Berobat Itu Perintah Agama

💢💢💢💢💢💢💢💢

📌 Allah Ta’ala menyebut bahwa Al Quran adalah obat:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُم مَّوۡعِظَةٞ مِّن رَّبِّكُمۡ وَشِفَآءٞ لِّمَا فِي ٱلصُّدُورِ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ

Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman. (Surat Yunus, Ayat 57)

📌 Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan berobat.

Dari Abu Darda’ Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فَتَدَاوَوْا وَلَا تَدَاوَوْا بِحَرَامٍ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala menurunkan penyakit dan obatnya, dan Dia jadikan setiap penyakit pasti ada obatnya, maka berobatlah dan jangan berobat dengan yang haram.”

(HR. Abu Daud No. 3876, Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra No. 20173. Imam Ibnul Mulaqin mengatakan: shahih. (Tuhfatul Muhtaj, 2/9). Imam Al Haitsami mengatakan: perawinya terpercaya. (Majma’uz Zawaid, 5/86) )

📌 Imam Asy Syafi’i Rahimahullah mengatakan:

إِنَّمَا الْعِلْمُ عِلْمَانِ: عِلْمُ الدِّينِ، وَعِلْمُ الدُّنْيَا، فَالْعِلْمُ الَّذِي لِلدِّينِ هُوَ: الْفِقْهُ، وَالْعِلْمُ الَّذِي لِلدُّنْيَا هُوَ: الطِّبُّ.

Ilmu itu ada dua: Ilmu-ilmu agama dan ilmu dunia. Ilmu agama adalah fiqih, sedangkan ilmu dunia yaitu kedokteran.

(Imam Ibnu Abi Hatim, Adab Asy Syafi’i wa Manaqibuhu, hal. 244)

📌 Dalam kitab yang sama di halaman yg sama, Beliau juga berkata: “Janganlah kalian tinggal di negeri yang tidak ada ulama yang bisa memberikan fatwa agama kepadamu, dan tidak ada dokter yang menjaga urusan badanmu.”

📌 Sebagian ulama sendiri ada juga yang memiliki kepakaran dlm kedokteran seperti Ibnu Rusyd, Ar Razi, Ibnul Qayyim, dan lainnya.

📌 Sebagian fuqaha mengatakan berobat itu sunnah, seperti pendapat Syafi’iyah, bahkan menjadi wajib menurut mereka jika memang obat tersebut efektif. Ada pun Hanafiyah dan Malikiyah mengatakan boleh, hanya Hambaliyah yang mengatakan tidak berobat lebih utama. (Al Mausu’ah, 11/117)

📌 Imam Ibnul Qayyim menegaskan, bahwq berobat tidaklah menafikan tawakal, bahkan itu menunjukkan hakikat kesempurnaan tauhid yang mana kesempurnaan itu tidaklah terwujud tanpa bersentuhan dengan sebab-sebab. Meniadakan pengobatan justru menodai tawakal. (Zaadul Ma’ad, 4/14)

📌 Maka, cegahlah penyakit dikala sehat, berobatlah (dgn yg halal) dikala sakit, lalu tawakallah kepada Allah Ta’ala dan menggantungkan semua sebab kepadaNya.

Wallahul Musta’an!

🌿🌷🌺🌻🌸🍃🌵🌴

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top