PERTANYAAN:
Assalamualaikum Ijin bertanya ustad.. bgm kita menyikapi kl msih mendapatkan undangan tahlilan? Sedangkan kita sdh ingin meninggalkan kebiasaan tersebut.. Jazakallah..
JAWABAN
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
Tahlilan yang di dalamnya terdapat dzikir dan doa berjamaah, mengirim bacaan Al Quran untuk mayit, adalah perkara yang diperselisihkan ulama.
Tertulis dalam kitab Ar Rasail As Salafiyah:
العادة الجارية فى بعض البلدان من الاجتماع في المسجد لتلاوة القرآن على الأموات و كذلك فى البيوت و سائر الاجتماعات التى لم ترد فى الشريعة لا شك أن كانت خالية عن معصية سليمة من المنكرات فهي جائز
Kebiasaan yang berlangsung disebagian negeri berupa berkumpul di masjid untuk membaca Al Qur’an atas orang yang sudah wafat, demikian juga berkumpul di rumah-rumah, dan semua perkumpulan yang syariat belum menyebutkan, tidak ragu lagi jika semua itu kosong dari maksiat dan bersih dari kemungkaran maka itu dibolehkan.
(Ar Rasaail As Salafiyah, Hal. 46)
Baca juga: Pro Kontra Makan-Makan di Rumah Keluarga si Mayit dan Menyikapinya
Selanjutnya:
فقد الصحابة الراشدون يجتمعون فى بيوتهم و فى مساجدهم و بينهم نبيهم ﷺ و يتناشدون الأشعار ويتذاكرون الأخبار و يأكلون و يشربون
Dahulu para sahabat Nabi ﷺ berkumpul di rumah-rumah mereka, di masjid, dan Nabi ﷺ masih di sisi mereka, mereka menyenandungkan syair, saling mengingatkan dengan Khabar (hadits), serta makan dan minum.
(Ibid)
Jadi, ambil sikap yang paling minimal fitnahnya (atas undangan tahlilan).
Wallahu A’lam
Farid Nu’man Hasan