Bangsa ini jaya karena spirit Jihad, bagaimana mungkin menghapuskannya?

💢💢💢💢💢💢💢💢

📌 Kisah umat terdahulu, yaitu Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya, baik damai dan peperangannya, adalah kisah yang penuh pelajaran. Maka, perhatikanlah!

📌Allah Ta’ala berfirman:

لَقَدۡ كَانَ فِي قَصَصِهِمۡ عِبۡرَةٞ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِۗ

Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal.

(QS. Yusuf, Ayat 111)

📌 Ali bin Al Husein bin Ali bin Abi Thalib mengatakan:

كنا نعلم مغازي النبي صلى الله عليه و سلم وسراياه كما نعلم السورة من القرآن

“Dahulu kami belajar tentang kisah peperangan Rasulullah ﷺ dan berbagai ekspedisi tempur, seperti kami mempelajari Al-Qur’an”

(Imam Ibnu Katsir, Al Bidayah wan Nihayah, 3/242)

📌 Ismail bin Muhammad bin Sa’ad bin Abi Waqash berkata:

كان أبي يعلمنا المغازي ويعدها علينا ويقول: يا بني هذه مآثر آبائكم فلا تضيعوها “

Dahulu ayahku mengajarkan kami berbagai kisah peperangan dan menyiapkan kami atas hal itu, dan berkata: Wahai anakku ini adalah pusaka nenek moyang kamu janganlah kamu menghilangkannya.

(Al Jaami’ Liakhlaq ar Rawi wa Adab As Saami’, 2/195)

📌 Inilah pusaka bangsa yang maju, bangsa yang merdeka, bangsa yang generasi mudanya memiliki spirit jihad, maka jangan pernah lupakan Badar, Uhud, Hunain, Mu’tah, Yarmuk, Dzatu Salasil, Hittin,.. ajarkanlah semua itu ke anak-anak kita.

📌Agar mereka menjadi generasi yang tangguh, ulet, sabar, siap menghadapi pertarungan kehidupan..

📌Kenalkanlah anak-anak kita terhadap Umar, Hamzah, Abdullah bin Rawahah, Ja’far bin Abi Thalib, Khalid bin Walid, Qa’qa’, Mutsanna, Thariq bin Ziyad, Muhammad al Fatih,… Agar mereka menjadi model dan inspirasi..

📌 Jangan lupakan pula pahlawan negeri ini, Imam Bonjol, Diponegoro, Cut Nyak Din, Jendral Sudirman, Bung Tomo, Hamka, Natsir,….agar mereka tetap mencintai pahlawan negerinya sendiri..

So, ingin maju? Ajarkan kisah-kisah jihad orang-orang mulia.

Wallahu A’lam wa Lillahil ‘Izzah

🌸🍃🍁🌳🌿🌷🌻🍀

✍ Farid Nu’man Hasan

Makanlah yang Terdekat, Apa Maksudnya?

💢💢💢💢💢💢💢💢

Dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ bersabda:

يا غلام! سم الله و كل بيمينك و كل مما يليك

Wahai bocah! Sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah yang terdekat denganmu.

(HR. Muttafaq ‘Alaih)

Hadits ini mengajarkan tiga hal, yaitu membaca bismillah sebelum makan, makan dengan tangan kanan, dan makanlah makanan yang terdekat dulu.

Utk perintah pertama dan kedua, mungkin kita sudah menangkap maksudnya. Lalu bagaimana maksud makanlah makanan yang terdekat?

Lantaran hadits ini, banyak orang yang akhirnya mengambil makanan yang paling dekat dgn posisi mereka. Padahal bisa jadi itu makanan yang tidak mereka sukai. Demi mentaati hadits tersebut. Padahal dia ingin ambil yang jauh, sebab ada ikan, daging, sayur, sementara yang terdekat hanya sambal, acar, dan kobokan. Benarkah seperti memahaminya?

Ternyata, hadits itu ada sebab, yaitu di masa itu makanan memang hanya satu jenis. Sehingga ambil yang jauh atau yang dekat adalah sama saja. Tidak ada gunanya ambil yang jauh, sebab yang dekat juga sama.

Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah mengatakan:

وانما امره أن يأكل مما يليه لأن الطعام كله كان نوعا واحدا

Sesungguhnya perintah makan yang terdekat dengannya adalah disebabkan makanan saat itu seluruhnya satu jenis yang sama.

(At Tamhid, 1/277)

Nah, zaman ini makanan sudah beragam jenis. Berbeda antara yg dekat dan jauh. Maka, tidak mengapa ambil yang jauh sesuai keinginannya asalkan tetap jaga sopan santun.

Demikian. Wallahu a’lam

🌿🌺🌷🌻🌸🍃🌴🌵

✍ Farid Nu’man Hasan

Bisa Jadi, Medsos Kita Adalah Cermin Iman Kita

💢💢💢💢💢💢💢💢

📌 Iman itu bukan hanya di hati

📌 Tapi Iman itu hati, perkataan, dan perbuatan

📌 Shalat, puasa, dzikir, sedekah, biasanya dijadikan tolok ukur keimanan. Ini tidak salah.

📌 Tapi tidak hanya itu. Sebab, akhlak kepada manusia baik berupa ucapan menjadi salah satu ukuran iman

📌 Sampai-sampai Rasulullah ﷺ menjadikan bicara yang baik atau diam, sebagai ukuran iman kepada Allah dan hari akhir

📌 Maka, coba lihat medsos kita. Apa isinya? Gosipkah, fitnah, debat kusir, caci maki,.. ataukah nasihat kebaikan, info penting, atau apa?

📌 Isi medsos seseorang menggambarkan kondisi spiritualitas, keimanan, dan potongan akhlak kepribadiannya.

Wallahul Musta’an!

🌿🌺🌷🌻🌸🍃🌴🌵

✍ Farid Nu’man Hasan

Punya Mata Tapi Tidak Melihat, Punya Hati Tapi Tidak Merasa, Punya Akal Tapi Tidak Mengambil Pelajaran

💢💢💢💢💢💢💢💢

Kita hidup bersama buku, tapi ternyata tidak bersama ilmu ..

Kita berdampingan dengan masjid, tapi ternyata tidak ada semangat ibadah berjamaah ..

Kita berdampingan dengan fakir miskin, tapi ternyata tidak ada kedermawanan ..

Kita selalu bersama majelis ilmu, tapi ternyata miskin kepahaman ..

Kita bersama saudara seiman, tapi ternyata sepi nilai persaudaraan ..

Kita memiliki guru, tapi ternyata tidak pernah benar-benar berguru ..

Kita dikelilingi orang-orang shalih, tapi ternyata tidak lantas menjadi shalih ..

كفى بالمرء شرا أن لا يكون صالحا و يقع في الصالحين

Cukuplah seseorang dikatakan buruk jika tidak menjadi shalih, padahal dia bersama orang-orang shalih (Malik bin Dinar Rahimahullah)

Wallahu a’lam

🌸🍃🌷🌿🌻🌺☘🍀

✍ Farid Nu’man Hasan

scroll to top