💢💢💢💢💢💢💢💢
Dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ bersabda:
يا غلام! سم الله و كل بيمينك و كل مما يليك
Wahai bocah! Sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah yang terdekat denganmu.
(HR. Muttafaq ‘Alaih)
Hadits ini mengajarkan tiga hal, yaitu membaca bismillah sebelum makan, makan dengan tangan kanan, dan makanlah makanan yang terdekat dulu.
Utk perintah pertama dan kedua, mungkin kita sudah menangkap maksudnya. Lalu bagaimana maksud makanlah makanan yang terdekat?
Lantaran hadits ini, banyak orang yang akhirnya mengambil makanan yang paling dekat dgn posisi mereka. Padahal bisa jadi itu makanan yang tidak mereka sukai. Demi mentaati hadits tersebut. Padahal dia ingin ambil yang jauh, sebab ada ikan, daging, sayur, sementara yang terdekat hanya sambal, acar, dan kobokan. Benarkah seperti memahaminya?
Ternyata, hadits itu ada sebab, yaitu di masa itu makanan memang hanya satu jenis. Sehingga ambil yang jauh atau yang dekat adalah sama saja. Tidak ada gunanya ambil yang jauh, sebab yang dekat juga sama.
Imam Ibnu Abdil Bar Rahimahullah mengatakan:
وانما امره أن يأكل مما يليه لأن الطعام كله كان نوعا واحدا
Sesungguhnya perintah makan yang terdekat dengannya adalah disebabkan makanan saat itu seluruhnya satu jenis yang sama.
(At Tamhid, 1/277)
Nah, zaman ini makanan sudah beragam jenis. Berbeda antara yg dekat dan jauh. Maka, tidak mengapa ambil yang jauh sesuai keinginannya asalkan tetap jaga sopan santun.
Demikian. Wallahu a’lam
🌿🌺🌷🌻🌸🍃🌴🌵
✍ Farid Nu’man Hasan