Siapakah yang Pertama Kali Masuk Islam?

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Telah terjadi perbedaan pendapat, siapakah yang pertama kali masuk Islam. Sebagian mengatakan Abu Bakar, yang lain mengatakan Ali, ada pula Khadijah karena dia orang pertama yang mengakui kenabiannya setelah peristiwa turunnya surat yang pertama turun, Al ‘Alaq.

Imam Ath Thabari mengatakan dalam Tarikh-nya (2/210):

اختلف السلف فيمن اتبع رسول الله صلى الله عليه وسلم وآمن به وصدقه
بعد زوجته خديجة، فقال بعضهم كان أول ذكر آمن برسول الله صلى الله عليه وسلم علي بن أبي طالب عليه السلام

“Para salaf berbeda pendapat tentang siapakah yang mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan mengimaninya dan mempercayainya setelah isteri Beliau, Khadijah. Sebagian mereka mengatakan yang pertama kali mengimani Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Ali bin Abi Thalib ‘Alaihissalam.”

Sementara dinukil dari Al Waqidi, katanya:

اجتمع أصحابنا على أن أول أهل القبلة استجاب لرسول الله صلى الله عليه وسلم خديجة ثم اختلف عندنا في ثلاثة نفر في أبي بكر وعلي وزيد بن حارثة أيهم أسلم أول

“Sahabat-sahabat kami telah sepakat bahwa Ahlul Kiblat yang pertama kali menyambut dakwah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Khadijah, lalu kami berselisih pendapat terhadap tiga orang; Abu bakar, Ali, dan Zaid bi Haritsah, siapakah di antara mereka yang awal masuk Islam.” (Ibid, 2/215)

Imam At Tirmidzi mengatakan:

وقد اختلف أهل العلم في هذا فقال بعضهم أول من أسلم أبو بكر الصديق و قال بعضهم أول من أسلم علي

“Ulama telah berselisih pendapat tentang hal ini, sebagian mereka mengatakan yang pertama masuk Islam adalah Abu Bakar, sebagian lain mengatakan yang pertama masuk Islam adalah Ali.” (Sunan At Tirmidzi No. 3734)

Telah diriwayatkan bahwa Abu Bakar adalah orang pertama yang masuk Islam. Dari Abu Said Al Khudri, bahwa Abu Bakar berkata:

ألست أحق الناس بها؟ أي الخلافة، ألست أول من أسلم؟ ألست صاحب كذا؟ ألست صاحب كذا؟ ألست صاحب كذا

Bukankah aku manusia yang paling berhak terhadapnya? -Yaitu khilafah-, bukankah aku yang pertama masuk Islam? Bukankah aku yang melakukan ini dan itu? (HR. At Tirmidzi No. 3667, katanya: gharib. Syaikh Al Albani menshahihkan dalam Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 3667. Ibnu Hibban No. 6863 )

Dalam riwayat lain meriwayatkan:

حدثنا أبو بكر قال حدثنا وكيع بن الجراح قال حدثنا شعبة عن عمرو بن مرة قال : أتيت إبراهيم فسألته فقال : أول من أسلم أبو بكر

“Telah bercerita kepada kami Abu Bakar, katanya: bercerita kepada kami Waki’ bin Al Jarrah, katanya: bercerita kepada kami Syu’bah, dari Amru bin Murrah, katanya: saya mendatangi Ibrahim dan saya tanyakan kepadanya, dia berkata: “Yang pertama masuk Islam adalah Abu Bakar.” (Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, 8/447)

Bahkan sebagian mengatakan bahwa telah menjadi ijma’ (kesepakatan) bahwa Abu Bakar-lah yang pertama kali masuk Islam. (Tarikhul Khulafa’, hal. 31)

Riwayat lain menyebutkan bahwa Ali Radhiallahu ‘Anhu sebagai orang pertama yang masuk Islam.

حدثنا أبو بكر قال حدثنا شبابة قال حدثنا شعبة عن عمرو بن مرة عن أبي حمزة مولى الانصار عن زيد بن أرقم قال : أول من أسلم مع رسول الله (ص) علي

Bercerita kepada kami Abu Bakar, Tanya: bercerita kepada kami Syubabah, katanya: bercerita kepada kami Syu’bah dari Amru bin Murrah, dari Abu Hurairah dari Abu Hamzah Maula Al Anshar, dari Zaid bin Arqam, katanya: “Yang pertama masuk Islam bersama Nabi Shallalllahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Ali.” (Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, 8/449)

Riwayat lain:

حدثنا عبد الله بن إدريس عن أبي مالك الاشجعي عن سالم قال : قلت لابن
الحنيفة : أبو بكر كان أول القوم إسلاما ؟ قال : لا ,قلت: فبمَ علا أبو بكر وسبق حتى لا يذكر أحد غير أبي بكر؟ قال: لأنه كان أفضلهم إسلامًا من حين أسلم حتى لحق بربه

“Bercerita kepada kami Abdullah bin Idris dari Abu Malik Al Asyja’i, dari Salim: “Saya bertanya kepada Ibnu Al Hanafiyah, apakah Abu Bakar orang pertama yang masuk Islam?” Dia menjawab: “Bukan.” Saya bertanya; “Lalu kenapa manusia lebih meninggikan dan mendahului Abu Bakar sampai-sampai tidaklah disebut seorang pun selain Abu Bakar?” Beliau menjawab: “Karena dia manusia paling utama di antara mereka keislamannya, sejak dia masuk Islam sampai dia berjumpa dengan Rabbnya.” (Ibid. Tarikh Dimasyqi, 30/45)

Sementara itu, Ibrahim An Nakha’i telah mengingkari apa yang dikatakan oleh Zaid bin Arqam.

حدثنا وكيع عن شعبة عن عمرو بن مرة عن أبي حمزة مولى الانصار عن زيد بن أرقم قال : أول من أسلم علي. قال عمرو بن مرة فذكرت ذلك لإبراهيم النخعي فأنكره وقال أول من أسلم أبو بكر الصديق

Bercerita kepada kami Waki’ bin Al Jarrah, dari Syu’bah, dari Amru bin Murrah, dari Abu Hamzah Maula Al Anshar, dari Zaid bin Arqam, katanya: “Yang pertama kali masuk Islam adalah Ali.” Amu bin Hamzah berkata: “lalu saya datangi Ibrahim An Nakha’i lalu dia mengingkarinya, dan berkata: “Yang pertama masuk Islam adalah Abu Bakar Ash Shiddiq. ” (Lihat Sunan At Tirmidzi No. 3735, katanya: hasan shahih. Syaikh Al Albani menshahihkan dalam Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 3735. Lihat juga Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, 7/502)

Sebaliknya diriwayatkan dari Muhammad bin Sa’ad bin Abi Al Waqqash, dia bertanya kepada ayahnya (Sa’ad bin Abi Al Waqash):

أكان أبو بكر الصديق أولكم إسلامًا؟ قال: لا، ولكنه أسلم قبله أكثر من خمسة، ولكن كان خيرنا إسلامًا

“Apakah Abu Bakar adalah orang pertama yang masuk Islam di antara kalian?” Dia menjawab: “Tidak, tetapi sebelumnya sudah ada lebih dari lima orang yang masuk Islam, namun Abu Bakar memang yang terbaik keislamannya di antara kita.” (Tarikh Dimasyqi, 30/45. Imam As Suyuthi mengatakan: sanadnya jayyid. Tarikhul Khulafa’ Hal. 31)

📚 Lalu manakah yang benar? Para ulama telah melakukan berbagai upaya untuk menemukan solusi atas berbagai perbedaan riwayat shahih ini. Di antaranya apa yang dikatakan oleh Al Imam Ibnu Katsir Rahimahullah:

فكان أول من بادر إلى التصديق من الرجال الاحرار أبو بكر الصديق، ومن
الغلمان علي بن أبي طالب، ومن النساء خديجة بنت خويلد زوجته عليه السلام، ومن الموالي مولاه زيد بن حارثه الكلبي رضي الله عنهم وأرضاهم

“Maka, yang pertama kali bersegea membenarkan (dakwah Rasulullah) dari kalangan laki-laki dewasa merdeka adalah Abu Bakar Ash Shiddq, dari kalangan anak-anak adalah Ali bin Abi Thalib, dari kalangan wanita adalah isterinya, Khadijah binti Khuwailid, dan dari kalangan budak adalah pelayannya Zaid bin Haritsah Al Kalbi, semoga Allah meridhai mereka.” (Al Bidayah wan Nihayah, 3/25)

Al Imam As Suyuthi Rahimahullah mengatakan:

وجمع بين الأقوال بأن أبا بكر أول من أسلم من الرجال، وعلي أول من أسلم من الصبيان، وخديجة أول من أسلمت من النساء، وأول من ذكر هذا الجمع الإمام أبو حنيفة -رحمه الله- أخرجه عنه

“Penggabungan dari semua pendapat ini adalah: bahwa Abu Bakar merupakan yang pertama masuk Islam dari kalangan laki-laki dewasa, dan Ali adalah yang pertama masuk Islam dari kalangan anak-anak, dan Khadijah adalah yang pertama masuk Islam dari kalangan wanita. Orang pertama yang menyebutkan penggabungan ini adalah Al Imam Abu Hanifah Rahimahullah, ini telah diriwayatkan darinya.” (Tarikhul Khulafa, Hal. 31)

Al Imam At Tirmidzi Rahimahullah mengatakan dalam Sunannya:

وقال بعض أهل العلم أول من أسلم من الرجال أبو بكر الصديق، وأسلم علي وهو غلامٌ ابن ثمان سنين، وأول من أسلم من النساء خديجة

“Sebagian ulama mengatakan bahwa yang pertama masuk Islam dari kalangan laki-laki dewasa adalah Abu Bakar Ash Shiddiq, dan Ali masuk Islam saat anak-anak berusia delapan tahun, dan yang pertama masuk Islam dari kalangan wanita adalah Khadijah.” (Lihat Sunan At Tirmidzi No. 3734)

Demikian. Wallahu A’lam

🌷☘🌴🌺🌻🌾🌸🍃

✍ Farid Nu’man Hasan

Pemimpin Buruk dan Penipu

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Dari ‘Auf bin Malik Al Asyja’i Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“ ….. Seburuk-buruknya pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan mereka pun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian …..” (HR. Muslim No. 1855, Ahmad No. 23981, Ad Darimi No. 2839, dll)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَا مِنْ وَالٍ يَلِي رَعِيَّةً مِنَ المُسْلِمِينَ، فَيَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لَهُمْ، إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ

Tidaklah seseorang yang diberikan amanah untuk memimpin urusan kaum muslimin, lalu dia mati dalam keadaan menipu mereka (kaum muslimin), melainkan Allah haramkan surga baginya. (HR. Al Bukhari No. 7151, Muslim No. 152, dari Ma’qil bin Yasar. Ini lafaznya Al Bukhari)

Apa makna “menipu mereka”? Berkata Imam ‘Ali Al Qari Rahimahullah:

أي خائن لهم، أو ظالم لهم، لا يعطي حقوقهم، ويأخذ منهم ما لا يجب عليهم

Yaitu mengkhianati mereka (kaum muslimin), atau berbuat zhalim kepada mereka, tidak memberikan hak-hak mereka, dan mengambil dari mereka apa-apa yang tidak wajib atas mereka untuk mengeluarkannya. (Mirqaah Al Mafaatiih, 6/2403. Cet 1, 1422H. Darul Fikr, Beirut)

Wallahu A’lam

🌷☘🌺🌴🌻🍃🌸🌾

✍ Farid Nu’man Hasan

Tidak Shadaqah, Tidak Jihad, Dengan Apa Kau Masuk Surga?

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Basyir binnKhashaashiyah Radhiallahu ‘Anhu bercerita:

أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأُبَايِعَهُ عَلَى الْإِسْلَامِ، فَاشْتَرَطَ عَلَيَّ «تَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، وَتُصَلِّيَ الْخَمْسَ، وَتَصُومَ رَمَضَانَ، وَتُؤَدِّي الزَّكَاةَ، وَتَحُجَّ الْبَيْتَ، وَتُجَاهِدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ» قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَمَّا اثْنَتَانِ فَلَا أُطِيقُهُمَا، أَمَّا الزَّكَاةُ فَمَالِي إِلَّا عَشْرُ ذَوْدٍ، هُنَّ رُسُلُ أَهْلِي وَحَمُولَتُهُمْ وَأَمَّا الْجِهَادُ فَيَزْعُمُونَ أَنَّهُ مَنْ وَلَّى، فَقَدْ بَاءَ بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ، فَأَخَافُ إِذَا حَضَرَنِي قِتَالٌ كَرِهْتُ الْمَوْتَ، وَخَشَعَتْ نَفْسِي، قَالَ: فَقَبَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ ثُمَّ حَرَّكَهَا ثُمَّ قَالَ: «لَا صَدَقَةَ وَلَا جِهَادَفَبِمَ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ؟»
قَالَ: ثُمَّ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أُبَايِعُكَ فَبَايَعَنِي عَلَيْهِنَّ كُلِّهِنَّ

Aku mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam untuk berbai’at masuk Islam. Maka beliau mensyaratkan kepadaku:

“Engkau bersaksi tiada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusanNya,
Engkau shalat lima waktu,
berpuasa Ramadhan,
mengeluarkan zakat,
berhaji ke Baitullah, dan berjihad di jalan Allah.”

Ibnul Khashaasiyah melanjutkan, “Aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, ada dua hal yang aku tidak mampu; Yaitu zakat karena aku tidak memiliki sesuatu kecuali sepuluh Dzawd (sepuluh ekor unta) yang merupakan titipan dan kendaraan bagi keluargaku. Sedangkan jihad, orang-orang yakin bahwa yang lari (ketika perang) maka akan mendapat kemurkaan dari Allah, sedangkan aku takut jika ikut perang lalu aku takut mati dan ingin (menyelamatkan) diriku.”

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menggenggam tangannya dan menggerak-gerakkannya. Lalu bersabda,

“Tidak shadaqah dan tidak jihad? Dengan apa engkau masuk surga?”

Basyir berkata, “Lalu aku berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, aku berbaiat kepadamu, maka baitlah aku atas semua itu.”

💦💥💦💥💦💥💦

📚 Imam Al Hakim, Al Mustadrak ‘alash Shahihain, No. 2421 berkata: Hadits shahih. Al-Dzahabi menyepakatinya keshahihannya dalam At Talkhish. Ahmad No. 21952, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: para perawinya terpercaya dan merupakan perawinya Bukhari dan Muslim kecuali Abu Al Mutsanna Al ‘Abdiy. (Ta’liq Musnad Ahmad No. 21952)

🌷☘🌺🌴🌻🍃🌸🌾

✍ Farid Nu’man Hasan

Pemimpin Diktator, Betapa Mengerikan Akhir Kisah Mereka

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:

إن في جهنم واد ، في ذلك الوادي بئر يقال له هبهب ، حق على الله تعالى أن يسكنها كل جبار

“Sesungguhnya di neraka jahanam ada sebuah lembah, di lembah tersebut terdapat sumur yang dinamakanHab Hab, yang Allah Ta’ala tetapkan sebagai tempat tinggal bagi setiap diktator.” 1]

Dari Mu’awiyah Radhiallahu ‘Anhu, RasulullahShallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

سَيَكُونُ أَئِمَّةٌ مِنْ بَعْدِي يَقُولُونُ وَلا يُرَدُّ عَلَيْهِمْ، يَتَقَاحَمُونَ فِي النَّارِ كَمَا تَتَقَاحَمُ الْقِرَدَةُ “

Akan datang para
pemimpin setelahku yang ucapan mereka tidak bisa dibantah, mereka akan masuk ke neraka berdesa-desakkan seperti kera yang berkerubungan.” 2]

🍃🍃🍃🍃🍃

[1] HR. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Ausath, No. 3548, Al Hakim, Al Mustadrak ‘alash Shaihihain, No. 8765, katanya: Shahih. Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf No. 34159, Imam Al Haitsami mengatakan sanadnya hasan. Lihat Majma’uz Zawaid, 5/197. Ini lafaz milik Al Hakim. Tapi sebagian ulama mendhaifkannya, lantaran semua jalur terdapat Azhar bin Sinaan, yang telah didhaifkan oleh Ibnu Ma’in, Ali Al Madini, Ahmad, Ibnu Syaahin, As Saaji, dan lainnya. Hanya Ibnu ‘Adi yang mengatakan: “Haditsnya baik dan bukan termasuk sangat munkar dan aku berharap dia tidak apa-apa.” LihatTahdzibut Tahdzib, 1/204. Sehingga para ulama mendhaifkannya seperti Imam Al ‘Iraqi, Syaikh Al Albani, Syaikh Salim Husein Asad, dan lainnya)

[2] HR. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir, No. 925, Al Awsath No. 5311, Abu Ya’la, No. 7382, menurut Syaikh Husein Salim Asad: isnadnya shahih. Alauddin Muttaqi Al Hindi, Kanzul ‘Umal, 6/69/14884. Al Haitsami mengatakan para perawinya tsiqat. Lihat Majma’ az Zawaid, 5/236. Syaikh Al Albani menshahihkan, Shahihul Jami’ No. 3615

🌿🌾🌷🌻🌳☘🌸🍃

✍ Farid Nu’man Hasan

scroll to top