Sedekah Terbaik

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

📨 PERTANYAAN:

ijin bertanya
1. Apakah benar ada hadis yang mengatakan bahwa bersedekah kepada orang yang berjuang di jalan Alloh itu lebih besar pahalanya dibandingkan dengan bersedekah kepada fakir miskin?

2. Bersedekah yang paling baik itu seperti apa?

Jazakallah

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bismillah wal Hamdulillah …

“Sedekah Terbaik” itu tergantung keadaan atau konteks. Rasulullah ﷺ memberikan keterangan yang berbeda karena berbedanya keadaan orang yang bersedekah, atau si penerima sedekah, atau juga momennya..

Sebagai contoh:

1. Sedekah Paling Utama Adalah Saat Susah dan Harta Sedikit

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ قَالَ جَهْدُ الْمُقِلِّ

Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling utama? Beliau menjawab: “Sedekah yang diberikan secara susah payah oleh orang yang berharta sedikit.” (HR. Abu Daud No. 1679, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 2317, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3180. Dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Al Hakim dan Ibnu Hibban. (Subulus Salam, 2/142), juga Syaikh Al Albani dalam beberapa kitabnya)

2. Sedekah Terbaik adalah Memberikan Air

يا رسول الله أي الصدقة أفضل ؟ : قال ( سقى الماء )

Wahai rasulullah, sedekah apa yang paling utama? Beliau bersabda: “Memberikan air.” (HR. Ibnu Majah No. 3684, dan ini adalah lafaznya Ibnu Majah. Juga diriwayatkan oleh Abu Daud No. 1681, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 6459, Ahmad No. 23845. Hadits ini hasan, menurut Syaikh Al Albani. (Shahih Ibni Majah No. 3674, Shahih At Targhib wat Tarhib No. 962 )

3. Sedekah Terbaik adalah di bulan Ramadhan

عن أنس قال : قيل يا رسول الله ، أي الصدقة أفضل ؟ قال : « صدقة في رمضان »

Dari Anas, dia berkata: “Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling utama?”, Beliau menjawab: “Sedekah pada bulan Ramadhan.” (HR. At Tirmidzi, No. 663. Al Baihaqi, Syu’abul Iman, No. 3819, juga Al Sunan Al Kubra-nya No. 8300, Al Bazzar No. 6890. Tapi hadits ini didhaifkan para ulama, lantaran sanadnya terdapat Shadaqah bin Musa. Imam At Tirmidzi berkata: “Shadaqah bin Musa tidak kuat menurut mereka.” Imam Al Munawi mengatakan: dhaif karena kedhaifan Shadaqah bin Musa. (At Taysir, 1/374). Begitu pula menurut Syaikh Al Albani. (Dhaiful Jami’ No. 1023) )

4. Sedekah Terbaik adalah nafkah kepada keluarga sendiri

دينار أنفقته في سبيل الله ودينار أنفقته في رقبة ودينار تصدقت به على مسكين ودينار أنفقته على أهلك أعظمها أجرا الذي أنفقته على أهلك

Dinar yang kau infakkan fisabilillah, dinar yang kau infakkan untuk membebaskan budak, dinar yang kau pakai untuk bersedekah ke orang miskin, dan dinar yang kau nafkahkan untuk keluargamu, maka pahala yang paling besar adalah dinar yang kau nafkahkan untuk keluargamu. (HR. Muslim No. 995)

5. Dalam situasi perang, maka infak untuk biaya mujahidin adalah sedekah terbaik

Pada saat perang Tabuk, pasukan kaum muslimin mengalami kesulitan logistik, baik makanan, persenjataan, dan sebagainya. Maka, Nabi Shallallahu ‘Aaihi wa Sallam menstimulus para sahabat untuk bersedekah.

Dari Abu Amr, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ جَهَّزَ جَيْشَ الْعُسْرَةِ فَلَهُ الْجَنَّةُ فَجَهَّزَهُ عُثْمَانُ

“Barangsiapa yang membantu persiapan Jaisyul ‘Usrah, maka baginya surga.” Maka Utsman memberikan bantuan itu. (HR. Bukhari No. 2626)

Dan lain-lain.

Semua ini menunjukkan bahwa terbaiknya sedekah tergantung hajjiyat (kebutuhan) dan zhuruf (kondisi), yang terjadi. Bila keadaan sedang jihad, maka infak fisabilillah adalah paling utama. Bila keadaan sedang kekeringan maka sedekah air lebih utama. Dan seterusnya. Hal ini juga disampaikan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam Madaarijus Saalikiin, bahwa keutamaan sebuah ibadah ditentukan oleh urgensitas ibadah tersebut pada situasi yang tepat.

Wallahu A’lam

🌷☘🌺🌴🍃🌸🌾🌻

✍ Farid Nu’man Hasan

Berjalan Mendekati Sutrah di Saat Shalat

💢💢💢💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum. ustadz yg dirahmati Allah, kadang saya melihat orang yg shalat sbg masbuq ketika orang yg shalat persis di depannya (shaf paling depan di hadapan dinding) selesai dan pindah tempat, yg masbuq ini shalatnya berjalan maju ke depan. apakah yg spt begini memang dicontohkan oleh Rasulullah atau sahabatnya? (+62 811-4855-xxx)

📬 JAWABAN

▫▪▫▪▫▪▫▪▫▪

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh

Hal itu tidak disyariatkan, walau tidak juga terlarang jika melangkahnya tidak banyak.

Biasanya, dia melangkah itu dalam rangka mendekat ke sutrah (pembatas dalam shalat). Agar orang tidak ada yang lewat. Padahal orang lewat tidaklah membatalkan shalanya, walau orang lewat itu bersalah.

Dalam fatwa Darul Ifta’ disebutkan:

ثم إن مفسدة المشي في الصلاة أعظم من مرور المار بين يدي المصلي؛ لأن مشي المصلي قد يكون سببًا في بطلان صلاته، خلافا للمرور. وقد نقل الإمام النووي الاتفاق على عدم مشي المصلي لدفع المار بينه وبين سترته، معللا ذلك باحتمال بطلان صلاته بالمشي، فمن باب أولى منع المشي في الصلاة لاتخاذ سترة

Sesungguhnya kerusakan gara-gara dia berjalan saat shalat lebih besar dibanding lewatnya sesuatu dihadapannya. Sebab, berjalannya seorang yang shalat bisa menjadi sebab batalnya shalat, berbeda dengan orang yg lewat.

Imam An Nawawi telah menukil adanya kesepakatan ulama tentang tidak adanya berjalan untuk mencegah orang lewat di antara dirinya dan sutrahnya. Alasannya adalah kemungkinan batalnya shalat karena berjalan. Maka, berjalan untuk mengambil sutrah saat shalat lebih utama untuk ditiadakan. (Darul Ifta, no. 2871)

Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:

اتفقوا على أنه لا يجوز له المشي إليه من موضعه ليرده، وإنما يدفعه ويرده من موقفه؛ لأن مفسدة المشي في صلاته أعظم من مروره من بعيد بين يديه، وإنما أبيح له قدر ما تناله يده من موقفه، ولهذا أمر بالقرب من سترته، وإنما يرده إذا كان بعيدا منه بالإشارة والتسبيح

Para ulama sepakat, tidak boleh bagi orang yang shalat berjalan dari tempatnya untuk menolak orang yang lewat di hadapannya, sesungguhnya mencegah itu hendaknya dari tempat dia berdiri saja. Sebab, kerusakan jika dia berjalan itu lebih besar dibanding siapa pun yang lewat di hadapannya.

Sesungguhnya yang dibolehkan hanyalah sejauh yang bisa dicapai oleh tangannya saja dari tempatnya. Begitulah dia diperintahkan mendekat sutrahnya. Ada pun yang jauh cukuplah dengan isyarat dan tasbih.

(Syarah Shahih Muslim, 4/223)

Oleh karena itu, disebutkan lagi:

وعليه فإذا سلّم الإمام من صلاته فلا يشرع للمسبوق المشي لاتخاذ السترة، قياسا على الاتفاق الذي نقله النووي رحمه الله، خاصة وأن بعض الفقهاء قالوا إن سترة الإمام تبقى سترة للمأموم حتى بعد سلام الإمام

Oleh karenanya, jika imam telah salam maka bagi masbuq tidaklah disyariatkan berjalan mendekati sutrah. Ini Qiyas atas kesepakatan yang dikutip oleh Imam An Nawawi Rahimahullah, istimewanya lagi sebagian ahli fiqih mengatakan sutrahnya imam adalah sutrahnya makmum juga walau pun imam sudah salam.

(Darul Ifta’, no. 2871)

Sementara itu, Sebagian ulama berpendapat mendekat ke sutrah tetap disyariatkan walau di dalam shalat, di saat sutrah itu lenyap. Inilah pendapat Malikiyah, dan sebagian ulama kontemporer seperti Syaikh Masyhur Hasan Salman Hafizhahullah. Alasannya adalah keumuman dalil agar shalat mendekati sutrah. Dalil lain, kasus dimasa Nabi Shalallahu’Alaihi wa Sallam, bahwa Nabi Shalallahu’Alaihi wa Sallam berjalan mendekat sutrah saat shalat ketika ada seekor kambing hendak lewat dihadapannya saat Nabi Shalallahu’Alaihi wa Sallam sedang shalat.

Demikian. Wallahu a’lam

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Jangan Bangga Dengan Ibadah Sunnah Jika Yang Wajib Amburadul

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

📌 ‘Ujub dengan tahajud yang lama dan banyak rakaatnya, tapi Shubuh kesiangan

📌 Bangga dengan haji ke 2, 3, tapi fakir miskin kelaparan kau diamkan

📌 Narsis dengan shaum sunnahmu yang banyak, tapi kewajiban terhadap suami atau orang tua kau abaikan

📌 Kau ributkan jumlah rakaat tarawih, akhirnya ukhuwah rusak dan tidak kau jaga

📌 Bagus jika kau hati-hati terhadap makanan dan minuman yang haram, tapi sayang sudah berapa banyak bangkai saudaramu kau makan dalam gunjingan

📌 Kau bertengkar karena wanita yang menutup atau membuka wajah, padahal masih banyak wanita yg berpakaian tapi telanjang yg mesti kau luruskan

Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu berkata:

وَأنَّهُ لاَ يَـقـْـبَلُ نَافِلَةً حَتَّى تُؤَدَّى الْفَريِْضَة

Tidaklah diterima ibadah sunnah sampai ditunaikan yang wajibnya. (Imam Abu Nu’aim, Hilyatul Auliya, 1/36)

Umar bin Abdul Aziz Rahimahullah berkata:

إن أفضل العبادة أداء الفرائض و اجتناب المحارم

Sesungguhnya ibadah yang paling utama adalah menunaikan kewajiban dan menjauhi larangan. (Jawaahir min Aqwaal As Salaf No. 65)

🍃🌾🌿🌷🌻☘🌳🌸

✍ Farid Nu’man Hasan

Makan Minum Jangan Bersandar

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Dari Abu Juhaifah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

لاَ آكُلُ مُتَّكِئًا

Aku tidak makan sambil bersandar. (HR. Al Bukhari No. 5398, Abu Daud No. 3771, Ad Darimi No. 2071, dll)

Dari Abdullah bin ‘Amr Radhiallahu ‘Anhuma, katanya:

ما رُئيَ رسول الله -صلى الله عليه وسلم- يأكل مُتكئا قط

Rasulullah ﷺ tidak pernah sedikitpun dilihat makan sambil bersandar. (HR. Abu Daud No. 3772, Ibnu Majah No. 244, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 5570, 5972, Ahmad No. 6562, dll. Dishahihkan oleh Syaikh Ayman Shalih Sya’ban, Syaikh Al Albani, dll)

Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah menjelaskan:

واختلف السلف في حكم الأكل متكئا فزعم بن القاص أن ذلك من الخصائص النبوية وتعقبه البيهقي فقال قد يكره لغيره أيضا لأنه من فعل المتعظمين وأصله مأخوذ من ملوك العجم

Para salaf berselisih pendapat tentang hukum makan sambil bersandar, Ibnu Al Qaash menganggap ini hanyalah karakter kenabian saja. Pendapat itu dikoreksi oleh Al Baihaqi, menurutnya hal ini makruh juga untuk selainnya, sebab ini adalah perilaku orang-orang sombong, yang diambil dari kebiasaan raja-raja ‘ajam (non Arab). (Fathul Bari, 9/542)

Kenapa dimakruhkan? Ibrahim An Nakha’iy Rahimahullah menjelaskan alasannya:

كَانُوا يَكْرَهُونَ أَنْ يَأْكُلُوا تُكَاةً ، مَخَافَةَ أَنْ تَعْظُمَ بُطُونُهُمْ

Dahulu mereka memakruhkan makan sambil bersandar, takut hal itu dapat membuat besar perut mereka. (Al Mushannaf Ibni Abi Syaibah No. 25007)

Ibnu Abi Syaibah juga meriwayatkan bahwa Ibnu ‘Abbas, ‘Atha, dan Ibnu Sirrin makan sambil bersandar. (Al Mushannaf No. 25003, 25006, 25008)

Demikian. Wallahu A’lam

🌷☘🌺🌴🍃🌸🌾🌻

✍ Farid Nu’man Hasan

scroll to top