Hukum Hormat Bendera

▪▫▪▫▪▫

📨 PERTANYAAN:

Afwan Ust.,. Mau nanya tentang pandangan Islam mengenai penghormatan bendera saat upacara… krn ada yg berpendapat mengikuti cara org kafir…
Syukron (+62 812-5764-xxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bismillah wal hamdulillah ..

Masalah penghormatan kepada bendera para ulama berselisih pendapat.

📌 Pertama, pihak yang melarang

Mereka menganggap ini adalah bid’ah, tasyabbuh bil kuffar (menyerupai orang kafir).

Fatwa Al lajnah Ad Daimah, di kerajaan Arab Saudi, bahwa penghormatan kepada bendera adalah bid’ah. Berikut ini fatwanya:

لا تجوز تحية العلم، بل هي بدعة محدثة، وقد قال النبي صلى الله عليه وسلم: « من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد » رواه البخاري ومسلم

Tidak boleh menghormati bendera, bahkan itu adalah bid’ah, dan nabi ﷺ telah bersabda: “Barang siapa yang mengada-ada hal yang baru dalam urusan kami ini maka itu tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim).

(Fatwa No. 5963)

Dalam fatwa yang lain, Al Lajnah Ad Daimah menganggap penghormatan bendera adalah tasyabbuh bil kuffar (menyerupai orang kafir). Berikut ini fawanya:

لا يجوز تحية العلم، ويجب الحكم بشريعة الإسلام والتحاكم إليها، ولا يجوز للمسلم أن يحيي الزعماء أو الرؤساء تحية الأعاجم، لما ورد من النهي عن التشبه بهم، ولما في ذلك من الغلو في تعظيمهم

Tidak boleh penghormatan kepada bendera, dan wajib berhukum dengan syaria Islam dan menerapkan hukum kepadanya, dan tidak boleh bagi seornag muslim menghornati para pemimpin dgn cara penghormatan orang ‘ajam (non Arab), sebab adanya larangan untuk menyerupai mereka, dan juga didalamnya ada bentuk melampaui batas dalam menghormati mereka.
(fatwa No. 6894)

Atau fatwa lainnya yang lebih lengkap:

لا يجوز للمسلم القيام إعظاماً لأي علم وطني ، أو سلام وطني ، بل هو من البدع المنكرة التي لم تكن في عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم ، ولا في عهد خلفائه الراشدين رضي الله عنهم ، وهي منافية لكمال التوحيد الواجب ، وإخلاص التعظيم لله وحده ، وذريعة إلى الشرك ، وفيها مشابهة للكفار ، وتقليد لهم في عادتهم القبيحة ، ومجاراة لهم في غلوهم في رؤسائهم ومراسيمهم ، وقد نهى النبي صلى الله عليه وسلم عن مشابهتهم أو التشبه بهم

Seorang muslim tidak boleh berdiri untuk menghormati bendera atau salam kebangsaan. Itu adalah bid’ah yg munkar yang tidak ada pada masa Nabi.ﷺ masa Khalifah yang empat. Itu dapat menghilangkan kesempurnaan tauhid yang wajib dan kemurnian dalam menganggungkan Allah satu-satunya, memunculkan syirik dan menyerupai orang kafir serta meniru mereka dalam tradisinya yang jelek dan berlebihan dalam menghormati penguasa. Padahal Rasulullah sudah melarang meniru dan menyerupai orang kafir.

(Fatwa no. 2123)

Sdgkan, Syaikh Muhammad Nasiruddin Al Albani Rahimahullah mengatakan:

هذه -لا شك- من التقاليد الأوروبية الكافرة، وقد نهينا عن تقليدهم بمناهي عامة وخاصة، ولا يجوز لأي دولة مسلمة حقاً أن تتبنى شيئاً من تقاليد الكفار

Hal ini – tidak ragu lagi- termasuk bentuk taklid kepada budaya Eropa yang kafir. Kita telah dilarang mengikuti mereka baik dengan larangan umum dan khusus, maka tidak dibolehkan bagi negera muslim mana pun untuk meniru orang-orang kafir.

(Al Ajwibah Al Albaniyah ‘alal As’ilah Al Kuwaitiyah, Hal. 1-2)

📌 Kedua. Pihak yang membolehkan

Mereka mengkritik pihak pertama. Menurut golongan ini, penghormatan bendera bukanlah masalah ibadah, dan tidak pantas dikatakan bid’ah. Serta bukan pula penyerupaan kepada orang kafir, sebab menghormati simbol negara tidaklah terlarang secara syariat.

Mufti Mesir, Syaikh Syauqi Ibrahim Abdul Karim ‘Allam Hafizhahullah mengatakan:

لا مانع شرعًا من تحية العلم والوقوف للسلام الوطني؛ فكِلاهُما تعبير عن الحب لرمز الوطن وعلامته وشعاره

Tidak terlarang secara syariat penghormatan bendera dan berdiri untuk salam kenegaraaan. Keduanya merupakan ungkapan rasa cinta kepada simbol tanah air dan syiar-syiarnya …

Beliau juga berkata:

ولا يمكن القول بأن هذا من التعظيم المحرم؛ لأن التعظيم الممنوع هو ما كان على وجه عبادة المعظَّم، كما لا يمكن القول بأنه من التشبه بغير المسلمين المنهي عنه شرعًا؛ فالتشبه إنما يحرم فيما يتعلق بعقائدهم وخصوصياتهم الدينية إذا قصد المسلمُ بها التشبه

Tidak mungkin ini dikatakan sebagai penghormatan yang diharamkan, sebab penghormatan yang dilarang itu adalah pengagungan dlm konteks ibadah, sebagaimana tidak mungkin juga disebut menyerupai non muslim yang telah dilarang oleh syariat, sebab tasyabbuh (penyerupaan) itu diharamkan dalam hal kaitannya dengan aqidah mereka, ciri khusus mereka yang duniawi, jika seorang muslim melakukannya memang bermaksud untuk menyerupai.

(Lihat: http://www.dar-alifta.org/AR/ViewFatwa.aspx?ID=11069)

Begitu pula fatwa dr Lajnah Al Fatwa Darul Ifta Al Mishriyah, mereka mengoreksi pihak yang mengatakan bahwa ta’zhim (pengagungan, pemuliaan) hanya hak Allah semata, dan menganggapnya ini pendapat yang batil ..

Penghormatan bendera sudah ada di masa Nabi ﷺ dan para Sahabatnya. Dalam perang Mu’tah Nabi ﷺ mengangkat Ja’far bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, dan Abdullah bin Rawahah, sebagai pemimpin pasukan dan pemegang bendera. Di masa itu tegaknya bendera merupakan tanda kejayaan dan kemenangan sebuah pasukan perang, oleh karena itu mereka sangat menjaganya .. zaman ini cara penghormatan tidak sama karena sudah berubahnya zaman.

Di akhir fatwa, tertulis:

فإن تحية العلم المعهودة أو الوقوف للسلام الوطني أمران جائزان لا كراهة فيهما ولا حرمة كما شغَّب به مَن لا علمَ له، فإذا كان ذلك في المحافل العامة التي يُعَدُّ فيها القيام بذلك علامة على الاحترام وتركه مشعرًا بترك الاحترام: فإن الوقوف يتأكَّد؛ فيتعيَّن فعلُه حينئذٍ؛ دفعًا لأسباب النفرة والشقاق، واستعمالا لحسن الأدب ومكارم الأخلاق

Penghormatan bendera dan salam kenegaraan adalah dua hal yang dibolehkan, tidak makruh dan tidak pula haram, sebagaimana pandangan picik orang yang tidak memiliki ilmu.

Jika hal itu dilakukan dalam proses umum yang dianggap bahwa berdiri adalah bagian dari penghormatan dan meninggalkannya bernilai tidak hormat, maka berdiri saat itu ditekankan. Sebagai pencegah dari sebab munculnya perpecahan, dan dalam rangka memakai adab yang baik dan akhlak yang mulia.

(Selesai)

Syaikh ‘Athiyah Saqr Rahimahullah mengatakan:

فتحية العلم بالنشيد أو الإشارة باليد في وضع معين إشعار بالولاء للوطن والالتفاف حول قيادته والحرص على حمايته، وذلك لا يدخل فى مفهوم العبادة له، فليس فيها صلاة ولا ذكر حتى يقال : إنها بدعة أو تقرب إلى غير الله

Menghormati bendera dengan lagu atau isyarat tangan, dalam situasi khusus itu menunjukkan loyalitas pada tanah air, bersatu di bawah kepemimpinannya, dan komitmen untuk mendukungnya. Sikap ini bukan termasuk dalam pengertian menyembah kepada bendera itu. Penghormatan bendera bukanlah shalat atau dzikir sampai-sampai ada yang bilang: “itu bid’ah atau ibadah pada selain Allah.”

Nah, pendapat kedua yg saya ikuti .. sebab memang masalah hormat bendera bukan ibadah, bukan pula tasyabbuh, secara umum ada dasar dalam sejarah Islam.

Hanya saja, jika ini dikaitkan dgn upacara bendera, maka mesti diperhatikan: jangan sampai ikhtilat, jangan pula cara doa meniru orang kafir dengan diiringi musik dan bernyanyi (mengheningkan cipta), tidak boleh memunculkan rasa Nasionalisme sempit seraya mendeskreditkan bendera tauhid ..

Demikian. Wallahu a’lam

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Ikut Pakai Pink Karena Hari Valentine

▫▪▫▪▫▪

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum ustadz.. mohon pencerahannya.. 🙏🏻🙏🏻

Assalamualaikum Buu.. aku mau nanya sedikit sebentar sekelebat. Sebentar lagi kan ada valentine sm imlek ya Bu. Dikantor aku sebenernya ga ada perayaan yng gimana2 gitu, tp dihimbau untuk pake baju warna samaan gitu Bu. Ky pas valentine disuruh pada pake baju pink, pas imlek disuruh merah. Kalau kita ngikut pakai baju dgn warna yang dihimbau kaya gitu, terhitungnya kita ikut merayakan atau engga ya Bu?
Aku mau ikutan pake baju samaan biar pas foto jadi lucu, tp takut jadinya dosa karena ikutan perayaan gitu Bu. Baiknya gimana ya?(+62 821-1566-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah ..

Tentang sejarah perayaan Valentine sepertinya sudah diketahui, yaitu hukuman mati saat 14 Februari, kepada pendeta pembela perzinahan bernama St. Valentino ..

Kemudian manusia memperingatinya dgn sebutan hati kasih sayang. Warna yg dipilih untuk memperingatinya adalah pink. Ini sdh menjadi “brand” atau ciri khusus.

Maka, sangat terlarang bagi muslim dan muslimah ikut-ikutan, walau sekedar ikut memakai pakaian pink tsb, sebab itu bentuk pengakuan, persetujuan, dan ridha terhadap budaya jahiliyah tersebut.

Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah mengatakan:

وقد روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال من تشبه بقوم فهو منهم أو حشر معهم فقيل من تشبه بهم في أفعالهم وقيل من تشبه بهم في هيئاتهم

Diriwayatkan dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bahwa Beliau bersabda: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia bagian dari mereka atau akan dikumpulkan bersama mereka,” maka dikatakan barang siapa yang menyerupai mereka dalam perilaku dan siapa yang menyerupai mereka dalam penampilan mereka.

(At Tamhid, 6/80)

Imam Ash Shan’aniy Rahimahullah menjelaskan:

والحديث دال على أن من تشبه بالفساق كان منهم أو بالكفار أو المبتدعة في أي شيء مما يختصون به من ملبوس أو مركوب أو هيئة

Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang menyerupai orang fasiq maka dia termasuk mereka, atau menyerupai orang kafir atau ahli bid’ah dalam hal apa pun yang menjadi kekhususannya baik berupa pakaian dan kendaraan atau penampilan.

(Subulussalam, 4/176)

Demikian. Wallahu a’lam

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Balada Orang Gila dan Pahlawan Kemalaman

▫▪▫▪▫▪▫▪

📌 Orang gila itu ternyata istimewa ..

📌 Kata Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam tentang tiga kelompok manusia yang “pena telah diangkat” diantaranya:

المجنون حتى يعقل

Orang gila sampai dia berakal. (HR. Ibnu Majah no. 2041, Shahih)

📌 Maksud pena diangkat adalah bahasa simbolis dr tidak dibebani syariat (taklif). (Tuhfah Al Ahwadzi, 4/570). Ada yg mengatakan: tidak ditulis sebagai dosa. (Hasyiyah As Sindiy ‘alan Nasa’i, 6/156)

📌 Nah .., dengan jadi gila kesalahan Anda akan dimaafkan dan diwajarkan, tidak dianggap dosa. Itulah yg membuat hari ini banyak orang gila dadakan agar kejahatan mereka dianggap wajar

📌 Membunuh Ustadz, pelakunya diberitakan gila ..

📌 menteror santri dan mengintai pesantren, diberitakan gila ..

📌 yang terbaru menghancurkan masjid di Bantul; lalu langsung diberitakan “gangguan jiwa” atau gila .. nah habis perkara .. dan cukup sebut kriminal biasa ..

📌 Gila berencana dan hampir berbarengan seperti ini tentu mesti jadi perhatian bersama .. benar-benar gila, ataukah ada “rencana gila” dibalik mereka thdp umat Islam ..

📌 Syahdan, gereja pun diserang tanpa korban jiwa .. saya mengira orang gila juga pelakunya ..

📌 Ternyata saya salah .. yg diberitakan adalah pelakunya “kaum radikal”, ada juga pejabat kawakan yang langsung menyebut “Islam radikal” .. densus 88 pun turun ..

📌 Ajaib … Ada apa ya? Kok Mudah sekali menstigma umat Islam .. , Semoga tidak ada pahlawan kemalaman yang mencari muka dihadapan minoritas

📌 Sungguh .. Umat Islam itu korban, tidak ada umat manusia di dunia ini yang mengalami penyiksaan fisik dan batin seperti yg dialami umat Islam .., tapi masih pula disalahkan

📌 Sungguh balada ini tidak layak ditonton dan tidak mendidik, sebab ini hanya semakin menunjukkan dugaan selama ini .. umat Islam dimusuhi di negerinya sendiri!

Wallahul Musta’an ..

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Nikah di Bulan Ramadhan

▪▫▪▫▪▫▪▫

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. UstAD. MAU BERTANYA. apakah pada bulan Ramadhan. Boleh melangsungkan akad nikah? (+62 852-7102-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Tidak ada larangan nikah di bulan Ramadhan, atau di bulan apa pun.

Hanya saja .., nikah di bulan Ramadhan bagaimana dgn walimahnya? Sebab tamu umumnya berpuasa, kalau malam mereka juga terawih. Kecuali jika ingin akadnya saja.

Lalu kuat gak nahan diri? Biasanya penganten baru itu maunya berduaan terus, khawatir tidak kuasa nahan diri, akhirnya mereka merusak puasanya disiang hari ..

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid mengatakan:

ليس في الشريعة أي نهي عن الزواج في رمضان لذات رمضان ، ولا في غيره من الأشهر ، بل الزواج جائز في أي يوم من أيام السنة

Dalam syariat tidak ada larangan menikah di bulan Ramadhan semata-mata Ramadhannya. Begitu pula tidak ada larangan dibulan lainnya. Tetapi, nikah boleh dilakukan waktu kapan pun dihari-hari sepanjang tahun.

لكن الصائم في رمضان يمتنع عن الطعام والشراب والجماع من الفجر إلى غروب الشمس ، فإن كان يملك نفسه , ولا يخشى أن يفعل ما يفسد صيامه , فلا حرج عليه من الزواج في رمضان

Tetapi orang yang sdg berpuasa terlarang untuk makan, minum, dan jima’ sejak terbitnya fajar sampai terbenam matahari. Jika dia mampu menguasai diri, dan tidak khawatir akan melakukan hal yang bisa merusak puasa, maka tidak apa-apa baginya nikah di bulan Ramadhan.

والظاهر أن الذي يريد أن يبدأ حياته الزوجية في رمضان ، – غالباً – لا يستطيع الصبر عن زوجته الجديدة طوال النهار ، فيُخشى عليه من الوقوع في المحظور ، وانتهاك حرمة هذا الشهر الفضيل ، فيقع في الإثم الكبير ، مع وجوب القضاء والكفارة المغلظة ، وهي عتق رقبة ، فإن لم يجد فصيام شهرين متتابعين ، فإن لم يستطع فإطعام ستين مسكينًا ، وإذا تكرر الجماع في عدة أيام تكررت معه الكفارة بعدد الأيام

Kenyataannya, orang yang akan menilai kehidupan suami istri dibulan Ramadhan -biasanya- tidak mampu bersabar atas istrinya disepanjang siang. Khawatirnya dia melakukan hal terlarang di siang hari. Dengan itu dia merusak kehormatan bukan Ramadhan, dosa besar, dan wajib baginya qadha, jg kafarat, yaitu dgn membebaskan budak, kalau tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, kalau tidak mampu maka memberi makan 60 org miskin. Jika ini terjadi berulang-ulang, maka sebanyak itu pula kafarat yang dia lakukan.

(Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 65736)

Demikian. Wallahu a’lam

🌻☘🌿🌸🍃🍄🌷💐

✍ Farid Nu’man Hasan

scroll to top