◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽
✉️❔PERTANYAAN
Bagaimana hukum puasa ayyamul bidh yg bertepatan dengan hari tasyrik? Syukron ustadz (Irwandi-Sumbar)
✒️❕JAWABAN
◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽
Bismillahirrahmanirrahim..
Salah satu hari tasyriq adalah tanggal 13 Zulhijjah, dan itu termasuk hari dilarang untuk berpuasa. Berdasarkan beberapa hadits shahih berikut:
أيام التشريق أيام أكل وشرب وذكر لله
Hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan, minum, dan berdzikir kepada Allah. (HR. Muslim No. 1141)
Dalam riwayat lain:
عَنْ أَبِي مُرَّةَ مَوْلَى أُمِّ هَانِئٍ أَنَّهُ دَخَلَ مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَلَى أَبِيهِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ فَقَرَّبَ إِلَيْهِمَا طَعَامًا ، فَقَالَ : كُلْ . فَقَالَ : إِنِّي صَائِمٌ . فَقَالَ عَمْرٌو : كُلْ فَهَذِهِ الأَيَّامُ الَّتِي كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِإِفْطَارِهَا ، وَيَنْهَانَا عَنْ صِيَامِهَا
Dari Abu Murrah -pelayannya Ummu Hani- bahwa dia bersama Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash menjumpai ayahnya, ‘Amr bin Al ‘Ash. Dia memberikan makanan kepada mereka berdua, lalu berkata: “Makanlah!”
Dia menjawab: “Saya sedang puasa.”
‘Amr berkata: “Makanlah, ini adalah hari-hari yang oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kita diperintahkan untuk makan minum dan dilarang bagi kita untuk berpuasa. (HR. Abu Daud No. 2418, shahih)
Maksud “hari-hari” dalam hadits di atas adalah hari-hari tasyriq, seperti yang dikatakan Imam Malik Rahimahullah.
Imam Ibnu Qudamah Rahimahullah berkata:
ولا يحل صيامها تطوعا , في قول أكثر أهل العلم , وعن ابن الزبير أنه كان يصومها . وروي نحو ذلك عن ابن عمر والأسود بن يزيد ، وعن أبي طلحة أنه كان لا يفطر إلا يومي العيدين . والظاهر أن هؤلاء لم يبلغهم نهي رسول الله صلى الله عليه وسلم عن صيامها , ولو بلغهم لم يعدوه إلى غيره
Tidak halal berpuasa sunnah di hari tasyriq, menurut mayoritas ulama. Diriwayatkan dari Ibnu Az Zubeir bahwa dia berpuasa di hari-hari tersebut. Diriwayat oleh Ibnu Umar, Al Aswad bin Yazid, dari Abi Thalhah, bahwa mereka tidak pernah berhenti shaum kecuali di dua hari raya. Namun, yang benar adalah hadits-hadits larangannya belum sampai kepada mereka, namun apabila sudah sampai kepada mereka maka mereka tidaklan melakukannya. (Al Mughni, 3/51)
Lalu bagaimana dengan puasa Ayyamul Bidh, karena salah satunya adalah tanggal 13? Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ibnu Qudamah di atas :
Tidak halal berpuasa sunnah di hari tasyriq, menurut mayoritas ulama.
Maka, tidak diperkenankan seseorang berpuasa sunnah termasuk Ayyamul Bidh pada hari itu. Namun, dia bisa menggantikan puasa tanggal 13 Zulhijjah tsb di hari lain setelahnya dan itu tetap sah. Dia bisa memilih tanggal berapa pun di bulan Zulhijjah setelah itu.
Hal ini berdasarkan hadits Mu’adzah al ‘Adawiyah Radhiallahu ‘Anha, Beliau bertanya kepada ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha:
«أَكَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ؟» قَالَتْ: «نَعَمْ»، فَقُلْتُ لَهَا: «مِنْ أَيِّ أَيَّامِ الشَّهْرِ كَانَ يَصُومُ؟» قَالَتْ: «لَمْ يَكُنْ يُبَالِي مِنْ أَيِّ أَيَّامِ الشَّهْرِ يَصُومُ»
“Apakah Rasulullah berpuasa tiap bulannya sebanyak tiga hari?” Aisyah menjawab: “Ya.” Aku bertanya lagi: “Di hari apa pada bulan tersebut dia berpuasa?” Aisyah menjawab: “Dia berpuasa tiga hari tsb tidak mementingkan dihari yang mana pada bulan tersebut.”
(HR. Muslim no. 1160)
Al Qadhi ‘Iyyadh Rahimahullah menjelaskan:
“Puasa tiga hari pada tiap bulan menurut segolongan salaf dan ulama adalah hal yang tidak diperselisihkan lagi (kesunnahannya) dan TIDAK ADA hari spesifiknya.”
(Al Qadhi ‘Iyyadh, Ikmal al Mu’lim, 4/132)
Demikian. Wallahu A’lam
✍ Farid Nu’man Hasan