Di Surga Pakai Bahasa Apa?

Pertanyaan

+61 406 42xxxx:
Assalamu alaikum Ustadz Farid
Baru saja melihat video dari seorang Syaikh yang menyebutkan bahwa bahasa Arab sebagai bahasa penduduk surga hadits-nya adalah lemah.
Mohon pencerahannya Ustadz
Jazakallah khoiron katsir

Jawaban

Wa’alaikumussalam Wa Rahmatullah Wa Barakatuh

Bismillahirrahmanirrahim..

Para ulama berbeda pendapat tentang bahasa apa yang digunakan penduduk surga; Arab atau selainnya?

Pertama. Bahasa penduduk surga adalah Bahasa Arab

Sangat banyak para ahli tafsir baik salaf dan khalaf yang mengatakan Bahasa Arab adalah bahasa penduduk surga, seperti Muqatil, Az Zuhri, Al Qurthubi, Ibnu Katsir, As Suyuthi, Al Alusi, dan lainnya.

Kedua. Tidak diketahui bahasa apa, serahkan ilmunya kepada Allah Ta’ala

Kelompok ini mengatakan tidak ada dalil yang kuat baik dari Al Quran dan As Sunnah yang menunjukkan Bahasa Arab adalah bahasa penduduk surga. Semua hadits tentang itu adalah lemah bahkan palsu.

Misalnya, dalam hadits Imam Ath Thabarani dalam Al Awsath, Imam Al Hakim, dari jalur Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أحبوا العرب لثلاث لأني عربي ، والقرآن عربي ، وكلام أهل الجنة عربي

Cintailah Arab oleh kalian karena tiga hal: karena aku orang Arab, Al Quran berbahasa Arab, dan percakapannya penduduk surga dengan Bahasa Arab.

Hadits ini dinyatakan sebagai hadits PALSU oleh para imam hadits, seperti Imam Ibnul Jauzi dan Imam Adz Dzahabi (Al Fawaid Al Majmu’ah, hal. 413), sedangkan Ats Tsa’labi mengatakan Tidak Ada Dasarnya. Al ‘Uqaili berkata: munkar, tidak ada dasarnya. Abu Hatim berkata: dusta. (Raudhul Bassam, jilid. 4, hal. 373)

Ada juga hadits serupa dari jalur Abu Hurairah:

أنا عربي ، والقرآن عربي ، ولسان أهل الجنة عربي

Aku orang Arab, Al Quran orang Arab, lisan penduduk surga adalah Bahasa Arab.

Dalam sanadnya terdapat orang-orang yang lemah, Imam Al Haitsami berkata: “Dalam sanadnya terdapat Abdul Aziz bin ‘Imran, seorang yang matruk (haditsnya ditinggalkan/tidak dipakai).” (Majma’ Az Zawaid, jlid. 10, hal. 53).

Juga terdapat Syibil bin al ‘Ala, oleh Imam Ibnu ‘Adi dikatakan: “hadits-haditsnya munkar.” (Al La’ali Al mashnu’ah, jilid. 2, hal. 405)

Salah satu pendukung pendapat ini adalah Imam Ibnu Taimiyah, Beliau berkata:

لا يُعلم بأي لغة يتكلم الناس يومئذ ، ولا بأي لغة يسمعون خطاب الرب جل وعلا ؛ لأن الله تعالى لم يخبرنا بشيء من ذلك ولا رسوله عليه الصلاة والسلام ، ولم يصح أن الفارسية لغة الجهنميين ، ولا أن العربية لغة أهل النعيم الأبدي ، ولا نعلم نزاعا في ذلك بين الصحابة رضي الله عنهم ، بل كلهم يكفون عن ذلك لأن الكلام في مثل هذا من فضول القول … ولكن حدث في ذلك خلاف بين المتأخرين

Tidak diketahui Bahasa apa yang dipakai manusia saat itu, dan bahasa apa ketika mereka mendengar Allah Ta’ala berbicara kepada mereka, karena Allah Ta’ala tidak pernah mengabarkan sedikit pun tentang itu, demikian juga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tidak shahih bahwa bahasa penduduk neraka jahanam adalah Bahasa Persia, tidak shahih pula Bahasa Arab adalah Bahasa penduduk surga. Kami tidak ketahui adanya sengketa dalam hal ini di antara para sahabat nabi, mereka semua menahan diri membicarakan ini secara berlebihan …. Namun terjadinya perbedaan pendapat itu di masa muta’akhirin (ulama belakangan) ….(Majmu’ al Fatawa, jilid. 4, hal. 299)

Demikian. Wallahu A’lam

✍️ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top