Ketika Allah Ta’ala Difitnah Punya Anak

🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾

Mari kita gunakan paradigma Al Quran, paradigma Islam, bukan paradigma yang lain …

📌 Saat Allah ﷻ katakan:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَد

Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.” (QS. Al Ikhlas: 1)

Tapi ada manusia yang mengatakan bahwa Allah ﷻ adalah salah satu di antara tiga .., bukankah ini fitnah?

Allah ﷻ jawab dengan tegas tuduhan mereka dengan firmanNya:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (QS. Al Maidah: 73)

📌 Saat Allah ﷻ katakan:

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

Dia tiada ber-anak dan tidak pula diperanakkan (QS. Al Ikhlas: 3)

Tapi ada manusia yang katakan Allah itu punya anak .., bukankah ini fitnah namanya?

Ini mengada-ada atas nama Allah ﷻ, dan Allahﷻ telah tegas terhadap mereka:

تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا

Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mengklaim Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidaklah layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak. (QS. Maryam: 90-92)

Oleh karena itu, ini merupakan penistaan tertinggi menurut Al Quran. Bukan manusia dan malaikat yang digunjingkan, tapi Allah ﷻ yang mereka gunjingkan dengan menyebutnya dengan sesuatu yang sama sekali tidak pantas bagi-Nya.

📌 Oleh karena itu, dikisahkan tentang Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah sebagai berikut:

كان الامام أحمد بن حنبل- رحمه الله – إمام أهل السنة إذا نظر إلى نصراني أغمض عينيه، فقيل له في ذلك، فقال- رحمه الله -: ” لا أقدرُ أن أنظر إلى من افترى على الله وكذب عليه !”

Dahulu Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah (Imam Ahlus Sunnah) apabila beliau melihat seorang Nashrani maka beliau memejamkan kedua matanya. Kemudian dia ditanyakan hal itu (mengapa beliau berbuat demikian).

Beliau menjawab, “Aku tidak sanggup untuk memandang orang yang telah memfitnah Allah dan berbohong atas namaNya.”

(Imam Ibnu Abi Ya’la, Thabaqat Al Hanabilah, 1/10. Tahqiq: Syaikh Muhammad Hamid Al Faqiy. Darul Ma’rifah. Beirut)

Demikian. Wallahu A’lam

🌷☘🌺🌴🍃🌸🌾🌻

✍ Farid Nu’man Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

scroll to top