Kasih Sayang Berhadiah Surga

💦💦💦💦💦

Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu ‘Anhu berkata:

من سره أن يظله الله تعالى من نار جهنم يوم القيامة ، فليكن بالمؤمنين رحيماً ، رقيق القلب

“Siapa yang suka jika Allah Ta’ala melindungi dirinya dari neraka Jahanam pada hari kiamat nanti, maka hendaknya dia berkasih sayang dengan orang-orang beriman, dan berhati lembut dengan mereka.”

📚 Hikam wa Aqwaal Ash Shahabah

🍃🌻🌺🌿🌾☘🌴

✏ Farid Nu’man Hasan

Bolehkah Mengundang Non Muslim Dalam Pesta Umat Islam ?

✔✔✔✔✔

📨 PERTANYAAN:

assalamu’alaikum ustadz
jika muslim mengadakan walimahan, bgmn hukumnya mengundang non muslim ?

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃

Wa’alaikumussalam wa rahmatullah .. Bismillah wal hamdulillah wash shalatu was salamu ‘ala rasulillah wa ba’d:

Sebagian kalangan memang ada yang melarang mengundang non muslim dalam pesta (walimah) kaum muslimin. Sebab, biasanya di dalam pesta ada makanan tersedia, sementara Nabi ﷺ melarang makanan kita dimakan kecuali oleh orang bertaqwa saja.

Hal ini sesuai hadits:

ولا يأكل طعامك إلا تقى

Dan janganlah makananmu di makan kecuali oleh orang bertaqwa. (HR. At Tirmidzi No. 2395, katanya: hasan. Abu Daud No. 4832, Al Hakim, dalam Al Mustadrak No. 7169, katanya: shahih. Ibnu Hibban No. 554. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani, Syaikh Syuaib Al Arnauth, dll)

Sementara ulama lain membolehkan dengan alasan ayat ini:

ويطعمون الطعام على حبه مسكيناً ويتيماً وأسيراً

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. (QS. Al Insan: 8)

Ayat ini menjadikan “orang yang ditawan” termasuk yang juga mesti diberikan makanan, padahal mereka kafir. Hal ini dijelaskan oleh Imam Al Khathabi:

ومعلوم أن أسراهم كانوا كفاراً غير مؤمنين ولا أتقياء

Telah diketahui bahwa tawanan mereka dahulu adalah orang-orang kafir, bukan orang mu’min, dan bukan pula orang bertaqwa. (Ma’alim As Sunan, 4/114)

Sedangkan hadits larangan di atas, intisarinya merupakan larangan bersahabat akrab dengan orang kafir. Berkata Al Khathabi:

وإنما حذر من صحبة من ليس بتقي وزجر عن مخالطته ومؤاكلته فان المطاعمة توقع الالفة والمودة في القلوب

Sesungguhnya peringatan ini hanyalah untuk mereka yang bersahabat dengan bukan orang bertaqwa dan larangan keras berbaur dengan mereka dan makan bersama, sebab makan bersama bisa membuat terhubungnya hati dan kasih sayang dengan mereka. (Ibid)

Jadi, sekedar mengundang bukan dan menampakkan kasih sayang, itulah yang dibolehkan.

Wallahu a’lam.

🌿🌾🌹🍃🌺☘🌻🌴

✏ Farid Nu’man Hasan

Mati Suri Menurut Islam

💦💥💦💥💦💥

📨 PERTANYAAN:

Ustadz, mau tanya…
Mati suri itu ada tidak?
Cerita org yg sdh mati suri ttg kesaksiannya ketika didatangi org berpakaian ikhrom mencabut nyawanya, ttg ketika ruhnya dibawa pergi dia bertemu dgn seorg wanita,yg wanita itu adlh amalannya,apakah bisa dipercaya ustadz?

📬 JAWABAN

🍃🍃🍃🍃🍃

Dalam Islam, kematian tidaklah benar-benar mati. Secara kedokteran bisa jadi seseorang sudah dianggap mati. Tapi, hakikatnya hanyalah perpindahan alam kehidupan saja. Sehingga dengan sangat mudah, Allah ﷻ mengambil ruh lalu mengembalikannya.

Hal ini sama dengan tidur. Saat tidur ruh manusia dalam genggaman Allah , Dia mengembalikannya di saat manusia bangun. Sehingga, Mati Suri, memang sesuatu yang sangat rasional terjadi berdasarkan paradigma Islam dalam memandang kematian. Lihat kisah Nabi ‘Udzair, yang sudah menjadi tulang belulang, Allah kembalikan dirinya dengan mudah, baik jiwa dan raganya.

Ini pun sebenarnya sudah terjadi pada masa lalu. Ada kisah yang bisa menunjang hal ini, dengan sanad shahih.

Dahulu ada seorang laki-laki bernama Rabi’ah bin Hirasy. Ia pernah bersumpah tidak akan tertawa sebelum tahu apakah ia masuk surga atau neraka. Ketika meninggal dunia, ia baru tertawa.

Adiknya yang bernama Rib’i bin Hirasy bercerita:
Kami adalah empat bersaudara. Rabi’ah adalah saudara kami yang paling banyak puasa dan shalat di antara kami. Dia telah meninggal dunia terlebih dahulu. Saat ia meninggal, kami berada di dekatnya, sedangkan ia dalam keadaan terbaring dengan sehelai kain penutup di wajahnya. Kami mengutus salah seorang untuk membeli kain kafan.
Tiba-tiba ia menyingkap kain yang di wajahnya lalu mengatakan, “Assalamu’alaikum.”
Kami semua menjawab, “Wa’alaikumsalam. Benarkah kamu telah mati? Mungkinkah orang mati bisa hidup lagi?”
Ia menjawab, “Ya, aku telah berjumpa dengan tuhanku setelah berpisah dengan kalian. Dia tidak marah padaku. Dia menyambutku dengan aroma wangi dan membawa pakaian dari Istabraq. Ketahuilah bahwa Rasulullah telah menungguku. Beliau ingin segera menyalatiku. Maka cepatkanlah pengurusan jenazahku.”

Kejadian itu kemudian diceritakan kepada ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha. Beliau berkomentar, “Benar apa yang ia alami itu. Sungguh saya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Akan ada seorang laki-laki dari umatku yang berbicara setelah kematiannya.”

Hadits riwayat Abu Nu’aim dan Al Baihaqi dalam Dalailun Nubuwah, beliau mengatakan:

هَذَا إِسْنَادٌ صَحِيحٌ لَا يَشُكُّ حَدِيثِيٌّ فِي صِحَّتِهِ

“Ini adalah sanad yang shahih yang tidak diragukan lagi oleh ahli hadits.” (Dalailun Nubuwah No. 2781, Imta’ul Asma, 12/217)

Wallahu A’lam

✏ Farid Nu’man Hasan

Bila Istri Susah Melahirkan

Pertama, pastikan dia sedang hamil ..

Kedua, coba nih, sunahnya para sahabat ….

Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhuma:

إذا عسر على المرأة ولدها تكتب هاتين الآيتين والكلمتين في صحيفة ثم تغسل وتسقى منها، وهي: بسم الله الرحمن الرحيم لا إله إلا الله العظيم الحليم الكريم، سبحان الله رب السموات ورب الارض ورب العرش العظيم ” كأنهم يوم يرونها لم يلبثوا إلا عشية أو ضحاها ” [ النازعات: 46 ]. ” كأنهم يوم يرون ما يوعدون لم يلبثوا إلا ساعة من نهار بلاغ فهل يهلك إلا القوم الفاسقون “

“Jika seorang wanita kesulitan ketika melahirkan, maka Anda tulis dua ayat berikut secara lengkap di lembaran, kemudian masukkan ke dalam air dan kucurkan kepada dia, yaitu kalimat:

📘 Laa Ilaha Illallah Al Halimul Karim Subhanallahi Rabbil ‘Arsyil ‘Azhim Al Hamdulillahi Rabbil ‘Alamin. (Tiada Ilah Kecuali Allah yang Maha Mulia, Maha Suci Allah Rabbnya Arsy Yang Agung, Segala Puji Bagi Allah Rabb Semesta Alam)

📕 Ka’annahum yauma yaraunaha lam yalbatsu illa ‘asyiyyatan aw dhuhaha. (pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia), melainkan sebentar saja di waktu sore atau pagi. QS. An Nazi’at (79): 46)

📙 Ka’annahum yauma yarauna maa yu’aduna lam yalbatsuu illa saa’atan min naharin balaagh. (Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup. QS. Al Ahqaf (46): 35)

📚 Imam Al Qurthubi, Al Jami’ Li Ahkamil Quran, 16/222. Dar Ihya’ At Turats

Ini dipraktekan oleh Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu atas nasihat Ibnu ‘Abbas Radhiallahu ‘Anhuma. Ini juga difatwakan oleh Imam Syafi’i, Imam Ahmad, Imam Ibnu Taimiyah, Imam Ibnul Qayyim, dan lainnya.

💢💢💢💢

✏ Farid Nu’man Hasan

scroll to top