Senyumlah Agar Harimu Cerah

💢💢💢💢💢💢

📌 Senyum itu murah, yang bikin mahal senyum adalah kerunyaman di hatinya

📌 Senyum itu mudah, yang bikin susah adalah kemarahan di dadanya

📌 Adakah “sihir” yang dibolehkan? Ada, senyummu dihadapan saudaramu .. demikian nasihat para hukama’

📌 Malam pun terasa cerah karena senyuman tulus

📌 Siang terang benderang terasa mendung karena wajah cemberut dan muram

📌 Senyum itu sedekah .. senyum itu kebaikan ..

ِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ
قَالَ لِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

Dari Abu Dzar dia berkata; Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku:

“Janganlah kamu anggap remeh sedikitpun kebaikan, walaupun kamu hanya bermanis wajah kepada saudaramu (sesama muslim) ketika bertemu.”

(HR. Muslim No. 2626)

📌 Jadi .. tersenyumlah .. semoga Allah Ta’ala memberkahi hari-hari kita ..

☘🎋🌷🍃🌺🌸🌵🌻

✍ Farid Nu’man Hasan

Sudah Mandi, Apakah Mesti Wudhu Lagi?

💥💦💥💦💥💦💥💦

📨 PERTANYAAN:

Assalamualaikum ustad mau nanya, kalau kita sebelum sholat itu mandi dulu, perlu wudhu lagi gak? Mksdnya ketika mandi selesai (waktu di kamar mandi) lalu kita wudhu (+62 878-3081-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah ..

Tergantung mandinya, jika mandinya adalah mandi biasa, seperti mandi pagi sore untuk segar-segar saja, bukan mandi junub, maka tetap wajib wudhu. Sebab mandi biasa bukanlah thaharah ..

Imam Ibnu Rajab Al Hambali Rahimahullah menjelaskan:

تمييز العبادات بعضها عن بعض ، كتمييز صلاة الظهر من صلاة العصر مثلاً وتمييز صيام رمضان من صيام غيره ، أو تمييز العبادات من العادات ، كتمييز الغُسل من الجنابة من غسل التبرد والتنظف ، ونحو ذلك، وهذه النيَّةُ هي التي تُوجد كثيراً في كلام الفقهاء في كتبهم

(Niat) itu membedakan sebagian ibadah dengan ibadah lainnya, seperti membedakan shalat Dzuhur dengan shalat Ashar, membedakan puasa Ramadhan dengan puasa lainnya. Atau membedakan antara ibadah dengan adat kebiasaan, misalnya membedakan antara mandi junub dengan mandi untuk menyejukkan badan atau membersihkannya, dan lain sebagainya. Niat seperti inilah yang banyak sekali dijumpai di perkataan para fuqaha’. (Jaami’ Al ‘Uluum wal Hikam, hal. 11)

Ada pun jika mandinya adalah mandi junub, maka itu sudah cukup dan tidak usah wudhu. Lagi pula tatacara mandi junub adalah diawali dgn wudhu dulu, artinya jika org yg mandi junubnya sempurna caranya pastilah dia sudah wudhu diawal mandi junubnya.

‘Aisyah Radhiyallahu Anha bercerita:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَتَوَضَّأُ بَعْدَ الْغُسْلِ

Adalah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam tidaklah berwudhu lagi setelah mandi (junub).

(HR. An Nasa’i no. 252, Shahih)

Seorang laki-laki berkata kepada Abdullah bin Umar Radhiallahu ‘Anhu:

إِنِّي أَتَوَضَّأُ بَعْدَ الْغُسْلِ، قَالَ: «لَقَدْ تَعَمَّقْتُ»

“Saya berwudhu lagi setelah mandi.” Beliau menjawab: “Kamu berlebihan.”

(Al Mushannaf Libni Abi Syaibah, no.745)

Imam Asy Syaukani Rahimahullah berkata:

وَرُوِيَ عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّهُ قَالَ : ” أَمَا يَكْفِي أَحَدَكُمْ أَنْ يَغْسِلَ مِنْ قَرْنِهِ إلَى قَدَمَيْهِ حَتَّى يَتَوَضَّأَ ؟ ” ، وَقَدْ رُوِيَ نَحْوُ ذَلِكَ عَنْ جَمَاعَةٍ مِنْ الصَّحَابَةِ وَمَنْ بَعْدَهُمْ حَتَّى قَالَ أَبُو بَكْر بْن الْعَرَبِيِّ : إنَّهُ لَمْ يَخْتَلِفْ الْعُلَمَاءُ أَنَّ الْوُضُوءَ دَاخِلٌ تَحْتَ الْغُسْلِ وَأَنَّ نِيَّةَ طَهَارَةِ الْجَنَابَةِ تَأْتِي عَلَى طَهَارَةِ الْحَدَثِ وَتَقْضِي عَلَيْهَا ؛ لِأَنَّ مَوَانِعَ الْجَنَابَةِ أَكْثَرُ مِنْ مَوَانِعِ الْحَدَثِ فَدَخَلَ الْأَقَلُّ فِي نِيَّةِ الْأَكْثَرِ وَأَجْزَأَتْ نِيَّةُ الْأَكْبَرِ عَنْهُ

Diriwayatkan dari Hudzaifah, bahwa dia berkata: “Apakah tidak cukup bagi kalian mandi janabah dari ubun-ubun hingga ke kedua kaki, sampai-sampai kalian berwudhu segala?” Perkataan seperti itu juga telah diriwayatkan dari jamaah para sahabat dan orang-orang setelah mereka, sampai Abu Bakar bin Al ‘Arabi berkata: “Bahwa para ulama tidak berselisih pendapat, bahwa wudhu telah masuk ke dalam cakupan mandi janabah, dan niat bersuci dari janabah juga berlaku bagi niat bersuci dari hadats, dan itu dapat menghilangkan hadats tersebut. Karena sesungguhnya halangan-halangan bagi orang yang janabah lebih banyak dari pada orang yang sekedar berhadats. Oleh karena itu, sesuatu yang lebih sedikit sudah masuk ke dalam niat yang besar, dan niat besar sudah mencakupi niat yang sedikit.”

(Nailul Authar, 1/246-247)

Demikian. Wallahu a’lam

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Status Air Ghusaalah

▫▪▫▪▫▪

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum ustadz.
Mohon penjelasannya tentang air ghusalah secara rinci (bekas hadats dan najis) ?
Terimakasih. Wassalammu’alaikum

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Air Al Ghusaalah, yaitu air suci yg dipakai untuk membersihkan najis. Suci atau tidaknya tergantung apakah adanya perubahan sifat dasar sucinya, yaitu warna, aroma, dan rasanya. Jika tidak ada perubahan, maka tetap suci. Seperti air bekas cucian najis dan semisalnya.

Imam An Nawawi Rahimahullah berkata:

والأصح طهارة غسالة النجاسة إذا انفصلت غير متغيرة، وقد طهر المحل

Pendapat yg lebih SHAHIH adalah air yg dipakai utk mencuci najis adalah suci, selama air yg terpisah dari najis itu tidak berubah, dan tempatnya pun juga suci.

(Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdab,2/544)

Wallahu a’lam

📙📘📕📒📔📓📗

🖋 Farid Nu’man Hasan

Bolehkah Baju yang Ada Gambar Anjing Dipakai Untuk Sholat?

▫▪▫▪▫▪▫▪

📨 PERTANYAAN:

Assalamualaikum ustadz..mohon maaf mau,ada yg mau sy tanyakan..
Kl d baju ada gambar atw bordir binatang anjing..apakah baju itu tdk boleh d pakai solat ustadz ?

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah ..

Bismillah wal hamdulillah ..

Disebutkan dalam sebuah hadits:

عن عائشة أن النبي صلى الله عليه وسلم صلى في حميصة لها أعلام  فقال: (شغلتني أعلام هذه، اذهبوا بها إلى أبي جهم   واتوني بأنبجانيته)   رواه البخاري ومسلم.

Dari ‘Aisyah, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam shalat memakai pakaian berbulu yang bergambar, lalu dia bersabda: “Gambar-gambar ini mengganggu pikiranku, kembalikan ia ke Abu Jahm, tukar saja dengan pakaian bulu kasar yang tak bergambar.”  (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga: Mencuci jilatan Anjing, Bolehkah Pakai Sabun?

Mencuci jilatan Anjing, Bolehkah Pakai Sabun?

Dalam hadits lain;

عن أنس قال: كان قرام لعائشة   سترت به جانب بيتها فقال لها النبي صلى الله عليه وسلم: (أميطي قرامك، فإنه لا تزال تصاويره تعرض لي في صلاتي

Dari Anas, dia berkata: ‘Aisyah punya tirai tipis yang dipasang di depan pintu rumahnya maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pun bersabda: Turunkanlah tiraimu itu, karena gambar-gambarnya menggangguku dalam shalatku.” (HR. Bukhari)

Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah mengatakan:

وفي هذا الحديث دليل على أن استثبات الخط المكتوب في الصلاة لا يفسدها

“Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa memakai pakaian bergambar tidaklah membatalkan shalat.” (Fiqhus Sunnah, 1/269. Darl Kitab Al ‘Arabi)

Jadi, hal itu tidak membatalkan shalat, tapi makruh karena Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak menyukainya. Oleh karena itu Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah memasukkan masalah ini dalam Makruhaatush Shalah (Hal-hal Yang Dimakruhkan Dalam Shalat).

Demikian. Wallahu a’lam

Pusat Konsultasi Syariah Depok

scroll to top