Teliti Dalam Memilih Teman

▪▫▪▫▪▫▪▫

Nabi ﷺ bersabda:

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang itu akan mengikuti agama temannya, karenanya hendaklah salah seorang diantara kalian mencermati kepada siapa ia berteman.”

(HR. At Tirmidzi no. 2378, hasan)

Imam Malik bin Dinar Rahimahullah berkata:

كل جليس لا تستفيد منه خيرًا فاجتنبه

Setiap majelis yang darinya tidak didapatkan manfaat kebaikan, maka jauhilah!

(Imam Abu Nu’aim, Hilyatul Auliya, no. 2886)

Idealnya adalah kita mengubah kawan-kawan kita yg buruk itu agar kembali kepada Allah, tapi kenyataannya tidak selalu kita mampu melakukannya. Kadang malah kita yang kalah kuat pengaruhnya. Dalam keadaan inilah kita menjauh dan sangat selektif memilih kawan di dunia.

Wallahu a’lam

🌻🌿🌸🍃🍄🌷 💐

✍ Farid Nu’man Hasan

Apakah Golongan Penerima Zakat Fitrah dan Mal Sama?

▪▫▪▫▪▫▪

📨 PERTANYAAN:

Assalamualaikum ustadz apakah zakat mal dan fitri itu penerimanya sama??? (+62 897-6060-xxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Untuk zakat mal, semua ulama sepakat disalurkan ke 8 asnaf yang sudah kita ketahui bersama. Idealnya semua asnaf itu mendapatkan zakat.

Yaitu:

  1. Fakir (orang yang tidak memiliki harta)
  2. Miskin (orang yang penghasilannya tidak mencukupi)
  3. Riqab (hamba sahaya atau budak)
  4. Gharim (orang yang memiliki banyak hutang)
  5. Mualaf (orang yang baru masuk Islam)
  6. Fisabilillah (pejuang di jalan Allah)
  7. Ibnu Sabil (musyafir dan para pelajar perantauan)
  8. Amil zakat (panitia penerima dan pengelola dana zakat)

Hanya saja tidak selalu di sebuah daerah ada semua asnaf, maka tidak apa-apa disalurkan ke asnaf yang ada saja. Misal disebuah daerah tidak ada Ibnu Sabil, Mualaf, dan Mujahidin, membebaskan budak .. maka tidak masalah jika hanya diberikan kepada fakir, miskin, gharimin, dan Amil.

Ada pun untuk zakat fitrah/fitri.., ada tiga pendapat.

Tertulis dalam Al Mausu’ah:

اخْتَلَفَ الْفُقَهَاءُ فِيمَنْ تُصْرَفُ إِلَيْهِ زَكَاةُالْفِطْرِ عَلَى ثَلاَثَةِ آرَاءٍ: ذَهَبَ الْجُمْهُورُ إِلَى جَوَازِ قِسْمَتِهَا عَلَى الأَْصْنَافِ الثَّمَانِيَةِ الَّتِي تُصْرَفُ فِيهَا زَكَاةُ الْمَال

Para ahli fiqih berbeda pendapattentang objek penerima zakat fitri, menjadi tiga kelompok.

Pendapat jumhur ulama bahwasanya BOLEH pembagian zakat fitri sama seperti Pembagian zakat mal (yaitu kepada delapan asnaf).

وَذَهَبَ الْمَالِكِيَّةُ وَهِيَ رِوَايَةٌ عَنْ أَحْمَدَ وَاخْتَارَهَا ابْنُ تَيْمِيَّةَ إِلَى تَخْصِيصِ صَرْفِهَا بِالْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ

Adapun Malikiyah dan satu riwayat dari Imam Ahmad, dan dipilih oleh Ibnu Taimiyah bahwasanya zakat fitrah dikhususkan penyalurannya untuk fakir dan miskin

وَذَهَبَ الشَّافِعِيَّةُ إِلَى وُجُوبِ قِسْمَتِهَا عَلَى الأَْصْنَافِ الثَّمَانِيَةِ، أَوْ مَنْ وُجِدَ مِنْهُمْ

Sedangkan Syafi’iyah mengatakan bahwa pembagian zakat fitri WAJIB kepada 8 asnaf atau seadanya yang mereka temui dari mereka.

(Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 23/344)

Demikian. Wallahu a’lam

🌻🌿🌸🍃🍄🌷 💐

✍ Farid Nu’man Hasan

Doa Untuk Para Muzakki (Pembayar Zakat)

▪▫▪▫▪▫▪▫

📨 PERTANYAAN:

Assalamualaikum ustadz…
Apakah ada doa khusus bagi/untuk muzakki maupun amil zakat saat pembayaran zakat fitrah / maal..?
Syukron

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Perintah mendoakan Muzakki ada dalam ayat berikut:

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. At-Taubah: 103)

Apakah ada dalam sunnah contoh doanya? Ada, .. Ibnu Abi ‘Aufa berkata:

كَانَ إِذَا أَتَى رَجُلٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصَدَقَتِهِ قَالَ: «اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ» فَأَتَاهُ أَبِي بِصَدَقَتِهِ، فَقَالَ: «اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى»

“Apabila seseorang menyerahkan zakatnya kepada Nabi ﷺ maka beliau mengucapkan: “ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAAIHI (Ya Allah, berikanlah kesejahteraan kepadanya).” Tidak lama kemudian, ayahku menyerahkan zakatnya kepada beliau, lalu beliau bersabda: “ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA AALI ABI AUFA (Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada keluarga Abu Aufa).”

(HR. Bukhari no. 6359)

Perlu diketahui mendoakan orang yang berzakat itu Sunnah, bukan wajib. Sah tidaknya bayar zakat bukan ditentukan oleh itu.

Imam An Nawawi Rahimahullah mengatakan:

ومذهبنا المشهور ومذهب العلماء كافة أن الدعاء لدافع الزكاة سنة مستحبة ليس بواجب

Madzhab kami yang masyhur, dan madzhab para ulama semuanya, bahwa doa bagi yg bayar zakat adalah Sunnah, bukan wajib.

(Syarh Shahih Muslim, 7/185)

Ada pun doa yang lain, yang berisi kebaikan kepada Muzakki, boleh-boleh saja. Mayoritas ulama mengatakan bahwa doa yang tidak ma’tsur atas susunan sendiri boleh, walau lebih utama adalah doa yang ma’tsur (ada riwayatnya).

Imam An Nawawi Rahimahullah berkata:

وَاسْتَحَبَّ الشَّافِعِيُّ فِي صِفَةِ الدُّعَاءِ أَنْ يَقُولَ آجَرَكَ اللَّهُ فِيمَا أَعْطَيْتَ وَجَعَلَهُ لَكَ طَهُورًا وَبَارَكَ لَكَ فِيمَا أَبْقَيْتَ

Imam Asy Syafi’iy menyukai bentuk doanya adalah “Ajarakallah fiimaa a’thayta wa ja’alahu laka thahuran wa baarakallah laka fiima a’thayta” (Semoga Allah memberikanmu pahala pada apa yang kamu berikan, dan menjadikannya suci bagimu, dan semoga berkah atas apa yang kamu tinggalkan).

(Syarh Shahih Muslim, 7/185)

Demikian. Wallahu a’lam

🌻🌿🌸🍃🍄🌷 💐

✍ Farid Nu’man Hasan

Mencuci jilatan Anjing, Bolehkah Pakai Sabun?

▪▫▪▫▪▫▪▫

📨 PERTANYAAN:

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Semoga Ustadz Farid Nu’man & keluarga, kang Irfan & keluarga senantiasa di rahmati, dijaga kesehatannya dan diridhai
الله سبحانه وتعالى. امين

Ustadz, apabila celana kita dijilat anjing, apakah sah dicuci pake sabun atau rinso saja tanpa pake tanah?

جزاك الله خيرا كثيرا
(+61 416 523 xxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Wa lakum bimitsli ..

Mencuci jilatan anjing tidak cukup dgn dikucek dgn air atau sabun, tapi mesti dgn tanah dan air 7 kali, sebagai bentuk Ittiba’ kepada sunah Rasulullah ﷺ. Inilah yang dipilih oleh Syafi’iyah dan Hambaliyah, dan ini yang saya ikuti karena dalilnya jelas dan kuat.

Tertulis dalam Al Mausu’ah:

ذَهَبَ الشَّافِعِيَّةُ وَالْحَنَابِلَةُ إِلَى وُجُوبِاسْتِعْمَال التُّرَابِ مَعَ الْمَاءِ فِي التَّطْهِيرِ مِنْ نَجَاسَةِ الْكَلْبِ وَالْخِنْزِيرِ وَمَا تَوَلَّدَ مِنْهُمَا، وَاسْتَدَلُّوا لِذَلِكَ بِمَا رَوَاهُ أَبُو هُرَيْرَةَ قَال: قَال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: طَهُورُ إِنَاءِ أَحَدِكُمْ إِذَا وَلَغَ فِيهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ أُولاَهُنَّ بِالتُّرَابِ. أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ وَأَحْمَدُ. وَقَدْ قَاسُوا الْخِنْزِيرَ عَلَى الْكَلْبِ.
وَذَهَبَ الْحَنَفِيَّةُ وَالْمَالِكِيَّةُ، إِلَى أَنَّهُ لاَ يَجِبُاسْتِعْمَال التُّرَابِ فِي ذَلِكَ

Syafi’iyyah dan Hambaliyah mengatakan WAJIBnya menggunakan AIR dan TANAH dalam mensucikan najis anjing, babi, dan apa-apa yang keluar dari keduanya. Dalil mereka adalah riwayat Abu Hurairah bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Sucikan bejana kalian jika Anjing menjilat di padanya dengan cara mencucinya 7 kali dan awalnya dengan tanah. (HR. Muslim dan Ahmad). Mereka mengqiyaskan babi dengan anjing.

Ada pun Hanafiyah dan Malikiyah, menyatakan bahwa tidak wajib menggunakan tanah dalam hal ini.

(Al Mausu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 3/114)

Demikian. Wallahu a’lam

🌻🌿🌸🍃🍄🌷 💐

✍ Farid Nu’man Hasan