PERTANYAAN
Assalammu’alaykum ust yang di Insya Allah di Rahmati Allah…
Ditengah kesibukan ust mhn sekiranya menjawab pertanyaan dibwh ini untk pencerahannya…
1.Apa definisi Maksiat menurut para ulama??
2.Apa akibat nya menurut Fiqih islam seorang muslim yg melakukan maksiat berulang2 padahal sdh dinasehatkan tp terus dilakukan?? Apakah jatuhnya menjadi dosa besar yg tidak bisa diampuni??
3.Apa hukumnya bila saudara atau teman dekatnya mendukung maksiat yg dilakukannya??
Jazakallah kepada ust atas waktu dan ilmunya
JAWABAN
Wa’alaikumussalam wa Rahmatullah wa Barakatuh
1. Ma’shiyah (maksiat) kata dasarnya adalah ‘ASHI-عصي, yang artinya durhaka, bangkang. Lawan dari ketaatan, ketaqwaan, dan istiqamah.
Dikatakan:
عصى العبد ربّه فقد خالف أمره
Seorang hamba mendurhakai Rabbnya, dia telah menyelisihi perintah Nya.
Jadi, definisi maksiat adalah semua perilaku atau perkataan yang sengaja bernilai kedurhakaan atau pembangkangan kepada aturan Allah Ta’ala.
2. Mengulang-mengulang maksiat merupakan salah satu sebab jatuhnya seseorang dalam dosa besar, walau maksiat tersebut bisa jadi awalnya dosa kecil, maka apalagi jika maksiat itu dosa besar tentu akan lebih besar dosanya. Paling tidak ada 2 sebab dosa kecil menjadi besar:
– Istishghar, diremehkan, sehingga diulang-ulang pelakunya
– Dilakukan secara sengaja oleh orang yang sudah tahu hukumnya, dia bukan orang bodoh
Maka, jika nasihat yang baik sudah dilakukan tapi dia masih mengulanginya padahal dia tahu itu maksiat dan meremehkannya, maka dia beranjak menuju dosa besar.
Namun, pemberi nasihat juga mesti melihat bagaimana caranya dalam memberikan nasihat, kalimat, diksi, intonasi, waktu, dst.. Agar nasihat itu berbekas.. Jangan lupa mendoakannya dan jangan merendahkan orang yang dinasihati..
Baca juga: Larangan Berada di Tempat yang Mengandung Maksiat
3. Ikut berdosa, karena mendukung kezaliman sama ancamannya dgn pelaku kezaliman…. karena Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَرْكَنُوا إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ مِنْ أَوْلِيَاءَ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan. (QS. Hud: 113)
Wallahu A’lam
Farid Nu’man Hasan