Cukup Al Quran dan As Sunnah, Jangan Ambil dari Ulama?

💢💢💢💢💢💢💢💢

– Slogan kembali kepada Al Quran dan As Sunnah adalah mulia dan disetujui semua umat Islam

– Tapi, jika slogan ini targetnya untuk membuang jauh peran fiqih para ulama, maka justru itu bertentangan dengan Al Quran dan As Sunnah

– Sangat sering kita dengar orang berkata: “Saya mengikuti Al Quran dan As Sunnah, tidak mau ikut ulama A dan B.”

– Perkataan itu benar, jika posisi kita sudah menjadi mujtahid muthlaq, yaitu level mujtahid yang sudah mampu menggali langsung kerumitan persoalan syariat langsung dari Al Quran dan As Sunnah, dengan dibekali berbagai ilmu alatnya yang kompleks.

– Lha, ini baru ngaji satu dua majelis, atau by youtube dan WA, tapi dengan gagah mengatakan “Saya tidak perlu ulama.”

– Jika jujur ikut Al Quran, maka pelajarilah agama melalui ulama, sebab dalam Al Quran Allah Ta’ala yang memerintahkan:

فَسۡـَٔلُوٓاْ أَهۡلَ ٱلذِّكۡرِ إِن كُنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ

Maka tanyakanlah kepada ahlu adz dzikri jika kamu tidak mengetahui.

(QS. Al-Anbiya’, Ayat 7)

Siapa Ahludz Dzikri? Dia adalah ahli ilmu (ulama). (Tafsir Al Qurthubi, 10/108)

– Jika jujur ikut As Sunnah, maka pelajarilah lewat ulama. Sebab Rasulullah ﷺ memerintahkan mengembalikan sesuatu kepada ahlinya.

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرْ السَّاعَة

َ“Jika urusan dikembalikan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah waktu kehancurannya.” (HR. Bukhari No. 59, 6496)

Tanda akhir zaman adalah lenyapnya ilmu dengan wafatnya para ulama. Dari Abdullah bin Amr Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا

Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu sekaligus mencabutnya dari hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para ulama hingga bila sudah tidak tersisa ulama maka manusia akan mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya mereka berfatwa tanpa ilmu, mereka sesat dan menyesatkan.

(HR. Bukhari no. 100)

– Para imam besar seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Asy Syafi’i, dan Imam Ahmad bin Hambal, sering menganjurkan kepada murid-muridnya, untuk mengambil dalil dari Al Quran dan As Sunnah.

– Siapa murid-murid mereka? Yaitu juga para imam besar, bukan orang awam, ..

– Hari ini banyak orang awam merasa nasihat para imam yang empat tersebut adalah untuk mereka, padahal bukan. Semoga Allah merahmati orang yang tahu kadar dirinya..

Wallahu yahdina ilaas sawaa’is sabiil

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Hukum Bisnis MLM

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

📨 PERTANYAAN:

Apa Hukum MLM? Apakah ada MLM yang syar’i?
Menjual produk obat2an herbal dll

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃

Masalah bisnis MLM ini tidak bisa digeneralisir. Semua tergantung komitmen masing2 perusahaan MLM terhadap syariah. Bukan sekedar penamaan “MLM syariah”.

– Pada dasarnya semua bentuk muamalah dan akad adalah sah dan boleh sampai ada dalil yang melarangnya (kullul asyyaa al ibaahah illa maa warada ‘anisy syaari’ tahriimuhu), termasuk MLM

– MLM pada dasarnya keumuman ayat: wa ahallallahul bai’a .. dan Allah halalkan jual beli

Maka, selama tdk ada, atau bebas dari:

* barang dan jasa haram
* gharar(penipuan)
* dharar (bahaya)
* Zhulm (ada pihak yang dirugikan)
* unsur riba
* dua akad dalam 1 transaksi,

Maka, MLM boleh-boleh saja, asalkan para upline dan downline sama-sama bekerja.

Jadi, secara global ada aspek:

1. Aspek barang dan jasa, ini harus jelas halalnya
2. Aspek mekanisme penjualannya, juga harus jelas  halalnya juga akadnya.

Pihak yang mengharamkan MLM beralasan ada unsur haram, yaitu satu transaksi ada dua akad. Akad jual beli dan ijarah/sewa jasa. Yaitu ketika anggota beli barang biasanya lebih murah dibanding bukan anggota. Maka “lebih murah” itu merupakan reward dari keanggotaannya, itulah akad keduanya yaitu dimurahkan krn jasanya sebagai anggota.

Sementara pihak yang membolehkan menganggap bahwa seseorang yg telah menjadi anggota, maka dia menjadi “pengiklan dan penawar” produk yg bisa menekan biaya produksi sperti iklan. Posisi seperti ini namanya SAMSARAH orangnya disebut SIMSAAR, bahasa kita adalah makelar atau perantara. Ini dibolehkan para salaf seperti Ibnu Abbas, Ibnu Sirin, Atha,  Al Bukhari, Ibrahim. (Fiqhus Sunnah, 3/159).

Jadi, dia mendapat murah bukan karena akad kedua dalam satu transaksi, tapi itu transaksi yang berbeda yaitu samsarah/makelar, dia ikut menjadi perantara antara produsen dan konsumen, sehingga wajar dia mendapat diskon, bonus, tip, atau istilah lainnya.

Perselisihan ini sangat wajar mengingat model ini adalah sistem kontemporer yang sangat mungkin beda sudut pandang.

🍃🌻🌸🌺☘🌷🌾🌴

✏ Farid Nu’man Hasan

Hukum Kencing Bayi Lelaki dan Perempuan

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

❓ PERTANYAAN:

Ana pernah dengar kalau hukum najis air kencing bayi laki-laki dan perempuan berbeda. Adakah dalilnya? Sampai usia berapa berbedanya? Padahal bayi tersebut keduanya makan dan minum yang sama.

💡 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃

Ya, ..

Hal itu berdasarkan hadits dari Ali bin Thalib Radhiallahu ‘Anhu, katanya:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فِي بَوْلِ الْغُلَامِ الرَّضِيعِ يُنْضَحُ بَوْلُ الْغُلَامِ وَيُغْسَلُ بَوْلُ الْجَارِيَةِ

Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berketa tentang air kencing anak laki-laki yang masih menyusui: “Air kencing laki-laki dipercikan dan air kencing perempuan dicuci.”

(HR. At Tirmidzi No. 610, katanya: hasan shahih. Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan: isnadnya shahih. Lihat Fathul Bari, 1/326)

Qatadah berkata:

وَهَذَا مَا لَمْ يَطْعَمَا فَإِذَا طَعِمَا غُسِلَا جَمِيعًا

Ini untuk bayi yang belum makan makanan yang wajar, apabila bayi tersebut sudah makan maka dicuci semuanya. (Ibid)

Demikian. Wallahu a’lam

🍃🌻🌸🌺☘🌷🌾🌴

✏ Farid Nu’man Hasan

Benarkah Sholat Bisa Melapangkan Rezeki?

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

❓PERTANYAAN:

Jika ada seseorang mengadukan kesulitan hidupnya, dalam hal ini kesulitan ekonomi, bolehkah dan benarkah jika kita memberinya saran “perbaikilah shalatmu baik dari segi qualitas maupun quantitas shalat”?

💡JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃

Ya, boleh …

Dalam Jawaabul Kaafiy, Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah membahas dampak-dampak berbuat maksiat, di antaranya terhalang mendapat rezeki. Sebagaimana hadits dalam Musnad Ahmad, bahwa terhalangnya rezeki karena maksiat yang dilakukannya.

Di antara maksiat “kelas berat” adalah meninggalkan shalat. Bahkan menunda-nunda shalat tanpa uzur, walau akhirnya dia shalat juga, ini masuk kategori saahuun, lalai dari shalat.

Para salaf, mereka bisa tahu adanya maksiat dari perilaku istri mereka yg berubah, dan hewan ternak mereka.

Demikian. Wallahu a’lam

🍃🌻🌸🌺☘🌷🌾🌴

✏ Farid Nu’man Hasan

scroll to top