Bersedekah yang Paling Utama di Bulan Ramadhan

💦💥💦💥💦💥💦

📨 PERTANYAAN:

Assalamualaikum ustadz. Mohon penjelasan ttg memberi buka puasa buat org lain.
Apakah sama saja nilainya ketika kita memberikan uang kepada pekerja kita, dmn uang itu diperuntukkan utk berbuka puasa mrk?
Maksudnya utk memudahkan sj… jd diberikannya dlm btk uang.
Apakah smp niat kt dg melakukan spt hal di atas?
Jazakallah sblmnya.

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa rahmatullah .., Bismillah wal Hamdulillah wash Shalatu was Salamu ‘ala Rasulillah wa ba’d:

📌Secara umum memberikan sedekah, apalagi di bulan Ramadhan punya keutamaan tersendiri.

Hal ini berdasarkan riwayat berikut:

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Tidaklah suatu hari yang dilewati seorang hamba melainkan pada pagi harinya ada dua malaikat yang turun dan berdoa: Yang pertama, “Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfaq.” Malaikat satunya lagi: “Ya Allah, binasakanlah harta orang yang tidak berinfaq.” (HR. Al Bukhari No. 1442)

📌 Sedangkan secara khusus Ramadhan, Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, menceritakan:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Nabi ﷺ adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al Quran bersamanya. Maka, Rasulullah ﷺ benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan laksana angin yang berhembus. (HR. Bukhari No. 3220)

Riwayat lain:

عن أنس قال : قيل يا رسول الله ، أي الصدقة أفضل ؟ قال : « صدقة في رمضان »

Dari Anas, dia berkata: “Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang paling utama?”, Beliau menjawab: “Shadaqah pada bulan Ramadhan.”

(HR. At Tirmidzi, No. 663. Al Baihaqi, Syu’abul Iman, No. 3819, juga Al Sunan Al Kubra-nya No. 8300, Al Bazzar No. 6890. Tapi hadits ini didhaifkan para ulama, lantaran sanadnya terdapat Shadaqah bin Musa. Imam At Tirmidzi berkata: “Dhadaqah bin Musa tidak kuat menurut mereka.” Imam Al Munawi mengatakan: dhaif karena kedhaifan Shadaqah bin Musah. (At Taysir, 1/374). Begitu pula menurut Syaikh Al Albani. (Dhaiful Jami’ No. 1023) )

Maka, bersedekah apa saja; uang, air, barang, atau hal bermanfaat lainnya adalah sesuatu yang istimewa. Imam Al Munawi mengatakan: “Karena ini adalah musim segala kebaikan dan segala ibadah.” (At Taysir, 1/374)

Jika sedekah tersebut dipakai untuk berbuka puasa, walau si pemberi sedekah tidak meniatkan untuk berbuka bagi si penerima, tetaplah itu mendapatkan keutamaan yang melimpah baginya.

📌 Sedangkan yang khusus bersedekah dengan memberikan makanan, uang, untuk berbuka puasa bagi orang lain, maka itu juga mendapatkan keutamaan tersendiri.

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu.

(HR. At Tirmidzi No. 807, katanya: hasan shahih. Ahmad No. 21676, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 3332. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3952. Dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 6415. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: hasan lighairih. Lihat ta’liq Musnad Ahmad No. 21676, Al Bazzar dalam Musnadnya No. 3775)

Para ulama berbeda pendapat tentang batasan “memberikan makanan untuk berbuka”. Sebagian menilai itu adalah makanan yang mengenyangkan selayaknya makanan yang wajar. Sebagi

an lain mengatakan bahwa hal itu sudah cukup walau memberikan satu butir kurma dan seteguk air. Namun pendapat yang kedua, lebih sesuai zhahir hadits ini, walau sekadar memberikan makanan atau minuman untuk berbuka saja sudah mencukupi walau memberikan seteguk air minum dan sebutir kurma, sebab hal itu sudah cukup bagi seseorang dikatakan telah ifthar (berbuka puasa).

📌Secara khusus lagi, memberikan air adalah yang terbaik. Sebagaimana hadits berikut ini:

Dari Sa’ad bin ‘Ubadah Radhiallahu ‘Anhu, beliau bertanya:

يا رسول الله أي الصدقة أفضل ؟ : قال ( سقى الماء ) .

Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling utama? Beliau bersabda: “Menuangkan air.”

(HR. Ibnu Majah No. 3684, dan ini adalah lafaznya Ibnu Majah. Juga diriwayatkan oleh Abu Daud No. 1681, An Nasa’i dalam As Sunan Al Kubra No. 6459, Ahmad No. 23845. Hadits ini hasan, menurut Syaikh Al Albani. (Shahih Ibni Majah No. 3674, Shahih At Targhib wat Tarhib No. 962 )

Demikian. Wallahu a’lam

🍃🌾🌸🌻🌴☘🌺🌷

✏ Farid Nu’man Hasan

Indra Ke-Enam dalam Islam

💥💦💥💦💥💦💥

📨 PERTANYAAN:

Apa indra ke enam yg sering kita jumpai termasuk karamah?
Terima kasih sebelumnya.,

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃

Bismillah wal Hamdulillah …

Islam tidak mengenal “Indra Keenam”. Mereka yang mengusung dan meyakini Indra Keenam biasanya mengaitkan hal-hal yang sifatnya alam metafisika. Sehingga unsur khurafat dan tahayulnya begitu kuat. Mereka menganggap tidak ada kaitan antara keshalihan dengan indra keenam. Bagi mereka hal itu terjadi pada siapa saja, shalih dan fasiq.

Sedangkan dalam Islam, yang ada adalah Ilham dan Firasat.

📌Apakah Ilham?

Dalam Al Quran disebutkan kata ilham, sebagai berikut:

فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا

maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. (QS. Asy Syams: 8)

Ilham dalam ayat ini adalah bimbingan, sebagaimana penjelasan Imam Ibnu Katsir:

فأرشدها إلى فجورها وتقواها

Lalu Dia membimbingnya (jiwa) kepada jalan fujur (jahat) dan ketaqwaannya. (Tafsir Al Quran Al ‘Azhim, 8/411)

Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma mengatakan maknanya adalah “menjelaskan dan mengajarkan”. (Tafsir Ath Thabari, 24/454)

Imam Ibnul Atsir mengatakan:

أن يُلْقِيَ اللّهُ في النَّفْس أمْراً يَبْعَثُه على الفِعْل أو التَّرْك وهو نَوْع من الوَحْيِ يَخُصُّ اللّه به من يشاء من عِبَاده

Allah menyusupkan ke dalam jiwa manusia yang dengannya membuatnya bangkit untuk melakukan sesuatu atau meninggalkannya. Ilham salah satu jenis wahyu yang Allah kehendaki kepada hamba-hambaNya. (An Nihayah, 4/582)

Jadi, ilham salah satu bimbingan dari Allah Ta’ala kepada hamba-hamba yang dikehendakiNya untuk bergerak, baik melakukan atau meninggalkan perbuatan. Sebagian ulama mengatakan jika “baik” maka itu ilham, jika buruk maka itu was was. Sehingga ilham bagi orang shalih adalah shalih. Ilham bagi orang jahat adalah jahat juga. Begitulah umumnya.

📌Apakah Firasat?

Dari Abu Sa’id Al Khudri, bahwa Nabi ﷺ bersabda:

اتقوا فراسة المؤمن فإنه ينظر بنور الله ثم قرأ { إن في ذلك لآيات للمتوسمين }

Takutlah kalian terhadap firasatnya orang beriman, karena dia melihat dengan cahaya Allah. (HR. At Tirmdzi No. 3127, At Thabarani dalam Al Awsath No. 3254, 7843. Sanad Ath Thabarani adalah hasan, seperti yang jelaskan oleh Imam Al Haitsami. Lihat Majma’ Az Zawaid, 10/473)

Imam Ibnul Jauzi mengatakan bahwa firasat adalah: “pandangan bathin.” (Gharibul Hadits, 2/185)

Perbedaan antara firasat dan ilham adalah firasat itu menyingkap hal yang ghaib dengan adanya perantara melihat bekas-bekas dan gambaran, sedangkan ilham tidak ada perantara. (Mirqah Al Mafatih, 2/90)

Inilah istilah “sisi lain” akal dan hati manusia, bukan indera keenam, tapi ilham dan firasat. Wallahu A’lam

🌻🌴🌺☘🌷🌸🍃🌾

✏ Farid Nu’man Hasan

Menghormati Para Ulama

💦💥💦💥💦💥

Suatu hari berkumpul Abdullah bin Umar, bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Abu Bakar, dan Umar. Ibnu Umar lebih sering diam ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melemparkan pertanyaan, padahal dia tahu jawabannya. Hal itu dia lakukan untuk menghormati yang lebih tua dan berilmu, yakni Abu Bakar dan ayahnya sendiri, Umar Radhiallahu ‘Anhum.

🍃🍃🍃 🍃🍃🍃

Ibnu Umar Radhiallahu ‘Anhuma bercerita:

كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَخْبِرُونِي بِشَجَرَةٍ تُشْبِهُ أَوْ كَالرَّجُلِ الْمُسْلِمِ لَا يَتَحَاتُّ وَرَقُهَا وَلَا وَلَا وَلَا تُؤْتِي أُكْلَهَا كُلَّ حِينٍ قَالَ ابْنُ عُمَرَ فَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ وَرَأَيْتُ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ لَا يَتَكَلَّمَانِ فَكَرِهْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ فَلَمَّا لَمْ يَقُولُوا شَيْئًا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هِيَ النَّخْلَةُ فَلَمَّا قُمْنَا قُلْتُ لِعُمَرَ يَا أَبَتَاهُ وَاللَّهِ لَقَدْ كَانَ وَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ فَقَالَ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَكَلَّمَ قَالَ لَمْ أَرَكُمْ تَكَلَّمُونَ فَكَرِهْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ أَوْ أَقُولَ شَيْئًا قَالَ عُمَرُ لَأَنْ تَكُونَ قُلْتَهَا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ كَذَا وَكَذَا

“Kami bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Beliau bertanya:

“Kabarkan kepadaku tentang sebuah pohon yang menyerupai laki-laki muslim yang tidak rendah daun-daunnya, tidak pula ini dan itu. Ia senantiasa memberikan buahnya setiap saat.”

Ibnu Umar berkata: “Dihatiku terbetik, bahwa itu adalah pohon kurma. Tetapi aku tidak berani bicara karena aku lihat Abu Bakar dan Umar tidak berbicara sedikit pun.”

Maka, ketika tidak ada satu pun yang menjawab, Beliau bersabda: “Itu adalah pohon kurma.”

Ketika kami hendak bubar, aku berkata kepada ayahku, (Umar): “Ayahku, Demi Allah, telah terbetik dalam hatiku bahwa itu adalah pohon kurma.”

Umar bertanya: “Apa yang menghalangi kamu untuk bicara tadi?”

Ibnu Umar menjawab: “Aku tidak suka bicara sementara aku lihat kalian berdua tidak bicara.”

Umar berkata: “Sungguh jika kamu tadi mengatakannya, itu lebih aku sukai dibanding ini dan itu.”

🍃🍃🍃 🍃🍃🍃

📚 Sumber: Shahih Al Bukhari, Kitab At Tafsir, Tafsir Surah Ibrahim, 3/246

🍃🌻🌴🌺☘🌷🌸🌾

✏ Farid Nu’man Hasan

Panitia Zakat Dadakan, Apakah Termasuk Amil Zakat?

◼◽◼◽◼◽◼◽

📨 PERTANYAAN:

Salam Ustadz Farid,
Apakah panitia zakat fitrah yg dibentuk oleh takmir masjid berhak mendapat hasil dari Zakat Fitrah?
Klo memang iya seberapa besar porsinya?
Mengingat kebiasaannya Pantia zakat terlalu banyak.
Syukron (+62 857-8141-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Bismillahirrahmanirrahim ..

Panitia zakat dadakan yang munculnya hanya di bulan Ramadhan, lalu bubar setelah itu, bukanlah Amil Zakat.

Amil Zakat itu mereka yang ditunjuk oleh negara dan memang sehari-harinya bertugas memungut zakat dari para Muzakki lalu menyalurkan kepada para mustahiq.

Seperti Lembaga Zakat yg sudah mendapatkan lisensi dari pemerintah, dan pegawainya pun menghabiskan umurnya untuk itu, itulah Amil Zakat yg berhak mendapatkan zakat.

Dalam kamus Al Ma’aniy:

هو المكلف من قبل ولي الأمر بأمور جباية الزكاة من مصادرها وإنفاقها في مصارفها الشرعية ‏

Dia adalah petugas yg ditunjuk oleh penguasa, dengan perintah memungut zakat dari sumbernya dan menyalurkannya sesuai aturan syariat. (selesai)

Dalam konteks madzhab Syafi’iy, Syaikh Wahbah Az Zuhailiy Rahimahullah mengatakan:

Amil Zakat adalah mereka yang diutus oleh pemimpin untuk memungut zakat, baik pekerjanya, penulisnya, pengumpulnya dan distributornya yang menyalurkan ke 8 asnaf.

(Al Fiqhusy Syafi’iy Al Muyassar, 1/342)

Syaikh Muhammad Muhajirin Amsar Rahimahullah menjelaskan:

وهو من استعماله الإمام لأخذ الصدقات و دفعها لمستحقيها

Dia adalah orang yang dipakai oleh imam untuk mengambil zakat dan memberikannya kepada yang berhak. ( Misbahuzh Zhalam, 2/126)

Jadi, yg antum tanyakan -yaitu panitia zakat- bukanlah Amil Zakat yg sebenarnya. Tapi, panitia zakat dadakan ini boleh saja di berikan ujrah (upah), dengan akad ijarah (sewa jasa) dgn nominal yg sepatutnya, dan diambil dari sumber selain zakat.

Ada pun Amil Zakat, berapakah bagian mereka?

Imam Asy Syafi’iy Rahimahullah mengatakan:

يعطى العامل الثمن تطبيقا لقوله تعالى

Amil diberikan 1/8 sesuai dengan realisasi firman Allah Ta’ala.

Sedangkan, Imam Abu Hanifah Rahimahullah mengatakan:

يعطى الإمام العاملين بقدر أعمالهم

Imam memberikan para Amil Zakat sesuai kadar pekerjaan mereka.

(Misbahuzh Zhalam, 1/28)

Demikian. Wallahu a’lam

🌻☘🌿🌸🍃🍄🌷 💐

✍ Farid Nu’man Hasan

scroll to top