Shalat Sambil Gendong Bayi yang Pakai Pampers

▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪

📨 PERTANYAAN:

Mau nanya ustadz..bgmana hukumnya bagi ibu yg membawa babynya ke masjid,sdangkan si baby kmungkinan sdang pup/ngompol di dlm pampersnya.tetapi qta yakin bahwa pempers tsb dlm keadaan kering & kotoran tdk sampai mengotori masjid.& misalnya si ibu td menggendong babynya yg dlm keadaan tsb ktika sholat apakah tdk membatalkan sholat si ibu? (+62 812-2621-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bismillahirrahmanirrahim ..

Membawa bayi atau anak kecil ke masjid tidak apa-apa, berdasarkan bbrp hadits berikut:

dari Abu Qatadah Radhiallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنِّي لَأَقُومُ فِي الصَّلَاةِ أُرِيدُ أَنْ أُطَوِّلَ فِيهَا فَأَسْمَعُ بُكَاءَ الصَّبِيِّ فَأَتَجَوَّزُ فِي صَلَاتِي كَرَاهِيَةَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمِّهِ

Saya mengimami dalam shalat dan hendak memanjangkan bacaannya, lalu saya mendengar tangisan anak kecil, maka saya ringankan shalat, saya tidak suka hal yg membuat sulit ibunya. (HR. Bukhari No. 707)

Riwayat lainnya:

عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ الزُّرَقِيِّ أَنَّهُ: سَمِعَ أَبَا قَتَادَةَ يَقُولُ: ” إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى وأُمَامَةُ ابْنَةُ زَيْنَبَ ابْنَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهِيَ ابْنَةُ أَبِي الْعَاصِ بْنِ الرَّبِيعِ بْنِ عَبْدِ الْعُزَّى عَلَى رَقَبَتِهِ، فَإِذَا رَكَعَ وَضَعَهَا، وَإِذَا قَامَ مِنْ سُجُودِهِ أَخَذَهَا فَأَعَادَهَا عَلَى رَقَبَتِهِ “

Dari Amru bin Sulaim Az Zuraqiy, bahwa dia mendengar Abu Qatadah berkata: bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sedang shalat sedangkan Umamah –anak puteri dari Zainab puteri Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan juga puteri dari Abu Al ‘Ash bin Ar Rabi’ bin Abdul ‘Uzza – berada di pundaknya, jika Beliau ruku anak itu diletakkan, dan jika bangun dari sujud diambil lagi dan diletakkan di atas pundaknya. (HR. Ahmad No. 22589, An Nasa’i No. 827, Syaikh Syu’aib Al Arnauth juga menshahihkannya dalamTa’liq Musnad Ahmad No. 22589, dan Amru bin Sulaim mengatakan bahwa ini terjadi ketika shalat subuh)

Lalu, bagaimana dgn shalat menggendong anak yg ada najisnya di Pampersnya?

Mayoritas ulama mengatakan BATAL shalatnya, tapi tidak batal wudhunya.

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid mengatakan:

من شروط صحة الصلاة : اجتناب النجاسة في البدن والثوب والمكان ، فمن صلى وعلى ثوبه أو بدنه نجاسة أو حمل طفلاً متنجساً أو حمل قارورة فيها نجاسة…، بطلت صلاته عند جمهور العلماء ، ولا يبطل وضوؤه

Di antara syarat sahnya shalat adalah menjauh dari najis baik pada badan, pakaian, dan tempat.

Maka, barang siapa yang shalat namun di pakaiannya atau badannya ada najis, atau dia menggendong anak yang ada najisnya, atau membawa botol kecil yg ada najisnya, maka shalatnya BATAL menurut mayoritas ulama, tapi tidak batal wudhunya.

(Al Islam Su’aal wa Jawab no. 136524)

Bagaimana jika LUPA atau TIDAK TAHU kalau di Pampersnya ada najisnya?

Syaikh ‘Utsaimin Rahimahullah menjawab:

إذن اجتناب النجاسة في البدن ، والثوب ، والبقعة شرط لصحة الصلاة ، لكن إذا لم يتجنب الإنسان النجاسة جاهلاً ، أو ناسياً فإن صلاته صحيحة ، سواء علم بها قبل الصلاة ثم نسي أن يغلسها ، أو لم يعلم بها إلا بعد الصلاة

Jadi, menjauh dari najis dari badan, pakaian, dan tempat, adalah syarat sahnya shalat. Tapi jika manusia tidak menjauhinya karena tidak tahu atau lupa, shalatnya tetap SAH, baik dia sebenarnya sudah tahu sebelum shalat tapi pas shalat dia lupa membersihkannya, atau dia baru tahu setelah selesai shalatnya.

(Majmu’ Fatawa, 12/390)

Demikian. Wallahu a’lam

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Adakah Nama Malaikat “Izrail”?

📨 PERTANYAAN:

Assalamu ‘alaikum, tadz, emang bener ya nama Malaikat Izrail itu gak ada sebenarnya ? Mks

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam .., ya benar bahwa nama IZRAIL untuk penamaan MALAIKAT MAUT tidak ada dalam Al Quran dan As Sunnah, yang ada adalah malakul maut. Dalam hadits Shahih, malaikat pencabut nyawa disebut dengan Malakul Maut- Malaikat kematian.

Sebagaimana kisah berikut:

 أُرْسِلَ مَلَكُ الْمَوْت ِإِلَى مُوسَى فَلَمَّا جَاءَهُ صَكَّهُ فَفَقَأَ عَيْنَهُ فَرَجَعَ إِلَى رَبِّهِ فَقَالَ أَرْسَلْتَنِي إِلَى عَبْدٍ لَا يُرِيدُ الْمَوْت َقَالَ فَرَدَّ اللَّهُ إِلَيْهِ عَيْنَهُ وَقَالَ ارْجِعْ إِلَيْهِ

Malakul Maut diutus kepada Nabi Musa, ketika mendatanginya maka Nabi Musa mencolok matanya sehingga tercongkel, lalu Malakul Maut kembali kepada Rabbnya dan berkata: ” Engkau mengutusku kepada orang yang tidak menghendaki kematian.” Lalu Allah mengembalikan matanya, dan berfirman: ‘Kembalilah kepadanya ..” (HR. Muslim)

Sebagian ulama, seperti Syaikh Al Albani menganggapnya sebagai sisipan dari sumber Israiliyat (Bani Israil).  Tidak apa-apa, walau itu berasal dari Israiliyat.

Sebab para sahabat bertanya:

يَا (٣) رَسُولَ اللهِ أَنَتَحَدَّثُ عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ؟ قَالَ: ” نَعَمْ، تَحَدَّثُوا عَنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَا حَرَجَ، فَإِنَّكُمْ لَا تَحَدَّثُونَ عَنْهُمْ بِشَيْءٍ إِلَّا وَقَدْ كَانَ فِيهِمْ أَعْجَبَ مِنْهُ “

Wahai Rasulullah, apakah kita boleh membicarakan apa2 ttg Bani Israil?

Nabi menjawab: ” Ya, bicarakanlah ttg Bani Israel, tidak apa-apa. Karena kamu tdklah akan membicarakan dr mereka sesuatu kecuali pd mereka ada hal2 yang ajaib (mengherankan/mengagumkan).”
(HR. Ahmad No. 11092, Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan shahih)

Namun demikian, penamaan IZRAIL untuk malaikat maut telah dinukil adanya IJMA-kesepakatan umat Islam. Hal ini ditegaskan oleh Al Qadhi ‘Iyadh. (Kitabusy Syifa, 2/303)

Jadi, yang salah adalah jika menganggap nama itu dari AlQuran dan As Sunnah, padahal bukan. Tapi sekedar menamakan dengan Izrail tidak apa-apa, tetapi yang lebih nyunnah adalah malakul maut.

Wallahu a’lam

🍃🌾🌸🌻🌴☘🌷🌺

✏ Farid Nu’man Hasan

Definisi Al-Qur’an

🌸🍀🌸🍀🌸🍀🌸

📨 PERTANYAAN:

Laely Asriyah:
Afwan ustad mau tanya..punya referensi tentang penjelasan pengertian alqur’an nggak…syukron

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃

Saya ambil dr Syaikh Manna Khalil Al Qattan:

القرآن الكريم هو معجزة الإسلام الخالدة التي لا يزيدها التقدم العلمي إلا رسوخًا في الإعجاز، أنزله الله على رسولنا محمد صلى الله عليه وسلم ليُخرج الناس من الظلمات إلى النور، ويهديهم إلى الصراط المستقيم، فكان صلوات الله وسلامه عليه يبلغه لصحابته -وهم عرب خُلَّصٌ- فيفهمونه بسليقتهم، وإذا التبس عليهم فهم آية من الآيات سألوا رسول الله صلى الله عليه وسلم عنها.

Al Quran Al Karim adalah mu’jizat Islam yang abadi yang kemu’jizatannya semakin bertambah dengan pembuktian ilmiah, yang Allah turunkan kepada Rasul kita Muhammad ﷺ, untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, dan memberikan petunjuk kepada mereka kepada jalan yang lurus. Nabi ﷺ menyampaikan kepada para sahabatnya, dan mereka adalah orang Arab tulen, mereka memahami AlQuran dengan karaktar bahasa mereka, jika mereka sulit memahami ayat-ayat Al Quran mereka bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentangnya. (Syaikh Manna’ Khalil Qattan, Mabahits fi ‘Ulumil Quran, Hal. 5)

Beliau juga mengatakan:

ويذكر العلماء تعريفًا له يُقَرِّبُ معناه ويميزه عن غيره، فيُعَرِّفُونَهُ بأنه: “كلام الله، المنزل على محمد -صلى الله عليه وسلم- المتعبد بتلاوته“

Para ulama menyebutkan definisi Al Quran yang maknanya saling berdekatan dan juga ada satu sama lain memiliki keistimewaannya sendiri. Mereka mendefinisikan: “Firman Allah yang diturunkan kepada Muhammad ﷺ dan membacanya dinilai sebagai ibadah.”
(ibid, Hal. 17)

Wallahu A’lam

🍃🌾🌸🌻🌴☘🌷🌺

✏ Farid Nu’man Hasan

Hasil-Hasil Dari Mengikuti Ajaran Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

📌 Siapa pun yang mengaku muslim wajib beriman kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, sebagai konsekuensi rukun iman. Juga mengimana semua hal yang dibawanya.

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS. Ash Shaf: 10-11)

📌 Iman bukan hanya mulut, tapi juga mesti ada pembuktian, yaitu ittiba’urrasul – mengikuti Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.

Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran: 31)

📌 Mengikuti Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bukanlah cek kosong tanpa nilai, melainkan memiliki nilai kebaikan luar biasa dunia dan akhirat.

Allah Ta’ala berfirman:

وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS. Al Baqarah: 201)

1⃣ Hasil Di Dunia

Berikut ini hasil di dunia bagi orang-orang yang ittiba’ urrasul (mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam):

Mendapatkan Cintanya Allah Ta’ala

Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kamu dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran: 31)

Dalam ayat lain:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Maidah: 54)

Mendapatkan Rahmat Allah Ta’ala

Allah Ta’ala berfirman:

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. (QS. Ali Imran: 132)

Mendapatkan Hidayah dari Allah Ta’ala

Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”. (QS. Yusuf: 108)

✅ Mendapatkan Al ‘Izzah (Kemuliaan dan kekuatan)

Allah Ta’ala berfirman:

يَقُولُونَ لَئِنْ رَجَعْنَا إِلَى الْمَدِينَةِ لَيُخْرِجَنَّ الْأَعَزُّ مِنْهَا الْأَذَلَّ ۚ وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَٰكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ

Mereka berkata: “Sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari padanya”. Padahal Al ‘Izzah itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui. (QS. Al Munafiqun: 8)

Mendapatkan Kemenangan (Al Ghalabah)

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَنْ يَتَوَلَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا فَإِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْغَالِبُونَ

Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. (QS. Al Maidah: 6)

2⃣ Hasil Di Akhirat

Berikut ini hasil di akhirat bagi orang-orang yang ittiba’ur rasul (mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam):

☑ Syafa’at

Mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah salah satu sebab turunnya syafa’at (pertolongan) dari Allah Ta’ala dan dengan izinNya, kepada hambaNya di akhirat nanti.

Dalam hadits Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu yang panjanng diceritakan:

إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ مَاجَ النَّاسُ فِي بَعْضٍ فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ فَيَقُولُ لَسْتُ لَهَا وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِإِبْرَاهِيمَ فَإِنَّهُ خَلِيلُ الرَّحْمَنِ فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُ لَسْتُ لَهَا وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِمُوسَى فَإِنَّهُ كَلِيمُ اللهِ فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُ لَسْتُ لَهَا وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِعِيسَى فَإِنَّهُ رُوحُ اللهِ وَكَلِمَتُهُ فَيَأْتُونَ عِيسَى فَيَقُولُ لَسْتُ لَهَا وَلَكِنْ عَلَيْكُمْ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَأْتُونِي فَأَقُولُ أَنَا لَهَا فَأَسْتَأْذِنُ عَلَى رَبِّي فَيُؤْذَنُ لِي

“Ketika hari kiamat datang, manusia berduyun-duyun mendatangi nabi Adam dan mengatakan, “Berilah syafa’at kepada Rabbmu !” Adam menjawab, “Aku tidak punya hak, pergilah kalian kepada Nabi Ibrahim karena dia adalah kekasih Allah ‘Azza wa Jalla ,” mereka mendatangi Nabi Ibrahim, nabi Ibrahim berkata,” Aku tidak punya hak, pergilah kalian kepada Nabi Musa karena dia adalah kalimullah (orang yang diajak bicara langsung oleh Allah). Mereka mendatangi Nabi Musa, nabi Musa berkata,” Aku tidak punya hak, pergilah kalian kepada Nabi Isa karena dia adalah ruhullah dan kalimatNya,” Mereka mendatangi Nabi Isa, Nabi Isa berkata,” Aku tidak punya hak, pergilah kalian kepada Nabi Muhammad.” Maka mereka mendatangiku, maka aku katakan, “Ya aku punya hak, maka aku minta idzin kepada rabbku, maka Dia memberiku idzin ….”. (HR. Al Bukhari No. 7410)

Mujawaratur Rasul wa Mushahabatul Akhyar – berdampingan dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan betsahabat dengan orang-orang piliahan

Di akhirat nanti, orang-orang yang mengikuti dan taat kepada nabi, akan hidup bersamanya, dan bersama hamba-hambaNya yang terpilih.

Hal ini berdasarkan ayat:

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. An Nisa: 69)

Nadhaaratul Wajhi – Wajahnya berseri-seri

Hal ini sebagai tanda kebahagiaan dan rasa puas mereka sebagai umat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Allah Ta’ala berfirman:

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ

Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. (QS. Al Qiyamah: 22)

Al Falaah – Kemenangan

Allah Ta’ala memberikan kemenangan, yaitu surga bagi umat yang mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ أُولَٰئِكَ حِزْبُ اللَّهِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang men

galir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. (QS. Al Mujadilah: 22)

Wallahu A’lam

🌾🌸🌴🌻🍃☘🌷🌺

✏ Farid Nu’man Hasan

scroll to top