Telat Salat Isya’, Bolehkah Ikut Jama’ah Tarawih?

 PERTANYAAN:

Assalamualaikum.
Ustadz Izin Bertanya :

1.Mana yang kita dahulu kerjakan, sholat isya atau sholat tarawih, karena setiap saya sampai di masjid lingkungan rumah saya hanya mendapatkan sholat tarawih berjamaah, sedangankan saya belum sholat isya.

2. Apakah kita diperbolehkan ikut sholat tawarih berjamaah, sedangkan niat kita adalah sholat isya. Jika kita sholat isya bermakmum ke sholat tarawih berjamaah, artinya kita sudah mendapatkan pahala sholat tarawih juga, jadi tidak perlu sholat tarawih lagi, apakah begitu ustadz?


 JAWABAN

▪▫▪▫▪▫▪▫

 

Wa’alaikumussalam Wa Rahmatullah Wa Barakatuh

1. Gabung dengan imam yang Tarawih dengan niat Shalat Isya. Tidak apa-apa.

Bermakmum shalat wajib kepada imam yang sedang shalat sunnah tidak masalah.

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ
جَاءَ رَجُلٌ وَقَدْ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَيُّكُمْ يَتَّجِرُ عَلَى هَذَا فَقَامَ رَجُلٌ فَصَلَّى مَعَهُ

Dari Abu Sa’id dia berkata, datang seseorang dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah selesai shalat, Beliau besabda:

“Siapakah di antara kalian yang mau menemaninya?” maka berdirilah seorang laki-laki dan shalat bersamanya.

(HR. At Tirmidzi No. 220, katanya: hasan. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 4792. Imam Al Haitsami mengatakan perawinya adalah para perawi shahih. Lihat Majma’ Az Zawaid, 2/174 )

Laki-laki itu adalah Abu bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu, sebagaimana disebutkan dalam riwayat Ibnu Abi Syaibah. (Nailul Authar, 3/185)

Kita lihat, Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu sudah shalat berjamaah bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Setelah itu, dia menemani orang yang baru datang (masbuq) agar orang itu mendapatkan pahala berjamaah. Sehingga ini menunjukkan yang Abu Bakar Radhiyallahu ‘Anhu lakukan adalah bernilai Sunnah, sebab tidak boleh mengulangi dua kali shalat wajib yang sama di waktu yang sama.

Imam Al Bujairimi Rahimahullah berkata:

و يصح الاقتداء لمؤد بقاض و مفترض بممتفل و طويلة بقصيىرة كظهر يصبح وبالعكس اى لقاض بمؤد و منتفل بمفترض و فى قصيرة بطويلة

Adalah SAH orang yang shalat wajib (ada’an/pada waktunya) menjadi makmum orang yang shalat qadha, yang wajib bermakmum kepada yang sunnah, shalat yang panjang bermakmum kepada yang pendek seperti zhuhur kepada subuh, dan sebaliknya yang qadha makmum ke yang ada’an, yang Sunnah kepada yang wajib, yang pendek kepada yang panjang.

( Hasyiyah Al Bujairimi “alal Minhaj, 1/333)

Pahalanya sesuai niatnya. Jika niat isya, maka dapat isya. Double niat ada pada shalat sunnah dengan shalat sunnah yang waktunya sama seperti tahiyatul masjid dan qobliyah. Jadi kalau mau dapat pahala tarawih, lanjutkan dengan shalat tarawih.

Wallahu A’lam

 Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top