Serial Fatwa Ulama Tentang Bom Syahid (Bag. 2)

💢💢💢💢💢💢💢

Berikut ini adalah fatwa para ulama tentang legalitas bom syahid di negeri perang untuk membunuh musuh. Fatwa ini sudah dikeluarkan puluhan tahun lalu.
Sebagian orang mengingkari fatwa ini bahkan menjelek-jelekkannya, jelas itu adalah adab yang buruk. Sebagian orang lagi menyalahgunakan fatwa ini untuk membom di sembarang tempat, sehingga membunuh sesama muslim, ini juga sangat buruk dan konyol.

Yang benar adalah fatwa ini hanya terbatas di negeri-negeri perang dengan musuh yang pasti dan jelas, seperti penjajah Yahudi di Palestina.

2⃣ Fatwa Syaikh Sulaiman bin Mani’ Hafizhahullah (Ulama Saudi Arabia, anggota Hai’ah Kibaril Ulama)

Beliau ditanya tentang aksi ‘intihariyah’- mengorbankan diri sendiri- ketika melawan musuh Islam dalam jihad apakah itu mati syahid?

Beliau menjawab:

الحمد لله, لا شك أن العمليات الانتحارية في سبيل الله ضد أعداء الله ورسوله وأعداء المسلمين قربة كريمة يتقرب بها المسلم إلى ربه, ولا شك أنها من أفضل أبواب الجهاد في سبيل الله, ومن استشهد في مثل هذه العمليات فهو شهيد إن شاء الله. ولنا من التاريخ الإسلامي في عهد النبوة وفي عهد الخلفاء الراشدين ومن بعدهم مجموعة من صور الجهاد في سبيل الله, ومن أبرز صور جهاد البطولة والشجاعة النابعة من الإيمان بالله وبما أعده سبحانه للشهداء ما في قتال المرتدين وفي طليعتهم مسيلمة الكذاب وقومه, فقد كان لبعض جيوش الإسلام في هذه المعركة عمليات انتحارية في سبيل افتتاح حديقة مسيلمة (حصنه المتين). ولكن ينبغي للمسلم المجاهد أن يحسن نيته في جهاده وأن يكون جهاده في سبيل الله فقط, وألا يلقي بنفسه إلى التهلكة في عملية يغلب على ظنه عدم انتفاعه منها……

“Alhamdulillah, tidak ragu lagi sesungguhnya aksi mengorbankan diri pada jihad fi sabilillah melawan musuh-musuh Allah dan RasulNya dan musuh kaum muslimin, merupakan upaya qurbah (pendekatan) yang mulia bagi seorang muslim kepada Rabbnya dan tidak ragu  pula bahwa itu merupakan di antara pintu jihad fi sabilillah yang paling utama, barang siapa yang mencari syahid dengan aksi ini maka itu adalah mati syahid Insya Allah.

Dalam sejarah Islam baik pada masa kenabian, Khulafa’ur Rasyidin, dan yang mengikuti mereka, kita memiliki kumpulan gambaran jihad fi sabilillah, yang paling menonjol di antara gambaran jihad kepahlawan dan keberanian karena iman kepada Allah Ta’ala dan apa-apa yang telah dijanjikanNya untuk para syuhada, adalah ketika memerangi kaum murtadin yang dipelopori oleh Musailamah Al Kadzdzab dan pengikutnya. Pada peperangan tersebut pasukan Islam membuka benteng pertahanannya yang sangat kuat.

Tetapi hendaknya seorang mujahid memperbaiki niatnya, dia hanya menjadikan jihad fi sabilillah adalah satu-satunya niat dan hendaknya jangan melakukan aksi menjerumuskan diri dalam kebinasaan yang tidak membawa manfaat dan janganlah melakukan takwil untuk keluar (memisahkan diri) dari pemerintahan Islam, dan seseungguhnya mendakwahi mereka bukanlah itu,  melainkan dengan menasehati mereka dengan  hikmah dan pelajaran yang baik, dan komitmen dengan adab memberikan nasihat. Wallahul Musta’an….” ( Al Fatawa An Nadiyyah fil ‘Amaliyat Alisytisyhadiyah, Hal. 13)

Bersambung …

🍃🌸🌴🌵🌱🌾🌹🍄

✍ Farid Nu’man Hasan

Serial Fatwa Ulama Tentang Bom Syahid

Serial Fatwa Ulama Tentang Bom Syahid (Bag. 1)

Serial Fatwa Ulama Tentang Bom Syahid (Bag. 2)

Serial Fatwa Ulama Tentang Bom Syahid (Bag. 3)

Sesekali Dengarkan Nasihat, Jangan Menasihati Terus

💢💢💢💢💢💢

📌 Dengarkan nasihat, simak petuah, dari orang lain

📌 Itu akan mengajarkanmu tawadhu dan belajar dari orang lain

📌 Selalu menasihati dan enggan dinasihati, akan membuat ‘ujub dan kibr (sombong)

📌 Jadwal khutbah Jumat, jangan semua dipenuhi sesekali dengarkan khutbah dari yang lain

📌 Jangan malu membaca Broadcast dari orang lain lalu ambil pelajaran dari situ

📌 Para salafush shalih mau bersimpuh bersama dengan manusia untuk mendengarkan nasihat

📌 Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah, mau mendengarkan Harits Al Muhasibi tentang zuhud sampai dia menangis (Al Bidayah wan Nihayah, 10/363), walau dalam banyak hal Imam Ahmad berbeda pendapat dengan Harits Al Muhasibi bahkan mengkritiknya

📌 Amru bin Muhajir berkata:

قال لي عمر بن عبد العزيز رحمه الله: إذا رأيتني قد ملتُ عن الحق، فضع يدك في تلبابي، ثم هزَّني، ثم قل: يا عمر ما تصنع

Umar bin Abdul Aziz berkata kepadaku: “Jika kau melihat telah melenceng dari kebenaran, maka letakkan tanganmu di jantungku lalu guncangkanlah, kemudan katakanlah: ” Wahai umar, apa yang kamu lakukan ?” (Jauhaar min Aqwaalis Salaf No. 54)

Wallahu A’lam wa Lillahil ‘Izzah

🌱🍃🌴🍄🌸🌵🌷🌹

✍ Farid Nu’man Hasan

Mau Kaya? Menikahlah!

💢💢💢💢💢💢

Allah Ta’ala berfirman:

وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. An Nuur: 32)

Tentang ayat ini, Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma mengatakan:

رَغَّبَهُمُ اللَّهُ فِي التَّزْوِيجِ، وَأَمَرَ بِهِ الْأَحْرَارَ وَالْعَبِيدَ، وَوَعَدَهُمْ عَلَيْهِ الْغِنَى

Allah mendorong mereka untuk menikah, memerintahkan bagi org merdeka dan budak, dan Allah janjikan kepada mereka kekayaan

Ibnu Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu mengatakan:

الْتَمِسُوا الْغِنَى فِي النِّكَاحِ

Carilah kekayaan pada pernikahan (Lihat Tafsir Ibnu Katsir)

So, istri shalihah adalah rezki, suami shalih adalah rezki, anak yang shalih adalah rezki, …

Bujangan hanya jadi anak kost, kasur satu, meja satu, lemari satu,  setelah nikah Allah Ta’ala kasih tambahan .. Insya Allah. Buktikan!

Ridha Allah adalah tertinggi, kekayaan hanyalah dampak moral dari ketundukan dan ikutan kita kepada salah satu sunah NabiNya, Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, yaitu nikah.

Wallahu A’lam

🌾🎋🌸🍃🌷🌹☘🍀

✍ Farid Nu’man Hasan

Keluarga Berencana

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.

-Surat Al-Isrā’ [17] ayat 31

📌 Ayat ini mengingatkan kepada mereka yang mampu bahwa setiap anak punya rizki masing-masing

📌 Allah ﷻ juga telah meyakinkan kepada mereka yang tidak mampu bahwa Allah ﷻ yang akan memampukan mereka dan anak mereka. (Q.S. 6:151)

📌 Membunuh anak karena takut miskin adalah dosa besar. (Q.S. 17:31)

📌 Membunuh anak karena takut mereka mengurangi jatah makan orang tua adalah dosa yang paling besar setelah syirik. (HR. Bukhari Muslim)

📌 Keluarga berencana adalah keluarga yang merencanakan tumbuh kembang anak hingga kelak menjadi sosok yang dibanggakan Allah dan Rasul-Nya

💡Mari perbanyak anak biologis kita, bimbing mereka menjadi sosok yang shalih, bantu rencanakan kehidupan mereka, hingga kelak kita semuanya berkumpul dengan Nabi Muhammad ﷺ

Garut, 13 Syawwal 1438 H

Wido Supraha

scroll to top