Makna Masjid dan Batasannya
Secara bahasa (lughah) masjid adalah:
ุจูููุชู ุงูุตูููุงูุฉู ุ ููู ูููุถูุนู ุงูุณููุฌููุฏู ู ููู ุจูุฏููู ุงูุฅููููุณูุงูู ููุงููุฌูู ูุนู ู ูุณูุงุฌูุฏู
Rumah untuk shalat, dan tempat sujud bagi badan manusia, jamaknya adalah masajid. (Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 37/194)
Sedangkan, secara istilah terdapat pendefinisian yang banyak dari para ulama, di antaranya:
ุฃููููููุง ุงููุจููููุชู ุงููู ูุจููููููุฉู ูููุตูููุงูุฉู ูููููุง ููููููู ูููููู ุฎูุงููุตูุฉู ูููู ุณูุจูุญูุงูููู ููููุนูุจูุงุฏูุชููู
โRumah-rumah yang yang dibangun untuk shalat di dalamnya, ikhlas hanya untuk Allah semata dan untuk mengibadahiNya.โ (Imam An Nasafi, Madarik At Tanzil, 4/1-3. Darl Kutub Al โArabi, Beirut)
ููููู ู ูููุถูุนู ููู ููููู ุฃููู ููุนูุจูุฏู ุงูููููู ููููู ููููุณูุฌูุฏู ูููู ูููููููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู : ุฌูุนูููุชู ููู ุงูุฃููุฑูุถู ู ูุณูุฌูุฏูุง ููุทููููุฑูุง
โSetiap tempat yang memungkinkan di dalamnya untuk menyembah Allah dan bersujud kepadaNya, sebab sabdanya Shallallahu โAlaihiwa Sallam: โDijadikan bagiku bumi sebagai masjid dan suci.โ (Imam Al Qurthubi, Al Jamiโ Li Ahkamil Quran, 2/78. Darul Kutub Al Mishriyah)
Berkata Syaikh Nashir bin Abdul Karim Al โAql Hafizhahullah, sebagai berikut:
ุงูู ุณุฌุฏ ูู ู ูุงู ุงูุตูุงุฉ ููุฌู ุงุนุฉ ูููุฌู ุนุฉ ุ ููู ู ุง ุงุชุฎุฐู ุงููุงุณ ู ุตูู ููู ู ุณุฌุฏ ุ ูุฃู ุงููุจู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ูุงู : ยซ ูุฌูุนููุช ูู ุงูุฃุฑุถ ู ุณุฌุฏุง ูุทููุฑุง ยป ุ ูุฅู ูุงู ู ุณู ู ุงูู ุณุฌุฏ ุตุงุฑ ุฃุฎุต ู ู ุณุงุฆุฑ ุงูุฃุฑุถ . ูุงูู ุณุฌุฏ ูู ุงูุฅุณูุงู ุ ููู ุง ูุงู ูู ุนูุฏ ุงููุจู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ููุณ ู ูุงู ุฅูุงู ุฉ ุงูุตูุงุฉ ูุญุณุจ ุ ุจู ูุงู ู ูุทูู ุฃูุดุทุฉ ูุซูุฑุฉ . . . ููุงู ุงููุจู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ูุนูุฏ ููู ุงูุงุฌุชู ุงุนุงุช ุ ููุณุชูุจู ููู ุงููููุฏ ุ ููููู ููู ุญูู ุงูุฐูุฑ ูุงูุนูู ูุงูุฅุนูุงู ุ ูู ูุทูู ุงูุฏุนูุฉ ูุงูุจุนูุซ ุ ููุจุฑู ููู ูู ุฃู ุฑ ุฐู ุจุงู ูู ุงูุณูู ูุงูุญุฑุจ . ูุฃูู ุนู ู ุฐู ุจุงู ุจุฏุฃู ุงููุจู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ุญูู ูุฏู ุงูู ุฏููุฉ ู ูุงุฌุฑุง ุฃู ุดุฑุน ูู ุจูุงุก ุงูู ุณุฌุฏ ุ ููุงู ุงููุจู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ุฅุฐุง ูุฏู ุฃู ุณูุฑ ุจุฏุฃ ุจุงูู ุณุฌุฏ ุ ูู ุง ูุฑุฏ ูู ุงูุตุญูุญ .
โMasjid adalah tempat shalat bagi (shalat) jamaah dan shalat jumat, dan setiap tempat yang dijadikan oleh manusia sebagai tempat shalat maka itu adalah masjid. Karena Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam bersabda: โDijadikan untukku bumi sebagai masjid yang suci.โ Sesungguhnya penamaan masjid merupakan sesuatu yang lebih khusus dibanding semua bagian bumi. Dan, masjid dalam Islam, sebagaimana pada masa Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam bukanlah hanya tempat shalat semata, bahkan di sana menjadi titik tolak aktifitas yang banyak โฆ Dahulu Nabi Shallalahu โAlaihi wa Sallam pernah mengikat (mengadakan) berbagai perkumpulan, menerima utusan, dan mendirikan berbagai halaqah dzikir, ilmu, dan informasi, mengirim daโi dan utusan, memperkuat segala urusan yang terkait hal perdamaian dan perang. Aktifitas pertama yang dimulai oleh Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam ketika datang hijrah ke Madinah adalah menetapkan pembangunan masjid, dan Nabi Shallalahu โAlaihi wa Sallam, jika datang dari berpergian juga mampir ke masjid dulu, sebagaimana diriwayatkan dari hadits shahih.โ (Syaikh Nashir bin Abdul Karim Al โAql, Atsarul โUlama fi Tahqiqi Risalatil Masjid, Hal. 12. Mawqiโ Al Islam)
Ada pun yang menjadi batasan masjid telah terjadi perbedaan para ulama, namun pandangan yang lebih mengena adalah ruang apa pun yang padanya jamaah sudah layak melakukan shalat tahiyatul masjid, maka dia termasuk bagian masjid. Maka, taman masjid, parkiran, ruang perpustakaan, aula yang disewakan, bukanlah termasuk masjid walau mereka di lingkungan sekitar atau area masjid. Sebab, tempat-tempat ini tidak lazim digunakan untuk tahiyatul masjid, dan biasanya manusia tidak akan berfikir tahiyatul masjid di dalamnya. Sehingga jika muโtakif (orang yang Iโtikaf) ke tempat-tempat ini tanpa hajat yang syarโi, maka Iโtikafnya terputus.
Wallahu Aโlam
(Bersambung โฆ)
Farid Nuโman Hasan
Serial Fiqih Iโtikaf
Download E-book Fiqih Iโtikaf: