[Adab Pada Mata] Larangan Mencukur Alis

Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata:

لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ تَعَالَى

“Allah melaknat wanita  pembuat tato dan  yang bertato, wanita yang dicukur alis, dan dikikir giginya, dengan tujuan mempercantik diri mereka merubah ciptaan Allah Ta’ala.” 1)

An Namishah (pencukur alis) dan Al Mutanamishah (orang yang alisnya dicukur) juga haram dan mendapatkan laknat Allah Ta’ala.

قال الطبري: لا يجوز للمرأة تغيير شيء من خلقتها التي خلقها الله عليها بزيادة أو نقص التماس الحسن لا للزوج ولا لغيره

“Berkata Imam Ath Thabari: Tidak boleh bagi wanita merubah sesuatu dari bentuk yang telah Allah ciptakan baginya, baik dengan tambahan atau pengurangan dengan tujuan kecantikan, tidak boleh walau untuk   suami dan tidak juga untuk selain suami.” 2)

Imam Ibnu Jarir Ath Thabari ini tidak memberikan pengecualian, bahkan seandainya wanita memiliki kumis dan jenggot pun –menurutnya- tidak boleh dihilangkan sebab hal itu termasuk merubah ciptaan Allah Ta’ala.

Namun,  pandangan ini ditanggapi oleh Imam An Nawawi sebagai berikut:

وَهَذَا الْفِعْل حَرَام إِلَّا إِذَا نَبَتَتْ لِلْمَرْأَةِ لِحْيَة أَوْ شَوَارِب ، فَلَا تَحْرُم إِزَالَتهَا ، بَلْ يُسْتَحَبّ عِنْدنَا . وَقَالَ اِبْن جَرِير : لَا يَجُوز حَلْق لِحْيَتهَا وَلَا عَنْفَقَتهَا وَلَا شَارِبهَا ، وَلَا تَغْيِير شَيْء مِنْ خِلْقَتهَا بِزِيَادَةِ وَلَا نَقْص . وَمَذْهَبنَا مَا قَدَّمْنَاهُ مِنْ اِسْتِحْبَاب إِزَالَة اللِّحْيَة وَالشَّارِب وَالْعَنْفَقَة ، وَأَنَّ النَّهْي إِنَّمَا هُوَ فِي الْحَوَاجِب وَمَا فِي أَطْرَاف الْوَجْه

“Perbuatan ini (mencukur alis dan  tukang cukurnya)  adalah haram, kecuali jika tumbuh pada wanita itu jenggot atau kumis, maka tidak haram menghilangkannya, bahkan itu dianjurkan menurut kami. Ibnu Jarir mengatakan: “Tidak boleh mencukur jenggot, kumis dan rambut di bawah bibirnya, dan tidak boleh pula merubah bentuknya, baik dengan penambahan atau pengurangan.” Madzhab kami, sebagaimana yang telah kami kemukakan, menganjurkan menghilangkan jenggot, kumis, dan rambut di bawah bibir . Sesungguhnya  larangan hanya berlaku untuk alis dan bagian tepi dari wajah.” 3)

Sebenarnya, jenggot dan kumis bagi wanita adalah suatu keadaan yang tidak lazim dan tidak normal.  Sebab, wanita diciptakan Allah Ta’ala secara umum tidaklah demikian. Oleh karena itu, mencukur keduanya bukanlah termasuk kategori merubah ciptaan Allah Ta’ala, melainkan menjadikannya sebagaimana wanita pada umumnya. Maka, dengan paradigm seperti ini pendapat yang menyatakan bolehnya mencukur kumis dan jenggot bagi wanita adalah pendapat yang lebih kuat.

Ada pun mencukur bagian alis yang tumbuhnya tidak kompak dibagian sudut-sudutnya saja. Maka para ulama berbeda pendapat. Imam Ahmad membolehkan dengan syarat itu bertujuan menyenangkan suami. Namun Syaikh Muqbil Al Wadi’i mengkoreksinya, menurutnya  yang benar adalah tetap tidak boleh sebagaimana larangan tegas dalam hadits tersebut yang tidak membedakan antara mencukur sedikit atau banyak walau pun bertujuan menyenangkan hati suami. Hal ini juga dikuatkan oleh kaidah bahwa niat yang baik   tidaklah merubah sesuatu yang haram menjadi halal. Maka, niat baik seperti menyenangkan hati suami seharusnya dengan cara-cara yang halal.

Wallahu A’lam

📕📒📔📙📘📗📓

✒ Farid Nu’man Hasan


⏺⏺⏺⏺⏺

[1] HR. Bukhari No. 5931, 5943, 5948,  Muslim No. 2125

[2] Al Hafizh Ibnu Hajar, Fathul Bari, 10/377. Darul Fikr. Syaikh Abdurrahman Al Mubarkafuri, Tuhfah Al Ahwadzi, 8/67. Al Maktabah As Salafiyah

[3] Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 7/421. Mawqi’ Ruh Al Islam

Pekerjaanku Memuluskan Riba, Gimana ini?

💥💦💥💦💥💦

📨 PERTANYAAN:

Assalamualaikum ustadz, konsultasi: Saya bekerja di bagian IT. Atasan suatu waktu meminta dibuatkan software untuk mendukung pencatatan transaksi ribawi. Bagaimana pandangan islam mengenai ini? (+62 812-2110-2xxx)

📬 JAWABAN

Wa’alaikumussalam warahmatullah .. Bismillah wal Hamdulillah ..

Semoga Allah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua ..

Jika kita TAHU, bahwa software yang akan kita buat dimanfaatkan untuk aktifitas riba, maka hindari hal itu. Sebab, produk yang kita hasilkan dijadikan sarana aktifitas terlarang dalam agama. Bahkan skill kita memuluskan hal itu. Sebaiknya anugerah yang Allah berikan berupa kemampuan dibidang IT, dipakai untuk kepentingan agamaNya, seperti membuat software Islami atau sejenisnya.

Allah Ta’ala berfirman:

ولا تعاونوا على الاثم و العدوان

Dan janganlah saling membantu dalam dosa dan pelanggaran. (QS. Al Maidah: 2)

Ayat ini tegas melarang kita untuk memfasilitasi, memediasi, membantu,  dan menolong, perbuatan dosa dan pelanggaran.

Dari Jabir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم آكل الربا وموكله وكاتبه وشاهديه وقال هم سواء

Rasulullah ﷺ melaknat pemakan riba, yang memberinya, pencatatnya, dan dua  saksinya. Beliau berkata: semua sama. (HR. Muslim No. 1598)

Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:

هذا تصريح بتحريم كتابة المبايعة بين المترابيين والشهادة عليهما وفيه تحريم الاعانة على الباطل والله أعلم

Ini merupakan penjelasan keharaman penulisan transaksi antara para pelaku riba, juga menjadi saksinya, dan dalam hadits ini terdapat pengharaman pertolongan terhadap kebatilan. Wallahu A’lam. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 11/26)

Semoga Allah cukupkan reziki Anda dan kita semua dengan yang halal dan berkah. Amiin

Wallahu a’lam

🌴🌹🌱🌵🌸🌷🍃🌾

✍ Farid Nu’man Hasan

Tafsir Surat Al Mulk (Bagian 7)

📂 PENYESALAN ORANG-ORANG KAFIR

📌 Nash ayat

وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ (10) فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ (11) إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ (12)

Terjemah Ayat

12. Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”.

 

13. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.

 

14. Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

📌 Tinjauan Bahasa

نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ

 “Kami mendengar atau memikirkan”

Ini adalah ungkapan orang – orang kafir saat mereka sudah dimasukkan kedalam neraka yang menyala-nyala, “ Seandainya kami dahulu berfikir dan mendengarkan ucapan pencari kebenaran dan petunjuk, niscaya kami tak akan masuk kedalam neraka”. ( Ali As Shabuni, Shafwat Tafasir,3/394)

Ungkapan mendengar lebih didahulukan dari berfikir, karena konteks mendengar disini adalah ketaatan dan kepatuhan kepada Allah.

فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ

“Mereka mengakui dosa mereka”

Pengakuan orang-orang kafir atas dosa-dosa mereka, pengingkaran terhadap para nabinya, melakukan perbuatan yang menjauhkan dari rahmat Allah, penyesalan ini dilakukan ketika mereka sudah masuk kedalam neraka, sungguh sebuah penyesalan yang sia-sia.( Wahbah Zuhaily, Tafsir Al Munir,29/17)

Al Hakim dan At Tirmidzi menyebutkan hadits, ada seseorang yang berkata kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم takjub dengan kecerdasan orang Nashrani, “Ya Rasulullah betapa cerdasnya orang Nasrani itu?”. Lalu Nabi bersabda,” Tidak !, Orang Kafir tidaklah cerdas, apakah kalian tidak mendengar Allah berfirman,” Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. (Muhammad Thahir bin Asyur, at Tahrir wa Tanwir, 29/27)

📌 Penyesalan Orang Kafir di Akherat Tiada Arti

Orang kafir ini berandai-andai jika saja mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk, yaitu pendengaran dan akal mereka bisa mengambil manfaat terhadap wahyu yang Allah turunkan, Rasul yang datang di tengah-tengah mereka. Namun mereka tidak memanfaatkan pendengaran dan akal. Kondisi ini jauh berbeda dengan orang yang mendapatkan petunjuk  yang memanfaatkan pendengaran, akal mereka dan mengamalkan ilmu. (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 876)

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

“لَنْ يَهْلِكَ النَّاسُ حَتَّى يُعذِروا مِنْ أَنْفُسِهِمْ”

“Seseorang tidak akan merasa binasa hingga ia mengakui kesalahan (Musnad Ahmad,4/260)

Hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم dari Abu Hurairah berikut menjelaskan:

لاَ يَدْخُلُ أَحَدٌ النَّارَ إِلاَّ أُرِىَ مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ لَوْ أَحْسَنَ لِيَكُونَ عَلَيْهِ حَسْرَةً وَلاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَحَدٌ إِلاَّ أُرِىَ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ لَوْ أَسَاءَ لِيَزْدَادَ شُكْراً

Seseorang yang masuk neraka akan menyesal ketika ia ditampakkan tempat duduknya di surga seandainya surga itu baik baginya. Dan seseorang yang masuk surga akan bertambah syukur ketika ia ditampakkan tempat duduknya di neraka seandainya neraka layak untuknya.” (HR. Ahmad, 2/541. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)

📌 Hikmah Ayat

  • Orang kafir sebenarnya mengetahui tempat kembali mereka adalah neraka namun mereka enggan menggunakan akalan fikiran mereka untuk beriman kepada Allah.
  • Penyesalan orang-orang kafir di akherat tidaklah berguna sama sekali.
  • Orang yang beriman kepada Allah bagi mereka ampunan atas dosa dan kesalahan dan pahala yang besar di akherat.

🌺🌸🍃🌹🍀🌾🌴🌾

✏ Fauzan Sugiono

Serial Tafsir Surat Al Mulk:

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 1) Gambaran Umum Surat Al Mulk

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 2)

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 3) Amal Terbaik

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 4) Allah Menciptakan Tujuh Langit Berlapis-lapis

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 5) Bintang dilangit dijadikan Allah alat pelempar syetan

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 6) ILUSTRASI MURKA NERAKA KEPADA ORANG-ORANG KAFIR

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 7) PENYESALAN ORANG-ORANG KAFIR

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 8) ALLAH MENGETAHUI YANG TERSEMBUYI DAN NYATA

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 9) ALLAH MAHA PEMBERI RASA AMAN

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 10) DESKRIPSI KEKUASAAN ALLAH PADA SEEKOR BURUNG

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 11) ALLAH MAHA PENOLONG, ALLAH PEMBERI REZEKI

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 12) Perumpamaan Orang Yang Mendapat Petunjuk

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 13) Nikmat Pendengaran, Penglihatan dan Hati Nurani

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 14) Hanya Allah Yang Maha Tahu Kapan Datangnya Hari Kiamat

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 15) Adzab yang Dinantikan Akhirnya Datang

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 16) Allah Maha Mematikan dan Memberi Rahmat, Tawakal Hanya Kepada-Nya, serta Dia Maha Pemberi Nikmat air

Ucapan Jazakallahu Khairan

💥💥💥💥💦💦💦💦

Dari Usamah bin Zaid Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

مَنْ صُنِعَ إِلَيْهِ مَعْرُوفٌ فَقَالَ لِفَاعِلِهِ: جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ فِي الثَّنَاءِ

Barang siapa yang telah dibuatkan kebaikan untuknya lalu dia berkata kepada pelakunya:

“Jazaakallah khairan (Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan).”

Maka dia telah  lebih dari cukup dalam memberikan pujian.

🌿🍃🌿🍃🌿🍃

📌 Hadits ini dikekuarkan oleh:

📕 At Tirmidzi No. 2035, katanya: hasan jayyid gharib, Al Bazzar No. 2601, An Nasa’i, As Sunan Al Kubra No. 9937, Ibnu Hibban No. 3413, Al Baihaqi, Syu’abul Iman No. 8713. Dll

📌 Hadits ini dishahihkan oleh:

📘 Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya No. 3413, diikuti Al Hafizh Ibnu Hajar, Bulughul Maram No. 1369, Imam Al Munawi, At Taisir bisy Syarhi Al Jaami’ Ash Shaghiir,  2/428,  Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 708. Sementara  Imam An Nawawi (Al Adzkar No. 935),   Syaikh Abdul Qadir Al Arna-uth mengikuti penghasanan yang dikatakan Imam At Tirmidzi.

📌 Syaikh Abdurrahman Al Mubarkafuri Rahimahullah menjelaskan:

“ Hal tersebut sudah cukup dalam menunaikan ungkapan “terima kasih” kepada pemberinya, dan itu merupakan pengakuan dari ketidakmampuan dalam memberikan balasan yang lebih, hal ini bagi orang yang memang tidak bisa memberikan balasan yang setimpal, sehingga dia mengembalikan  balasan itu kepada Allah ﷻ agar Dia memberikan balasan baginya. Sebagian ulama mengatakan: “Jika tangan kalian pendek untuk memberikan balasan, maka panjangkanlah lisan Anda dengan  rasa terima kasih dan doa.” (Tuhfah Al Ahwadzi, 6/156)

Wallahu A’lam

Wa Shallallahu ‘Ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘Ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam

🌷🍃🌸🌺☘🌴🌾🌿🍂

✏ Farid Nu’man Hasan

scroll to top