PERTANYAAN:
Bismillahirrahmanirrahim, Izin bertanya Ust. Apabila seorang pekerja baik di lembaga negeri atau swasta yang tempat kerjanya membayarkan iuran BPJS ketenagakerjaan, lalu saat sakit atau bahkan meninggal ahli warisnya mendapat santunan (warisan BPJS). Bagaimana menurut syara terkait itu, apa boleh diterima? Jazakallahu. Syukron
JAWABAN
Bismillahirrahmanirrahim..
Ahli warisnya boleh memanfaatkan hasil (warisan santunan) BPJS tersebut baik pokoknya maupun bunganya karena yang terlarang adalah untuk pemiliknya, pemiliknya hanya boleh memanfaatkan sebanyak iuran pokoknya saja.
Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid Hafizhahullah menjelaskan:
وأما المحرم لكسبه فهو الذي اكتسبه الإنسان بطريق محرم كبيع الخمر ، أو التعامل بالربا ، أو أجرة الغناء والزنا ونحو ذلك ، فهذا المال حرام على من اكتسبه فقط ، أما إذا أخذه منه شخص آخر بطريق مباح فلا حرج في ذلك ، كما لو تبرع به لبناء مسجد ، أو دفعه أجرة لعامل عنده ، أو أنفق منه على زوجته وأولاده ، فلا يحرم على هؤلاء الانتفاع به ، وإنما يحرم على من اكتسبه بطريق محرم فقط
“Harta haram yang dikarenakan usaha memperolehnya, seperti jual khamr, riba, zina, nyanyian, dan semisalnya, maka ini haram hanya bagi yang mendapatkannya saja. Tapi, jika ada ORANG LAIN yang mengambil dari orang itu dengan cara mubah, maka itu tidak apa-apa, seperti dia sumbangkan untuk membangun masjid dengannya, bayar gaji pegawai, nafkah buat anak dan istri, hal-hal ini tidak diharamkan memanfaatkan harta tersebut. Sesungguhnya yang diharamkan adalah bagi orang mencari harta haram tersebut.”
Baca juga: Warisan Untuk Empat Anak Perempuan dan Satu Istri
Wallahu A’lam
Farid Nu’man Hasan