Hukum Walimah Safar Haji

◼◽◼◽◼◽◼◽

📨 PERTANYAAN:

Apa hukum acara walimah safar haji?

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh ..

Walimatus safar, adalah kebiasaan yang bagus. Asalkan jangan Israf (berlebihan).

Walimatus Safar, bagi orang yang akan berangkat haji, bukanlah kewajiban dan bukan pula Sunnah. Ini adalah tradisi, yang dianggap baik oleh umumnya umat Islam. Ini terjadi bukan hanya di Indonesia tapi juga negeri muslim lainnya.

Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu mengatakan:

ما رآه المسلمون حسنا فهو عند الله حسن

Apa-apa yang dianggap baik oleh kaum muslimin maka di sisi Allah juga baik.

(Imam Ali Al Qari, Al Asrar Al Marfu’ah, Hal. 106. Beliau mengatakan shahih. Imam As Sakhawi, Al Maqashid Al Hasanah No. 959)

Syaikh Abdullah Al Faqih mengatakan:

فعمل الحاج وليمة لعائلته وأحبابه قبل ذهابه للحج وبعد رجوعه منه شيء حسن وعادة طيبة لأن في ذلك إطعام الطعام وهو مرغب فيه، وفيه دعوة للألفة والمحبة، قال الإمام النووي رحمه الله في المجموع: يستحب النقيعة وهي طعام يعمل لقدوم المسافر ويطلق على ما يعمله المسافر القادم وعلى ما يعمله غيره له. 
ولكن ننبه إلى أنه ينبغي ألا يكون في ذلك إسراف أو مشقة وحرج على الحاج

Yang dilakukan jamaah haji, pesta untuk keluarganya dan handai taulannya sebelum bepergian haji atau sepulangnya dari haji adalah sesuatu yang baik, dan kebiasaan yang bagus. Sebab dalam acara ini ada jamuan makan yang memang dianjurkan, suasana ikatan dan cinta. Imam An NAwawi Rahimahullah mengatakan dalam Al Majmu’: “Disunahkan melakukan Naqi’ah, yaitu jamuan makan untuk menyambut kedatangan musafir, dan secara mutlak juga dianjurkan bagi yang musafir datang itu untuk menghargai perbuatan orang lain itu untuknya.

Tetapi kami memberikan peringatakan hendaknya tidak melakukan secara berlebihan atau hal yang susah bagi ornag yang akan haji.

(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyyah no. 47017)

 

Demikian. Wallahu a’lam

🌸🌿☘🌺🌻🍃🌼

🖋 Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top