Dilarang Membaca Surat Al Lahab Di Dalam Shalat, Benarkah?

▫▪▫▪▫▪▫▪

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum ustadz,izin bertanya ustadz bener g sih klo kita solat g boleh baca surat AL LAHAB?ada hadist nyakah,terimakasih ustadz wassalamu’alaikum… (+62 878-8686-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Tidak benar dan tidak ada dasarnya. Surat Al Lahab (nama lainnya Al Masad), adalah sama haknya dengan surat-surat lainnya dalam Al Qur’an.

Allah Ta’ala berfirman:

فاقراءوا ما تيسر من القرآن

Bacalah olehmu apa yang mudah dari Al Qur’an (QS. Al Muzammil: 20)

Dalam hadits:

إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ، ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ القُرْآنِ

Jika kamu shalat maka bertakbirlah lalu bacalah apa-apa yang mudah bagimu dari Al Qur’an. (HR. Bukhari no. 757)

Dalam hadits lain:

إذا استقبلت القبلة فكبر، ثم اقرأ بأم القرآن، ثم اقرأ بما شئت

Jika kalian berdiri menghadap kiblat (utk shalat) bertakbirlah, lalu bacalah Ummul Qur’an (Al Fatihah), lalu bacalah surat apa saja terserah kamu.

(HR. Ahmad no. 18995, dishahihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth)

Maka, surat apa pun Sunnah, termasuk Al Lahab.

Syaikh Abdullah Al Faqih mengatakan:

فإنه يسن للمصلي أن يقرأ في الصلاة بعد الفاتحة ما تيسر من القرآن سواء في  ذلك سورة المسد وغيرها من القرآن حسب الهدي النبوي في القراءة في الصلاة، وعليه فإن القول بحرمة قراءة السورة المذكورة في الصلاة أو كراهة ذلك غير صحيح لعموم الأحاديث الواردة في قراءة شيء من القرآن بعد الفاتحة من غير استثناء

Sesungguhnya disunnahkan membaca surat apa saja setelah Al Fatihah bagi org yg shalat, sama saja apakah surat Al Masad atau selainnya, sebagaimana petunjuk Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam shalat.

Sesungguhnya perkataan yg mengharamkan atau memakruhkan membaca surat tersebut (Al Lahab) di dalam shalat adalah TIDAK BENAR, berdasarkan keumuman hadits yang ada untuk membaca surat apa pun yg termudah tanpa kecuali.

(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 71125)

Demikian. Wallahu a’lam

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Jangan Sakiti Saudaramu

▫▪▫▪▫▪▫▪

📌 Muslim terbaik itu muslim yang mulut dan tangannya aman dari mengganggu manusia.

📌 Dari Abu Musa Al Asy’ariy Radhiallahu ‘Anhu:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْمُسْلِمِينَ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya: “Muslim yang bagaimana yang paling utama?”

Beliau menjawab: “Yaitu orang yang muslim lainnya aman dari lisan dan tangannya.”

(HR. At Tirmidzi no. 2627, kata Imam At Tirmidzi: Hasan Shahih)

📌 Mengganggu saudara seiman, bukan hal yang ringan, sangat berat dan besar hukumannya.

📌 Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu:

قيل للنبى – صلى الله عليه وسلم – إن فلانة تقوم الليل وتصوم النهار وتفعل وتفعل الخيرات وتتصدق وتؤذى جيرانها بلسانها فقال رسول الله – صلى الله عليه وسلم – لا خير فيها هى من أهل النار قيل وفلانة تصلى المكتوبة وتتصدق من الأثوار من الأقط ولا تؤذى أحد فقال رسول الله – صلى الله عليه وسلم – هى من أهل الجنة

Dikatakan kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam:

“Si Fulanah, rajin shalat malam, shaum di siang hari, banyak melakukan kebajikan dan bersedekah, tapi mulutnya suka mengganggu tetangganya.”

Nabi menjawab: “Tidak ada kebaikan padanya, dia termasuk ahli neraka.”

Dikatakan lagi: “Sementara, Si Fulanah dia hanya shalat wajib, bersedekah, tapi tidak pernah menyakiti siapa pun.”

Nabi Shalallahu’Alaihi wa Sallam menjawab: “Dia termasuk penduduk surga.”

(HR. Bukhari, Adabul Mufrad no. 119, Al Hakim, 4/116, Ahmad, 2/440)

📌 Bagaimana mungkin seorang muslim menyakiti saudara seorang muslim, kepada hewan saja kita dilarang menyakiti?

📌 Imam Al Fudhail bin ‘Iyadh berkata:

والله ما يحل لك أن تؤذي كلباً ولا خنزيراً بغير حق، فكيف تؤذي مسلما؟

Demi Allah, tidak halal bagimu menyakiti anjing dan babi dengan tanpa alasan yang benar, lalu bagaimana kau bisa menyakiti seorang muslim?

(Durar min Aqwaal Aimmah As Salaf)

Wallahu a’lam

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Hidup Itu Hari-Hari Menanti Ajal

▫▪▫▪▫▪▫▪

📌 Jangan merasa hidup selamanya sebab mati tidak mengenal usia dan tidak harus sakit dulu

📌 Mati sudah ada jadwalnya, kita semua dapat gilirannya, kita tahu itu

📌 Persiapkan diri saja sebaik-baiknya, detik demi detik ..

📌 Mirip anak sekolah .. jika ulangan tiba-tiba dari gurunya, dia relatif lebih siap krn sdh belajar tiap hari

📌 Jangan tunggu ajal kita dgn melakukan kesia-siaan apalagi kumpulan dosa ..

📌 Kemarin dan hari ini adalah masa penantian kematian .. saya tidak sebut besok, sbb saya tidak jamin apakah besok saya masih hidup

📌 Ada manusia yg menanti kematiannya dengan dugem, nongkrong, ngegank, main perempuan, judi, minum, ..

📌 Ada yg mengisi hari-hari penantian kematiannya dengan tilawah, sedekah, silaturrahim, menulis, amar ma’ruf nahi munkar, dan shalat malam ..

📌 Ada pula yang menanti dengan karya-karya biasa saja .. orang-orang standar saja ..

📌 Yah begitulah .. Jadilah di dunia seperti musafir yg sejenak istirahat saja, tidak lama lagi kita akan meninggalkannya ..

Allahumma amitnaa syahadah fi sabiilik

📙📘📗📒📕📓📔

✏ Farid Nu’man Hasan

Jawablah Adzan, Hentikan Dulu Tilawahnya

▫▫▫▫▪▪▪▪

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum ustad…
Bolehkah kita tilawah qur’an ketika adzan sedang berkumandang walaupun tetap menhawab seruan adzan tersebut?

Dan bolehkah kita tilawah dalam sebuah majlis ilmu saat al mukarrom sedang ceramah?….
Jazakallah ustad (+62 819-3123-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Dengarkan baik-baik adzannya, lalu jawab kalimat per kalimat, berhenti dulu tilawahnya. Itulah yg Sunnah.

Imam An Nawawi Rahimahullah mengatakan:

ولو سمع المؤذن قطع القراءة وأجابه بمتابعته في ألفاظ الأذان والإقامة ثم يعود إلى قراءته وهذا متفق عليه عند أصحابنا

Seandainya seseorang mendengar muadzin sdg adzan, maka hentikan dulu baca Al Quran, dia jawab adzan mengikuti lafaz-lafaz adzan kemudian dia kembali membaca Al Qur’an. Ini telah disepakati para sahabat kami (Syafi’iyah).

(At Tibyan, Hal. 126)

Syaikh Abdul Aziz bin Baaz Rahimahullah berkata:

نعم إذا سمعت الأذان تمسك عن القراءة, وتقفل المسجل, وتجيب المؤذن…

Ya, jika anda mendengar adzan maka tahan dulu baca Al Quran, dan tutup dulu, dan anda jawab muadzin .. (lalu Beliau memaparkan bbrp hadits perintah menjawab adzan)

Lalu berkata lg:

هذا أمر، وهو يدل على السنة المؤكدة، فإذا كان يقرأ يمسك, وإذا كان يسمع المسجل يمسك يقفل المسجل حتى يجيب المؤذن هذا هو السنة

Ini perintah, dan ini menunjukkan Sunnah Muakkadah, jika dia membaca Al Qur’an maka berhentilah, jika dia mendengarkan dari kaset maka berhentilah, sampai dia menjawab muadzin, dan inilah yg Sunnah.

Lihat: https://www.binbaz.org.sa/noor/11990

Demikian. Wallahu a’lam

📙📘📗📕📒📔📓

🖋 Farid Nu’man Hasan

scroll to top