Daftar Isi
Allah Jadikan Hati Cenderung Kepada Kebaikan dan Benci Kedurhakaan
وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُولَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. (QS. Al Hujurat [49]:7)
Tinjauan Bahasa
وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ
Tetapi Allah menjadikanmu cinta pada keimanan
الرَّاشِدُونَ
Orang-orang yang mengikuti jalan lurus
Kandungan Ayat
secara umum ayat ini menyebutkan tentang keberadaan Rasulullah Shalalahu Alaihi wasallam yang terus berdakwah ditengah umat sehingga hidayah dari Allah hadir ditengah-tengah para sahabat. Hidayah itulah yang menenangkan hati, menjadikannya mencitai kebaikan dan amal shalih serta membenci keburukan, kefasikan dan kedurhakaan. Menurut Abdurrahman Nashir As Sa’di dalam tafsirnya maksud dari ayat diatas adalah:
ليكن لديكم معلومًا أن رسول الله صلى الله عليه وسلم، بين أظهركم، وهو الرسول الكريم، البار، الراشد، الذي يريد بكم الخير وينصح لكم، وتريدون لأنفسكم من الشر والمضرة، ما لا يوافقكم الرسول عليه، ولو يطيعكم في كثير من الأمر لشق عليكم وأعنتكم، ولكن الرسول يرشدكم، والله تعالى يحبب إليكم الإيمان، ويزينه في قلوبكم، بما أودع الله في قلوبكم من محبة الحق وإيثاره، وبما ينصب على الحق من الشواهد، والأدلة الدالة على صحته، وقبول القلوب والفطر له، وبما يفعله تعالى بكم، من توفيقه للإنابة إليه، ويكره إليكم الكفر والفسوق، أي: الذنوب الكبار، والعصيان: هي ما دون ذلك من الذنوب بما أودع في قلوبكم من كراهة الشر، وعدم إرادة فعله، وبما نصبه من الأدلة والشواهد على فساده، وعدم قبول الفطر له، وبما يجعله الله من الكراهة في القلوب له
“Kalian sudah mengetahui bahwa Rasulullah ada dikalangan kalian, Beliau Rasulullah yang mulia. baik budi pekerti, memberi petunjuk, tak menginginkan lain, kecuali kebaikan dan menasehati kalian, namun kalian menginginkan keburukan dan membahayakannya, sedang Rasul tak menyetujui. Seandainya Rasul menuruti banyak keinginan kalian, kalian akan mendapat kesusahan. Akan tetapi Rasulullah memberi arahan petunjuk, dan Allah menjadikanmu cinta pada keimanan, danmenghiasinya didalam hati kalian, cinta akan kebaikan dan mendahulukan kebaikan, menegakkan kebaikan dengan perangkat serta dalilnya yang diterima oleh fitrah hati yang bersih, dan apa yang telah Allah berikan kepada kalian, dari taufiq dan kecenderungan kembali kepada-Nya. Kalian tidak menyukai kekafiran dan fasik. Yaitu dosa-dosa besar. Dan maksiat adalah selain dosa besar, Allah meletakkan ketidaksukaan kalian kepada keburukan, tiada keinginan untuk melakukannya, dengan pertimbangan petunjuk dan kerusakan akibat perbuatan maksiat itu, fitrah hati yang enggan menerimanya dan Allah yang menjadikan hati tersebut tidak menyukai keburukan”.[1]
{وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الإيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ}
Tetapi Allah menjadikan kamu “cinta” kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu
أَيْ: حَبَّبَهُ إِلَى نُفُوسِكُمْ وَحَسَّنَهُ فِي قُلُوبِ
Yaitu menjadikan jiwamu mencintai kebaikan dan menjadikannya kebaikan itu indah didalam hatimu”. ( Ibnu Katsir, Tafsir Al Qur’an Al Azim, 7/327)
Imam Ahmad menyebutkan hadits terkait ayat ini:
حَدَّثَنَا بَهْز، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مَسْعَدة، حَدَّثَنَا قَتَادَةُ، عَنْ أَنَسٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يقول: “الْإِسْلَامُ عَلَانِيَةً، وَالْإِيمَانُ فِي الْقَلْبِ” قَالَ: ثُمَّ يُشِيرُ بِيَدِهِ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ يَقُولُ: “التَّقْوَى هَاهُنَا، التَّقْوَى هَاهُنَا”
Telah menceritakan kepada kami, Bahz, telah menceritakan kepada kami Ali bin Ma’adah, telah menceritakan kepada kami Qatadah, dari Anas, ia berkata,”Rasulullah Shalallahu Alaihi wa sallam bersabda,” Islam terlihat nyata, sedangkan iman tersembunyi dalam hati, kemudian beliau memberi isyarat dengan tangannya ke dada sebanyak tiga kali, kemudian beliau bersabda,” Takwa ada di sini, takwa ada di sini”. ( HR. Ahmad, 3/134)
إن الإيمان الكامل إقرار باللسان، وتصديق بالجنان وعمل بالأركان، فكراهة الكفر فى مقابلة محبة الإيمان، وتزيينه فى القلوب هو التصديق بالجنان، والفسوق وهو الكذب فى مقابلة الإقرار باللسان، والعصيان فى مقابلة العمل بالأركان
“Adapun iman yang sempurna merupakan iqrar (ucapan) lisan, tashdiq (pembenaran) dalam hati dan amal dalam perbuatan, benci kepada kekafiran merupakan lawan dari cinta keimanan, Allah menghiasi keimanan dalam hati yaitu pembenaran dalam hati manusia, dan fasiq adalah dusta yang merupakan lawan dari ucapan lisan, sedangkan ma’siat merupakan lawan dari amal perbuatan. (Tafsir Al Maraghi, 26/128)
Hikmah dan Kesimpulan
- Iman yang sempurna terdiri dari tiga unsur: ucapan, hati dan perbuatan
- Iman yang sempurna akan membeci tiga hal: kekafiran, fasik dan kemaksiatan
- Ar Rasyidun adalah orang-orang yang senantiasa berada dalam kebenaran, istiqamah di dalamnya dan membelanya dengan segenap jiwa dan raganya.
Wallahu a’lam
🖊 Fauzan Sugiono
[1] Abdurrahman Nasir As Sa’di, Taisir al Karim Ar Rahman fi Tafsir Kalam Al Mannan, Muassasah Ar Risalah, 1420 H, j.1 h. 800
Serial Tafsir Surat Al-Hujurat
TAFSIR SURAT AL HUJURAT (Muqaddimah)
TAFSIR SURAT AL HUJURAT (BAG.2) (Ayat ke-1)
TAFSIR SURAT AL HUJURAT (BAG.3) (Ayat ke-2)
TAFSIR SURAT AL HUJURAT (BAG. 4) (Ayat 3, 4, dan 5)
TAFSIR SURAT AL HUJURAT [BAG. 5] (Ayat ke-6)
TAFSIR SURAT AL HUJURAT [BAG. 6] (Ayat ke-7)
Tafsir Surat Al Hujurat bag. 7 (Ayat ke-8 dan 9)
Tafsir Surat Al Hujurat Bag. 8 (Ayat ke-10)
Tafsir Surat Al Hujurat Bag. 9 (Ayat ke-11)
Tafsir Surat Al Hujurat Bag. 10 (Ayat ke-12)
TAFSIR SURAT AL HUJURAT BAG 11 (Ayat ke-13)
Tafsir Surat Al Hujurat bag. 12 (Ayat ke-14)
Tafsir Surat AL Hujurat Bag. 13 (Ayat ke-15)
TAFSIR AL QUR’AN SURAT AL HUJURAT Ayat 16, 17 dan 18 (BAG. 14 SELESAI)