وتكوين بيت مسلم , بان يحمل أهله على احترام فكرته , والمحافظة على آداب الإسلام في مظاهر الحياة المنزلية , وحسن اختيار الزوجة , و توقيفها على حقها و واجبها , وحسن تربية الأولاد , والخدم وتنشئتهم على مبادئ الإسلام , وذلك واجب كل أخ على حدته كذلك
“Membentuk rumah tangga Muslim, dengan membuat para penghuninya menghormati ide (Islam), menjaga adab-adab Islam dalam segala aspek kehidupan rumah tangga, memilih istri dengan baik, memberitahunya tentang hak dan kewajibannya, mendidik anak-anak dan para pembantu dengan baik, serta membesarkan mereka berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Itu adalah kewajiban setiap saudara secara individu pula.”
Penjelasan:
Bagian ini merupakan etape selanjutnya dari urutan amal Islami umat Islam, khususnya para aktivisnya. Setelah terbentuknya pribadi muslim dengan berbagai sifat dan karakternya, hendaknya memasuki area perjuangan baru yaitu membentuk keluarga Islami.
Keluarga Islami bukan semata-mata kumpulan anggota keluarga yang beragama Islam, tapi memang menjadikan Islam pedoman dan ruh keluarga tersebut. Bukan hanya pada satu anggota keluarga tapi seluruhnya.
Ciri-cirinya:
– Menghidupkan dan menjaga adab-adab Islam di semua aspek kehidupan keluarga tersebut.
– Bukan hanya adab makan dan minum, tidak sekadar adab berpakaian dan bertetangga, dan adab mencari dan menafkahi keluarga, tapi segala aspek kehidupan mrka berusaha menjadikan Islam sebagai pedoman.
– Membina keluarga Islami sudah dimulai sejak memilih pasangan hidup. Semakin shaleh/ah, maka semakin mudah perjalanan membangun Usrah Muslimah (keluarga Islami). Karena, bersama pasangan yang shaleh/ah maka menjalankan prinsip-prinsip Islam menjadi lebih kompak; baik dalam mendidik anak, memilihkan sekolah, tempat tinggal, jodoh, pekerjaan, dan mengarahkan arah perjalanan keluarga, dll.
– Tentunya tidak kalah penting adalah melibatkan semua anggota keluarga dalam fikrah Islamiyah, begitu pula ART (asisten rumah tangga) di dalamnya, sehingga bukan hanya menjadi keluarga Islami tapi juga keluarga dakwah dan harakah. Kalau pun tidak menjadi penggerak, minimal menjadi pendukungnya.
Wallahu A’lam
Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘Aalihi wa Shahbihi wa Sallam
Farid Nu’man Hasan