⏱⏱⏱⏱⏱⏱
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, aku mendengar bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: bahwa Allah ﷻ berfirman:
يسب بن آدم الدهر وأنا الدهر بيدي الليل والنهار
Seorang anak Adam telah mencaci maki zaman (Ad Dahr), padahal Aku adalah zaman, di tanganKulah malam dan siang. (HR. Muslim No. 2246)
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
لا يسب أحدكم الدهر فإن الله هو الدهر
Janganlah salah seorang di antara kamu mencaci maki zaman (Ad Dahr), sesungguhnya Allah adalah Ad Dahr. (HR. Muslim No. 2247)
📚 Pelajaran dan Faidah hadits:
1⃣ Sebagian ulama mengatakan Ad Dahr merupakan salah satu di antara nama-nama Allah ﷻ.
Imam Ibnu Abi Daud mengatakan: “Seandainya demikian, maka Ad Dahr merupakan salah satu nama di antara nama-nama Allah ﷻ, dan Rasulullah ﷺ meriwayatkan dariNya.” (Imam Al Baghawi, Syarhus Sunnah, 12/358)
2⃣ Mencaci maki zaman sama juga mencaci maki Allah ﷻ , sebab semua yang dikehendakiNya baik pada malam dan siang, yang baik dan buruk, terjadi atas izinNya dan kesempurnaan ilmu dan hikmahNya.
Imam Mulla Ali Al Qari Rahimahullah mengatakan:
“Sesungguhnya Allah adalah Ad Dahr,” yaitu apa-apa yang disandarkan kepada zaman berupa yang baik dan buruk, atau sesungguhnya Allah yang menciptakan zaman, Dia merubahnya, membolak baliknya, dan menguasainya.” (Imam Ali Al Qari, Mirqah Al Mafatih, 14/36)
3⃣ Oleh karena itu tidak boleh mensifati zaman dengan sebutan “zaman sudah edan”, sebab yang “edan” itu adalah perilaku manusianya.
Allah ﷻ berfirman:
أَوَلَمَّا أَصَابَتْكُمْ مُصِيبَةٌ قَدْ أَصَبْتُمْ مِثْلَيْهَا قُلْتُمْ أَنَّى هَذَا قُلْ هُوَ مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar), kamu berkata: “Darimana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah: “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.” Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran: 165)
Betapa indah syair Imam Asy Syafi’i Rahimahullah berikut ini:
نَعِيبُ زَمَانَنَا وَالعَيْبُ فِينَا
وَمَا لِزَمَانِنَا عَيْبٌ سِوَانَا
وَنَهجُو ذَا الزَّمَانِ بِغيرِ ذَنْبٍ
وَلَوْ نَطَقَ الزَّمَانُ لَنَا هَجَانَا
Kitalah yang menodai zaman kita, dan noda itu ada pada kita
Zaman kita tidak memiliki cela kecuali diri kita sendiri
Kita mengejek zaman ini dengan tanpa dosa
Meskipun zaman berbicara kepada kita dengan mengejek kita
Wallahu A’lam. Wa Shallallahu ‘Ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘Ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam.
🍂🍃🍀🌺🌻🌿🌸💐🌼🌹
✏ Farid Nu’man Hasan