diri, akhirnya mereka merusak puasanya disiang hari ..

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid mengatakan:

ليس في الشريعة أي نهي عن الزواج في رمضان لذات رمضان ، ولا في غيره من الأشهر ، بل الزواج جائز في أي يوم من أيام السنة

Dalam syariat tidak ada larangan menikah di bulan Ramadhan semata-mata Ramadhannya. Begitu pula tidak ada larangan dibulan lainnya. Tetapi, nikah boleh dilakukan waktu kapan pun dihari-hari sepanjang tahun.

لكن الصائم في رمضان يمتنع عن الطعام والشراب والجماع من الفجر إلى غروب الشمس ، فإن كان يملك نفسه , ولا يخشى أن يفعل ما يفسد صيامه , فلا حرج عليه من الزواج في رمضان

Tetapi orang yang sdg berpuasa terlarang untuk makan, minum, dan jima’ sejak terbitnya fajar sampai terbenam matahari. Jika dia mampu menguasai diri, dan tidak khawatir akan melakukan hal yang bisa merusak puasa, maka tidak apa-apa baginya nikah di bulan Ramadhan.

والظاهر أن الذي يريد أن يبدأ حياته الزوجية في رمضان ، – غالباً – لا يستطيع الصبر عن زوجته الجديدة طوال النهار ، فيُخشى عليه من الوقوع في المحظور ، وانتهاك حرمة هذا الشهر الفضيل ، فيقع في الإثم الكبير ، مع وجوب القضاء والكفارة المغلظة ، وهي عتق رقبة ، فإن لم يجد فصيام شهرين متتابعين ، فإن لم يستطع فإطعام ستين مسكينًا ، وإذا تكرر الجماع في عدة أيام تكررت معه الكفارة بعدد الأيام

Kenyataannya, orang yang akan menilai kehidupan suami istri dibulan Ramadhan -biasanya- tidak mampu bersabar atas istrinya disepanjang siang. Khawatirnya dia melakukan hal terlarang di siang hari. Dengan itu dia merusak kehormatan bukan Ramadhan, dosa besar, dan wajib baginya qadha, jg kafarat, yaitu dgn membebaskan budak, kalau tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, kalau tidak mampu maka memberi makan 60 org miskin. Jika ini terjadi berulang-ulang, maka sebanyak itu pula kafarat yang dia lakukan.

(Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 65736)

Demikian. Wallahu a’lam

🌻☘🌿🌸🍃🍄🌷💐

✍ Farid Nu’man Hasan

Pentingnya Belajar Agama

▪▫▪▫▪▫▪▫

Nabi ﷺ bersabda:

إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ

“Apabila kalian melewati taman Surga, maka perbanyaklah dzikir!” Aku katakan; apakah taman Surga itu wahai Rasulullah? Beliau mengatakan: “Halaqah-halaqah dzikir.”

(HR. At Tirmidzi no. 3510, kata Imam At Tirmidzi: hasan gharib)

Apakah makna “Hilaqudz Dzikri” (Halaqah-Halaqah dzikir)?

Imam ‘Atha bin Abi Rabah Rahimahullah menjelaskan di antara maknanya:

مجالسُ الذِّكر هي مجالسُ الحلال والحرام، كيف تشتري وتبيعُ وتصلّي وتصومُ وتنكحُ وتطلّق وتحجّ، وأشباه هذا

Majelis dzikir adalah majelis tentang halal haram, bagaimana anda membeli, menjual, shalat, puasa, nikah, cerai, haji, dan yang semisalnya.

(Dikutip oleh Imam An Nawawi, Al Adzkar, 1/49)

Imam Sufyan bin ‘Uyainah Rahimahullah berkata:

لم يعط أحد في الدنيا شيئا أفضل من النبوة،ولم يعط بعدالنبوة شيئا أفضل من طلب العلم والفقه قيل له:عمن هذا؟ فقال:عن الفقهاء كلهم

Tidak ada sesuatu yang diberikan kepada seseorang yang lebih utama dibanding risalah kenabian, dan tidak ada setelah risalah kenabian sesuatu yang lebih utama bagi seseorang dibanding menuntut ilmu dan belajar fiqih.

Dikatakan kepadanya: “Tentang Siapakah ini?”

Beliau menjawab: “Tentang semua ahli fiqih.”

(Manaqib Al Baihaqi, 1/139)

Kedudukan yang tinggi ini bagi para fuqaha ini, hanya jika benar tujuannya, bukan untuk dunia, harta, dan kedudukan.

Imam Abu Bakar Al Hishniy Ad Dimasyqiy Rahimahullah memberikan nasihat:

وَهَذَا لمن طلبه للتفقه فِي الدّين على سَبِيل النجَاة لا قصد الترفع على الأقران وَالْمَال والجاه، قَالَ رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم: ” من تعلم علما مِمَّا يبتغى بِهِ وَجه الله تَعَالَى لَا يتعلمه إِلَّا ليصيب بِهِ غَرضا من الدُّنْيَا لم يجد عرف الْجنَّة يَوْم الْقِيَامَة”

Kedudukan ini adalah bagi yang menuntut ilmu agama untuk kesuksesan akhirat, bukan bermaksud persaingan, harta, dan kedudukan. Sebab Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barangsiapa yang menuntut ilmu yang padanya seharusnya dia mencari ridha Allah, dia tidak mencarinya melainkan menginginkan target dunia, maka dia tidak dapat mencium surga pada hari kiamat nanti.”

(Kifaayatul Akhyar, Hal. 4)

So .., tetap semangat untuk hadir di majelis-majelis ilmu, mengaji dan mengkaji Islam, berkumpul dengan orang-orang baik, dan keberkahan majelis .., dan tidak cukup di medsos saja.

Insya Allah, dan semoga dunia akhirat kita akan lebih baik .. aamiin

🌻☘🌿🌸🍃🍄🌷💐

✍ Farid Nu’man Hasan

Bersalaman Sambil Bershalawat

▪▫▪▫▪▫

📨 PERTANYAAN:

assalamu’alaikum warahmatullah, ustadz saya mau tanya bagaimana status hadist tentang membaca salawat saat bersalaman(barjabat tangan)👇👇
Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

عن انس عن النبي
صلى الله عليه وسلم, قال: مامن عبدين متحابين فى الله يستقبل أحدهما صاحبه فيتصافحان ويصليان على النبي صلى ألله عليه وسلم الا لم يتفرقا حتى تغفر ذنوبهماماتقدم منهاوما تأخّر. أخرجه أبويعلى والبيهقى فى شعب الايمان

Artinya: “tidaklah dua orang hamba yang saling mencintai di jalan Allah saling berhadapan lalu berjabatan tangan dan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, kecuali pasti mereka tidak berpisah sebelum diampuni dosanya baik yang terdahulu maupun yang kemudian” (HR Abu Ya’la dalammusnadnya dan Baihaqi dalam Syu’abul Iman.)
syukron ustadz

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaihimussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Ya, hadits ini ada di dalam:

– Syu’abul Iman-nya Imam Al Baihaqi no. 8543, dari Anas bin Malik.

– ‘Amalul Yaum wal Lailah-nya Imam Ibnu As Sunniy, no. 190

– Adh Dhu’afa-nya Imam Ibnu Hibban, 1/289

Status hadits ini: DHAIF (Lemah). Seperti yang dikatakan Imam Ibnu Hibban, Imam Ad Daruquthni, dll.

Namun, umumnya para ulama membolehkan mengamalkan hadits dhaif selama itu untuk Fadhailul A’mal, bukan untuk Aqidah dan ketetapan halal haram.

Syaikh Abdullah Al Faqih Hafizhahullah mengomentari hadits di atas:

ولا مانع من العمل بما في الحديث لأنه في فضائل، وهو داخل تحت الأصول العامة التي تحث على الذكر والصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم

Tidak terlarang mengamalkan kandungan yang ada di dalam hadits tersebut, karena ini masuk ketegori fadhilah amal. Dan itu tercakup oleh prinsip pokok tentang disyariatkannya amalan membaca Shalawat kepada Nabi ﷺ.”

(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 18346)

Demikian. Wallahu a’lam

🌻☘🌿🌸🍃🍄🌷💐

✍ Farid Nu’man Hasan

Operasi Plastik Kecantikan

▪▫▪▫▪▫▪▫

📨 PERTANYAAN:

Assalamualaikum ustad.. Apa hukum bagi wanita yg merubah bentuk wajah(operasi kecantikan). Kan bnyk skrg kita lihat di TV. (‪+62 823-7020-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Ya, itu terlarang …

Mempercantik diri, selama dengan cara yang wajar dan tanpa merubah ciptaan Allah Ta’ala dalam diri kita, tidaklah mengapa. Namun, ketika sudah ada yang ditambah-tambahkan atau dikurang-kurangkan maka itu terlarang, sebab seakan dia tidak mensyukuri nikmat yang ada pada dirinya. Itulah yang oleh hadits disebut ‘Dengan tujuan mempercantik diri mereka merubah ciptaan Allah Ta’ala.’

عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ

“Dari Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata:

“Allah ﷻ melaknat wanita yang betato dan si tukang tatonya, wanita yang mencukur alisnya, dan mengkikir giginya, dengan tujuan mempercantik diri mereka merubah ciptan Allah ﷻ.”

(HR. Muttafaq ‘Alaih)

Imam Ibnu Jarir Ath Thabari Rahimahullah berkata –sebagaimana dikutip Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah:

لا يجوز للمرأة تغيير شيء من خلقتها التي خلقها الله عليها بزيادة أو نقص التماس الحسن لا للزوج ولا لغيره

Tidak boleh bagi wanita mengubah sesuatu yang telah Allah ﷻ ciptakan pada dirinya baik dengan menambahkan atau mengurangi dalam rangka mencapai kecantikan, hal itu tidak boleh baik untuk menyenangi suaminya atau alasan lainnya.

(Fathul Bari, 10/37)

Pembolehan hanya untuk mengembalikan fungsi, seperti memakai gigi palsu, memakai kaki palsu .. itu bukan mengubah ciptaan Allah.

Dari Urfujah bin As’ad Radhiyallahu ‘Anhu:

أَنَّهُ أُصِيبَ أَنْفُهُ يَوْمَ الْكُلَابِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ، فَاتَّخَذَ أَنْفًا مِنْ وَرِقٍ فَأَنْتَنَ عَلَيْهِ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَتَّخِذَ أَنْفًا مِنْ ذَهَبٍ

Bahwa hidung beliau terkena senjata pada peristiwa perang Al Kulab di masa jahiliyah. Kemudian beliau tambal dengan perak, namun hidungnya membusuk. Kemudian Nabi ﷺ memerintahkannya untuk menambal hidungnya dari emas.

(HR. An Nasa’i 5161, Abu Daud 4232, Ahmad No. 19006, 20271, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: hasan. Ta’liq Musnad Ahmad No. 19006. Dishahihkan oleh Imam Ibnu Hibban)

Atau jika merubahnya tidak permanen, maka ini juga boleh.

Imam Al Qurthubi Rahimahullah berkata:

المنهيُّ عنْهُ إنَّما هو فيما يكونُ باقيًا؛ لأنَّه من باب تغْيير خلق الله تعالى، فأمَّا ما لا يكون باقيًا كالكُحْل والتَّزيُّن به للنِّساء، فقد أجاز العُلماء ذلك

Larangan itu jika terjadi perubahan secara permanen, sebab itu masuk dalam bab mengubah ciptaan Allah ﷻ, ada pun jika tidak permanen seperti bercelak yang dengannya biasa wanita berhias, maka para ulama membolehkan hal itu. (Tafsir Al Qurthubi, 5/369)

Demikian. Wallahu a’lam

🌻☘🌿🌸🍃🍄🌷💐

✍ Farid Nu’man Hasan

scroll to top