Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 1)

📌 Gambaran Umum Surat Al Mulk

✅ Surat Al Mulk merupakan surat yang pilihan nan agung dari surat-surat yang ada didalam Al Qur’an.

✅ Surat ini tergolong Makiyyah urutan ke 67, terletak pada juz 29, jumlah ayatnya ada 30 ayat.

✅ Kandungan surat Al Mulk diantaranya adalah, Tauhid, keyakinan akan kekuasaan Allah dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu di ala mini, dari langit, bumi dan seisinya. Selain itu juga menggambarkan tentang kesesatan orang kafir, kesudahan buruk dan kerugian bagi mereka, anjuran mewaspadai tipu daya syetan, tentang kematian dan mengingatkan manusia akan azab neraka jahannam.

✅ Nama-nama lain dari surat Al Mulk: surat Tabarakalladzi Biyadihil Mulk ( karena Rasulullah menyebutkan dalam haditsnya, Al Munjiyat ( menyelamatkan orang yang membacanya kelak di hari kiamat ), Al Mani’ah ( menolah azab kubur ) dan Al Waqiyah ( pencegahan ) juga dinamakan Ruqyah ( jampi ) yang bisa digunakan utk melindungi diri dari godaan syetan. ( Tafsir Ibnu Asyur,6/29)

📌 Keutamaan Surat Al Mulk

1⃣ Dapat memberi syafaat bagi yang membacanya

Berdasarkan hadits Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam:

عن أبي هريرة عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ” إن سورة من القرآن ثلاثون آية شفعت لرجل حتى غفر له وهي سورة تبارك الذي بيده الملك

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi Shalallahualaihi wasallam bersabda,” Ada sebuah surat di dalam Al Qur’an yang terdiri dari tigapuluh ayat sebagai syafaat bagi seseorang hingga dosanya diampuni Allah,surat tersebut adalah surat “ Tabarakalladzi Biyadihil mulk.”
( HR. Tirmidzi no. 2891, Abu Daud no. 1400, Ibnu Majah no. 3786, Tirmidzi berkata,” Ini Hadits Hasan, di sahihkan oleh Ibnu Taimiyah dalam Majmu fatawa 22/277)

2⃣ Selamat dari azab kubur

Hadits Nabi Shalallahu Alaihi wasallam:

عن عبد الله بن مسعود قال : من قرأ تبارك الذي بيده الملك كل ليلة منعه الله بها من عذاب القبر ، وكنا في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم نسميها المانعة ، وإنها في كتاب الله سورة من قرأ بها في كل ليلة فقد أكثر وأطاب

Dari Abdullah bin Mas’ud berkata,” Barangsiapa yang membaca “ Tabarakalladzi Biyadihil Mulku” pada setiap malam Allah akan menjaganya dari azab kubur, pada zaman Rasulullah kami menamai surat Al Mulk dengan Al Mani’ah ( yang menolak ) karena ada sebua surat di kitabullah yang jika orang membacanya lebih setiap malam semakin banyak, semakin baik.”
( HR. an Nasai’, 6/179, di hasankan oleh Al Al Bani dalam Sahih At Targhib wa Tarhib no. 1475)

3⃣ Rasulullah membaca surat Al Mulk sebelum tidur

كان – عليه الصلاة والسلام- لا ينام حتى يقرأ:( الم . تنزيل السجدة ) و( تبارك الذي بيده الملك )

“Adalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak tidur sebelum membaca surat Alif Lam Mim Sajdah dan Tabarakalladzi Biyadihil Mulk ( Silsilah hadits sahihah, 585)

4⃣ Fatwa Lajnah Daimah

وعلى هذا يُرجى لمن آمن بهذه السورة وحافظ على قراءتها ، ابتغاء وجه الله ، معتبراً بما فيها من العبر والمواعظ ، عاملاً بما فيها من أحكام أن تشفع له

Dengan demikian akan diberi syafaat bagi orang yang menghafal dan mebaca surat ini hanya mengharap keridhaan Allah, mengambil pelajaran didalamnya, beramal dengan hukum-hukum didalamnya,” ( Fatwa Lajnah Daimah, 4/334-335)

🌺🌸🍃🌹🍀🌾🌴🌾

✏ Fauzan Sugiono

Serial Tafsir Surat Al Mulk:

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 1) Gambaran Umum Surat Al Mulk

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 2)

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 3) Amal Terbaik

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 4) Allah Menciptakan Tujuh Langit Berlapis-lapis

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 5) Bintang dilangit dijadikan Allah alat pelempar syetan

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 6) ILUSTRASI MURKA NERAKA KEPADA ORANG-ORANG KAFIR

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 7) PENYESALAN ORANG-ORANG KAFIR

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 8) ALLAH MENGETAHUI YANG TERSEMBUYI DAN NYATA

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 9) ALLAH MAHA PEMBERI RASA AMAN

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 10) DESKRIPSI KEKUASAAN ALLAH PADA SEEKOR BURUNG

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 11) ALLAH MAHA PENOLONG, ALLAH PEMBERI REZEKI

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 12) Perumpamaan Orang Yang Mendapat Petunjuk

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 13) Nikmat Pendengaran, Penglihatan dan Hati Nurani

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 14) Hanya Allah Yang Maha Tahu Kapan Datangnya Hari Kiamat

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 15) Adzab yang Dinantikan Akhirnya Datang

Tafsir Surat Al Mulk ( Bagian 16) Allah Maha Mematikan dan Memberi Rahmat, Tawakal Hanya Kepada-Nya, serta Dia Maha Pemberi Nikmat air

Empat Puluh Tahun, Sepertiga Potongan Hidup Terakhir

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَال
َ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa,

“Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.”

-Surat Al-Ahqāf [46] ayat 15

📌 Surga ada pada ridho kedua orang tua, selama orang tua tidak memerintahkan sesuatu yang bertentangan dengan syariat Islam

📌 Sayangi Bunda, beliau telah melewati masa-masa kesusahan yang teramat sangat bahkan bertaruh nyawa, sesuatu yang sulit dibalas selain jangan sampai menggores hatinya hingga akhir hayatnya

📌 Hak seorang anak mendapatkan air susu ibu bersama kasih sayangnya hingga penuh selama 2 (dua) tahun

📌 Usia 40 tahun adalah potongan 1/3 kehidupan terakhir.

📌 Usia ini adalah usia proklamasi seseorang untuk merubah cara hidupnya dari yang belum baik menjadi baik, dan yang sudah baik agar semakin optimal

📌 Para ulama menyebutkan jika seseorang tidak merubah cara hidupnya di umur ini umumnya ia akan wafat dalam kebiasaannya

📌 Perubahan itu ditandai dengan do’a yang dibimbing langsung oleh Allah ﷻ yang mengandung:

🔹Dorongan untuk selalu melibatkan-Nya agar hidayah tetap terawat
🔹Permohonan untuk kemudahan mensyukuri nikmat yang begitu banyak hingga umur 40 tahun dan juga kepada kedua orang tua
🔹Permintaan agar mengetahui mana pilihan hidup yang tidak saja baik namun juga diridho-Nya
🔹Pengharapan untuk kebaikan anak keturunan di atas seluruh pilihan kebaikan yang telah dipilih
🔹Ikrar untuk benar-benar mengubah cara hidup (bertaubat), kembali berjalan di atas shirāth al-mustaqīm
🔹Sumpah setia untuk menjadi Muslim Sejati, totalitas dalam segala hal, tidak setengah-setengah

📌 Tidak seorangpun yakin bahwa ia pasti menemukan umur 40 tahun itu, dan semoga yang dimaksud bukanlah 40 tahun Hijriyah!

💡Jika shalat kita belum sempurna, inilah saatnya | Jika hijab atau jilbab kita belum sempurna, inilah saatnya | Jika zakat kita belum sempurna, inilah saatnya | ….

Wido Supraha

Berdoa Saat Sujud dengan Doa dari Al Quran, Bolehkah?

💢💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaykum, izin bertanya akhi. apakah berdoa di sujud terakhir dlm shalat dgn doa yg ada di dlm ayat al-qur’an termasuk di dlm larangan hadits Rosulullah shallallahi ‘alayhi wasallam? (Nuzhatul)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam warahmatullah .. Bismillah wal Hamdulillah ..

Pada dasarnya membaca Al Quran adalah perbuatan mulia secara mutlak. Tetapi, ada kondisi tertentu dilarang membacanya. Di antaranya adalah saat sujud dan ruku’ dalam shalat.

Hal ini berdasarkan hadits berikut:

أَلا وَإِنِّي نُهِيتُ أَنْ أَقْرَأَ الْقُرْآنَ رَاكِعًا أَوْ سَاجِدًا ، فَأَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ عَزَّ وَجَلَّ ، وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ

Ketahuilah, bahwa aku dilarang membaca Al Quran saat ruku’ dan sujud. Maka, saat ruku’ agungkanlah Allah ‘Azza wa Jalla, dan saat sujud sungguh-sungguhlah untuk berdoa. (HR. Muslim No. 479, dari Ibnu Abbas)

Apa dampak hukum larangan ini ? Ulama sepakat hal itu makruh. (Lihat Imam An Nawawi,  Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab,  3/411, dan Imam Ibnu Qudamah, Al Mughni, 2/181)

Lalu, bagaimana jika berdoa saat sujud dan menggunakan doa-doa yang berasal dari Al Quran? Saat itu kita tidak bermaksud membaca Al Quran tapi memang berdoa saja, dan terbukti bahwa saat membacanya tanpa diawali dengan isti’adzah dan bismillah sebagaimana lazimnya orang membaca Al Quran.

Terjadi khilafiyah dalam hal ini, tetapi pendapat yang paling kuat adalah BOLEH, berdasarkan dalil berikut:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Sesungguhnya amal itu hanyalah berdasarkan niatnya, dan manusia hanya mendapatkan sesuai apa yang diniatkan. (HR. Muttafaq ‘Alaih)

Dan kaidah fiqh:

الامور بمقاصرها

Permasalahan-permasalahan dinilai berdasarkan maksud-maksudnya.

Maka, jika niat dan maksudnya adalah berdoa, bukan sedang membaca Al Quran maka tidak apa-apa.

Imam Az Zarkasyi Rahimahullah mengatakan:

محل الكراهة ما إذا قصد بها القراءة , فإن قصد بها الدعاء والثناء فينبغي أن يكون كما لو قنت بآية من القرآن

Zona makruh itu adalah jika membacanya bermaksud untuk qira’ah, tapi jika dia bermaksud dengannya berdoa dan pujian maka itu sama seperti jika dia berdoa dengan satu ayat Al Quran. ( Tuhfatul Muhtaj, 2/61)

Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:

ولو قنت بآية أو آيات من القرآن العزيز وهي مشتملة على الدعاء حصل القنوت ، ولكن الأفضل ما جاءت به السنة ” انتهى

Seandainya dia berdoa dengan satu ayat atau beberapa ayat Al Quran yang mengandung doa maka dia telah berdoa, tetapi yang lebih utama adalah dari As Sunnah. Selesai. ( Al Adzkar, Hal. 9)

Para ulama di Al Lajnah Ad Daimah juga ditanya tentang masalah ini, mereka menjawab:

لا بأس بذلك إذا أتى بها على وجه الدعاء لا على وجه التلاوة للقرآن

Tidak apa-apa, jika membacanya dalam konteks berdoa bukan dalam konteks tilawah Al Quran. ( Fatawa Al Lajnah Ad Daimah, 6/443)

Demikian. Wallahu A’lam

🌿🍀🌸☘🍃🌷🌹🌾

✍ Farid Nu’man Hasan

Bagaimanakah Masa Tuamu?

Perjalanan hidup manusia sudah digariskan Allah sesuai dengan takdir-Nya. Tak berkurang sedikitpun, tak bertambah sejengkalpun, itulah refleksi iman kepada Qadha dan Qadar. Beragam jalan hidup manusia, tak ada yang sama, meski mungkin ada kemiripan.

Ada orang yang terlahir dari keluarga kaya, bersekolah pada sekolah favorit, kemudian melanjutkan ke universitas terkenal, lulus dan bekerja pada perusahaan bonafit, atau berwira  usaha dengan dukungan modal orang tua yang kaya dan sukses diraihnya, lahir, muda, kaya, tua berkecukupan.

Ada orang yang terlahir dari keluarga kaya, namun tak mau bersekolah, ia lebih suka menghambur-hamburkan masa mudanya, berfoya-foya dengan kesenangan dari harta orang tuanya, dan ia tua dalam keadaan tak bisa berbuat apaa-apa, harta habis percuma, sesal tiada guna.

Ada orang yang terlahir dari keluarga miskin, bersekolah dengan susah payah meski akhirnya lulus namun ia tak bisa melanjutkan, atau tidak sekolah karena faktor biaya. Berhentilah ia, dan nasibnya tidak jauh-jauh dari orang tuanya, bekerja kasar serabutan dan miskin menjadi hiasan hidupnya. Terlahir miskin, muda miskin dan tua dalam kemiskinan dan kesusahan.

Ada orang yang terlahir dari keluarga miskin papa, susah payah ia bersekolah, dalam keterbatasan biaya dan dana, tekadnya membaja, hujan panas dan rintangan ia hadapi untuk cita-citanya yang tinggi mulia, membahagiakan orang tuanya meski dengan kemampuan apa adanya. Akhirnya dengan semangatnya itulah, Allah tunjukkan jalan-jalan puncak kesuksesannya.

Banyak lagi kisah itu, ada yang ending-nya bahagia, adapula yang sengsara mengenaskan. Namun begitulah suratan takdir hidup manusia didunia, lebih dari seribu satu cerita tentang perjalanan hidup manusia.

Bagaimanakah masa tuamu?

Bayangkan, kau akan menghabiskan masa tua dimana dan bagaimana. Bersama anak-anakmu, atau bersama santri-santrimu, mengisi masa tua dengan dzikir, ibadah dan mengajarkan ilmu-ilmu kehidupan. Atau bersama siapa? Semua terserah anda, asal menemukan ketenangan dan kebahagiaan. Alangkah bahagia, jika masa tua dihabiskan dengan ibadah dan beramal shalih menjemput sang Maut dalam harap khusnul khatimah. sungguh menyedihkan, jika masa tua anda dirundung sengsara, terlebih anda tak kenal Sang Maha Kuasa.

Terkait dengan perjalanan hidup manusia di dunia, dan kelak di akherat,  Rasulullah menggambarkan dalam sabdanya, hadits bersumber dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu:

لا تزول قدم ابن آدم يوم القيامة حتى يسأل عن عمرك فيما أفنيته ، وعن شبابك فيما أبليته ، وعن مالك من أين اكتسبته وفيما أنفقته ، وما عملت فيما علمت

“Tak kan bergeser kaki anak Adam pada hari kiamat,  hingga ia akan ditanya tentang usiamu untuk apa dihabiskan, tentang masa muda untuk apa kau gunakan, tentang hartamu dari mana asal dan kemana dibelanjakan, dan apa yang kau amalkan dalam ilmumu”.

HR. at-Tirmidzi no. 2416, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir jilid 10 hal 8 Hadits no. 9772-derajat Hasan

Fauzan Sugiono
Sindang Karsa, 6 Syawal 1438 H

scroll to top