Keutamaan Menjadi Seorang Muadzin

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Ada banyak keutamaan adzan dan muadzin yang sangat luar biasa, di antaranya:

1⃣ Lehernya paling panjang di hari kiamat

Dari Muawiyah Radhiallahu Anhu, katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ الْمُؤَذِّنِينَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Sesungguhnya muadzin adalah orang yang paling panjang lehernya di hari kiamat nanti.

(HR. Muslim No. 387, Ibnu Majah No. 725, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir No. 777, Al Baihaqi dalam Syuabul Iman No. 2789, Ahmad No. 1681, Abu Yala No. 7384, 7388, Al Qudhai dalam Musnadnya No. 235, Abu Uwanah No. 971, 973, Al Baghawi dalam Syarhus Sunnah, 2/277, No. 415, dll)

Beragam makna diberikan para imam tentang kalimat orang yang paling panjang lehernya, dan tidak satu pun yang memaknai secara hakiki, melainkan majazi saja.

Imam Al Baghawi mengatakan dari Ibnul Arabi: Aktsaruhum amaala” (yang paling banyak amalnya di antara manusia). (Syarhus Sunnah, 2/277)

Ada yang mengatakan bahwa para muadzin akan menjadi pemimpinnya para pemimpin, orang Arab menamakan pemimpin sebagai orang yang paling panjang lehernya. Ada yang menyebut para muadzin menjadi orang paling cepat dan dahulu memasuki surga. Dalam As Sunan Al Baihaqi diriwayatkan bahwa Abu Bakar bin Abu Daud berkata: aku mendengar Ayahku berkata: maksud hadits ini bukan lehernya benar-benar menjadi panjang, tetapi pada hari itu manusia kehausan jika mereka haus maka leher mereka mengkerut, sementara para muadzin mereka tidak kehausan dan leher mereka tetap tegak. (Syarh Sunan Ibni Majah, 1/53)

Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi Rahimahullah menjelaskan: Para salaf dan khalaf berbeda pendapat tentang maknanya. Ada yang mengartikan bahwa muadzin adalah orang yang paling banyak menengok kepada rahmat Allah Taala, karena yang sedang menengok akan memanjangkan lehernya kepada apa yang dia lihat. Jadi, artinya adalah orang yang paling banyak melihat adanya pahala. Berkata An Nadhr bin Syamiil: Pada hari kiamat urat leher manusia terkekang sehingga leher mereka menjadi panjang agar mereka tidak mendapatkan kesusahan dan tidak berkeringat. (Shahih Muslim, dengan tahqiq Syaikh Fuad Abdul Baqi, 1/290. Ihyaut Turats Al Arabi, Beirut)

2⃣ Semua makhluk yang mendengar adzan akan menjadi saksi bagi muadzin pada hari kiamat

Dari Abu Said Al Khudri Radhiallahu Anhu, dia berkata kepada seorang laki-laki:

إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الغَنَمَ وَالبَادِيَةَ، فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ، أَوْ بَادِيَتِكَ، فَأَذَّنْتَ بِالصَّلاَةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ، فَإِنَّهُ: «لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ المُؤَذِّنِ، جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ، إِلَّا شَهِدَ لَهُ يَوْمَ القِيَامَةِ»، قَالَ أَبُو سَعِيدٍ: سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Aku perhatikan kamu ini orang yang suka menggembala dan berkelana, maka jika kamu sedang menggembala kambingmu atau sedang berkelana maka adzanlah kamu dengan adzan seperti adzan shalat, tinggikan suaramu dengan adzan karena sesungguhnya semua yang mendengarkan adzan, baik dari golongan jin dan manusia dan apa pun saja, mereka akan menjadi saksi bagi si muadzin ada hari kiamat nanti. Abu Said berkata: Aku mendengar hal ini dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. (HR. Al Bukhari No. 609)

 

3⃣ Akan diampuni dosanya sepanjang suaranya dan semua yang mendengarkan adzan di bumi akan mendoakan ampun baginya

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

الْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ، مَدَى صَوْتِهِ، وَيَسْتَغْفِرُ لَهُ كُلُّ، رَطْبٍ، وَيَابِسٍ، وَشَاهِدُ الصَّلَاةِ، يُكْتَبُ لَهُ خَمْسٌ وَعِشْرُونَ حَسَنَةً، وَيُكَفَّرُ عَنْهُ مَا بَيْنَهُمَا

Bagi muadzin akan diampuni dosanya sepanjang suaranya, dan akan memohonkan ampun baginya semua benda yang basah dan kering, dan orang menghadiri shalat berjamaah akan dicatat baginya 25 kebaikan dan akan dihapus kesalahan diantara keduanya (antara adzan dan shalatnya, pen). (HR. Ibnu Majah No. 724, Abu Daud No. 515, dengan lafaz: “dan akan menjadi saksi baginya semua benda yang basah dan kering …”, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 2794, dll)

Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu As Sakkan. (Lihat At Talkhish Al Habir, 1/367), Syaikh Syu’aib Al Arnauth (Ta’liq Musnad Ahmad, 10/337), juga Syaikh Al Albani dalam berbagai kitabnya. (Shahih Abi Daud, Shahihul Jami’, Tsamar Al Mustathab, At Ta’liqaat Al Hisaan)

Apa maksud “dosanya akan diampuni sepanjang suaranya” ?

Berikut ini keterangannya:

قَالَ الْخَطَّابِيُّ: وَفِيهِ وَجْهٌ آخَرُ وَهُوَ أَنَّهُ كَلَامُ تَمْثِيلٍ وَتَشْبِيهٍ، يُرِيدُ أَنَّ الْمَكَانَ الَّذِي يَنْتَهِي إِلَيْهِ الصَّوْتُ لَوْ يُقَدَّرُ أَنْ يَكوُنَ مَا بَيْنَ أَقْصَاهُ وَبَيْنَ مَقَامِهِ الَّذِي هُوَ فِيهِ ذُنُوبُهُ تَمْلَأُ تِلْكَ الْمَسَافَةَ غَفَرَهَا اللَّهُ

Berkata Al Khaththabi: pada kalimat ini ada makna yang lain, ini adalah ucapan tasybih dan tamtsil, maknanya adalah bahwa sepanjang tempat yang dicapai oleh suaranya sampai akhir, yang seandainya dosa-dosa dia sepenuh antara ujung terjauh dari suaranya sampai tempat dia berdiri, maka Allah akan mengampuni semuanya. (Ittihaf Al Khairah, 1/475)

4⃣ Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendoakan Imam Shalat dan para muadzin

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, berkata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

الْإِمَامُ ضَامِنٌ، وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمَنٌ، اللهُمَّ أَرْشِدِ الْأَئِمَّةَ، وَاغْفِرْ لِلْمُؤَذِّنِينَ

Imam adalah penanggung jawab, muadzin adalah pembawa amanat, Ya Allah berikanlah bimbingan kepada para imam, dan ampunilah dosa para muadzin. (HR. At Tirmidzi No. 207, Abu Daud No. 517, Ahmad No. 7169, Abu Daud Ath Thayalisi No. 2526, Abu Ya’la No 4562, dll)

Hadits ini dishahihkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah, Syaikh Salim Husein Asad, Syaikh Syuaib Al Arnauth, Syaikh Al Albani, Syaikh Muhammad Mushthafa Al A’zhami, dan lainnya, dan dihasankan oleh Imam Zainuddin Al ‘Iraqi dalam Takhrijul Ihya.

Maka, kebahagiaan besar bagi para muadzin, Anda didoakan ampunan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

 

5⃣ Surga bagi para muadzin

Bergembiralah para muadzin dengan berita ini. Dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

يَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ رَاعِي غَنَمٍ فِي رَأْسِ شَظِيَّةِ الْجَبَلِ يُؤَذِّنُ بِالصَّلَاةِ وَيُصَلِّي، فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا إِلَى عَبْدِي هَذَا يُؤَذِّنُ وَيُقِيمُ الصَّلَاةَ يَخَافُ مِنِّي، قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي وَأَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ

Dari Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ أَذَّنَ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ، وَكُتِبَ لَهُ بِتَأْذِينِهِ فِي كُلِّ يَوْمٍ سِتُّونَ حَسَنَةً، وَلِكُلِّ إِقَامَةٍ ثَلَاثُونَ حَسَنَةً

Barang siapa adzan selama dua belas tahun maka wajib baginya mendapatkan surga, dan dengan adzannya itu dicatat baginya setiap hari enam puluh kebaikan, dan dan setiap iqamah yang dia lakukan dia mendapatkan tiga puluh kebaikan. (HR. Ibnu Majah No. 728, Al Bazzar No. 5933, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 2795, Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Awsath No. 8733, Al Baghawi dalam Syarhus Sunnah No. 418)

Hadits ini dishahihkan oleh Imam Al Bushiri. (Mishbah Az Zujaajah, 1/92), Imam Ali Al Qari. (Mirqah Al Mafaatih, 2/572), Syaikh Al Albani. (Ash Shahihah No 42, Al Misykah No. 678)

6⃣ Keutamaan lain yang istimewa dan belum diketahui

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لو يعلم الناس ما في النداء والصف الأول، ثم لم يجدوا إلا أن يستهموا عليه لاستهموا ولو يعلمون ما في التهجير، لاستبقوا إليه، ولو يعلمون ما في العتمة والصبح، لأتوهما ولو حبوا

Seandainya manusia tahu rahasia keutamaan adzan dan berada di shaf pertama, lalu mereka tidak akan mendapatkannya kecuali mesti dengan mengundi niscaya mereka akan berebut untuk mendapatkannya, dan seandainya mereka tahu rahasia keutamaan yang ada pada waktu panasnya zhuhur, niscaya mereka akan berebut untuk melakukan shalat pada saat itu, dan seandainya mereka tahu rahasia keutamaan shalat pada waktu isya dan subuh, niscaya mereka akan mendatangi keduanya walau dengan merangkak. (HR. Muslim No. 437)

Demikian di antara keutamaan adzan dan muadzin.

Wallahu A’lam

🌷☘🌺🌴🌻🌾🌸🍃

✍ Farid Nu’man Hasan

Kesulitan Belajar Qur’an

▪▫▪▫▪▫

📨 PERTANYAAN:

Euis Bunda:
Aslmkm wr.wb, Ustadz saya mau tanya, Mengapa sy susah sekali belajar makhrojal huruf al quran. Kl teman2 sy diajarin satu dua kali langsung bisa, tp sy harus berkali2 dan harus dijadikan PR . Apa kiat2 supaya lidah sy ini mudah belajar al quran. Sy sedih krn bacaan sy belum benar. Terima ksh banyak

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’Alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh. Bismillah wal hamdulillah …

Jangan putus asa ya .. tetap semangat!!

Seorang muslim/ah yang sudah mau berdekatan dengan Al Quran saja, itu sudah menjadi nilai plus. Apalagi di zaman ini, zaman yang banyak umat Islam menjauh dari Al Quran.

Allah ﷻ berfirman:

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا

Berkatalah Rasul: Wahai Rabb, sesungguhnya kaumku akan menjadikan Al Quran ini sebagai sesuatu yang dijauhi. (QS. Al Furqan: 30)

Rasulullah ﷺ bersabda:

والذي يقرأ القرآن ويتتعتع فيه وهو عليه شاق له أجران

Dan orang yang membaca Al Quran terbata-bata, dan dia kesulitan, maka dia mendapatkan dua pahala. (HR. Muslim No. 798)

Maka, upaya sungguh-sungguh terhadap Al Quran jelas mesti diapresiasi dan disyukuri.

Lalu .., ada pun kesulitan pengucapan makhraj huruf-huruf hijaiyah, sebenarnya orang Indonesia sudah punya modal yang baik, sebab keseharian kaum muslimin yang sudah biasa mendengarnya. Saya melihat bacaan Al Quran para da’i yang berasal dari Eropa, Asia Timur, Amerika, masih kebawa logat dan cengkokan bahasa mereka. Bandingkan dengan bacaan orang Indonesia, yang umumnya bagus-bagus.

Sepertinya cara terbaik untuk memperbaiki kulitas pengucapan makharijul huruf, shifatul huruf, dan juga waqaf-waqafnya, adalah dengan pembiasaan, latihan, dengan bimbingan seorang guru tahsin. Jangan bosan-bosa, jangan putus asa, dan berdoa kepada Allah ﷻ untuk diberikan kemudahan. Jika untuk kebaikan dunia saja kadang kita rela berkorban waktu dan harta, maka untuk kebaikan agama dan akhirat kita, tentu itu lebih layak kita lakukan. Wallahu A’lam

📙📘📗📕📒📔📓

🖋 Farid Nu’man Hasan

Keistimewaan Shalat Tahajjud

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

📨 PERTANYAAN:

Ustad mau tanya meistimewahannya tahajud.apa ya? (Devi Winda)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bismillah wal Hamdulillah …

Cukup banyak, di antaranya:

1. Mengangkat derajat pelakunya ke tempat terpuji

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَىٰ أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. ( QS. Al Isra: 79)

2. Shalat terbaik setelah shalat wajib

وأفضل الصلاةبعد الفريضة صلاة الليل

Shalat paling utama setelah shalat wajib adalah shalat di malam hari. (HR. Muslim)

3. Saat itu termasuk di antara momen istimewa untuk berdoa

قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ: أَيُّالدُّعَاءِ أَسْمَعُ؟ قَالَ: «جَوْفَ اللَّيْلِ الآخِرِ، وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ المَكْتُوبَاتِ»

Ditanyakan kpd Rasulullah, doa yang manakah yang paling di dengar?

Beliau menjawab: “Doa di sepertiga malam terakhir, dan setelah shalat wajib.” (HR. At Tirmidzi, kata Beliau: hasan. Dihasankan pula oleh Syaikh Al Albani)

Demikian. Wallahu a’lam

🌾🌿🌷🌻🌳☘🍃🌸

✍ Farid Nu’man Hasan

Mengumpulkan Manusia Saat Khataman Al Quran; Sunnah Para Salaf yang Terlupakan

Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:

وروى الدارمي وابن أبي داود بإسنادهما عن ابن عباس رضي الله عنهما أنه كان يجعل رجلا يراقب رجلا يقرأ القرآن فإذا أراد أن يختم أعلم ابن عباس فيشهد ذلك وروى ابن أبي داود بإسنادين صحيحين عن قتادة التابعي الجليل صاحب أنس رضي الله عنه قال كان أنس بن مالك رضي الله عنه إذا ختم القرآن جمع أهله ودعا وروى بأسانيده الصحيحة عن الحكم بن عيينة التابعي الجليل قال قال أرسل إلي مجاهد وعتبة بن لبابة فقالا إنا أرسلنا إليك لأنا أردنا أن نختم القرآن والدعاء يستجاب عند ختم القرآن وفي بعض الروايات الصحيحة وأنه كان يقال أن الرحمة تنزل عند خاتمة القرآن وروى بإسناده الصحيح عن مجاهد قال كانوا يجتمعون عند ختم القرآن يقولون تنزل الرحمة

Ad Darimi dan Ibnu Abi Daud meriwayatkan dengan isnad mereka berdua, dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma bahwa dia menyuruh seseorang untuk mengawasi pembacaan Al Quran. Jika dia hendak mengkhatamkannya dia memberitahu Ibnu Abbas untuk menyaksikannya.

Diriwayatkan dari Ibnu Abi Daud dengan dua isnad yang shahih, dari Qatadah –seorang tabi’i yang mulia dan sahabat Anas Radhiallahu ‘Anhu- dia berkata: “Dahulu Anas bin Malik Radhiallahu ‘Anhu jika mengkhatamkan Al Quran, dia kumpulkan keluarganya dan berdoa.”

Diriwayatkan dengan sanad-sanad yang shahih, dari Al Hakam bin ‘Uyainah –seorang tabi’i mulia- dia berkata: Mujahid dan ‘Utaibah bin Lubabah diutus kepadaku, mereka berdua berkata: “Kami diutus kepadamu karena kami hendak mengkhatamkan Al Quran dan pada saat khataman Al Quran adalah momen dikabulkannya doa.”

Pada sebagian riwayat yang shahih bahwa disebutkan: “Rahmat Allah turun saat khataman Al Quran.” Dan diriwayatkan dengan isnad yang shahih dari Mujahid, dia berkata: “Dahulu mereka (para sahabat dan tabi’in) berkumpul saat khataman Al Quran, mereka mengatakan rahmat Allah turun (pada saat khataman).”

Imam An Nawawi, At Tibyan fi Adab Hamalah Al Quran, Hal. 159-160

✍ Farid Nu’man Hasan

scroll to top