▫▪▫▪▫▪▫
Selama Ramadhan ini, seingat saya sudah tiga orang yang bertanya: apakah witir 3 rakat itu 2 lalu salam lalu 1 rakaat dan salam lagi, ataukah langsung 3 rakaat dgn sekali salam?
Ini pernah saya bahas dua tahun lalu. Berikut ini saya ambil ringkasannya saja. Semoga bermanfaat !!
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Dua-duanya benar, baik yang 2-1, atau langsung 3, dan pernah dilakukan Nabi ﷺ.
Untuk witir 3 rakaat ada dua pola.
📌 Pola 2 rakaat lalu salam, plus 1 rakaat salam lagi.
Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha, ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى فِى الْحُجْرَةِ وَأَنَا فِى الْبَيْتِ فَيَفْصِلُ بَيْنَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ بِتَسْلِيمٍ يُسْمِعُنَاهُ
“Rasulullah ﷺ shalat di dalam kamar ketika saya berada di rumah dan beliau ﷺ memisah antara raka’at yang genap dengan yang witir (ganjil) dengan salam yang beliau ﷺ perdengarkan kepada kami.” (HR. Ahmad No. 24539, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari Nafi’, ia berkata mengenai shalat witir dari Ibnu ‘Umar:
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يُسَلِّمُ بَيْنَ الرَّكْعَةِ وَالرَّكْعَتَيْنِ فِى الْوِتْرِ ، حَتَّى يَأْمُرَ بِبَعْضِ حَاجَتِهِ
Ibnu Umar biasa mengucapkan salam ketika satu rakaat dan dua rakaat saat witir sampai ia memerintah untuk sebagian hajatnya.” (HR. Bukhari no. 991).
📌 Yang kedua, yaitu langsung tiga rakaat, sekali duduk tasyahud, dan sekali salam.
Dari Abu Ayyub Al Anshari, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِثَلاَثٍ فَلْيَفْعَلْ
“Siapa yang suka lakukan witir tiga rakaat, maka lakukanlah.” (HR. Abu Daud No. 1420, An Nasa’i No. 1712, Ibnu Hibban No. 2407. Dishahihkan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth, Syaikh Al Albani, Syaikh Ayman Shalih Sya’ban, dll)
Dari ‘Aisyah, ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُوتِرُ بِثَلاَثٍ لاَ يَقْعُدُ إِلاَّ فِى آخِرِهِنَّ
“Rasulullah ﷺ biasa berwitir tiga raka’at sekaligus, beliau tidak duduk (tasyahud) kecuali pada raka’at terakhir.”
(HR. Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 4998. Imam Al Hakim mengatakan: shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim. Lihat Badrul Munir, 4/308)
Demikian. Wallahu a’lam
🌻☘🌿🌸🍃🍄🌷 💐
✍ Farid Nu’man Hasan