Shalat di Raudhah

💢💢💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Assalamualaykum Ustadz… afwan menganggu… ana mau nanya bagaimana hukumnya sholat di raudhoh pada antara mimbar dan makam serta maksud adanya karpet merah dan karpet hijau? Jazakallahu khayran Ustadz… (08128177xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Raudhah adalah tempat istimewa. Sebuah area antara kamar Nabi dan mimbar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Saat ini area tersebut diberikan tanda dengan karpet hijau, seluruh karpet hijau adalah Raudhah. Kalau sudah karpet merah sudah bukan Raudhah.

Beribadah di Raudhah telah disepakati sejak masa salaf dan khalaf, untuk mendapatkan keberkahan di dalamnya.

Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:

وهذا نحو ما أجمعوا عليه وأطبق السلف والخلف عليه من التبرك بالصلاة في مصلى رسول الله صلى الله عليه وسلم في الروضة الكريمة ودخول الغار الذي دخله النبي صلى الله عليه وسلم وغير ذلك

Ini semisal dengan apa yang telah Ijma’, dipraktekkan sejak masa salaf dan khalaf, yaitu bertabarruk (mencari berkah) dengan shalat di tempat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melalukan shalat seperti di Raudhah, masuk ke Goa yang pernah dimasukinya, dan lainnya.

(Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 13/178)

Sebenarnya tidak ada hadits khusus yang menerangkan keutamaan shalat di Raudhah, oleh karena itu Syaikh Abu Ishaq Al Huwainiy berkata:

لا. ليس للصلاة في الروضة الشريفة فضلٌ خاص عن باقي المسجد.

Tidak, shalat di Raudhah Asy Syarifah tidak ada keutamaan khusus dibanding bagian masjid (Nabawi) lainnya.

Tp, keistimewaan Raudhah memang ada namun tidak menyebutkan keutamaan shalat di sana.

Sebagaimana hadits:

إِنَّ مِنْبَرِي عَلَى حَوْضِي وَإِنَّ مَا بَيْنَ مِنْبَرِي وَبَيْنَ بَيْتِي رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ

“Sesungguhnya antara mimbarku dan rumahku taman dari taman-taman surga, dan mimbarku ada di atas telagaku.” (HR. Bukhari no.1196)

Namun demikian umumnya ulama menganjurkan shalat, tilawah, berdoa, disana saat kita mengunjungi masjid Nabawi. Seperti yang dikatakan Syaikh Sayyid Sabiq, Syaikh Wahbah Az Zuhaili, dll.

Demikian. Wallahu a’lam

🌴🌱🌷🌸🍃🍄🌵🌾

✍ Farid Nu’man Hasan

Al Quran adalah Asy Syifa (Obat)

🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah:

القرآن هو الشفاء التام من جميع الأدواء القلبية والبدنية وأدواء الدنيا والآخرة , ومن لم يشفه القرآن فلا شفاه الله

“Al Quran adalah obat yang sempurna dari semua penyakit hati dan badan, penyakit dunia dan akhirat. Maka, barang siapa yang tidak berobat dengan Al Quran maka Allah tidak akan mengobatinya.”

🍃🍃🍃🍃

📚 Hikam wa Aqwaal As Salaf Ash Shaalih

🍃🌻🌴🌸🌾🌺☘🌷

✏ Farid Nu’man Hasan

Apakah Manhaj Salaf Itu?

💢💢💢💢💢💢💢

📨 PERTANYAAN:

Assalamualaikum ustadz, mau menanyakan,
Tidak dikatakan bermanhaj salaf itu seperti apa ustadz? Mohon pencerahannya, Terimakasih,
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah .. (08785987xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh …

📌 Selama mengikuti Al Qur’an, As Sunnah, dan pemahaman sahabat, tabi’in, imam yang 4, dan orang-orang yang mengikuti mereka dgn baik. Itulah manusia yang bermanhaj salaf.

📌 Bermanhaj salaf tidak dicirikan dengan ikut pengajian tertentu, dengan radio dan saluran tv tertentu, majalah, atau ikut ustadz tertentu. Ini menyempitkan makna manhaj salaf.

📌 Siapa yang mengeluarkan izin kepada mereka yang me-lisensi orang lain sebagai salaf atau bukan?

📌 Manhaj Salaf bukanlah sebuah perusahaan, yg jika memasuki mesti melewati sederet masa penilaian dari orang-orang tertentu, jika mereka suka dan cocok dengan nafsunya maka masuklah sebagai salaf, jika mereka tidak suka maka dicoret dari salaf. Bukan begini. Ini justru manhaj baru, yang tidak dikenal dalam manhaj salaf.

📌 Yang terpenting adalah carilah Ridha Allah dalam meniti jejak Salafush Shalih, bukan Ridha dan pengakuan makhluk.

📌Jangan sedih ketika dianggap bukan salaf oleh sekelompok orang, sebab mereka sendiri tidak lebih baik dari orang yang mereka anggap bukan salaf.

📌 Ingat .., loyalitas seorang muslim adalah kepada Allah, RasulNya, dan orang-orang beriman. Sebagaimana surat Al Maidah: 55.

📌Jangan sempitkan loyalitas itu menjadi kepada Allah, RasulNya, dan orang-orang sepengajian.

Wallahul Muwafiq Ila Aqwaamith Thariiq

🌴🌱🌷🌸🌾🍃🍄🌵

✍ Farid Nu’man Hasan

Penguasa dan Kekuasaan Adalah Alat Efektif Membasmi Kemungkaran

📌📌📌📌📌📌

‘Utsman bin ‘Affan Radhiallahu ‘Anhu berkata:

يزع الله بالسلطان أكثر مما يزع بالقرآن

Allah menghilangkan kemungkaran melalui penguasa lebih banyak dibanding melalui Al Quran. (Hikam wa Aqwaal Ash Shahabah)

Dalam keterangan lain, ‘Utsman Radhiallahu ‘Anhu juga berkata:

إنَّ اللَّهَ لَيَزَعُ بِالسُّلْطَانِ مَا لَا يَزَعُ بِالْقُرْآنِ

Sesungguhnya, Allah akan benar-benar menghilangkan kemungkaran melalui tangan penguasa, yang tidak bisa dihilangkan oleh Al Quran. (Al Hisbah, Hal. 326)

Kita lihat, bisa jadi tanda tangan penguasa daerah untuk melarang miras melalui perda yang disahkannya, lebih efektif dibanding ribuan khutbah para khatib tentang miras, sebab belum tentu pemabuknya ikut shalat Jumat. Penguasa bisa memaksa bagi yang melanggar, sementara para khatib dibatasi oleh: fadzakkir innama anta mudzakkir lasta ‘alaihim bimushaithir – berilah peringatan, tugasmu adalah hanya memberikan peringatan, kamu tidak ada kekuasaan/memaksa mereka.

Oleh karena itu, betapa pentingnya pemimpin yang shalih dan berani, yang takut kepada Allah dan wajahnya sering terbasuh wudhu, juga membimbing, mengurus, dan menjadi contoh bagi rakyatnya. Bahkan ini salah satu kewajiban besar dalam agama, perhatikan penjelasan brilian dari salah satu ulama Islam berikut ini.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah, beliau berkata:

يجب أن يعرف أن ولاية أمر الناس من أعظم واجبات الدين بل لا قيام للدين ولا للدنيا إلا بها . فإن بني آدم لا تتم مصلحتهم إلا بالاجتماع لحاجة بعضهم إلى بعض ، ولا بد لهم عند الاجتماع من رأس حتى قال النبي صلى الله عليه وسلم : « إذا خرج ثلاثة في سفر فليؤمّروا أحدهم » . رواه أبو داود ، من حديث أبي سعيد ، وأبي هريرة
وروى الإمام أحمد في المسند عن عبد الله بن عمرو ، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : « لا يحل لثلاثة يكونون بفلاة من الأرض إلا أمروا عليهم أحدهم » . فأوجب صلى الله عليه وسلم تأمير الواحد في الاجتماع القليل العارض في السفر ، تنبيها بذلك على سائر أنواع الاجتماع . ولأن الله تعالى أوجب الأمر بالمعروف والنهي عن المنكر ، ولا يتم ذلك إلا بقوة وإمارة . وكذلك سائر ما أوجبه من الجهاد والعدل وإقامة الحج والجمع والأعياد ونصر المظلوم . وإقامة الحدود لا تتم إلا بالقوة والإمارة ؛ ولهذا روي : « إن السلطان ظل الله في الأرض » ويقال ” ستون سنة من إمام جائر أصلح من ليلة واحدة بلا سلطان ” . والتجربة تبين ذلك . ولهذا كان السلف – كالفضيل بن عياض وأحمد بن حنبل وغيرهما- يقولون : لو كان لنا دعوة مجابة لدعونا بها للسلطان

“Wajib diketahui, bahwa kekuasaan kepemimpinan yang mengurus urusan manusia termasuk kewajiban agama yang paling besar, bahkan agama dan dunia tidaklah tegak kecuali dengannya.

Segala kemaslahatan manusia tidaklah sempurna kecuali dengan memadukan antara keduanya (agama dan kekuasaan), di mana satu sama lain saling menguatkan.

Dalam perkumpulan seperti inilah diwajibkan adanya kepemimpinan, sampai-sampai Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan: “Jika tiga orang keluar bepergian maka hendaknya salah seorang mereka menjadi pemimpinnya.” Diriwayatkan Abu Daud dari Abu Said dan Abu Hurairah.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya dari Abdullah bin Amru, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak halal bagi tiga orang yang berada di sebuah tempat di muka bumi ini melainkan mereka menunjuk seorang pemimpin di antara mereka.”

Rasulullah mewajibkan seseorang memimpin sebuah perkumpulan kecil dalam perjalanan, demikian itu menunjukkan juga berlaku atas berbagai perkumpulan lainnya. Karena Allah Ta’ala memerintahkan amar ma’ruf dan nahi munkar, dan yang demikian itu tidaklah sempurna melainkan dengan kekuatan dan kepemimpinan.

Demikian juga kewajiban Allah lainnya seperti jihad, menegakkan keadilan, haji, shalat Jumat hari raya, menolong orang tertindas, dan menegakkan hudud. Semua ini tidaklah sempurna kecuali dengan kekuatan dan imarah (kepemimpinan). Oleh karena itu diriwayatkan: “Sesungguhnya sultan/penguasa adalah naungan Allah di muka bumi.”

Juga dikatakan: “Enam puluh tahun bersama pemimpin zalim masih lebih baik dibanding semalam saja tanpa pemimpin.” Pengalaman membuktikan hal itu.

Oleh karena itu, para salaf – seperti Al Fudhail bin ‘Iyadh dan Ahmad bin Hambal serta yang lain- mengatakan: “Seandainya kami memiliki doa yang mustajab, niscaya akan kami doakan pemimpin.” (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, As Siyasah Asy Syar’iyyah, Hal. 169. Mawqi’ Al Islam)

Hujjatul Islam, Imam Al Ghazali Rahimahullah berkata:

فإن الدنيا مزرعة الآخرة، ولا يتم الدين إلا بالدنيا. والملك والدين توأمان؛ فالدين أصل والسلطان حارس، وما لا أصل له فمهدوم، وما لا حارس له فضائع، ولا يتم الملك والضبط إلا بالسلطان

“Sesungguhnya dunia adalah ladang bagi akhirat, tidaklah sempurna agama kecuali dengan dunia. Kekuasaan dan agama adalah saudara kembar; agama merupakan pondasi dan penguasa adalah penjaganya. Apa saja yang tidak memiliki pondasi akan hancur, dan apa saja yang tidak memiliki penjaga akan hilang. Dan tidaklah sempurna kekuasaan dan hukum kecuali dengan adanya kekuasaan pemimpin.” (Imam Al Ghazali, Ihya ‘Ulumuddin, 1/17. Mawqi’ Al Warraq)

Maka, perkataan sebagian manusia bahwa tidak penting Anda dipimpin oleh siapa, tapi yang penting adalah bagaimana rakyatnya saja, adalah paham yang bertentangan dengan pemahaman para salafush shalih. Serta melahirkan sikap fatalis/menyerah dan apatis/tidak peduli terhadap kerusakan para penguasa.

Wallahu A’lam walillahil ‘Izzah

🌻🌴🌺☘🌷🌸🌾🍃

✏ Farid Nu’man Hasan

scroll to top