[Renungan Para Imam dan Hukama] Menasehati dengan Sembunyi

💦💥💦💥💦💥

Imam Asy Syafi’i Rahimahullah berkata:

من وعظ أخاه سرا فقد نصحــه ومن وعظه علانية فقد فضحه

Barang siapa yang menasihati saudaranya secara sembunyi maka dia telah menasihatinya, dan barangsiapa yang menasihatinya terang-terangan maka dia telah membuatnya malu.

📖 Hikam wa Aqwaal Al Imam Asy Syafi’iy

🌺☘🌻🌴🍃🌷🌾🌸

✏ Farid Nu’man Hasan

Membaca Al Qur’an sambil Berbaring

💢💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Assalamualaikum, apakah boleh membaca Al Qur’an sambil berbaring? Ataukah hanya muraja’ah saja? (Abu Ghaisan)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh …

Ya, boleh membaca Al Qur’an atau berdzikir baik duduk, berdiri, atau berbaring ..

Berdasarkan ayat berikut:

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (Qs. Ali ‘Imran: 191)

Imam An Nawawi Rahimahullah berkata tentang hadits yang ditanyakan:

فيه جواز قراءة القرآن مضطجعا ومتكئاً

Pada hadits ini menunjukkan bolehnya membaca Al Qur’an secara berbaring dan bersandar. ( Al Minhaj Syarh Shahih Muslim 3/211)

Syaikh Shalih Al Fauzan menjelaskan:

قراءة القرآن من المضطجع لا بأس بها سواء كان مضطجعًا على السرير أو على الأرض . لا بأس بذلك فيتلو الإنسان القرآن على أي حال كان . قائمًا أو قاعدًا أو مضطجعًا

Membaca Al Qur’an bagi orang yang berbaring di atas kasur atau lantai tidak apa-apa. Tidak masalah manusia membaca Al Qur’an dalam posisi bagaimana pun. Berdiri, duduk, dan berbaring. ( Al Muntaqa min Fatawa Al Fauzan)

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid Hafizhahullah menjelaskan:

لا حرج في قراءة القرآن من المصحف والإنسان مستلقي

Tidak apa-apa membaca Al Qur’an dari mushaf dan orang itu sambil berbaring. ( Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 124757)

Demikian. Wallahu a’lam

🌷🌱🌴🌾🌸🍃🌵🍄

✍ Farid Nu’man Hasan

Keutamaan Hari Senin dan Kamis

💦💥💦💥💦💥

Apa saja keistimewaannya?

📌 Hari diperiksanya amal manusia

Dari Abu Hurairah Radhilallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

تُعْرَضُ أَعْمَالُ النَّاسِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّتَيْنِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ

Diperiksa amal-amal manusia pada setiap Jumat (baca: setiap pekan) sebanyak dua kali; hari senin dan hari kamis. (HR. Muslim No. 2565)

📌 Hari dianjurkannya puasa

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya: bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Amal-amal manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis, maka saya suka ketika amal saya diperiksa saat saya sedang berpuasa. (HR. At Tirmidzi No. 747, katanya: hasan gharib. Syaikh Al Albani mengatakan: shahih. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 747)

📌 Hari dibukanya pintu-pintu surga dan diampunkannya hamba

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, maka saat itu akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seseorang yang antara dirinya dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu dikatakan: ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya berdamai.” (HR. Muslim No. 2565, Al Bukhari dalam Adabul Mufrad No. 411, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 6626)

📌 Senin adalah hari lahir , hari wafat, dan hari diutusnya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan menerima wahyu pertama

Dari Abu Qatadah Al Anshari Radhiallahu ‘Anhu, katanya:

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ

Nabi ditanya tentang hari senin. Beliau menjawab: “Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus menjadi rasul, atau diturunkan kepadaku (wahyu).” (HR. Muslim No. 1162)

Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa dia ditanya:

أَيِّ يَوْمٍ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ

Hari apakah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam wafat? Beliau menjawab: “Hari senin.” (HR. Bukhari No. 1387)

📌 Kamis adalah hari yang nabi sukai untuk bepergian

Dari Ka’ab bin Malik Radhiallahu ‘Anhu:

ان رسول الله صلى الله عليه و سلم كان إذا أراد أن يسافر لم يسافر الا يوم الخميس

Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika hendak safar, Beliau tidak bersafar melainkan pada hari kamis. (HR. Ahmad No. 27178. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 27178)

📌 Kamis adalah hari disebarkannya Ad Dawwab (hewan)

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ

Allah membanyakkan Ad Dawwab di bumi pada hari Kamis.(HR. Muslim No. 2789)

Wallahu A’lam

📓📕📗📘📙📔📒

✏ Farid Nu’man Hasan

Keutamaan Sholat Ashar

💦💥💦💥💦💥

Allah Ta’ala berfirman:

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

“Peliharalah kamu (kerjakanlah Dengan tetap dan sempurna pada waktunya) Segala shalat fardu, khususnya shalat Wustha , dan berdirilah kerana Allah (dalam sembahyang kamu) Dengan taat dan khusyu’.” 1]

Apa makna shalat Wustha? Dalam sebuah riwayat:

عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْخَنْدَقِ فَقَالَ مَلَأَ اللَّهُ قُبُورَهُمْ وَبُيُوتَهُمْ نَارًا كَمَا شَغَلُونَا عَنْ صَلَاةِ الْوُسْطَى حَتَّى غَابَتْ الشَّمْسُ وَهِيَ صَلَاةُ الْعَصْرِ

Ali bin Abi Thalib Radhilallahu ‘Anhu berkata, kami bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada perang Khandaq, beliau bersabda: “Allah akan penuhi kuburan mereka dan rumah-rumah mereka dengan api neraka, sebagaimana mereka telah menyibukkan kami dari shalat wustha hingga matahari terbenam, yaitu shalat Ashar.” 2]

Dalam riwayat Imam At Tirmidzi , dari Samurah bin Jundab, bahwa Rasulullah bersabda:

صَلَاةُ الْوُسْطَى صَلَاةُ الْعَصْرِ

“Shalat wustha adalah shalat Ashar.” 3]

Imam At Tirmidzi mengatakan:

وَهُوَ قَوْلُ أَكْثَرِ الْعُلَمَاءِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَغَيْرِهِمْ و قَالَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ وَعَائِشَةُ صَلَاةُ الْوُسْطَى صَلَاةُ الظُّهْرِ و قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ وَابْنُ عُمَرَ صَلَاةُ الْوُسْطَى صَلَاةُ الصُّبْحِ

“Ini adalah pendapat mayoritas ulama dari kalangan sahabat nabi dan selain mereka. Berkata Zaid bin Tsabit dan Aisyah, shalat wustha adalah shalat zhuhur. Berkata Ibnu Abbas, shalat wustha adalah shalat shubuh.” 4]

📕 Bahaya Meninggalkan Shalat Ashar

Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

الَّذِي تَفُوتُهُ صَلَاةُ الْعَصْرِ كَأَنَّمَا وُتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ

“Orang yang telah luput shalat ashar seakan dia ditinggalkan oleh keluarga dan hartanya.” 5]

Dari Buraidah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

من ترك صلاة العصر فقد حبط عمله

“Barangsiapa yang meninggalkan shalat ashar maka telah terhapus amalnya.” 6]

Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, terjadi perbedaan pendapat dalam mentakwil hadits ini. Ini dalil bagi kelompok khawarij yang mengkafirkan pelaku dosa besar. Kaum Hanabilah (pengikuat Imam Ahmad) juga memahami secara harfiyah bahwa kafirnya orang yang meninggalkan shalat. Sedangkan mayoritas ulama tidak memahami demikian. Di antara mereka ada yang menakwilkan bahwa itu merupakan celaan atas orang yang meninggalkannya, ada pula yang memahami terhapus nilai amalnya, ada yang memahaminya terhapus amalnya, juga disebutkan: ini untuk orang yang meninggalkannya karena menolak kewajibannya, atau orang yang tahu tetapi dia meremehkan dan mengolok orang yang melakukannya. Ada juga ang memahami jika orang yang meninggalkannya karena malas maka dia telah keluar dari lingkup ancaman ini. Ada yang memahami itu adalah menghapuskan amalan khusus shalat saja saat itu. 7]

📒 Keutamaan Shalat Ashar

Dari Ismail bin Qais, dari Jarir bin Abdullah, katanya:

كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرَ إِلَى الْقَمَرِ لَيْلَةً يَعْنِي الْبَدْرَ فَقَالَ إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ هَذَا الْقَمَرَ لَا تُضَامُّونَ فِي رُؤْيَتِهِ فَإِنْ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ لَا تُغْلَبُوا عَلَى صَلَاةٍ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا فَافْعَلُوا ثُمَّ قَرَأَ
{ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ }
قَالَ إِسْمَاعِيلُ افْعَلُوا لَا تَفُوتَنَّكُمْ

“Saat itu kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat bulan di malam hari yakni bulan purnama. Beliau bersabda: “Kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana melihat bulan ini, tanpa ada kesamaran ketika melihatNya. Jika kalian mampu, maka janganlah sampai luput shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, lakukanlah! Lalu beliau membaca: “ .. dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya).” Berkata Ismail: “lakukanlah oleh kalian, jangan sampai luput ..!” 8]

Imam Bukhari memasukkan hadits ini dalam Bab Fadhlu Shalah Al ‘Ashr (Keutamaan Shalat Ashar), dan Imam Muslim memasukkan hadits ini dalam Bab Fadhlu Shalatay wa Muhafazhah ‘Alaihima (keutamaan Dua Shalat dan Menjaga keduanya).

Wallahu A’lam

☘🌺🌻🌴🍃🌾🌷🌸

✏ Farid Nu’man Hasan


🍃🍃🍃🍃🍃

[1] QS. Al Baqarah (2): 238
[2] HR. Bukhari No. 6033, Muslim No. 627, Abu Daud No. 409, At Tirmidzi No. 4068
[3] HR. At Tirmidzi No. 4067, katanya: hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan: Shahih. Misykah Al Mashabih No. 634
[4] Ibid
[5] HR. Malik No. 21, Bukhari No. 527, Muslim No. 626, Abu Daud No. 414, At Tirmidzi No. 175
[6] HR. Bukhari No. 528, An Nasa’i No. 470, Ahmad No. 21881
[7] Lengkapnya lihat Fathul Bari, 2/32. Darul Fikr
[8] HR. Bukhari No. 529, 547, 4570, 6997, Muslim No. Muslim No. 633, dalam lafaz Imam Muslim ada tambahan: “Yakni Shalat Fajr (subuh) dan Ashar”. Abu Daud No. 4729. At Tirmidzi No. 2675, Ibnu Majah No. 177, Ahmad No. 18454

 

scroll to top