Daftar Isi
📂 Perumpamaan Orang Yang Mendapat Petunjuk
📌 Nash Ayat 22
أَفَمَنْ يَمْشِي مُكِبًّا عَلَى وَجْهِهِ أَهْدَى أَمَّنْ يَمْشِي سَوِيًّا عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (22)
TERJEMAH
Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap diatas jalan yang lurus?
Katakanlah,”Dialah yang menciptakan kamu, dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.”(QS. AL Mulk:22-23)
📌 TINJAUAN BAHASA
Imam At Thabari menjelaskan dalam tafsirnya yang dimaksud dengan kalimat “Mukibban ‘Ala Wajhihi” adalah:
لا يبصر ما بين يديه، وما عن يمينه وشماله
Tidak dapat melihat apa yang ada didepan, samping kiri dan kanannya
(أَهْدَى) : أشدّ استقامة على الطريق
Sedangkan kalimat “Ahdaa’ maksudnya: Sangat lurus diatas jalan ( Tafsir At Thabari,23/515)
Pada ayat ke duapuluh ada kalimat pertanyaan (أَفَمَنْ يَمْشِي) dinamakan istifham inkari( kata pengingkaran) yang fungsinya untuk taubikh ( mencela) sifat sifat orang kafir yang menyimpang dari petunjuk Allah subhanahu wataala.” ( Shafwatu Tafasir,3/397)
📌 KANDUNGAN AYAT
Allah menggambarkan orang kafir seperti orang buta yang berjalan, dan orang beriman seperti orang yang mendapat arah petunjuk jalan dalam menempuh perjalalan.
Ad Dhahak berkata,” Allah memberikan permisalan bagi orang-orang kafir yang berjalan diatas muka bumi ini apakah mereka lebih utama, dibanding orang-orang mukmin yang mendapat petunjuk? ( Tafsir At Thabari, 23/516)
Qatadah berkata,”Orang-orang kafir kelak dikumpulkan pada hari kiamat bersama pelaku maksiat didunia, kondisi mereka berjalan dengan muka (wajah ) dibawah. Ada orang yang bertanya” Wahai Nabi,” Mengapa mereka berjalan dengan muka mereka”? NabiShalallahu Alaihi wa sallam menjawab,” Sungguh Dzat yang membuat mereka berjalan dengan kaki, lebih berkuasa membuat mereka berjalan dengan wajah”. ( Tafsir At Thabari,23/516)
Menurut Jalaludin As Suyuthi ayat ini merupakan permisalan, siapakah diatara orang-orang kafir dan orang-orang mukmin yang berada diatas petunjuk? ( Tafsir Jalalain,1/756)
Terkait dengan ayat ini, Syekh Nawawi Al Bantani menyebutkan dalam tafsirnya,” Lebih baik mana orang yang berjalan melalui tempat berkelok, tertatih setiap saat dan medan menyulitkan dari orang yang berjalan tegak diatas jalan lurus, tidak berbelok, tiada hambatan?
Katakanlah Dialah Allah yang membuatmu ada dan menciptakanmu dalam bentuk yang sebaik-baiknya, menjadikan pendengaran untuk mendengarkan ayat ayat Al Qur’an, penglihatan untuk melihat ayat-ayat ciptaan Allah, hati untuk berfikir tentang apa yang didengar dari Al Qur’an, namun sedikit sekali diantara kalian yang mau bersyukur.” (Tafsir Marah Labid, 2/548)
🌺🌸🍃🌹🍀🌾🌴🌾
✏ Fauzan Sugiono
Serial Tafsir Surat Al Mulk:
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 1) Gambaran Umum Surat Al Mulk
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 2)
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 3) Amal Terbaik
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 4) Allah Menciptakan Tujuh Langit Berlapis-lapis
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 5) Bintang dilangit dijadikan Allah alat pelempar syetan
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 6) ILUSTRASI MURKA NERAKA KEPADA ORANG-ORANG KAFIR
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 7) PENYESALAN ORANG-ORANG KAFIR
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 8) ALLAH MENGETAHUI YANG TERSEMBUYI DAN NYATA
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 9) ALLAH MAHA PEMBERI RASA AMAN
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 10) DESKRIPSI KEKUASAAN ALLAH PADA SEEKOR BURUNG
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 11) ALLAH MAHA PENOLONG, ALLAH PEMBERI REZEKI
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 12) Perumpamaan Orang Yang Mendapat Petunjuk
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 13) Nikmat Pendengaran, Penglihatan dan Hati Nurani
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 14) Hanya Allah Yang Maha Tahu Kapan Datangnya Hari Kiamat
Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 15) Adzab yang Dinantikan Akhirnya Datang