Keutamaan Asma’ul Husna dan Berdoa Dengannya

Allah Ta’ala memiliki nama-nama yang baik (Asma’ul Husna) sesuai yang Dia namakan atas diriNya dan Rasulullah sebutkan atas Rabbnya.

Hal ini berdasarkan ayat berikut:

وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ وَذَرُواْ ٱلَّذِينَ يُلۡحِدُونَ فِيٓ أَسۡمَٰئِهِۦۚ سَيُجۡزَوۡنَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

Dan Allah memiliki Asma’ul-Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma’ul-Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-A’raf, Ayat 180)

Sebab turunnya ayat ini, Imam al Qurthubi Rahimahullah menceritakan bahwa ada seorang sahabat berdoa dalam shalatnya Ya Rahman Ya Rahim, lalu seorang musyrik Mekkah mengomentarinya: “Bukankah Muhamad dan sahabatnya mengklaim menyembah Tuhan yang Esa, kenapa ini menyebut dua Tuhan?” Lalu Allah Ta’ala turunkan ayat ini. (Tafsir Al Qurthubi, jilid. 7, hal. 325)

Ayat ini menunjukkan beberapa hal:

1. Allah Ta’ala memiliki Asma’ul Husna, sesuai yang Allah tegaskan atas diriNya. Ini sekaligus koreksi atas golongan mu’athilah (pengingkar) yang menolak adanya Asma dan Sifat bagi Allah karena menurut mereka adanya nama dan sifat sama juga menyamakan Allah dengan makhluk.

2. Di anjurkan berdoa dengannya, sebagai tawassul dengan nama-namaNya yang baik. Ini telah disepakati kebolehannya menurut semua madzhab fiqih Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

3. Tidak meladeni perdebatan orang-orang yang telah menyelewengkan makna nama-namaNya sebagaimana kaum musyrikin Mekkah, kecuali mereka mau menerima kebenaran.

Kenapa disebut Asma’ul Husna (nama-nama yang baik)?

Imam Al Qurthubi mengatakan karena nama-nama itu “hasanah” (baik) bagi telinga yang mendengarnya dan hati manusia, sebab nama-nama itu menunjukkan keesaanNya, kemulianNya, kemurahanNya, kasih sayangNya, keutamanNya, dan semua itu bersumber dari Al Husna (kebaikan). (Tafsir Al Qurthubi, jilid. 7, hal. 326)

Berapakah jumlah Asma’ul Husna?

Biasanya kita akan menyebut 99 nama, berdasarkan hadits shahih berikut:

إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةً إِلَّا وَاحِدًا مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, 100 kurang satu, maka siapa pun yang dapat menjaganya maka dia akan masuk surga. (HR. Bukhari no. 2736, Muslim no. 2677)

Namun, jika kita perhatikan dalam Al Quran dan As Sunnah, secara menyeluruh maka akan didapati bahwa nama-nama Allah Ta’ala lebih dari 99. Bahkan Imam Al Qurthubi mengatakan Beliau dapatkan dari para imam madzhabnya (Maliki) bahwa nama-nama Allah ada 200 nama. (Tafsir Al Qurthubi, ibid)

Apa Maksud “Menjaga (menghapal) Asma’ul Husna”?

Ada pun makna “Siapa pun yang menjaganya”, bukanlah semata-mata dihapal. Hal ini dijelaskan oleh Al Qadhi ‘Iyadh Rahimanullah yaitu “Siapa yang menjaganya dengan baik, menjaga hukum-hukumnya, meyakini makna-maknanya, dan berilmu tentang nama-namaNya.” (Ikmal al Mu’lim, jilid. 8, hal. 176)

Imam an Nawawi Rahimahullah mengatakan: “Dikatakan pula maknanya adalah beramal dengannya, mentaati semua nama-namaNya, dan mengimani nama-namaNya.” (Syarh Shahih Muslim, jilid. 17, hal. 6)

Boleh berdoa dengan memanggilNya dengan nama-namaNya

Imam Al Qurthubi berkata:

أَيِ اطْلُبُوا مِنْهُ بِأَسْمَائِهِ، فَيُطْلَبُ بِكُلِّ اسْمٍ مَا يَلِيقُ بِهِ

Yaitu berdoalah kalian dengan nama-namaNya, dan berdoalah dengan nama-nama yang pas. (Tafsir Al Qurthubi, jilid. 7, hal. 327)

Misalnya, Ya Rahman irhamni (wahai yang Maha Pengasih Kasihilah aku), atau Ya Razzaq Urzuqni (Wahai Yang Maha Pemberi Rezeki, berikanlah aku rezeki), Ya Hadi Ihdiniy (Wahai Yang Maha memberi petunjuk, berikanlah aku hidayah. Ada pun Ya Hadi urzqniy (Wahai Yang Memberi Petunjuk, berikanlah aku rezeki), ini tidak pas, lebih baik adalah Ya Razzaq Urzuqniy. (Tafsir Al Qurthubi, Ibid)

Demikian. Wallahu A’lam

✍️ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top