Keutamaan Menyambungkan Shaf Shalat

Orang yang mau mengisi dan merapatkan shaf yang kosong di antara barisan jamaah shalat. Menyempurnakan dan mengisi shaf awal sebelum yang kedua, menyempurnakan shaf yang kedua, sebelum yang ketiga, dan seterusnya.

Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الَّذِينَ يَصِلُونَ الصُّفُوفَ

Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang menyambungkan shaf.

(HR. Ibnu Majah No. 995, Ahmad No. 23481, Ibnu Hibban No. 2163, Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra No. 4968, Alauddin Al Muttaqi Al Hindi, Kanzul ‘Ummal No. 20554, dari Abu Hurairah)

Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: hasan. (Ta’liq Musnad Ahmad No. 23481)

📌 Apakah yang dimaksud menyambungkan dan menyempurnakan shaf?

Hal ini dijelaskan oleh Syaikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad Al Badr Hafizhahullah:

يكون الوصل بإتمام الصف الأول فالأول بحيث لا ينشأ الصف الثاني إلا إذا اكتمل الأول، ولا ينشأ الصف الثالث إلا إذا اكتمل الثاني، ولا ينشأ الصف الرابع إلا إذا اكتمل الثالث… وهكذا ويكون وصل الصفوف أيضاً بالتقارب والتراصّ في الصفوف وألا يكون فيها فُرَج، ويكون التراصّ والتقارب إلى جهة الإمام، ولا يكون إلى أحد طرفي الصف وإنما يتجه الناس إلى جهة الإمام، فإذا كانوا من جهة اليمين تراصّوا وتقاربوا إلى جهة اليسار، وإذا كانوا في يسار الصف فإنهم يتراصون إلى جهة اليمين، أي: إلى جهة الإمام. فوصل الصفوف يكون بملء الصفوف والتقارب وعدم وجود فُرَج، وكذلك يتحاذون بلا تقدم ولا تأخر.

Dimaksud “menyambung” adalah dengan menyempurnakan shaf yang awal dahulu, tidak membuat shaf kedua sebelum shaf pertama sempurna. Tidak membentuk shaf yang ketiga kecuali setelah shaf kedua sempurna, tidak membentuk shaf keempat, kecuali setelah shaf ketiga sempurna … begitu seterusnya. Demikian juga menyambungkan shaf adalah dengan mendekat dan merapatkan shaf, dengan tidak ada celah-celah di dalamnya. Mendekat dan merapatkan shaf adalah dengan mengikuti arah (posisi) imam, bukan ke salah satu ujung shaf. Sesungguhnya manusia mengarah pada arahnya imam, jika mereka berada di sebelah kanan hendaknya mereka merapat dan mendekat ke arah kiri, jika mereka di sebelah kiri imam maka mereka merapatkan ke kanan yaitu ke posisi imam. Lalu, menyambung shaf juga dengan cara memenuhi shaf dan merapatkannya, dan menghilangkan adanya celah, begitu pula membetulkan shaf agar tidak terlalu ke depan dan tidak terlalu ke belakang. (Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr, Syarh Sunan Abi Daud, 12/456)

Demikian. Wallahu a’lam

🌺🌸🍃🌹🍀🌾🌴🌾

✏ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top