Memaki-Maki Tentara Penjajah Zionis Di Medsos, Apakah Bagian dari Jihad?

⏺ Definisi jihad secara etimologi dijelaskan oleh Syaikh Abdurrahman Syaikhi Zaadah:

بَذْلُ مَا فِي الْوُسْعِ مِنْ الْقَوْلِ وَالْفِعْلِ

Pengerahan segenap kemampuan baik dengan ucapan dan perbuatan. (Imam Abdurrahman Syaikhi Zaadah, Majma’ Al Anhar fi Syarh Multaqa Al Ab-har, 4/278)

⏺ Hal ini sejalan dengan firman Allah Ta’ala:

لا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنْ الْقَوْلِ إِلاَّ مَنْ ظُلِمَ

”Allah tidak menyukai ucapan buruk yang diucapkan terang-terangan kecuali bagi orang yang dianiaya/di zhalimi. (QS. An-Nisaa’: 148).

⏺ Maka berperang dengan lisan dan tulisan, termasuk di medsos, melawan tentara penjajah Zionis -qatalahumullah- adalah bagian dari kekuatan sejauh yang kita sanggupi dan bisa.

⏺ Lalu, Apakah termasuk jihad dengan lisan dan tulisan dengan cara memaki-maki tentara Zionis di akun-akun mereka, dengan tujuan menjatuhkan mental, membuat stress mereka?

⏺ Memaki dan mencela, pada dasarnya bukan akhlak muslim, sebagaimana hadits Shahih:

Dari Alqamah bin Abdillah, dia berkata: Bersabda Rasulullah ﷺ :

ليس المؤمن بالطعان ولا اللعان ولا الفاحش ولا البذيء

Bukan orang beriman yang suka menyerang, melaknat, berkata keji, dan kotor. (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, no. 332. Shahih)

⏺ Namun dalam kondisi khusus, pengecualian, maka itu dibolehkan sebagaimana surat An Nisa: 148 di atas: ”Allah tidak menyukai ucapan buruk yang diucapkan terang-terangan kecuali bagi orang yang dianiaya/di zhalimi.

⏺ Imam An Nawawi dalam Al Adzkar membuat bab berjudul:

بابُ جَواز دُعاء الإِنسان على مَنْ ظَلَمَ المسلمين أو ظلَمه وحدَه

Bab BOLEHNYA doa seseorang (dgn doa keburukan) kepada orang yang menzalimi kaum muslimin atau menzalimi seseorang.

Beliau Rahimahullah menjelaskan:

وَقَدْ تَظَاهَرَ عَلىَ جَوَازِهِ نُصُوْصُ الْكِتَابِ وَالسُنَةِ وَأَفْعَالُ سَلَفِ الْأُمَةِ وَخَلَفِهَا

“Telah jelas kebolehan hal tersebut, berdasarkan nash-nash Al-Qur`an dan As-Sunnah. Juga berdasarkan perbuatan generasi umat Islam terdahulu (yaitu salaf) maupun generasi terkemudian (khalaf).” (Al Adzkar, 1/493)

⏺ Allah Ta’ala pun mencela Bani Israel:

وَلَقَدۡ عَلِمۡتُمُ ٱلَّذِينَ ٱعۡتَدَوۡاْ مِنكُمۡ فِي ٱلسَّبۡتِ فَقُلۡنَا لَهُمۡ كُونُواْ قِرَدَةً خَٰسِـِٔينَ

Dan sungguh, kamu telah mengetahui orang-orang yang melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat (sabtu), lalu Kami katakan kepada mereka, “JADILAH KAMU KERA YANG HINA!” (QS. Al-Baqarah: 65)

⏺ Bahkan para sahabat Nabi ﷺ pun memanggil mereka dengan “Wahai saudara-saudaranya kera!”

Al Wahidi Rahimahullah berkata:

فلمَّا نزلت هذه الآية عيَّر المسلمون اليهود وقالوا: يا إخوان القردة والخنازير فسكتوا وافتضحوا

Ketika ayat ini turun, kaum muslimin mencerca orang-orang Yahudi: “Wahai saudara-saudara kera dan babi”, mereka pun terdiam dan terbongkar kedoknya. (Al Wajiz, hal. 326)

⏺ Maka, jika hal-hal ini dapat menggoncangkan jiwa tentara zionis dan semua yang menjadi pembelanya, depresi, stress .. itu adalah bagian dari upaya melemahkan mereka.

Oleh karena itu, selamat berjuang!! Semoga Allah Ta’ala memberikan kemenangan kepada para pejuangNya dan mengalahkan musuh-musuhNya.

Wa Shalallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘Ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam

✍ Farid Numan Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top