Maksud Hadits: Allah Itu Ganjil dan Suka Dengan yang Ganjil

PERTANYAAN:

Assalamu ‘Mengenai Allah cinta ganjil, apakah memang haditsnya shahih? Kemudian, bagaimana penjelasannya ttg ganjilnya itu sndiri? Apa bisa umum utk segala urusan atau ada urusan khusus yg dimaksud ganjil tsb? Jzk khayr

JAWABAN

Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu ws Salamu ‘ala Rasulillah wa ba’d:

Hadits itu ada, dan disepakati keshahihannya, dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

وَهُوَ وَتْرٌ يُحِبُّ الْوَتْرَ

“Sesungguhnya Dia (Allah ﷻ) itu witr (ganjil) dan menyukai yang ganjil.” (HR. Al Bukhari No. 6410, Muslim No. 2677)

Apa maksudnya? Imam Al Munawi Rahimahullah menjelaskan:

أي فرد غير مزدوج بشيء ( يحب الوتر ) أي يرضاه ويثيب عليه فوق ما يثيبه على الشفع

(Allah itu witr) yaitu sendiri, tanpa adanya rangkap dan kembaran dengan sesuatu apa pun. (menyukai yang ganjil) yaitu meridhainya dan menghargainya di atas penghargaannya kepada yang genap. (Imam Abdurrauf Al Munawi, At Taysiir bi syarhi al Jaami’ Ash Shaghiir, 1/290)

Di halaman lain, Imam Al Munawi menjelaskan:

( إن الله تعالى وتر ) أي واحد في ذاته لا يقبل الانقسام والتجزئة فلا شبيه له واحد في أفعاله فلا شريك له ( يحب الوتر ) أي صلاته أو أعم بمعنى أنه يثيب عليه والعرش واحد والكرسي واحد والقلم واحد واللوح واحد والله واحد والدار واحدة والسجن واحد وأسماؤه تسعة وتسعون وهكذا

(Allah ﷻ itu witr) yaitu esa dalam dzatNya, tidak mengakui adanya pembagian dan serpihan, dan tidak ada yang serupa denganNya satu pun dalam perbuatanNya dan tiada sekutu bagiNya.

(dan menyukai ganjil) yaitu shalatnya, atau makna lebih umum dari itu bahwa Dia memberikan penghargaan atas shalat (witr) tersebut, ‘arsynya satu, KursiNya satu, QalamNya satu, Lauh Mahfuzh satu, Allah satu, Rumahnya satu, penjaranya satu, dan nama-namaNya ada 99, dan demikian seterusnya. (Ibid, 1/530)

Sementara Imam As Suyuthi menjelaskan lingkup ganjil tersebut:

يحب الوتر أي يفضله في كثير من الطاعات والمخلوقات كالطواف والسعي والجمار والطهارة وكالسماوات كما والأرضين والبحار ، وأيام الأسبوع

(Dia menyukai witr) yaitu melebihkannya dalam banyak hal: ketaatan, makhluk ciptaan, thawaf, sa’iy, jumrah, bersuci, lapisan langit, bumi, lautan, dan hari-hari dalam sepekan. (Imam As Suyuthi, Ad Dibaj ‘Ala Muslim, 6/46)

Jadi, kesukaan Allah ﷺ terhadap yang ganjil terlihat dalam banyak hal, seperti dzikir, ibadah, nama-namaNya, dan sebagainya. Jika ini mau dipraktekkan dalam sisi kehidupan lainnya tentu bagus-bagus saja, dalam rangka ikut menyukai apa yang disukaiNya.

Wallahu A’lam

✏ Farid Nu’man Hasan

Salaf dan Tafwidh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top