Puasa Ayyamul Bidh Tidak Sampai Kelar, Karena Sakit

Puasa Ayyamul Bidh yang tidak sampai selesai karena sakit yang karena ketidaksengajaan, tidak berdosa dan tetap mendapatkan pahala. Baca penjelasan lengkapnya pada tanya jawab di bawah:


◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

✉️❔Pertanyaan

Assalamualaikum. Mau tanya kalau misal puasa yaumul bidh kan 3 hari.
Kalau hari pertama lancar puasanya, terus hari ke duanya mendadak muntah kan batal puasanya.

Terus hari ketiganya Saya puasa lagi lancar gitu enggak papa-kah?

Terima kasih(+62 815-1176-xxxx)


✒️❕Jawaban Untuk Puasa Ayyamul Bidh Tidak Tuntas

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

Bisa jadi memang ada keadaan seseorang tidak tuntas melaksanakan tiga hari puasa ayyamul bidh, baik karena sakit, haid, atau dia melakukan aktifitas yang lebih utama atau wajib seperti wanita ketika suaminya di rumah. Yang jelas semua itu bukan kesengajaan atau kemauan untuk menghentikannya. Ini tidak mengapa, dia tidak berdosa, dia tetap berpahala.

Allah Ta’ala berfirman:

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Maka bertaqwa-lah kepada Allah semampu kalian .. (QS. At Taghabun: 16)

Rasulullah ﷺ juga bersabda:

وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Dan apa-apa yang aku perintahkan kepadamu maka lakukanlah semampu kalian. (HR. Muttafaq ‘Alaih, dari Abu Hurairah Radhaillahu ‘Anhu)

Namun, jika dia mau mengganti satu hari itu di hari lainnya, itu juga bagus dan sah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menerangkan:

هذه الأيام الثلاثة يجوز أن تصام متوالية أو متفرقة ، ويجوز أن تكون من أول الشهر ، أو من وسطه ، أو من آخره ، والأمر واسع ولله الحمد…. لكن اليوم الثالث عشر والرابع عشر والخامس عشر أفضل ، لأنها الأيام البيض

Puasa tiga hari tersebut BOLEH BERTURUT TURUT dan BOLEH TIDAK BERTURUT TURUT. Boleh pula di lakukan di awal bulan, tengahnya, atau akhirnya. Ini masalah yang lapang saja. Alhamdulillah….. Tetapi tanggal 13, 14, 15 adalah lebih utama, karena itu ayyamul bidh.

(Majmu’ Fatawa, no. 376)

Dalilnya, Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu berkata:

أوصاني خليلي بثلاث لا أدعهن حتى أموت صوم ثلاثة أيام من كل شهر وصلاة الضحى ونوم على وتر

Kekasihku berwasiat kepadaku dengan 3 hal agar aku tidak tinggalkan sampai mati:

1. Puasa 3 hari tiap bulannya

2. Shalat dhuha

3. Witir sebelum tidur

(HR. Bukhari no. 1124, Muslim no. 721)

Baca juga: Ayyamul Bidh Bertepatan dengan Hari Tasyriq, Bagaimana Menyikapinya?

Hadits ini tidak menyebut tanggal berapa, maka selama itu tiga hari tiap bulannya maka itu boleh. Tapi jika dia sehat dan bisa berturut-turut 13, 14,15 tentu itu lebih utama, berdasarkan hadits lainnya:

وعن أبي ذر قال : قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم : ” إذا صمت شيئاً من الشهر فصم ثلاث عشرة وأربع عشرة وخمس عشرة “

Dari Abu Dzar Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah bersabda:

“Jika kalian berpuasa di suatu bulan, maka berpuasalah pada hari ke 13, 14, dan 15.” (HR. At Tirmidzi no. 761, sanadnya hasan)

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid mengatakan:

يستحب صيام ثلاثة أيام من كل شهر ، والأفضل أن تكون أيام البيض وهي الثالث عشر والرابع عشر والخامس عشر

Disunnahkan berpuasa tiga hari di tiap bulannya, yang lebih utama adalah di ayyamul bidh, yaitu tggal 13, 14, 15.

(Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 49867)

Demikian. Wallahu A’lam

✍ Farid Nu’man Hasan


Baca juga: Menggabungkan Dua Niat Puasa Sunnah

Hati-hatilah dengan Doa Rakyat yang Teraniaya

Sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam:

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ هَذِهِ أُمَّتِي شَيْئاً فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ. وَمَنْ شَقَّ عَلَيْهَا فَاشْفُقْ عَلَيْهِ. رواه مسلم

“Ya Allah, siapa saja yang memimpin/mengurus urusan umatku ini, yang kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah ia. Dan siapa saja yang menyusahkan mereka, maka SUSAHKANLAH DIA”.

(HR. Muslim no. 1828)

Penjelasan:

Hadits ini menunjukkan pembelaan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada umatnya dan kepada para pejabat yang berbuat baik kepada umatnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendoakan kebaikan bagi mereka. Betapa beruntungnya mereka.

Imam Ibnu Al Malak Rahimahullah menjelaskan makna doa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :

أي: رحمهم ويسَّر عليهم

Yaitu sayangilah dan mudahkanlah mereka (Syarh Al Mashabih, 4/257)

Hadits ini juga menunjukkan sikap tegas Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada mereka yang menyusahkan umatnya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendoakan keburukan bagi mereka. Betapa meruginya mereka.

Imam Ibnu Al Malak Rahimahullah menerangkan makna doa buruk tersebut:

أي: عسَّر عليهم أمورهم وأوصل المشقة إليهم

Yaitu persulitlah urusan mereka (yang menyulitkan manusia) dan antarkanlah kesempitan hidup kepada mereka. (Ibid)

Imam an Nawawi Rahimahullah mengatakan:

هَذَا مِنْ أَبْلَغ الزَّوَاجِر عَنْ الْمَشَقَّة عَلَى النَّاس ، وَأَعْظَم الْحَثّ عَلَى الرِّفْق بِهِمْ ، وَقَدْ تَظَاهَرَتْ الْأَحَادِيث بِهَذَا الْمَعْنَى

Ini termasuk hadits yang paling tajam larangan keras mempersulit urusan manusia, dan dorongan yang paling besar dalam bersikap lembut kepada mereka, dan banyak hadits dengan makna seperti ini.

(Syarh Shahih Muslim, 6/299)

Imam An Nawawi dalam Al Adzkar membuat bab berjudul:

بابُ جَواز دُعاء الإِنسان على مَنْ ظَلَمَ المسلمين أو ظلَمه وحدَه

Bab BOLEHNYA doa seseorang (dgn doa keburukan) kepada orang yang menzalimi kaum muslimin atau menzalimi dirinya seorang.

Beliau Rahimahullah menjelaskan:

وَقَدْ تَظَاهَرَ عَلىَ جَوَازِهِ نُصُوْصُ الْكِتَابِ وَالسُنَةِ وَأَفْعَالُ سَلَفِ الْأُمَةِ وَخَلَفِهَا

“Telah jelas kebolehan hal tersebut, berdasarkan nash-nash Al-Qur`an dan As-Sunnah. Juga berdasarkan perbuatan generasi umat Islam terdahulu (yaitu salaf) maupun generasi terkemudian (khalaf).”

(Al Adzkar, 1/493)

Demikian. Wallahul Musta’an!

✍ Farid Nu’man Hasan

Al Maidah 21 dan Kondisi Gaza

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

✉️❔PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum ust Farid Nu’man yang Allah Rahmati..

Apa tafsir ulama untk QS Al Maidah Ayat 21 ini ??

Apakah benar ayat ini menjadi dalil Al-Qur’an pertanggungjawaban umat Islam untk kondisi yg dialami saat ini saudara kita di GAZA ??

Mohon pencerahannya ust

Jazakallah

✒️❕JAWABAN

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

Nabi Musa ‘Alaihissalam memerintahkan Bani Israil memasuki Palestina (Al Maidah: 21) tapi mereka tidak mau masuk karena di Palestina sudah ada penghuninya kaum yang gagah berani dan mereka takuti (Al Maidah: 22), ini menunjukkan bahwa Bani Israil bukanlah penduduk asli Palestina.

Pertanggungjawaban umat Islam terhadap saudaranya sesama muslim tertindas, berdasarkan Al Quran dan As Sunnah.

Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa Palestina adalah bumi yang diberkahi, disucikan, dsb.

Dalam hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِيْنَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ، تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهْرِ وَالْحُمَّى. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِمٌ (وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ).

Perumpamaan kaum mukminin satu dengan yang lainnya dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling berlemah-lembut di antara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila salah satu anggota badan sakit, maka semua anggota badannya juga merasa tidak bisa tidur dan demam. (HR. Bukhari dan Muslim, sedangkan lafal ini adalah lafalnya Shahih Muslim)

Rasulullah ﷺ bersabda:

من أذل عنده مؤمن وهو يقدر أن ينصره أذله الله عز وجل على رؤوس الخلائق يوم القيامة

“Barang siapa yang dihadapannya ada seorang mu’min direndahkan, padahal dia mampu membelanya, maka Allah akan rendahkan dia dihadapan para makhluk pada hari kiamat nanti.”

(HR. Ahmad No. 15985, Imam As Suyuthi menyatakan: hasan. (Al Jaami’ Ash Shaghiir No. 8375)

Wallahu A’lam

✍ Farid Nu’man Hasan

Makna dari Kalimat “Puasa Untuk-Ku”

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

✉️❔PERTANYAAN:

Izin bertanya Ustadzy

ﻗﺎﻝ اﻟﻠﻪ ﻛﻞ ﻋﻤﻞ اﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﻟﻪ ﺇﻻ اﻟﺼﻴﺎﻡ ﻓﺈﻧﻪ ﻟﻲ ﻭﺃﻧﺎ ﺃﺟﺰﻱ ﺑﻪ

“Allah SWT berfirman: Semua amal ibadah anak Adam untuk mereka sendiri kecuali puasa. Sesungguhnya puasa untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”

Ustadzy apa hikmah dari kata “puasa untukKu” mengapa sampai Allah berkata demikian…

Sekian Ustadzy, jazakallahu Khoir

✒️❕JAWABAN

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

Ada banyak sekali penjelasan para ulama ttg maksud “puasa itu untukKu”

1. أن الصوم لا يقع فيه الرياء كما يقع في غيره

Pada puasa tidaklah terjadi riya sebagaimana yang terjadi pada lainnya

Ini karena ibadah puasa memang tidak diketahui org lain.

2. أني أنفرد بعلم مقدار ثوابه وتضعيف حسناته

Akulah Mengetahui takaran pahalanya dan pelipatan nilai kebaikannya

3. أي أنه أحب العبادات إلي والمقدم عندي

Yaitu Aku menyukai ibadah2 kepadaKu yang dipersembahkan untukku

4. أن الإضافة إضافة تشريف وتعظيم، كما يقال: بيت الله

Kata “puasa itu untukKu” adalah kata idhofah (penambahan/pengkaitan) untuk pemuliaan dan pengagungan (terhadap puasa), sebagaimana kata Baitullah (rumah Allah)

Semua ini dirangkum oleh Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid

Wallahu A’lam

✍ Farid Nu’man Hasan

scroll to top