◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽
✉️❔PERTANYAAN:
Aslkmwrwb… Ustadz Farid Smga Allah senantiasa merahmati ustadz… Sya ingin bertanya ttg konsep Rezeki, ketika ruh ditiupkan ke janin di dalam rahim Allah menetapkan dan memerintahkan malaikat mencatat 4 hal, salah satunya rezeki seorang manusia… Apakah yg dimaksudkan disini rezeki bersifat final, tidak akan bertambah atau berkurang walau seperti apapun usaha atau ikhtiar seorang…?
✒️❕JAWABAN
◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
Secara umum, rezeki sudah ada ketetapannya baik takaran dan kapan waktunya.
Tapi, sebagian ulama berpendapat bahwa rezeki bisa bertambah dengan kehendakNya dan amal-amal yang penyebabnya. Sebab, Allah Ta’ala Maha Kuasa untuk menghapus apa yang ditetapkanNya atau mengeksekusi apa yang Dia tulis.
Dalilnya:
يَمۡحُواْ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ وَيُثۡبِتُۖ وَعِندَهُۥٓ أُمُّ ٱلۡكِتَٰبِ
Allah menghapus dan menetapkan apa yang Dia kehendaki. Dan di sisi-Nya terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).
(QS. Ar-Ra’d, Ayat 39)
Imam al Qurthubi mengatakan sebagian ulama tidak memasukkan rezeki, ajal, susah dan senang, dalam kategori ayat ini. Sementara ulama lain mengatakan tetap termasuk, berdasarkan dalil-dalil lain.
Seperti:
يرد القضاء إلا الدعاء ولا يزيد في العمر إلا البر
Ketetapan Allah tidak bisa ditolak kecuali dengan doa, dan usia tidak bisa bertambah kecuali dengan berbuat baik.
(HR. At Tirmidzi no. 2139, Hasan)
Atau hadits Shahih tentang keutamaan silaturrahim:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ رِزْقُهُ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barangsiapa yang ingin dimudahkan oleh Allah untuk dilapangkan rezekinya atau diakhirkan ajalnya maka hendaknya dia bersilaturrahim. (HR. Bukhari No. 2067, Muslim No. 2557)
Kita lihat dua hadits ini, walau umur, rezeki, dan qadha secara sudah ada ketetapannya namun masih bisa berubah dengab izin Allah dengan usaha kita (Sabab Kauniy).
Kita lihat doa para salaf berikut ini ..
عَنْ مَنْصُورٍ، قَالَ: سَأَلْتُ مُجَاهِدًا فَقُلْتُ: أَرَأَيْتُ دُعَاءَ أَحَدِنَا يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ اسْمِي فِي السُّعَدَاءِ فَأَثْبِتْهُ فِيهِمْ، وَإِنْ كَانَ [ص: ٥٦٢] فِي الْأَشْقِيَاءِفَامْحُهُ وَاجْعَلْهُ فِي السُّعَدَاءِ؟ فَقَالَ: حَسَنٌ
Dari Manshur, dia berkata: “Aku bertanya kepada Mujahid, tentang doa di antara kita yang berbunyi: “Ya Allah jika namaku bersama orang-orang berbahagia maka kokohkanlah namaku, dan jika namaku bersama orang-orang sengsara maka hapuslah dan jadikan namaku bersama orang-orang berbahagia?” Dia menjawab: “Ini doa bagus.”
(Tafsir Ath Thabariy, 13/561)
Hanya saja, para juga berbeda pendapat apakah BERTAMBAH REZEKI itu maksudnya MAJAZI yaitu bertambah manfaat dan keberkahannya, ataukah bermakna HAQIQI yaitu memang benar-benar bertambah rezekinnya baik berupa kesehatan, anak yang shalih, tetangga yang baik, harta,… Sebab rezeki bukan cuma harta.
Wallahu A’lam
✍ Farid Numan Hasan