Ada Perbedaan Awal Puasa, I’tikaf Tiap Malam Agar Dapat Lailaqtul Qadar?

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

✉️❔PERTANYAAN:

Bismillah, izin bertanya Ustadzy mhn maaf bila sblmnya pernah dibahas pertanyaan ini..

Terkait awal Ramadhan yg berbeda ada pendapat yg mengatakan malam (itikaf) ganjilnya juga berbeda, jadi kita i’tikaf tiap malam saja bagaimana dgn pendapat ini ust? Apakah seperti itu? Atau fokus ke tgl ganjil masing²

Syukron wa barakallahufiik

✒️❕JAWABAN

◼◽◼◽◼◽◼◽◼◽

Bismillahirrahmanirrahim..

I’tikaf itu idealnya memang 10 hari, baik genap dan ganjil, bukan hanya malam tapi juga pagi dan siang.

Dari ‘Aisyah Radiallahu ‘Anha:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ

Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beri’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan sampai beliau diwafatka Allah, kemudian istri-istrinya pun I’tikaf setelah itu.(HR. Bukhari, No. 2026, Muslim No. 1171)

Bahkan di akhir hayatnya, Rasulullah ﷺ melakukannya 20 hari ..

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, katanya:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ فِي كُلِّ رَمَضَانٍ عَشْرَةَ أَيَّامٍ فَلَمَّا كَانَ الْعَامُ الَّذِي قُبِضَ فِيهِ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا

Dahulu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam I’tikaf di setiap Ramadhan 10 hari, tatkala pada tahun beliau wafat, beliau I’tikaf 20 hari. (HR. Bukhari No. 694)

Orang yang fokus hanya di malam ganjil-ganjil saja -walau itu boleh-boleh saja- adalah pemahaman yang keliru. Sehingga mereka menganggap tidak penting malam genap. Padahal bukan mustahil Laikatul Qadar di malam genap sebagaimana pendapat Ibnu Abbas.


✍️ Farid Nu’man Hasan

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top