Warning Di Usia 40

▪▫▪▫▪▫▪▫

📨 PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuuh ustadz .. Di dalam Al Quran banyak menyebutkan usia 40. Mohon pencerahannya Ustadz ttg usia 40 itu…
Jazakallah khairan (Ummu Umar, Solo) (+62 852-2936-xxxx)

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Bismillahirrahmanirrahim ..

Usia 40 tahun, adalah batas antara muda dan tua. Usia tersebut manusia tidak lagi dikatakan muda, tapi belum pula dikatakan tua, tapi dia sedang mengarah ke sana.

Di usia 40, vitalitas kerja tubuh biasanya menurun, penyakit sudah mulai banyak mengintai; gula, kolesterol, jantung, dll .. ada bom waktu di tubuhnya. Artinya, ibarat mobil atau motor, mesin dan bodynya sudah banyak masalah.

Nabi ﷺ mengatakan bahwa usia umatnya adalah antara 60-70an, jarang yg sampai 80an.

Usia 40, berarti sudah melewati lebih dari separuh hidup. Jatah hidupnya semakin berkurang. Dia sudah sore, masa-masa terik dan panasnya usia muda sudah lewat. Dia hampir senja. Waktu nampak cepat sekali .. , bayang-bayang kematian sudah mulai dia rasakan.

Maka, usia 40 tidak lagi pantas nongkrong-nongkrong dipinggir jalan, cafe, berkumpul di tempat yang sia-sia, begadang tanpa tanpa makna, intinya jangan banyak lagu .. dia hendaknya mulai menarik diri dari fitnah dunia, memperbaiki diri dgn ibadah, berkumpul dengan orang Shalih, sambil menanti jadwal kematiannya .. bukankah kesibukan kita di dalam dan di luar rumah, baik urusan dunia dan akhirat, hakikatnya adalah kesibukan sambil menanti jadwal kematian kita?

Allah Ta’ala berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:

“Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

(QS. Al Ahqaf: 15)

Imam Al Qurthubi Rahimahullah mengatakan:

فَفِي الْأَرْبَعِينَ تَنَاهِي الْعَقْلِ، وَمَا قَبْلَ ذَلِكَ وَمَا بَعْدَهُ مُنْتَقَصٌ عَنْهُ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ. وَقَالَ مَالِكٌ: أَدْرَكْتُ أَهْلَ الْعِلْمِ بِبَلَدِنَا وَهُمْ يَطْلُبُونَ الدُّنْيَا وَالْعِلْمَ وَيُخَالِطُونَ النَّاسَ، حَتَّى يَأْتِيَ لِأَحَدِهِمْ أَرْبَعُونَ سَنَةً، فَإِذَا أَتَتْ عَلَيْهِمُ اعْتَزَلُوا النَّاسَ وَاشْتَغَلُوا بِالْقِيَامَةِ حَتَّى يَأْتِيَهُمُ الْمَوْتُ

Di usia 40 akal manusia berada pada puncak kecemerlangannya, sedangkan sebelum dan sesudahnya berkurang keadaannya. Wallahu a’lam.

Imam Malik berkata: “Aku jumpai para Ulama di negeriku (Madinah), mereka mengejar dunia, ilmu, dan berbaur dengan manusia, sampai datang kepada mereka usia 40 tahun, aku lihat mereka memisahkan diri dari manusia, mereka disibukkan dengan perkara akhirat sampai datang waktu kematian mereka.

(Tafsir Al Qurthubi, 14/353)

Syaikh Mutawalli Asy Sya’rawiy Rahimahullah mengatakan:

إذن: مَنْ لم يرشُدْ حتى الأربعين فلا أملَ فيه، والنار أَوْلَى به؛ لأنه حين يكفر أو ينحرف عن الطريق في عنفوانه شبابه وقوته نقول: شراسة الشباب والشهوة والمراهقة، إلى آخر هذه الأعذار فإذا ما بلغ الأربعين فما عذره؟

Jadi, Barang siapa yang sampai 40 tahun belum bersama petunjuk, maka tidak ada angan-angan padanya, neraka lebih pantas dengannya, sebab ketika dia ingkar dan menyimpang di usia remaja, muda, dan enerjik, maka kami katakan: “Sesungguhnya ganasnya syahwat para pemuda sampai masa akhir mudanya, maka ini dimaklumi dan dia diberikan ‘udzur, ada pun di usia 40 apa yang bisa dimaklumi?”

(Tafsir Asy Sya’rawiy, 15/957)

Demikian. Wallahu a’lam

☘🌸🌺🌻🌷🌿🎋🍃

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top