Jauhi Ust X Karena Dia Bukan Salafi..?

💢💢💢💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Bismillah
Assalamu ‘alaikum warohmatullah,
Ustadz ana mau tanya,
Ada yg bilang nggk boleh ambil ilmu dari ustadz salim A fillah dan umar mita,karena mereka bukan salafi, bagaimana menurut ustadz dg hal ini?
Syukran (+62 823-2846-xxxx )

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

Ambil-lah ilmu yang bermanfaat dari da’i Islam mana pun. Selama mereka Ahlus Sunnah wal Jamaah. Ust Salim Fillah, Ust Umar Mita, dan lainnya, adalah di antara da’i-da’i yang mengajak manusia kepada Allah, kepada Islam, dan persatuan.

Yg perlu dijauhi justru da’i-da’i fitnah, yang suka menyerang ustadz-ustadz lain yang tidak sepemikiran dengan mereka. Sebab mereka ini berbahaya, mengajarkan fanatisme kelompok; ngaji harus ke saya, ke guru saya, atau ke majelis saya, atau ke radio saya, atau yang direkomendasikan oleh kelompok saya. Maka, yang seperti ini adalah ajakan yang hizbiyah (fanatik golongan) yang harus dijauhi. Mungkin mereka mengira yang paham tentang sunnah dan salaf hanya mereka saja.

Maka, da’wah itu harus ilallah (mengajak kepada Allah), bukan ilaina (kepada kami) yang menunjukkan ajakan kepada fanatik kelompok, atau bukan pula ilayya (kepada aku), yang menunjuk ajakan kepada kultus pribadi.

Demikian. Wallahu a’lam

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Inikah Zaman Ruwaibidhah?

🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

«سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ، يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ، وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ، وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ، وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ، وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ» ، قِيلَ: وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ؟ قَالَ: «الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ»

“Akan datang ke pada manusia:

– tahun-tahun penuh kebohongan,
– saat itu pendusta dibenarkan
– orang yang benar justru didustakan
– pengkhianat diberikan amanah
– orang yang dipercaya justru dikhianati
– dan Ar-Ruwaibidhah berbicara.”

Ditanyakan: “Apakah Ar-Ruwaibidhah?” Beliau bersabda:

“Seorang laki-laki yang bodoh (Ar Rajul At Taafih) yang mengurusi urusan orang banyak.”

(HR. Ibnu Majah No. 4036. Ahmad No. 7912. Dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad No. 7912. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: sanadnya jayyid. Lihat Fathul Bari, 13/84)

Inilah zaman itu. Pembohong dibenarkan, orang benar didustakan. Para pengkhianat diberikan amanah, orang yang amanah justru dikhianat.

Para ulama yang ingin melindungi NKRI dari komunis malah direndahkan fatwanya, kepribadian mereka dilecehkan, dan dibuat jauh dari umatnya, ….

Gerombolan preman justru dibela oleh aparat yang seharusnya memberantas mereka … sementara para ulama dimusuhi dan dibenci ..

Media-media busuk pemfitnah ulama dan umat semakin menjamur ..

Ulama suu’ (buruk), penerus Bal’am, yang menjual agama dengan dunia disanjung-sanjung setinggi-tingginya ..

Itulah Ar-Ruwaibidhah …, secara bahasa merupakan tashghir (pengecilan) dari Ar Raabidh yang artinya berlutut. Ya, saat itu banyak orang-orang yang rendah (berlutut) tetapi justru banyak bicara seakan menjadi pahlawan .. padahal mereka merusak negeri ..

Wallahul Musta’an

🌾🌿🌷🌻🌳☘🌸🍃

✍ Farid Nu’man Hasan

Manfaat Pernikahan: Memperpanjang Usia

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Dalam koran Asy Sya’b yang terbit hari Sabtu 6 Juni 1959, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan pernyataan:

“Orang yang bersuami-isteri usianya lebih panjang dibanding orang yang tidak, baik karena menjanda, cerai, atau sengaja membujang.” Pernyataan PBB ini didasarkan data statistik yang berbunyi, “Benarlah adanya bahwa jumlah orang yang mati dari kalangan yang sudah bersuami isteri lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidak bersuami isteri dalam berbagai usia.”

Pernyataan tersebut selanjutnya: “Berdasarkan data-data, dapat disimpulkan bahwa nikah itu bermanfaat dan baik, bagi pria dan wanita, sehingga bahaya kehamilan dan melahirkan semakin berkurang, dan bukan lagi ancaman bagi kehidupan semua bangsa.”

📚 Syaikh Sayyid Sabiq, Fiqhus Sunnah, Jilid. 2, hal.301-302. Darul Fath lil I’lam al ‘Araby, Kairo

🌷☘🌺🌴🍃🌸🌾🌻

✍ Farid Nu’man Hasan

Ayo Meriahkan Dunia Dengan Banyak Anak

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Allah Ta’ala berfirman:

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?” (QS. An Nahl: 72)

Dari Ma’qil bin Yasar Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّى مُكَاثِرٌ بِكُمُ الأُمَمَ

Nikahilah wanita yang penyayang dan subur, sebab aku akan berbangga dengan banyaknya jumlah pengikut di antara umat-umat lainnya. (HR. Abu Daud No. 2052, An Nasa’i No. 3227, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 5099, Ahmad No. 12613, 13569, dll. Shahih)

Para ulama mengartikan Al Waluud adalah katsiiratul wilaadah (banyak melahirkan). (Subulus Salam, 3/111. Taysir bisyarhi Al Jami’ Ash Shaghir, 1/806. Hasyiyah As Sindi ‘Alan Nasa’i, 6/66. ‘Aunul Ma’bud, 6/33. Faidhul Qadir, 3/137)

Umar bin Al Khathab Radhiallahu ‘Anhu berkata:

إِنِّي لأََتَزَوَّجُ الْمَرْأَةَ وَمَا لِي فِيهَا حَاجَةٌ ، وَأَطَؤُهَا وَمَا أَشْتَهِيهَا ، قِيل لَهُ : وَمَا يَحْمِلُكَ عَلَى هَذَا يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ ؟ قَال : حُبِّي أَنْ يُخْرِجَ اللَّهُ مِنِّي مَنْ يُكَاثِرُ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّبِيِّينَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Aku menikahi wanita walau aku sedang tidak membutuhkannya dan aku menggaulinya walau aku sedang tidak bersyahwat kepadanya. Ada yang bertanya: “Kenapa kau lakukan itu wahai Amirul Mu’minin?” Beliau menjawab: “Aku suka jika Allah mengeluarkan dariku keturunan, yang dengan itu membanggakan Nabi ﷺ dihadapan para nabi lainnya pada hari kiamat nanti.” (Al Mausu’ah Al 41/210)

So, perbanyaklah anak dan didik mereka dgn baik, … dengan banyak anak yang shalih, banyak investasi akhirat bagi kedua orangtuanya ..

Wallahu A’lam

🍃🌸🌾🌻🌴🌺☘🌷

✍ Farid Nu’man Hasan

scroll to top